Results 1 to 8 of 8
http://idgs.in/37364
  1. #1
    ekspresi's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Jakarta - Lampung - Jogja - Kediri
    Posts
    2,178
    Points
    3,169.30
    Thanks: 5 / 3

    Default Rencana Eksekusi Amrozi Picu Perdebatan Politik di Australia

    Rencana eksekusi tiga terpidana kasus *** Bali 2002 meramaikan politik domestik Australia setelah kubu Partai Buruh mengeritik pedas sikap ambilaven pemerintahan John Howard terhadap penerapan hukuman mati.

    Howard mengatakan, pemerintahnya menolak penerapan hukuman mati di Australia namun adalah urusan negara lain jika menerapkannya terlebih lagi kepada "orang-orang yang telah membunuhi warga Australia".


    "Mustahil bagi saya pribadi baik sebagai warga Australia, Perdana Menteri, dan indkvidu untuk berpendapat bahwa eksekusi itu tidak usah dilakukan ketika mereka membunuh warga negara saya," katanya seperti dilaporkan ANTARA dari Brisabane, Selasa (09/10).


    Namun, dalam pernyataan persnya menanggapi kritik Menlu bayangan Partai Buruh Australia (ALP) Robert McClelland itu, Howard menekankan sikap konsisten pemerintahnya yang menolak hukuman mati bagi warganya di luar negeri.


    Orang terakhir yang dihukum mati di Australia adalah Ronald Ryan pada 1967. Sejak lahirnya UU Penghapusan Hukuman Mati 1973, seluruh negara bagian di negara berpenduduk 20,2 itu telah meniadakan hukuman mati.


    Sehari sebelumnya, McClelland menyerang sikap ambilaven pemerintahan Howard yang mendukung eksekusi bagi para terpidana kasus *** Bali 2002 yang menewaskan 88 warga Australia namun tidak bagi warga Australia yang terancam hukuman mati di luar negeri.


    Menteri luar negeri bayangan ALP itu mengatakan, pihaknya akan konsisten menolak hukuman mati bagi siapa pun, baik para ******* atau pun warga Australia yang terlibat kasus penyelundupan Narkoba di luar negeri.


    McClelland seperti dikutip The Australian mengatakan, pemerintahan Partai Buruh berjanji mengawali kampanye anti-hukuman mati di negara-negara seperti China, Jepang, Indonesia, Malaysia, Vietnam dan Singapura.


    Terkait dengan rencana eksekusi Amrozi bin H. Nurhasyim, Ali Ghufron, dan Imam Samudera, Menteri Luar Negeri Alexander Downer telah menegaskan pihaknya tidak akan melobi Indonesia untuk menyelamatkan nyawa ketiga terpidana yang bertanggungjawab atas kematian 88 warga Australia itu.


    Downer pun tidak terlalu bersedih dengan Amnesti International yang berupaya menyelamatkan mereka.


    Amnesti Internasional Australia termasuk pihak yang secara konsisten menolak eksekusi ketiga terpidana kasus *** Bali 2002 itu.


    Bahkan organisasi tersebut telah mengimbau Pemerintah Indonesia untuk menghentikan persiapan eksekusi terhadap mereka dan menggantinya dengan "hukuman seumur hidup".


    Amnesti Internasional juga mendorong siapa saja yang tidak setuju dengan hukuman mati itu agar mengirimkan surat keprihatinan kepada Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu TM Hamzah Thayeb dengan alamat Kedubes RI, 8 Darwin Avenue, Yarralumla ACT 2600, Fax: (02) 6273 6017.


    Eksekusi terhadap Amrozi, Ali Ghufron dan Imam Samudera hanya masalah waktu setelah Mahkamah Agung RI menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) mereka.


    Insiden *** Bali 12 Oktober 2002 yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia itu, melibatkan belasan orang.


    Selain Amrozi, Ali Ghufron dan Imam Samudera, mereka yang didakwa dan dituduh terlibat dalam kasus itu adalah Ali Imron, Abdul Goni, Abdul Hamid (kelompok Solo), Abdul Rauf (kelompok Serang), Achmad Roichan, Andi Hidayat (kelompok Serang) dan Andi Oktavia (kelompok Serang) .


    Seterusnya, Arnasan alias Jimi (tewas), Bambang Setiono (kelompok Solo), Budi Wibowo (kelompok Solo), Dr Azahari alias Alan (tewas dalam penyergapan oleh polisi di Kota Batu tanggal 9 November 2005), Dulmatin Feri alias Isa (meninggal dunia), Herlambang (kelompok Solo), Hernianto (kelompok Solo), Idris alias Johni Hendrawan, Junaedi (kelompok Serang), Makmuri (kelompok Solo), Mohammad Musafak (kelompok Solo) Mohammad Najib Nawawi (kelompok Solo), Noordin Mohammed Top, Sarjio alias Sawad, Surendro Wicaksono, Umar Kecil alias Patek, Utomo Pamungkas alias Mubarok, dan Zulkarnaen.

    http://www.kapanlagi.com/h/0000194601.html

  2. Hot Ad
  3. #2
    sheling_ford's Avatar
    Join Date
    Apr 2007
    Location
    333 [gw cuma setengah iblis koq...]
    Posts
    472
    Points
    564.30
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Howard say's : "Warga gw jgn loe hukum mati, Warga elo harus loe hukum mati"

  4. #3
    kodokbuntingz's Avatar
    Join Date
    Jun 2007
    Location
    Padang City
    Posts
    4,245
    Points
    1,281.78
    Thanks: 173 / 137 / 90

    Default

    lagian tuh komplotan ambrozi emang kebanyakan bgt ulahnya ..

