
Originally Posted by
bagus
sebetulnya dunia IT sama aja kaya dunia kerja laennya. tiap posisi bertingkat, bukan paralel.
sama seperti teknik sipil, ada kuli,mandor Project Engineer, Arsitek, & Manager proyek, dll. Kalau di IT jadi programer, Senior Programmer, System Analyst.
perbandingan gampangnya:
kuli : mbikin struktur sesuai keahliannya, ada yang nge cat, pasang listrik2, pasang tegel, plester tembok, dlll
programer : ngoding, ngoding apa ? ya banyak, interface, engine, network, database...
mandor: memastikan kuli-kuli tu kerja sesuai itung2an yang sudah ditentukan.
Senior programer : memastikan programer ngoding sesuai rancangan.
Project engineer : memastikan semua unit di project terpenuhi kebutuhannya dengan merancang resource yang dibutuhkan setiap task. sebelumnya juga ngitung bahan2 yang diperlukan untuk memenuhi infrastruktur yang diinginkan
Arsitek : Merancang Blueprint Infrastrukturnya
Manager Proyek : ya mengelola proyek, biar menghabiskan resource seminim mungkin
nah, tingkat project engineer-manager proyek ini yang jadi range nya system analyst.
mereka harus bisa merancang blueprint system, ngitung resource, analisa kebutuhan, sampe merancang timespan project nya.
jadi kalo mau jadi system analyst, harus bisa ngoding & bawah2nya. omong kosong lulus2 langsung minta jadi system analyst. diketawain yang punya perusahaan loe. mumpung jadi mahasiswa banyak2 ikut proyek2 dosen, pengalaman jadi programmer ya di sini ini. baru de lulus bisa agak congkak minta posisi system analyst.
masalah audit....
sekarang jamannya TQM, total quality manajemen. orang2 pada make standar ISO buat teknika, basel buat bank, cobit buat IT, dll.
kalo loe dah punya ilmu di semua posisi itu, baru loe bisa jadi auditor. kalo nggak, loe bakal dibo'ongin terus sama yg loe audit. kan tuuan umum audit untuk menentukan kualitas, yang walaupun ada standarnya yang tersurat, tapi prakteknya auditor tarik2an argumen dengan auditee nya berdasarkan pengartian masing2.
Share This Thread