Koran USA Today menulis, kinerja politik Presiden Barack Obama di kawasan Timur Tengah dan perseteruan Palestina dengan rezim Zionis Israel, telah membuat Presiden AS itu kehilangan kredibilitas dan pincang di tengah kedua belah pihak.
Harian tersebut, Senin (19/9) melaporkan, tahun lalu ketika Obama menyampaikan pidato di Majelis Umum PBB, ia dengan optimis mengatakan bahwa kemungkinan tahun 2011, badan dunia ini akan menggelar perayaan kesepakatan damai Israel-Palestina dan kembali menemukan jalan untuk membentuk negara merdeka Palestina.
"Namun, satu tahun setelah pidato itu, kondisi semakin rumit dan perundingan perdamaian juga gagal. Israel memulai kembali pembangunan permukiman Zionis di Tepi Barat meski ditentang Obama," tambahnya.
Lebih lanjut, UST Today menambahkan, kebangkitan di dunia Arab dan kerumitan situasi politik di tengah rakyat Palestina juga telah mendorong pemerintah Otorita Ramallah untuk mengangkat lagi masalah kemerdekaan Palestina di Dewan Keamanan PBB.
Akan tetapi, Obama kini mengancam akan menggunakan hak veto untuk mementahkan proposal kenegaraan Palestina. Bersamaan dengan itu, ia berupaya memperbaiki hubungannya dengan pemilik suara dari Yahudi Amerika.
Jon Alterman, seorang pakar Timur Tengah pada Lembaga Riset Strategis dan Internasional (CSIS) mengatakan, "Kinerja Presiden Obama telah mengundang kemarahan semua pihak terhadap dirinya dan ia sekarang tidak punya pendukung lagi. Saya benar-benar tidak melihat jalan yang mudah untuk keluar dari masalah itu."
Sebelumnya, Obama telah mengutus dua pembantunya ke Timur Tengah untuk meyakinkan Mahmoud Abbas agar mengurungkan niatnya di PBB.
Di pihak lain, pemerintah Obama dalam beberapa hari terakhir berupaya untuk mendekati komunitas Yahudi Amerika. Popularitas Obama di tengah mereka dari 80 persen pada tahun 2008 turun menjadi sekitar 60 persen pada Jani 2011. (IRIB/RM/MZ)
sumber : http://indonesian.irib.ir/index.php?...ita3&Itemid=18
Spoiler untuk comment :
Share This Thread