  5. #4
    sheling_ford's Avatar
    Join Date
    Apr 2007
    Location
    333 [gw cuma setengah iblis koq...]
    Posts
    472
    Points
    564.30
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Ho'oh. Klo mo ngebom jgn di Indonesia kalee...bikin ekonomi ama pariwisata Indonesia jadi kaco. Trus yg di *** warga sipil lage...

    Klo doyan perang hijrah aja ke Afghan, gitu aja koq repot.

    Curiga mode = On
    Kaya'nya ada kepentingan negara asing di belakang Amrozi cs, supaya Indonesia ga stabil
    Curiga mode = Off

  6. #5
    SoulBlade's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ...dirumah, ...tidur, ...sendiri
    Posts
    2,343
    Points
    930.60
    Thanks: 26 / 10 / 10

    Default

    Quote Originally Posted by sheling_ford View Post
    Ho'oh. Klo mo ngebom jgn di Indonesia kalee...bikin ekonomi ama pariwisata Indonesia jadi kaco. Trus yg di *** warga sipil lage...

    Klo doyan perang hijrah aja ke Afghan, gitu aja koq repot.

    Curiga mode = On
    Kaya'nya ada kepentingan negara asing di belakang Amrozi cs, supaya Indonesia ga stabil
    Curiga mode = Off
    Bener tuh, gw rasa ada aktor inteleknya di balik itu semua, nah agama di buat jadi alatnya sedangkan orang" yang menjalankannya dipake seperti budak" yg di cuci otaknya
    "Play with Honour and Respect"(Quote from pidato )
    "Ku tertunduk bukan karena malu, tetapi tertarik melihat anu" (Quote from Gonzboyz Romance Story By: Denny Hamdan R.B.S)

  7. #6
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Eksekusi Amrozi Cs di DIY atau Bali
    Sumber : TB Ardi Januar - Okezone

    Pelaku *** Bali I Amrozi cs tinggal menunggu eksekusi hukuman mati. Lokasi eksekusi tembakan mati pun sudah ditetapkan. Berdasarkan lokasi kejadian perkara, maka eksekusi hukuman mati akan dilakukan di Jakarta atau Bali.

    Komandan Korps Brimob, Irjen Pol SY Wenas mengatakan, eksekusi hukuman mati biasanya dilakukan sesuai tempat kejadian. Dasar itu yang menjadi alasan mengapa Amrozi cs akan dieksekusi di Jakarta atau Bali.

    "Hal itu sesuai aturan yang berlaku," kata Wenas usai merayakan Ulang Tahun (Ultah) Brimob ke-62 di Mako Brimob Jabar, Cikeruh, Sumedang, Jumat (16/11/2007).

    Ketika ditanya kesiapan Brimob, Wenas dengan lantang menyatakan sangat siap. Jumlah personel yang akan diterjunkan sebanyak 11 orang.

    "Pasukan kami suah siap. Tidak perlu latihan khusus, karena sangat mudah melakukan eksekusi mati bagi Brimob. Pasukan kami selalu siap dan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan. Tidak perlu latihan khusus, kami sudah terbiasa," imbuh Wenas.

    Link : http://news.okezone.com/index.php/ne.../11/16/1/61353

    Tampaknya hukuman mati akan benar-benar dilaksanakan. Apakah dengan hukuman seperti ini ******* akan menghentikan perbuatannya yang sangat mengerikan dan mengancam jiwa banyak orang?
    • True love doesn't have a happy ending, because true love never ends •

  8. #7
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    HUKUM MATI! pelaku sadis gitu emang harus diganyang

  9. #8
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    http://www.detiknews.com/indexfr.php...594/idkanal/10
    Ba'asyir: Grasi Haram Hukumnya untuk Amrozi Cs
    Rafiqa Qurrata A - detikcom

    Jakarta - Merasa benar, berarti tidak perlu minta grasi. Grasi berarti mengaku bersalah meminta pengampunan. Bagi terpidana mati *** Bali Amrozi cs, grasi haram hukumnya.

    "Grasinya itu haram hukumnya, karena orang dia nggak merasa salah. Jika Amrozi mengajukan grasi, artinya Amrozi mengakui kesalahannya," cetus amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba'asyir.

    Hal ini disampaikan dia di sela-sela sarasehan kepemimpinan Islam yang digelar Forum Umat Islam di aula Buya Hamka, Masjid Al Azhar, Jl Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (16/11/2007).

    "Orang benar kok minta maaf. Pemerintah yang harusnya minta maaf ke dia. Amrozi itu dizalimi. Pemerintah itu tidak fair," imbuh Ba'asyir.

    Dia mengaku tidak percaya *** Bali yang sedemikian besarnya dibuat dan dilakukan Amrozi.

    "Saya kira orang pakai otak itu nggak akan percaya kalau *** yang membunuh orang Australia sekian banyak itu bikinan Amrozi. Omong kosong Amrozi bisa bikin *** seperti itu, nggak punya ilmu, nggak punya alat. Wong itu mikronuklir. Amrozi sendiri heran, ya kan, jadi itu ditunggangi," ujarnya.

    Ustad masih dicekal? "Kalau secara terang-terangan, ndak. Tapi panitianya yang biasanya dipersulit, kalau sayanya ndak. Sekarang memang sudah ada kebebasan, sudah lumayan," ucapnya. (sss/ana)

    emang mesti diganyang

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •