Results 1 to 8 of 8
http://idgs.in/40027
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default Generasi Muda Harus Rebut Kekuasaan Generasi Tua

    Generasi Muda Harus Rebut Kekuasaan Generasi Tua
    Momentum Sumpah Pemuda harus dimanfaatkan kaum muda untuk merebut kekuasaan karena selama ini kesempatan bagi yang tua sudah diberikan tapi tidak ada perubahan berarti. "Sekarang kita butuh pemimpin baru, generasi muda untuk memimpin negeri ini.

    Sumpah Pemuda ini harus dijadikan momentum perubahan," ujar Ketua Umum DPP PAN Sutrisno Bachir (SB). SB menyatakan hal itu dalam orasi politik peringatan Sumpah Pemuda di Tugu Proklamasi, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2007). Kegiatan ini dihadiri ratusan undangan, termasuk Ketua Umum PP GP Ansor, Syaifullah Yusuf.

    Menurut SB, saat ini para pemimpin nasional didominasi oleh kaum tua yang sudah cukup menikmati kekuasaan. Sudah saatnya kesempatan bagi kaum muda harus diperlebar mengingat potensi yang ada sangat besar. Generasi muda memiliki semangat dan idealisme tinggi. "Elite negeri ini saat ini didominasi elit (berusia) 60-an ke atas.

    Ke depan, kaum muda harus lebih banyak mendominasi peran-peran bangsa ini," ujar SB. Sekjen PAN Zulkifli Hassan meminta kaum muda mengkonsolidasikan diri unuk menyongsong perubahan di bawah kendali kaum muda. "Karena dengan konsolidasi dan bersatunya kaum muda, cita-cita perjuangan akan lebih mudah dicapai," ujarnya.
    http://www.detiknews.com/index.php/d...745/idkanal/10

  2. Hot Ad
  3. #2
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default

    Mungkinkah generasi muda Indonesia di mata pejuang kemerdekaan 1945, saat ini sudah melupakan dan tidak mau belajar dari sejarah perjuangan bangsa ini ?

  4. #3
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    Yang jadi pertanyaan selanjutnya apakah Kaum Muda sudah punya Konsep yang jelas mengenai arah Bangsa Indonesia agar lebih baik? Takutnya hanya dijadikan ajak Politik Praktis.
    Lihat aja tiap Mahasiswa Demo menolak kebijakan tertentu tapi ga ngasih solusi?
    kadang ada diantaranya yang menjadi anarkis.
    Kalo saya berharap antara Kaum Muda dan Kaum Tua nya beriringan, Kaum Muda boleh di depan tapi sekali2 harus 'menoleh' kebelakang meminta support Kaum Tua.

  5. #4
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Republik Pensiunan

    UMUR orang yang menjadi presiden negara ini ternyata dari waktu ke waktu tidak semakin muda, tetapi justru semakin tua. Inilah negara yang tanda-tandanya semakin kuat berkecenderungan dipimpin kaum pensiunan.

    Tanda-tanda itu juga menggejala untuk Pemilu 2009. Sebab, hingga saat ini, yang masuk ke bursa calon presiden hanya para pensiunan.

    Padahal, Republik Indonesia pertama kali dipimpin Presiden Soekarno yang berumur 44 tahun. Jenderal Soeharto juga naik menjadi presiden pada usia 46 tahun. Namun, setelah itu umur orang yang menjadi Presiden RI semakin tua.

    Buktinya, BJ Habibie naik takhta menggantikan Pak Harto sebagai presiden pada usia 62 tahun. Artinya, lebih tua 18 tahun jika dibandingkan dengan Bung Karno dan 16 tahun lebih tua daripada Pak Harto ketika mulai duduk di kursi orang nomor satu Republik ini.

    Orde Lama tumbang, Orde Baru ambruk, datanglah orde reformasi. Presiden yang dipilih adalah Gus Dur yang telah berumur 59 tahun. Gus Dur kemudian digantikan Megawati Soekarnoputri yang berusia 54 tahun, umur yang juga lebih tua daripada umur Bung Karno dan Pak Harto ketika diangkat menjadi presiden.

    Pemilu Presiden 2004 merupakan pemilu pertama rakyat memilih langsung presiden. Hasilnya pun presiden yang umurnya lebih tua. Susilo Bambang Yudhoyono naik takhta pada usia 55 tahun.

