Page 1 of 4 1234 LastLast
Results 1 to 15 of 47
http://idgs.in/39778
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default Bang Fauzi: Perbaikan Saluran Air Segera Dipercepat

    Bang Fauzi: Perbaikan Saluran Air Segera Dipercepat

    Pemprov DKI Jakarta akan memprioritaskan perbaikan saluran air atau drainase pada tahun 2007 ini, guna mengantisipasi bencana banjir yang kerap terjadi di Ibukota. Untuk itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta harus segera menyelesaikan perbaikan saluran air atau drainase di seluruh wilayah Jakarta.

    "Saya kira perbaikan drainase ini harus segera dipercepat sehingga saat musim hujan tiba tidak terjadi banjir lagi di Jakarta," kata Bang Fauzi-sapaan akrab Fauzi Bowo, kepada wartawan, di Balai Kota, Kamis (27/9).

    Ia setuju jika proyek perbaikan drainase di lingkungan masyarakat tersebut dijadikan salah satu proyek padat karya, sehingga dapat menyerap banyak tenaga kerja. "Saya harap hal ini bisa dijadikan padat karya, tidak ada masalah," ujarnya.

    "Saya menghimbau agar pengerukan dan perbaikan drainase itu menggunakan peralatan yang berkualitas sehingga pekerjaannya akan cepat selesai dan tahan lebih lama," tuturnya.

    Selain itu, kata Bang Fauzi, perbaikan drainase perlu dilakukan untuk memperlancar aliran air saat musim penghujan sehingga tidak terjadi genangan bahkan banjir.

    "Kita juga melakukan pengerukan kali seperti di Banjir Kanal Barat (BKB) sehingga seluruh saluran air yang ada akan terintegrasi dengan 13 sungai yang mengalir di Jakarta. "Bila itu dilakukan maka banjir dapat diminimalisir," pungkasnya.

  2. Hot Ad
  3. #2
    JgnSakitikuLg's Avatar
    Join Date
    Aug 2007
    Location
    Kuil Udara Selatan lalu aku terdampar di gunung es selama 100 tahun
    Posts
    48
    Points
    70.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    kalo bisa bersihin sekalian rumah2 yang ada di pinggir˛ kali.........
    mungkin itu juga salah satu penyebab banjir

    azula always lie....azula always lie...azula always lie....Book2Chap7:Zuko Alone

  4. #3

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Miawwwwww......
    Posts
    326
    Points
    556.30
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    jangan lupa pembangunan banjir kanal timur juga harus dirampungkan

  5. #4
    acing_2's Avatar
    Join Date
    May 2007
    Location
    fιlм мακєя αяτ ϑιяєc&#9
    Posts
    1,363
    Points
    1,895.43
    Thanks: 1 / 3 / 3

    Default

    Itu Nanti Emang Akan Di Bangun Banjir Kanal Timur

    Lokasi Ya Ada 5 Kalo Ngg Salah Daerah Jak Tim Dan Pusat..! Mungkin 2009 Ini Selesai..!

    Itu Sampe Skr Tersendat" Masalah Uang Lah Biasa Indonesia
    Chicane - Poppiholla
    (The Thrillseekers Remix)

  6. #5
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by acing_2 View Post
    Itu Nanti Emang Akan Di Bangun Banjir Kanal Timur

    Lokasi Ya Ada 5 Kalo Ngg Salah Daerah Jak Tim Dan Pusat..! Mungkin 2009 Ini Selesai..!

    Itu Sampe Skr Tersendat" Masalah Uang Lah Biasa Indonesia
    2009? zz keburu banjir duluan

  7. #6

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Juppon~gatana xD~
    Posts
    1,291
    Points
    1,528.70
    Thanks: 2 / 3

    Default

    Quote Originally Posted by acing_2 View Post
    Itu Nanti Emang Akan Di Bangun Banjir Kanal Timur

    Lokasi Ya Ada 5 Kalo Ngg Salah Daerah Jak Tim Dan Pusat..! Mungkin 2009 Ini Selesai..!

    Itu Sampe Skr Tersendat" Masalah Uang Lah Biasa Indonesia
    2009 ??
    buset dah........targetnya aja 2007........melenceng 2 tahun....
    ntar byk rumah yang hanyut

  8. #7
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default Pemprov DKI Jakarta Siaga Banjir

    Pemprov DKI Jakarta Siaga Banjir
    Lamtiur Kristin Natalia M. - Okezone

    JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta menyiapkan langkah untuk mengantisipasi banjir menjelang musim hujan tahun ini. Untuk menjalankan langkah antisipasi itu, pemprov yang dipimpin Fauzi Bowo ini akan bekerja sama dengan pemerintah pusat.

    "Karena memang ada hal-hal yang di luar kewenangan pemprov dan hanya bisa dilakukan pemerintah pusat," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta Wisnu Soebagyo, di kantornya, Jakarta, Jumat (26/10/2007).

    Wisnu menambahkan, dua antisipasi menghadapi banjir yang dilakukan secara mikro dan makro. Wisnu menjelaskan, langkah mikro dilakukan dengan cara drainase atau normalisasi dan pembersihan saluran air.

    Sedangkan langkah makro, lanjut Wisnu, akan dilakukan pengerukan anak kali ciliwung mulai dari jembatan merah sampai Stasiun Kota dan membuka muara Banjir Kanal Barat.

    "Sedangkan pemerintah pusat akan melakukan pengerukan banjir kanal barat dan Cengkareng drain," ujarnya.

    Wisnu menambahkan normalisasi dan pembersihan saluran air akan dilakukan di beberapa wilayah di DKI Jakarta. Contohnya, Jakarta Pusat di Cikini, Jalan Soeroso, Sam Ratulangi dan Teuku Umar. Wilayah Jakarta Barat di jalan Daan Mogot dan beberapa wilayah di Jakarta Timur.

    "Selain itu, maintenance rutin yaitu pengangkatan sampah dari kali akan tetap dilakukan. Dan untuk mengurangi titik genangan air akibat musim hujan akan dilakukan pembenahan struktur fisik," demikian Wisnu. (ahm)

  9. #8
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Inilah Wilayah DKI Jakarta yang Rawan Banjir
    Hariyanto Kurniawan - Okezone

    JAKARTA - Musim hujan hampir tiba. Satu yang perlu diwaspadai adalah banjir! Karena itu Anda perlu mengetahui di mana wilayah yang sangat rawan terjadi banjir. Total terdapat 78 titik di 38 kecamatan, 186 kelurahan dan 568 RW.

    Berikut data yang diperoleh dari Dirlantas Polda Metro Jaya, Jumat (26/10/2007):

    Di Jakarta Pusat: Terdapat enam kecamatan dan delapan kelurahan antara lain; Gn Sahari Selatan, Kelurahan Karanganyar, Kelurahan Senen, Kelurahan Petojo Selatan, Kelurahan Cideng, Karet Tengsin.

    Jakarta Utara: Enam kecamatan dan 13 kelurahan, antara lain, Tanjungpriok, Cilincing, Koja.

    Jakarta Barat: Tujuh Kecamatan dan 17 kelurahan, antara lain; Kelurahan Kalideres, Rawa Buaya, Tomang, Jelambar.

    Jakarta Selatan, sembilan Kecamatan dan 25 kelurahan. Antara lain Cipulir, Lebak Bulus, Cipete, Jagakarsa, Jatipadang, Mampang Prapatan, Bangka.

    Jakarta Timur, lima kecamatan dan sembilan kelurahan, Pondok Bambu, Klender, Cipinang, Bidara ****, Kp Melayu, Cawang.

    Kemungkinan banjir tidak hanya terjadi di wilayah ini, namun juga berkembang ke daerah lain. Karena itu waspadalah! (ahm)

  10. #9
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Akhir Tahun, Banjir Kanal Timur Bisa Digunakan
    Sumber : Muhammad Hasist - Okezone

    Wakil Gubernur Prijanto mengatakan untuk mengatasi datangnya banjir Januari-Februari, akhir tahun ini Banjir Kanal Timur (BKT) sudah bisa digunakan untuk mengurangi banjir.

    “Pemda DKI terus melakukan pembebasan tanah untuk banjir kanal timur. Saat ini tinggal 500 persil lagi. Tapi insya allah akhir tahun sudah bisa digunakan,” kata Prijanto saat sambutan Gladi Penanggulangan Bencana Banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (27/10/2007).

    Selain menyelesaikan BKT, Pemda DKI juga akan menaruh mesin-mesin penyedot air di beberapa titik wilayah DKI rawan banjir, seperti Cipinang Melayu, Pluit, Sunter, Pulomas dan titik lainnya.

    “Seandainya terjadi banjir, Pemda DKI akan mendirikan pos kesehatan, bantuan sosial, dapur umum yang akan dikoordinasikan oleh Pemda DKI, Depsos dan Departemen Kesehatan,” pungkasnya.

