Sudah 3 tahun sang profesor mencari "istri buatan" nya itu, namun ia belum juga menemukannya.
Wajahnya lesu, penampilannya lusuh, tidak ada semangat hidup terpancar dari mata profesor ini... Ia sudah hampir putus asa.
"Aaaaaarrrrrrggggggghhhhh!!!!!! Sudah 3 tahun aku mencarinya...kenapa sulit sekali untuk menemukannya??? Aku tidak mau orang lain, aku tidak mau membuat manusia lagi, aku hanya mau ciptaan pertamaku itu...", katanya sambil menangis.
Ia pun pergi ke sebuah restoran, sekedar menghilangkan rasa laparnya karena sudah lelah berjalan...ia pun mengambil tempat duduk di dekat meja kasir.
Entah kebetulan atau bagaimana, ternyata...restoran ini merupakan kepunyaan dr organisasi penjahat yg sudah menculik "istri buatan" nya tsb. Mereka membuka restoran untuk menutupi kejahatan2 yg dilakukan. Penyelundupan organ tubuh manusia dan penyelundupan embrio manusia merupakan salah satu bentuk kejahatan mereka.
Saat makan, ia tidak sengaja mendengar percakapan antara 2 orang pelayan di meja kasir tsb,
"Hmm, bagaimana penelitian kita? Apa sudah membuahkan hasil?"
"Yah, sepertinya kita hampir menemukan cara untuk membuat manusia, untung saja ada seorang profesor bodoh yg mau 'memberikan' hasil penelitiannya ke kelompok kita..."
"Sepertinya ada perkembangan yg bagus, besok aku akan pergi ke sektor 150, koordinat (23,00) untuk mengecek laboratoriumnya."
Profesor ini pun mendapat sedikit petunjuk, dan dgn kejeniusannya, ia pun bisa memecahkan dimana letak laboratorium tersebut.
Unknown island, Pacific Ocean, sector : 150, coordinate (23,00)
Profesor ini pun pergi dgn sebuah kapal, dgn hanya berbekal 1 buah senjata Photon Rifle dgn 2 buah tabung energi cadangan dan 1 buah *** waktu, ia menyusup masuk ke laboratorium tsb.
Ia mengambil jalan melalui sebuah terowongan di pantai pulau tsb dan menyusuri terowongan tsb sampai ia menemukan sebuah pintu logam. Karena tidak bisa ditembus oleh Photon Rifle, ia mengambil *** waktunya, menyetel waktu, dan memasangnya di pintu, kemudian mengambil jarak bbrp belas meter untuk keamanan.
10..9..8..7..6..5..4..3..2..1..DHUUUUUUUAAAAAAAARR RRRRRRRR!!!!!!!!~~~
Pintu memang berhasil dijebol, tapi...alarm berbunyi. Profesor ini tidak menghiraukan nya dan terus masuk ke laboratorium tsb utk mencari gadis tsb alias "istri buatan" nya.
Dgn alarm laboratorium rahasia tsb yg terus berbunyi, profesor ini berlari di antara lorong2, menembak semua orang yang ia temui di laboratorium rahasia tsb, demi menemukan "istri buatan" nya itu.
Ia menemukan sebuah ruangan, mirip penjara, dgn seorang gadis di dalamnya, tapi...kenapa wajahnya berbeda?
"Profesor!! Ini aku!!! Tolong lah aku...", teriak gadis tsb.
"Siapa kau?"
"Ini aku!! Ciptaanmu!!!"
Profesor ini bingung karena tidak mirip sama sekali dgn manusia buatannya itu (*Identity part II loading art*), tapi karena kondisi sudah kritis, Photon Rifle pun ditembakkan, pintu penjara terbuka dan mereka segera lari.
Ketika sampai di kapal, profesor ini pun menyalakan mesin dan pergi dgn kecepatan tinggi...
Hei? Apa yg terjadi?
*ngggggiiiiiiiiiinnnnnngggggggggggg~~~
Disertai dgn sedikit pelepasan energi cahaya, gadis tsb berubah wujud!!! Kembali seperti saat ia diciptakan. (*Identity loading art*)
Mereka pun kembali ke kapal, lalu sang profesor pun menyalakan mesin kapal...
Apakah mereka selamat?
To be continued: Identity part III
Share This Thread