    Persoalan umur pemimpin bangsa ini penting disorot ketika bangsa ini merayakan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh besok, 28 Oktober. Sebab ada kecenderungan bangsa ini tidak mampu menghasilkan pemimpin dari kalangan yang digolongkan sebagai pemuda.

    Dikhawatirkan yang sedang terjadi adalah kemacetan regenerasi pemimpin bangsa. Sirkulasi elite hanya mutar-mutar di situ-situ saja, pada lingkaran umur para pensiunan. Baik pensiunan sipil maupun tentara.

    Ke manakah perginya orang muda negeri ini? Saling tuding yang klasik pun mencuat sebagai jawaban. Orang muda tidak diberi kesempatan. Itulah jawaban cengeng. Bukankah kesempatan mesti diciptakan, bahkan direbut melalui kompetisi yang sengit dan adil?

    Sebaliknya, yang tua pun bilang, yang muda memang belum bertaji. Maka, sirkulasi elite berputar-putar pada kaum pensiunan.

    Regenerasi kepemimpinan nasional akan menjadi persoalan besar bangsa ini apabila kita meneruskan kebiasaan kaum pensiunan yang mengorbitkan diri dan terus diorbitkan. Itu lingkaran ***** yang memacetkan sirkulasi elite dalam perspektif regenerasi.

    Di situlah partai berperanan sangat strategis untuk menghasilkan pemimpin nasional dari generasi baru. Partai harus mengambil inisiatif dan langkah sistematis.

    Tugas yang tidak mudah sebab bangsa ini memang sedang ditelan arus besar materialisme. Bangsa ini dikepung nilai-nilai pragmatisme. Yang mendominasi adalah watak yang gampang menyerah, gampang kalah, karena didorong keinginan meraih puncak dengan instan.

    Harus dengan jujur diakui bangsa ini tidak punya cukup pemimpin. Terlebih lagi, amat jelas bangsa ini sangat kekurangan negarawan. Bahkan, tidak berlebihan mengatakan tidak punya sama sekali. Lebih celaka lagi bahwa umur pensiunan ternyata tidak pula berkorelasi dengan kearifan apalagi kenegarawanan.

    Bangsa tanpa negarawan, apakah jadinya bangsa itu di hadapan sejarah?

    Sumber: http://www.mediaindonesia.com/

  6. #5
    bluedarknezz's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    Nothingness
    Posts
    1,186
    Points
    238.60
    Thanks: 1 / 6 / 4

    Default Amien : Tokoh muda silahkan maju asal umur 40 tahun

    Detik.com
    Jakarta - Tokoh politikus senior amien rais sepakat bila dimasa mendatang
    indonesia dipimpin oleh orang-orang muda Asal Umurnya 40 tahun karena dianggap sudah matang

    "Saya lihat bila ada tokoh muda 40-an yg mumpuni, yg tua minggir. bila yg tidak mumpuni jangan salahkan jika yg tua ikut turun gunung" kata amien rais mantan ketua MPR ini

    "Usia 40 dianggap sudah matang, Dan stabil secara kepribadiannya
    untuk itu saya senang jika orang muda bangkit"

    "cuma ya jangan cengeng dan merengek2, tolong yg tua minggir, itu bukan zamannya. kita harus berkompetisi dan bisa menggusur yg harus digusur"

    hehe amien rais ajah bilang yg tua2 harusnya digusur tuh
    tapi 40 masi dibilang muda?

    Detik.com
    Last edited by bluedarknezz; 31-10-07 at 21:43.

    "Time you enjoy wasting, is not wasted time" - John Lennon.

  7. #6
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    Padahal di Undang2 nya yang mau di sah kan nanti batasan umur minimalnya 25 lho

  8. #7
    bluedarknezz's Avatar
    Join Date
    Mar 2007
    Location
    Nothingness
    Posts
    1,186
    Points
    238.60
    Thanks: 1 / 6 / 4

    Default

    kira2 umur 25 udah mateng blom yah secara pemikiran?

    "Time you enjoy wasting, is not wasted time" - John Lennon.