  11. #10
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Prijanto: Banjir Jakarta Bikin Mumet
    Sumber : Muhammad Hasits - Okezone

    Baru sebulan menjabat, Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto mengaku banjir di Ibu Kota sudah membuatnya pusing. Terlebih, anggaran yang tersedia minim.

    "Banjir di Jakarta bikin mumet, karena banyak hal dan karena memang minimnya anggaran yang ada," kata Prijanto saat menghadiri simulasi terjadinya banjir di Kelurahan Cipinang Melayu, Kalimalang, Jakarta Timur, Sabtu (27/10/2007).

    Prijanto mengatakan dinas-dinas di DKI Jakarta sudah mempunyai konsep untuk mengantisipasi terjadinya banjir di DKI. Namun, itu tetap saja membutuhkan anggaran yang besar. "Seperti pengerukan, itu juga membutuhkan dana tidak sedikit. Kemarin saya rapat dengan kepala dinas di DKI dan memutuskan dana Rp1,2 triliyun. Lha, itu duit dari mana," keluh dia.

    Karenanya, dengan minimnya dana yang ada dia berharap terbangunnya kesadaran warga untuk menjaga lingkungan. "Seperti kebersihan kali, tidak membangun pemukiman di area pinggir kali, tidak membuang sampah sembarangan. Kegiatan seperti itulah yang juga bisa mengantisipasi terjadinya banjir. Jadi tidak perlu mengeluarkan uang banyak-banyak," cetus mantan Kasdam Jaya.

    Prijanto juga meminta kepada wali kota dan camat di Ibu Kota untuk sering turun ke lapangan melihat dan mendengarkan kebutuhan masyarakat.

    "Sederhana untuk memperhatikan kebutuhan masyarakat. Kalau warga minta ban dan tambang, di Jakarta kan banyak ban. Kalau di jakarta seperti tambang dan ban harus impor, baru nggak apa-apa. Lha ini kan banyak. Ini tolong didengarkan," tukasnya sambil melirik ke arah Wali Kota Jakarta Timur.

    Pernyataan yang terakhir ini menanggapi keluhan salah seorang ketua RT mengenai tidak adanya bantuan kebutuhan dasar penanggulangan banjir dari pemerintah daerah.

    Saat simulasi di tempat ini, warga diajarkan bagaimana cara mengatasi banjir dan sistem koordinasinya.

  12. #11
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Jakarta Waspada Banjir, Puncak Curah Hujan Januari-Februari
    Indra Subagja - detikcom

    Jakarta, Curah hujan di wilayah ibukota dan sekitarnya untuk musim kali ini diperkirakan akan normal, tidak sebesar yang lalu. Puncaknya pun diperkirakan sekitar awal tahun 2008.

    "Curah hujan dikategorikan normal, ada peluang banjir tetapi tidak sebesar yang kemarin," kata staf informasi iklim BMG M Ali Mas'at saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (27/10/2007).

    Menurut dia hal ini bisa dilihat berdasarkan dinamika atmosfer global. "Kejadian la nina dan el nino tidak mengarah ke hujan tidak normal," imbuh Ali.

    Lalu kapan puncak musim hujan terjadi? "Sekitar 25 Januari sampai 10 Februari, kalau November hingga Desember ini masa peralihan," jelasnya.

    Untuk Jakarta wilayah Selatan hingga ke Bogor diperkirakan mulai akhir Oktober mulai akan sering turun hujan, sedang wilayah Jakarta Utara, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat diperkirakan mulai akhir November.

    "Kita akan menginformasikan apabila ada perubahan ekstrem," tandas Ali.

    sumber :
    http://www.detikportal.com/index.php...=10&idpartner=

  13. #12
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    Kita tunggu kemajuan dan perubahan apa yang di tunjukkan fauzi bowo

  14. #13
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Alat Berat Keruk Tumpukan Sampah di Pintu Air Manggarai
    Sumber : Theresia Maya Hapsari - Okezone

    Tampaknya pemerintah provinsi (pemprov) DKI Jakarta sudah mengantisipasi bencana banjir tahun ini. Memasuki musim penghujan, pemprov DKI sudah mulai mengeruk sampah yang menggunung di Pintu Air Manggarai.

    Pantauan okezone di Pintu Air Manggarai, Jakarta Timur, Sabtu (27/10/2007) pukul 16.30 WIB, alat berat itu terlihat sedang mengeruk tumpukan sampah yang menggunung.

