Sebagai anak yang sering ditinggal ayahnya dalam keberbagai peperangan
membuat Dracula tumbuh menjadi pribadi yang tidak bahagia. Ketidakbahagiaan
ini semakin bertambah ketika pada umur 11/12 tahun ia harus menjadi tawanan
Kerajaan Turki Ottoman. Walaupun di Turki ia diperlakukan dengan baik
namun Dracula merasa bahwa dirinya telah dicampakkan dari masa kecil, kampung
halaman, ibu serta keluarganya. Dari sinilah rasa dendam Dracula terhadap
Kerajaan Turki Ottoman bermula.
Hampir selama 5 tahun Dracula berada di Turki. Ketika usinya beranjak 17
tahun ia dikirim oleh Kerajaan Turki Ottoman untuk mengisi kekosongan tahta
Wallachia setelah kematian kakaknya. Tahta Wallachia pun akhirnya bisa ia
duduki. Dan, sejak berkuasa inilah kekejaman Dracula mulai tampak. Selama
masa pemerintahannya yang berlangsung hanya 6 tahun ia telah membantai
kurang lebih
500.000 penduduk Wallachia. Tentu saja jumlah korban tersebut
tidak bisa dikatakan kecil dalam konteks abad pertengahan
Share This Thread