Roy Marten dan Kegagalan Lepaskan Diri dari Jerat Narkoba (2-Habis)
Istri Bilang, Udah Gocap kok Masih Nakal
Perjuangan melawan narkoba agaknya merupakan jalan panjang bagi setiap pemakainya. Itu pula yang dialami Roy Marten, 55. Masuk penjara karena sabu-sabu (SS) tak bisa membuatnya kapok. Ayah artis Gading Marten tersebut kembali tertangkap pihak berwajib untuk kasus serupa kemarin (13/11) subuh.
RATNA AYU, Surabaya
Wajah Roy Marten terlihat segar saat tiba di redaksi Jawa Pos pada Sabtu (10/11). Saat diminta memberikan testimoni tentang kecanduannya terhadap bubuk haram itu pun Roy tampak berapi-api. Namun, begitu ditanya dengan tegas apakah saat ini dirinya sudah benar-benar bersih, Roy tak mampu menjawab dengan tegas.
"Jadi, sekarang Anda sudah benar-benar tidak memakai sabu-sabu?" Ditanya begitu, saat itu Roy hanya tertawa.
Dia lantas menuturkan bahwa perjuangan bersih dari narkoba sangatlah susah. Para pecandu, menurut dia, tak sepantasnya mendapatkan hukuman penjara. Sebab, hal tersebut tidak akan menolong.
"Rehabilitasi adalah tempat yang tepat untuk seorang pecandu memperbaiki diri, bukannya penjara. Sekarang narkoba telah masuk di berbagai kalangan, mulai birokrat, artis, sampai masyarakat biasa. Jumlahnya lebih besar dari yang polisi kira," ujar ayah tujuh anak itu.
Roy juga tak bisa memberi saran bagi mereka yang sudah menjadi pecandu. Dia hanya bisa menasihati agar jangan pernah sekali pun berkenalan dengan narkoba. "Jangan pernah sekali pun menyentuh narkoba," tutur bintang film Cintaku di Kampus Biru itu.
Roy bercerita tidak bisa lepas dari ketergantungan apabila dalam keadaan dipaksa. Dia menyatakan, semua itu harus datang dari diri sendiri. "Saya nggak bisa kalau dibilang jangan-jangan. Dasarnya bandel, kalau dilarang, saya malah ingin mencoba," ucapnya.
Roy kerap menertawakan diri sendiri saat melihat kehidupannya yang masih dirasa bandel. Bahkan, sang istri, Anna Maria Sofiana, seperti diceritakan Roy, pernah mengatakan, "Sudah gocap (lima puluh, Red) kok masih nakal."
Mengenai kehidupannya saat ini, Roy mengaku sering merasa iri dengan Robby Sugara, aktor seangkatannya yang kini menjadi pendeta. "Saya pernah bertemu dia (Robby, Red). Saya bilang, kamu curang. Dulu waktu muda, nakalnya sama. Sekarang, kamu sudah bertobat, tapi saya masih nakal saja," kata dia.
Roy sendiri tak tahu apa yang mengakibatkan dirinya terjerat nikmat narkoba. Perhatian keluarga, lanjut dia, tak pernah putus didapat. Bahkan, perhatian tersebut, terutama dari istri, makin bertambah setelah dia dibebaskan dari tahanan pada 1 Oktober 2006.
"Dia (Anna Maria, Red) sekarang lebih ketat mengawasi saya. Dulu, saat saya mengobrol dengan teman-teman, istri tidak pernah ikut campur. Tapi, sekarang, kalau ada teman datang, kadang dia lewat di belakang saya. Saya tahu kalau diawasi. Tapi, saya senang saja dengan perhatiannya itu," imbuh pria yang menikah dengan Anna Maria pada 1985 tersebut.
Setelah menuntaskan hukumannya, Roy pernah sesumbar janji. Berkali-kali dia mengatakan sudah kapok menyentuh barang haram itu. Dia pun mulai mengisi hari-haru dengan berbagai kegiatan positif. Undangan menjadi pembicara di beberapa kampanye antinarkoba deras mengalir mulai dari Badan Narkotika Nasional (BNN), LSM antinarkotika, lembaga keagamaan, sampai universitas-universitas.
Hampir semua diterima dengan alasan membayar utang atas kesalahan yang diperbuat. "Saya merasa, tak banyak pecandu dan mantan napi yang seberuntung saya. Saya adalah sebuah contoh buruk. Maka, jangan menjadi seperti saya. Saya ingin membagi pengalaman ini," ujar kakak mantan aktor dan pengacara Chris Salam itu.
Selain aktif menjadi pembicara, agar tak sampai berurusan lagi dengan SS, Roy mengaku banyak menghabiskan waktu bersama keluarga. Seperti, bermain tenis meja dan menulis puisi. "Sebagian besar puisinya bertema tentang pengalaman saya bergelut dengan SS," papar aktor yang baru saja menyelesaikan syuting film Atas Nama Cinta bersama Christine Hakim dan Luna Maya tersebut.
Di akhir wawancara, Roy mengatakan, "Saya ingin dikenang sebagai pria yang menang." Sayang, keinginan itu kandas. Roy tak mampu menahan diri. Godaan SS mampu mengalahkan tekad, iman, dan cinta dari keluarga. Sebuah kehidupan di balik jeruji besi kembali menantinya kini.
Source
Share This Thread