Results 1 to 3 of 3
http://idgs.in/454102
  1. #1
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default Paikun Si maling peralatan Lab

    Paikun, seperti semua orang kampung mengenalnya, adalah pemuda pengecut yang sering mencuri.
    Ia biasa mencuri sandal saat jumatan. Seperti siang ini.
    Tapi keahlian utamanya adalah mencuri peralatan Lab. Semua lab, kecuali lab biologi, yang takut dia masuki terutama malam hari karena disana ada rangka manusia utuh dan organ-organ tubuh manusia.
    Pada malam itu, Paikun hendak mencuri jangka soroang dan mikrometer sekrup di Lab Fisika.
    Mengendap2 lah ia menuju ke laboratorium yang masih agak ramai. Ada beberapa orang yang masih sibuk bekerja di situ.
    Salah satunya tampak joko supraptono sedang meneliti apakah air bisa berubah menjadi susu.
    Tampaknya Joko salah masuk Lab. Seharusnya ia masuk ke lab anatomi untuk meneliti susu.
    Ternyata dia malah masuk ke lab biologi divisi reproduksi, Joko pun takjub dengan susu-susu yang ada di sana.
    Paikun mulai mengantuk menunggu Joko keluar lagi lab.
    Tetapi perut keroncongan Paikun membuat situasinya menjadi lebih parah.
    penyakit maag yang telahdideritanya sejak kecil kambuh. Sekuat tenaga ia menahan rasa sakit yang tak terkira.
    Saking sakitnya, Kun sampai menitikkan air mata. Dan air mata itu membuat rencananya semakin kacau.
    Air mata yang menets itu lama-lama merembes membasahi timbangan pegas milik Pak Sariman.
    Pak Sariman heran, kenapa tiba-tiba timbangannya basah. Jangan-jangan saluran air PAM bocor.
    Seketika ia teringat bencana banjir yang pernah menimpanya waktu kecil, ia pun panik . Segera ia menelpon service ledeng untuk minta dikirim satu kompi tukang.
    Pak Sariman keluar dari lab untuk memakai telpon di ruang TU. Dibukanya pintu lab keras-keras hinga menjedor kepala Paikun yang sedang meringkuk kesakitan di balik daun pintu.
    Paikun memekik dalam diam, menahan perih di kepalanya. Darah merembes menetes..
    Dan ketika kembali dari ruang TU, Pak Sariman menyadari ada noda darah di genangan air.
    Ia pun menyusuri darimana asal darah itu. Adakah wanita yang sedang menstruasi ?, pikirnya dalam hati.
    "Atau baru saja ada jerawat yang pecah lalu berdarah-darah" pikirnya penuh selidik.
    "Itu darah saya, saya kucing", tanpa sadar paikun berkata menirukan suara kucing. Mendengar jawaban itu, pak sariman pun lega dan beringsut meninggalkan ruangan.
    Tapi, tiba-tiba ia teringat. Kenapa kucing bisa ngomong ya? Waduh, jangan-jangan bukan kucing beneran, tapi jadi-jadian.
    Saat pak Sariman berbalik lagi, dia menyaksikan kelebat bayangan hitam sebesar kerbau melintas cepat.
    Ruangan menguarkan bau melati dan gondorukem. Pak Sariman bergidik. Tekuknya merinding seperti dielus hawan dingin.
    Paikun yang panik, dengan spontan mengambil pemberat timbangan dan memukulkan ke kepala pak sarimin. Ia pun terkapar seketika.
    Darah muncrat dari kepalanya. Lalu meleleh di atas lantai.
    Kaget, panik, tidak percaya, takut dan khawatir meliputi kepala paikun. Ia sama sekali bukan kriminal. Ia hanyalah orang yang mencari nafkah dengan mengambil barang orang lain. tapi kini, ia baru saja membunuh seseorang.
    Akan tetapi, bagaimana menyembunyikan jasad Pak Sariman?
    Untuk menggotong mayatnya sendirian jelas bukan pekerjaan ringan, apalagi menguburnya.
    Perhatian Paikun tertuju ke bejana besar di atas meja. Isinya Asam Sulfat.