    Pintu Air Manggarai yang permukaan mulai meningkat, ternyata diikuti dengan peningkatan volume sampah. Gunungan sampah itu terlihat menyumbat saluran air yang berada di pintu air yang sangat vital ini.

    Sampah yang sudah dikeruk alat berat ini diletakkan di pinggiran sungai. Tidak hanya bau, sampah yang didominasi plastik ini menggunung hingga ketinggian lebih dari satu meter di bantaran pintu air.

    Alat berat yang bertengger di pinggiran pintu air itu, mulai sibuk sejak hujan usai mengguyur Jakarta Timur sekira pukul 15.00 WIB. Pintu Air Manggarai menjadi prioritas karena aliran air ke Istana Presiden tergantung pintu air ini.

  15. #14
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Banjir Jakarta

    TIAP kali hujan datang menderas, tiap kali itu pula warga di banyak tempat di Jakarta seperti tak punya pilihan lain. Pilihannya cuma satu, yaitu bersiap menghadapi banjir.

    Menghadapi banjir berarti menjadi korban banjir. Bukan mengatasinya, apalagi mencegahnya. Sejauh ini, banjir harus diterima apa adanya.

    Banjir telah menjadi semacam takdir. Ia menjadi semacam suratan. Inilah perkara besar yang harus diterima dengan kepasrahan.

    Semua pernyataan itu berbau fatalisme. Namun, itu bukan karangan. Sikap pasrah, tak berdaya, adalah kenyataan yang hidup di dalam alam pikiran warga yang tiap tahun menjadi korban banjir.

    Pasrah, menjadi fatalis, karena memang tidak ada tanda-tanda bahwa negara mampu membuat warganya senang. Tidak ada indikasi bahwa banjir dapat diatasi oleh negara.

    Banjir hanyalah salah satu masalah besar yang dihadapi Jakarta. Masalah lain adalah kemacetan lalu lintas. Berhadapan dengan dua persoalan besar ini, pemerintah memilih lebih dulu mengatasi kemacetan lalu lintas dengan membangun bus way.

    Tetapi bus way dibangun dengan mengambil jalan yang sudah ada, mengurangi jalan yang sudah terbatas. Bukan dengan menambah lebar jalan raya. Di mana-mana jalan berubah menjadi jalan beton, yang pada gilirannya menambah potensi banjir.

    Jakarta bukan hanya ibu kota provinsi, melainkan juga ibu kota negara. Namun, masalah banjir dan kemacetan di Jakarta sepertinya lebih merupakan masalah pemerintah Jakarta dan bukan urusan pemerintah pusat. Sebuah jalan pikiran yang jelas salah besar!

    Jakarta sesungguhnya tak dapat dibenahi hanya dilihat sebagai DKI Jakarta. Contohnya, banjir yang menghajar Jakarta sebagian besar adalah kiriman dari luar Jakarta. Contoh lain, ada banyak peruntukan tata ruang yang sepenuhnya bukan urusan pemerintah Jakarta, melainkan urusan pemerintah pusat. Habisnya kawasan hijau di bilangan Senayan, misalnya, adalah seratus persen tanggung jawab Sekretaris Negara. Dan tentu, semua bangunan kantor pemerintah pusat dengan seluruh akibat ekologisnya nyaris tak dapat dikendalikan pemerintah Jakarta.

    Jakarta juga memikul beban kepadatan penduduk akibat urbanisasi. Urbanisasi ke Jakarta bukan saja akibat didorong dari desa (push factor), tetapi juga karena ditarik (pull factor) oleh Jakarta sebagai ibu kota negara. Inilah migrasi spontan. Masih ada faktor lain, yaitu akibat keputusan negara, yang melahirkan berbagai lembaga negara yang baru (Komisi Pemberantasan Korupsi, Komisi Yudisial, Mahkamah Konstitusi, dan lain-lain), yang juga menambah beban Jakarta. Bahkan, yang harus tinggal di daerah, seperti anggota Dewan Perwakilan Daerah, malah ikut bermukim di Jakarta.

    Daya dukung Jakarta sesungguhnya sudah di ambang ambruk. Ia semakin ambruk karena dibiarkan sendirian mengatasi masalahnya. Banjir Jakarta hanyalah salah satu akibatnya, yang tidak dapat diatasi negara. Warga putus asa, lalu menghadapinya dengan pasrah.

