-
Penusuknya Akhirnya Tertangkap
Mengapa kau sedemikian bernafsu menusukkan kursor putihmu ke judul yang merancang senyummu?
Sebenarnya siapa kau yang menghunus api di tengah air?
Kau awalnya mengira kami akan terbakar, tapi nyatanya kau hanya ketololan yang dibekukan
Berapa dalam belati yang kau tusukkan? sampaikah ke ulu hati ?
Nyatanya kau hanya mengiris pori-pori lalu kau ciut terbirit lari
Teriakmu yang lantang tak lagi diperlukan
Karena orang-orang hanya merenda senyum di atas luka yang kau sebut perjuangan
Ini adalah cara paling primitif yang diusulkan nenek moyangku
Yang tulisannya telah buram dimakan sejarah berdarah
September mengapung di kampungku
Dan gaungmu tak kami pedulikan
Sebab kau sampah yang tak lagi bisa diolah..
-
Posting Permissions
- You may not post new threads
- You may not post replies
- You may not post attachments
- You may not edit your posts
-
Forum Rules
Share This Thread