    Aha, otaknya yang jenius mulai bekerja. Asam sulfat bisa menolongnya lepas dari masalah jasad Pak Sariman.
    Dia coba potong jari Pak Sukiman, lalu ditaruhnya jari itu ke dalam sebuah bejana kecil. Kemudian ia menuangkan asam sulfat ke dalam bejana. Dan jari Pak Sukiman larut.
    Proses itu begitu ajaib. Mata Paikun terpana dibuatnya. Ia tak pernah mengira, secepat itu tubuh manusia larut dalam cairan sulfat.
    Paikun membaca label yang menempel dalam botol Asam Sulfat itu. Tertera: 'Molaritas 5.0'.
    Ah entahlah apa maksudnya, paikun yang cuma lulusan Sd tidak pernah mengerti akan pelajaran kimia. Yang ia tau sekarang adalah bahwa tubuh bisa larut ke dalam cairan tersebut.
    Maka satu demi satu Paikun menyayat dan memotong daging tubuh Pak Sariman. Lalu melarutkannya dengan Asam Sulfat.
    Celaka, Asam sulaft ternyata hanya bisa melarutkan daging, namun tidak mempan untuk tulang. Sehingga kerangka yang membentuk tulang pak sariman masih utuh.
    Paikun bingung lagi. Bagaimana cara melenyapkan tulang-tulang Pak Sariman? Apa harus dibungkus pakai daun pisang saja ya biar dikira makanan kucing?
    Aha, disebelah ini kan laboratorium biologi. Kerangka tulang manusia tentu saja tidak akan mencurigakan, pikirnya cepat.
    Paikin berjingkat perlahan menuju lab di sebelah yang gelap. Langkahnya hati-hati. Ia takut membuat gaduh dan membuat orang curiga.
    Dipikulnya karung berisi potongan tulang Pak Sariman ke Lab Biologi. Entah mengapa suasana terasa mistis. Terdengar bunyi denting dan gamelan Jawa.
    Nadanya terdengar nglangut. Paikun ingat, denting itu seperti sering dia dengar di acara orang meninggal. Jantung Paikun kian berdegup kencang. Akankah ada orang yang tahu?
    "BERHENTI KAU!" bergaung di sepanjang koridor sekolah. Logat Batak galak itu milik Pak Darmin, penjaga malam sekolah.
    Jantung Paikun nyaris copot ketika mendengar teriakan itu. Dengan gemetar ia menghentikan langkah, lalu menoleh ke arah suara keras itu. Alamak, Pak Darmin. Gimana nih? pikir Paikun.
    Sekelebat bayangan hitam besar kembali hadir diantara Kun dan Pak darmin. Ada orang lain lagi ternyata di kegelapan malam itu.
    Bau dupa dan kemenyan kembali menguar ke ruangan. Paikun nggak hanya takut, tapi juga ngeri. "Doooh, apa lagi nih?" tanyanya dalam hati.
    Bayangan itu berputar seperti membelai. Ia mengitari Pak Darmin, yang nampaknya tidak tahu keberadaannya. Dan dengan sebuah gerakan pelan, bayangan itu mengecup Pak Darmin hingga kepala satpam sekolah itu lepas dari badannya. Matanya terbelalak.
    Paikun tidak bisa menyembunyikan kekagetannya melihat peristiwa itu. tubuhnya gemetar tidak karuan. "Paikun.. kembalikan dagingku" sebentuk Suara berat seketika terdengar entah darimana.
    Paikun tidak tahu harus berkata apa. Kerongkongnnya seperti mau tersedak.
    Karung yang sejak tadi dipanggulnya tiba2 bergolak. Paikun sontak meleemparkan karung tersebut. Kerangka tulang yang kembali tersusun dan kembali berdiri tegak membuat paikun semakin terperangah.
    Jalinan kerangka yang sudah menjijikan itu membaur dengan debu hitam menjadi sosok gelap dengan kulit licin seperti ular.
    Tanpa Paikun sadari, celananya sudah basah oleh air seni karena rasa takut yang menyerangnya.
    "Mati, aku!" jerit Paikun. Dalam keadaan terdesak, tiba-tiba ia teringat, asam sulfat! Eureka. "Di mana cairan ajaib itu tadi? Di mana? Di mana? Aku harus menemukannya," teriak Paikun seperti orang gila.