    Pilihannya ialah selamatkan ibu kota negara dengan politik anggaran yang memihak sehingga Jakarta sebagai ibu kota negara layak dihormati oleh peradaban dunia. Pilihan lain, pemerintah pusat dan DPR mengambil keputusan memindahkan ibu kota negara ke luar Jakarta sehingga Jakarta memiliki ruang untuk bernapas. Dan negara pun punya kesempatan untuk membangun ibu kota negara yang baru, yang bebas banjir dan kemacetan.

    Sumber = http://www.mediaindonesia.com/editor...07102821213606

    semoga bang kumis bisa!

  16. #15
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Foke Seharusnya Fokus

    HARI ini, menurut perhitungan, adalah awal implementasi program 100 hari Gubernur DKI Jakarta Fauzie Bowo. Ketika diluncurkan pada 28 Oktober, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Foke menyebut sedikitnya 19 perkara yang menjadi perhatian utamanya dalam tiga bulan pertama.

    Seratus hari dengan 19 program, masuk akalkah? Rasanya tiga bulan adalah waktu yang amat singkat untuk menyelesaikan 19 program itu. Disiplin, etos birokrasi, produktivitas, kompetensi, dan bobot persoalan itu sendiri merupakan perkara yang membuat kita pesimistis akan keberhasilannya.

    Karena itu, daripada gagal, lebih baik Foke fokus kepada satu atau dua saja persoalan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Jakarta dalam tiga bulan ke depan.

    http://www.mediaindonesia.com/

    tapi masalah laen juga ga boleh dilupain kan?

    Apa itu? Banjir, Bang Kumis! Kalau mau ditambah, kemacetan lalu lintas, Bang Foke!

    Mengapa banjir? Karena banjir masalah paling potensial bagi Jakarta dalam tiga bulan ke depan. Dan, ternyata, banjirlah bencana yang paling tidak bisa diatasi Pemprov DKI dari tahun ke tahun. Tahun lalu, misalnya, 80% wilayah DKI terendam banjir.

    Banjir di Jakarta sebagian disebabkan kekurangan biaya untuk membangun prasarana. Tetapi sebagian lagi disebabkan mentalitas jorok warga Ibu Kota.

    Agar program 100 hari tidak menjadi ritual politik tanpa makna, harus diperlihatkan gebrakan yang membuat masyarakat Jakarta sadar dan mendukung bahwa Bang Foke memang lain dari yang lain dalam urusan banjir.

    Kalau di musim kampanye Bang Kumis memasang iklan yang meledek Adang Daradjatun: 'Banjir kok Dibenahi', sekarang kita minta Foke: 'Urus itu Banjir'.

    Karena harus fokus, Foke meluangkan bagian terbesar kegiatan dalam 100 hari pertama pada upaya pencegahan banjir. Pagi berada di pintu-pintu air mengomandoi pembersihan sampah. Lalu menggerakkan pak RT dan pak RW agar memobilisasi warga membersihkan got dan selokan. Kemudian bersama rombongan menelusuri sungai-sungai dan kanal-kanal untuk mengetahui di mana saja terjadi pendangkalan dan penyempitan.

    Kemudian panggil developer yang bertetangga atau yang berhubungan agar mengintegrasikan saluran pembuangan air. Di beberapa tempat di Jakarta banjir terjadi karena developer yang satu membuang sampah dan air ke wilayah developer yang lain.

    Bila warga Jakarta sudah kehilangan semangat gotong royong untuk membersihkan selokan, Foke bisa memprakarsai kerja rodi yang dibayar. Misalnya, mengumpulkan semua pengamen, pengemis, dan pedagang asongan menjadi pekerja selokan dan saluran air. Kalau masih kurang, keluarkan semua narapidana dari penjara Cipinang dan Salemba untuk bekerja mengeruk lumpur dan sampah. Daripada di penjara mereka asyik dagang narkoba.

    Kalau setiap hari dalam tiga bulan ribuan orang terlihat di kampung-kampung dan selokan serta sungai-sungai bekerja mengantisipasi banjir, masyarakat akan memaafkan bila kemudian ternyata banjir memang tetap saja menghajar.

    Kalau waktu masih cukup, Foke bisa mengurus juga kemacetan yang tidak bersumber pada pembangunan bus way, tetapi pada bobroknya disiplin. Misalnya, ikut dalam operasi pembubaran terminal bayangan. Naik bus di jam sibuk, biar tahu bagaimana kemacetan membunuh waktu dan ongkos yang mahadahsyat.

    Pokoknya, Bang Foke harus fokus pada banjir dulu deh.

Page 1 of 4 1234 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •