Sepeda Tua
Disuatu pagi, seorang anak muda bertanya kepada kakeknya “kakek apakah betul sepeda tua di depan rumah kakek itu sudah ada sejak peninggalan jaman belanda?” si kakek melihat kearah pemuda tersebut. Selama beberapa menit si kakek memandangi anak muda tersebut. Dan sekali lagi anak muda itu bertanya, “maff ya kek apakah sepeda tua di depan rumah kakek itu sudah ada sejak peninggalan jaman belanda?” sekali lagi kakek tersebut melihat kearah pemuda tersebut. Dan sang kakek dengan polosnya menjawab “kakek belum lahir cuk waktu sepeda itu ada” si pemuda ini masih penasaran dan bertanya lagi ke sang kakek “kek, tapi kan kakek sudah tinggal lama di daerah ini masak kakek ngak tau tentang sepeda itu”. si kakek berpaling dengan muka sedih kepada pemuda tersebut. “nak, kau tahu bahwa yang empunya sepeda itu. Dia yang menembak Ayahmu tepat di dadanya mangkanya kakek terpaksa berbohong dengan menjawab kakek belum lahir cuk waktu sepeda itu ada agar tidak menyakiti hatimu ini janji kakek kepada mendiang ayahmu”
Ilustrasi kisah di atas membawa pesan: seseorang mungkin terpaksa berbohong, guna menutupi sesuatu yang dapat menyakiti hati orang yang disayanginya. di posisi ini adalah sang anak muda cucunya sendiri.
sumber: http://bijak-ngak-harus-serius.blogspot.com/ my original blog.
Share This Thread