    Tidak bisa, Asam sulfat tidak mempan untuk melarutkan tulang. Sebaiknya tulang belulang itu dikeraskan saja, tapi cairan apa yang harus digunakan.
    Kemudian Paikun membuka buku "The Secret of Chemistry", dia mencari cairan pelarut tulang. Dan bingo! Dia menemukan cairan yang dimaksud, yaitu...
    Cai Pet Lang (Cairan Pelarut tulang), ramuan khusus dari dataran ****, Perpaduan ramuan tradisional **** dan bahan kimia modern.
    Dia bongkar lemari persediaan bahan kimia hingga menumpahkan sejumlah larutan. "Ah ini dia, Cai Pet Lang!" gumamnya sambil bergegas menuju zat hitam, dan menuangkan larutan tersebut ke zat hitam yang sudah mulai berbentuk.
    Benar saja. Cairan itu bekerja efektif seperti toiletries bikinan pabrik kondang. Dalam sekejap, zat hitam itu musnah menjadi asap yang membubung ke atas. Paikun terpana. Tanpa sadar mulutnya berdecak kagum. Selesaikah urusannya?
    Belum! Ternyata dari kepulan asap muncul jin penjual sempak: Ndebakulingerie.
    Paiku kaget bukan kepalang. Satu masalah selesai, eh muncul masalah lain. Kenapa kesialan menimpaku berturut-turut malam ini? tanya Paikun dalam hati. Diam-diam ia mengutuk rencananya yang gagal total.
    Ndebakulinegrie ini penampilannya cukup aneh. Dua buah sempak menggantung di kedua telinganya. Bajunya pun motif segitiga, bentuk geometri yang paling mendekati bentuk umum celana dalam.
    "Paikun!" bentak Ndebakulnegrie. "Eh, saya ... " jawab Paikun setengah gagap.
    "Aku akan mengabulkan 3 permintaanmu. Tapi sebelumnya kamu harus mendengarkan Joke-ku dulu!" kata si Jin.
    "Owkey kul,..ndebakul. Joke nya apaan?" jawab si Kun.
    "Ada tiga orang Tionhoa merantau ke negeri Paman Sam..." kata Om Jin.
    "mereka masing-masing membawa bekal yang dibungkus di plastik kresek...".
    "Nama mereka Bu, Chu, dan Fu. Bu mengganti namanya menjadi 'Buck'...".
    "agar lebih pas dengan nama marganya: Yu".
    "Chu mengganti namanya menjadi Chuck...".
    "dan Fu mengganti namanya menjadi ****".
    "Sehingga dia memutuskan untuk kembali ke Negaranya..." ujar Om Jin mengusaikan leluconnya. Suasana hening. Terdengar suara jangkrik.
    Paikun masih belum menyadari bahwa jokes itu sudah selesai, sampai terdengar lagi suara Om jin, "Jadi apa 3 permintaanmu".
    "Yang pertama ...
    Saya ingin Pak Sariman dihidupkan kemBali...".
    .. . Dan melupakan kejadian hari ini bahwa dia telah mati".
    "dan cerita ini ditamatkan...".
    "Terkabulkan. . hua hua hua hua", Penampakannya hilang kembali di antara asap yang mengepul. Hanya tawanya yang masih terdengar menggema.
    Tiba-tiba gambar-demi-gambar kejadian yang dilaluinya seperti tersedot masuk ke kepalanya. Segalanya berjalan mundur.
    Kejadian itu begitu cepat terjadi, Sampai akhirnya paikun kembali ke tempatnya semula.
    Dia sekarang di depan pagar sekolah. Lalu, dalam kegelapan malam, Paikun mulai menyusup masuk ke untuk mencuri jangka sorong dan mikrometer sekrup Lab Fisika
    Last edited by -Pierrot-; 03-10-11 at 15:01.

  2. Hot Ad
  3. #2
    [DugM]IyuS's Avatar
    Join Date
    Nov 2010
    Location
    DKI Jakarta
    Posts
    834
    Points
    9.28
    Thanks: 21 / 22 / 16

    Default

    haha ada2 aja

  4. #3
    --StReeT-BoYz--'s Avatar
    Join Date
    Jul 2011
    Location
    CitY
    Posts
    155
    Points
    73.33
    Thanks: 8 / 5 / 5

    Default

    cerita yg aneh.....

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •