JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga hari berlalu sejak seorang tenaga kerja Indonesia (TKI), Ruyati binti Satubino (54), dieksekusi mati dengan cara dihukum pancung di Arab Saudi, Sabtu (18/6/2011). Namun, hingga kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum juga memberikan komentar langsung terkait eksekusi tersebut.
Sejauh ini, kecaman baru disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Marty mengatakan, pemerintah telah menarik Duta Besar Indonesia di Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur.
Sementara dari pihak Istana Kepresidenan, komentar baru disampaikan oleh para staf khusus presiden atas nama Presiden SBY. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha, sejak Minggu (19/6/2011), mengatakan bahwa Presiden berduka dan prihatin atas perlakuan Pemerintah Arab Saudi terhadap Ruyati.
Saat ditanya kapan Presiden akan memberikan komentar secara langsung, Julian mengatakan belum dapat memastikannya. Julian berjanji akan segera menginformasikan kapan Presiden akan memberikan pernyataan langsung.
Sepanjang hari ini, Selasa (21/6/2011), Presiden berada di Istana Presiden. Biro Pers, Media, dan Informasi Rumah Tangga Kepresidenan RI menginformasikan, agenda Presiden intern.
http://nasional.kompas.com/read/2011...i.Kasus.Ruyati
Ternyata pemerintah sudah gagal melindungi warganegaranya. Dolo SBY berjanji akan memberikan telepon genggam ke TKI, sampai sekarang belum dilakukan bahkan belum direncanakan
Share This Thread