  9. #8
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default



    Calon 'tua' untuk Capres 2009? Beginilah yang terjadi disebuah negeri, kalau yang 'tua' masih kemaruk kekuasaan, sementara yang 'muda' sangat ambisius dan enggak sabaran pingin segera jadi Presiden, tanpa mengukur kemampuan dan berkaca diri sebelumnya



    Jangan Merengek ke Yang Tua
    Tokoh Lama Ragukan Yang Muda


    JAKARTA - Kemungkinan tokoh muda tampil pada Pilpres 2009 dipertanyakan generasi tua. Mereka justru meminta agar masyarakat tidak memperlebar dikotomi pemimpin tua-muda, sipil-militer, Jawa-luar Jawa, atau bahkan laki-laki dan perempuan.

    "Lihat saja sampai tahun 2009," tegas mantan Ketua MPR Amien Rais usai menghadiri acara deklarasi Komite Bangkit Indonesia (KBI) pimpinan Rizal Ramli di Gedung Perpustakaan Nasional Salemba, Jakarta, kemarin (31/10).

    Menurut Amien, jika tokoh muda tidak bisa menjawab tantangan bangsa, jangan salahkan kalau yang tua turun gunung. Amien juga menjelaskan, seorang presiden muda pun seharusnya berusia di atas 40 tahun. Sebab, pada usia tersebut, emosi manusia sudah matang. "Ingat Nabi Muhammad mendapat wahyu pertama pada usia 40 tahun," terangnya.

    Mantan ketua PP Muhammadiyah tersebut juga berharap para tokoh muda tidak cengeng dalam upaya merebut tampuk kepemimpinan nasional. "Jangan merengek-rengek minta yang tua lengser. Harus melalui perjuangan," tandasnya.

    "Saya mau tantang Rizal Ramli cs ini bisa tidak menggeser dominasi yang tua. Kalau tidak bisa, bunuh diri saja," tambahnya disambut tepuk tangan hadirin.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengingatkan agar segenap elemen bangsa menghilangkan dikotomi antara generasi tua dan muda. Menurut Wiranto, potensi kepemimpinan tidak bisa ditutup dikotomi hitam putih. "Ubah dikotomi menjadi sinergi," tegas mantan Panglima ABRI yang siap bertarung pada pemilihan presiden 2009 tersebut.

    Mantan wakil presiden era Orde Baru Try Sutrisno mengaku generasi tua akan legawa melepas tampuk kepemimpinan nasional jika kaum muda menunjukkan integritas menyelesaikan permasalahan bangsa. Karena itu, Try meminta kepada politisi muda untuk terus memupuk kemampuan, bekerja keras, dan meningkatkan kompetensi di berbagai bidang.

    "Jangan hadapkan yang tua dengan yang muda. Saya kira peluang yang muda masih terbuka lebar. Dalam perjuangan, kita memerlukan orang muda. Ingat Sumpah Pemuda. Sedangkan yang muda juga akan menjadi tua. Jadi, harus saling mencintai dan menghormati," jelasnya.

    Rizal Ramli mendirikan lembaga swadaya baru bernama Komite Bangkit Indonesia. Deklarasinya berlangsung megah dengan dihadiri puluhan tokoh nasional. Di panggung kehormatan, ada 17 tokoh yang didaulat mewakili berbagai aliran dan kekuatan politik. Di antaranya, Akbar Tandjung, Wiranto, Buya Syafi’i Ma’arif, Prof Ichlasul Amal, Taufiq Kiemas, Khofifah Indar Parawansa, Yudhi Latief, Sukardi Rinakit, dan Yenny Wahid.

    Menurut Rizal, pendirian KBI merupakan bentuk keprihatinan atas belum berhasilnya pemimpin bangsa menyelesaikan permasalahan rakyat. Parameter kegagalan tersebut tidak hanya pada pemerintahan SBY-JK. Namun, kajian selama 40 tahun terakhir.

    "Jangan mengulangi kegagalan jalan lama yang telah kita anut selama 40 tahun ini. Sebab, jalan ini hanya membuat senang sebagian kecil orang Indonesia dan melupakan penderitaan mayoritas masyarakat," ingatnya.

    Ditanya apakah KBI akan menjadi kendaraan politiknya untuk bertarung pada bursa capres dan cawapres 2009, mantan menteri keuangan tersebut memilih tak ingin berpolemik. "Saya kira perspektifnya lebih panjang dari itu," katanya.

    Intinya, jelas Rizal, bagaimana kita mengejar ketertinggalan dari negara-negara Asia Timur lainnya. "Siapa pun presidennya di 2009, dia harus meninggalkan jalan lama yang salah," tegasnya.
    http://www.jawapos.co.id/index.php?a...il_c&id=310362

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •