-Coba kamu tulis tangan kanan dan kiri lebih cepat dan nyaman mana?
temen gw bisa dengan latihan beberapa minggu, nulis dengan tangan kiri. jadi, ini bukan masalah evolusi. ini masalah habit aja. tapi konteksnya bukan ini kan?
Itu Wajar orang pedang tangan kanan perisai tangan kiri..
karena perisai sifatnya pasif,coba pedang tangan kiri bisa bayangin??
bisa. mau coba? ambil tongkat sepanjang pedang. ayunin dengan tangan kanan. coba tusuk ke target yang dituju. OK, kena. sekarang tuker kiri, loh? hampir sama?
makhluk hidup yang gk bisa beradaptasi akan tersingkirkan ..
Kan SELEKSI ALAM
-klo berhasil terusBUMI DAH OVERPOPULATION.
-Klo berhasil semua kenapa ada hewan yang punah?
setuju aja ama ini da. gw sepikiran, kecuali ada yg bisa ajuin teori lain keapa hewan bisa punah secara alami, bukan karena manusia
Henshin!! Kamen Ridaah! O-O-O-O-Obamaa!
Saya yakin yg comment di sini belom baca page 1.
Inti permasalahan dari evolusi adalah BAGAIMANA SPESIES SATU BERUBAH MENJADI SPESIES YG LAIN.
Masa bodo mau tangan kanan dan kiri, kalo itu ga mengakibatkan kita berubah spesies.
Selama ini banyak yang main tabrak, alasan hewan punah selalu dikatakan seleksi alam. Gak ada yg lain? Banyak hewan punah karena ga bisa beradaptasi, bukan karena gak bisa berevolusi.
Kembali ke awal.
Kalo mau buktiin evolusi, buktikan kalo spesies satu bisa berubah menjadi spesies yang lain!!!
NO SIGGY
klo memang demikian masih pd bnyk yg percaya kepada teori evolusinya itu,, nah bumi kita kan udah mulai masuk masa global warming nih, dimana suhu akan terus meningkat dan meningkat belum lagi populasinya, nah oleh karena itu manusia sewajarnya udah mulai menunjukkan tanda2 evolusi donk..
supaya bisa beradaptasi pada bumi yg suhunya mungkin bisa mencapai 40derajat C pada siang hari..
toh masih banyak tuh yg pingsan bahkan mpe tewas di daratan Australia dan pernah kejadian dulu di daerah Eropa kena angin panas beberapa lsng mati,,
mungkin supaya kita bisa bertahan panas maka tubuh kita sudah harus berevolusi..
minimal kulit kita menjadi kulit yg terbuat dari kapur dan diluarnya dilapisi oleh lapisan lilin..untuk mencegah penguapan yg berlebih..
tetapi mengingat proses evolusi memakan waktu jutaan tahun dan global warming akan terjadi dalam kurun waktu lebih kurang 50 tahun lagi.. gmn manusia bisa survive>.<?
bertahan dengan menggunakan AC akan mempercepat proses global warming sendiri..
Yang jelas gw percaya ada kekuatan besar yang mempengaruhi dan membuat proses "big bang"
tapi kehidupan di bumi tidak seperti cerita2 di buku fiksi yang banyak beredar di bumi, tapi bs di jelaskan dengan proses ilmiah, seperti contohnya adalah teori evolusi dan adaptasi
sekian dan terima kasih cukup sampai disini dari saya.
Sorry sebelumnya kalo udah ada yang bahas ky gini..
Bagaimana awal kehidupan di bumi ini? Apa yang menjadi awal bentuk-bentuk kehidupan yang tak terhitung jumlahnya kini?
Sejak Charles Darwin mengusulkan teorinya bahwa manusia merupakan bentuk evolusi dari kera, para ilmuwan menggali lebih lanjut ke dalam sejarah abad pertama dari kehidupan bumi. Semua itu dalam upaya untuk menemukan awal mula kehidupan. Pendapat yang sudah umum diterima mengatakan bahwa kehidupan muncul sekitar tiga atau empat ribu juta tahun yang lampau yang berasal dari apa yang disebut dengan “cairan awal” (primordial soup). Kemudian diceritakan adanya halilintar (atau petir ya…?) menyambar-nyambar atmosfer bumi dengan semangat yang bergejolak yang kemudian menyebabkan tercampurnya zat-zat kimia secara tepat yang menghasilkan sel-sel yang primitif, yaitu bentuk pertama kehidupan.
Tetapi pada waktu yang paling akhir ini telah dikemukakan jawaban lain terhadap misteri awal kehidupan itu. Dialah Sir Fred Hoyle, orang di belakang teori ini yang juga seorang pembantah utama dogma ilmiah yang telah diterima secara umum. Hoyle pernah menjadi profesor astronomi di Universitas Cambridge selama kurang lebih dua puluh tahun. Ia berpendapat bahwa kehidupan di bumi awalnya bermula dari sebuah “bola salju yang kotor”. Ia juga menambahkan bahwa nenek moyang kita lahir dalam awan debu yang terapung-apung ke sana ke mari dalam galaksi Bima Sakti. Menurut Hoyle, awan debu itu mengandung virus dan kuman. Beberapa diantaranya terbawa oleh sebuah bintang berekor yang kemudian meledak ke dalam atmosfer bumi dan dengan demikian menyebar benih-benih ke planet yang mati, berupa sel-sel pendukung kehidupan. Ekor dari komet itu terdiri dari gas dan debu, tetapi kepalanya yang kecil itu mengandung potongan-potongan es, yakni air pemberi hidup bagi pemeliharaan kuman-kuman yang dibawanya.
Tunggu sebentar! Sebelum kita meremehkan teori yang agak tidak masuk akal ini ada baiknya kita simak penjelasan berikutnya. Pada tahun 1940, banyak para ilmuwan menertawakan pendapat Hoyle ini (sama seperti kita kan?). Tetapi sejak itu para ahli astronomi telah memperoleh beberapa penemuan yang aneh pada awan debu yang terapung-apung di antara bintang-bintang. Hebatnya lagi, debu ini mengandung bahan-bahan kimia yang penting dalam rantai kehidupan, termasuk di dalamnya campuran alkohol dengan methyl alkohol, asam semut, gas formaldehyde, yakni gas tanpa warna dengan bau yang keras, bahkan semacam jenewer murni. Belum berhenti sampai di situ, karena akhir-akhir ini terjadi semacam pengembangan besar bagi teori Hoyle. Menurut Hoyle, telah ditemukan awan gas yang disebut dengan Orion Nebula yang mengandung bahan nabati selulosa yang merupakan bahan bagi setengah dari seluruh molekul yang ada.
Sumber:Buku the world greatest mystery edisi 2001
Andaikan teori yg diatas bnar. Maka dalam tata surya ini bkn cm bumi aj yg ada hrusnya mars jg ada kehdupan, tp syagny tdk ada tanda kehdupan yg mencolok tu di mars.. Dan lgan kimia mcm apa yg bs menciptakan kehidupan? N virus apa yg bs hdp tnpa oksigen slama perjalanan menuju bumi?
Mars tidak mempunyai atmosfer yang mendukung adanya kehidupan,sedangkan planet-planet yang lain kita kenal hanya terdiri dari gas-gas.
Inget bakteri dan virus juga membutuhkan keadaan lingkungan yang pas
Untuk teori diatas jg gk tau bener/gk yang pastinya awal kehidupan itu dari hewan bersel satu
CMIIW
Seekor Gajah di Korea Bisa Berbicara dan Bayi Gajah Berwarna Merah Muda
Ia bukanlah Dumbo Si Gajah Terbang, tokoh kartun Disney yang juga mampu berbicara layaknya manusia. Namun, seekor gajah jantan berusia 16 tahun di Korea Selatan dapat mengeluarkan suara yang mirip dengan empat kata dalam bahasa Korea yang berarti duduk, tidak, ya, dan berbaring.
Gajah bernama Kosik yang tinggal di taman hiburan Everland itu mengeluarkan kata-kata tersebut dengan cara meletakkan belalai di mulutnya dan menggoyangnya saat menghembuskan napas. Namun, belum dapat dipastikan apakah Kosik mengetahui arti dari kata-kata yang diucapkannya.
“Sulit bagi saya untuk mempercayainya ketika mengetahui pertama kali,” kata Kim Jong-gap, pawang yang menangani Kosik selama 10 tahun. Ia mendengar suara Kosik yang mirip dengan ucapan untuk pertama kalinya pada 2 tahun lalu.
“Saya tahu Kosik mengatakan sesuatu, lalu saya menyadari bahwa ia menirukan kata-kata saya,” katanya. Telah ada penelitian yang menunjukkan bahwa gajah dapat menirukan suara, namun baru kali ini ada klaim bahwa Kosik dapat meniru suara manusia.
Dalam sebuah penelitian yang dimuat jurnal Nature setahun lalu, para peneliti menemukan bahwa gajah dapat belajar menirukan suara dalam hal ini suara truk. Kali ini, hasil pengukuran spektogram menunjukkan bahwa frekuensi suara yang dikeluarkan Kosik saat mengucapkan kata-kata tersebut mirip dengan suara pawangnya.
“Kami menduga Kosik belajar bicara karena ia menghabiskan waktu yang lama bersama pawangnya,” kata Kwon Su-wan, kepala taman hiburan. Pihaknya akan mempelajari lebih lanjut melibatkan pawang, dokter hewan, dan para ilmuwan untuk memastikan apakah Kosik memahami arti dari kata-kata yang diucapkannya.
Kosik memamerkan kemampuannya di depan publik mulai hari Sabtu (9/9) dalam taman hiburan yang terletak di Yongin, sekitar 48 kilometer sebelah Selatan Seoul.
Berbeda dari warna kulit gajah yang biasanya berwarna abu-abu kehitaman atau cokelat, seekor bayi gajah yang tinggal di Botswana, Afrika, memiliki kulit berwarna merah muda.
Ketika fotografer dari kantor berita BBC memotret, bayi gajah itu sedang berkumpul dengan 80 gajah lainnya. Saat itu ia sedang mencari makan di delta Okavango.
Para ahli memperkirakan bayi gajah itu memiliki kelainan pigmen pada kulitnya atau dikenal dengan sebutan albino. Kelainan tersebut juga terjadi pada manusia dan hewan lain, seperti burung, ikan, dan buaya.
Albino pada gajah Afrika, menurut para ahli adalah sebuah fenomena yang sangat jarang terjadi. Biasanya albino itu terjadi pada gajah-gajah Asia.
"Selama ini saya baru menemukan tiga bayi hewan yang albino di Afrika tepatnya di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan South Africa," kata seorang ahli lingkungan, Dr. Mike Chase, yang juga membuat tempat konservasi gajah di Afrika.
Dr. Chase juga menjelaskan bahwa anak gajah albino itu akan susah bertahan hidup. "Kulit hewan albino akan sangat peka terhadap sinar matahari dan gesekan. Kulit bayi gajah albino itu akan tergesek semak-semak dan pepohonan, dan juga terkena paparan sinar matahari yang sangat menyengat. Oleh karena itu, ia mungkin akan sering merasa kesakitan," kata Dr. Chase
Walaupun begitu, Dr. Chase mengatakan gajah adalah hewan kuat, cerdas dan mudah beradaptasi dengan lingkungan. Jadi, meskipun bayi gajah itu albino, ia punya kesempatan hidup yang besar.
==
Dari artikel diatas bisa disimpulkan, kalo hewan juga punya kepintaran, tapi mereka tidak punya imajinasi, sama seperti saat manusia masih berupa manusia kera **** apa lupa, yang gak ada imajinasi sehingga tetap stagnant selama ratusan ribu tahun.
kalo menurut gw, teori evolusi ini ada benar nya,
misal dari Moeritherium(kalo ga salah), seekor hewan yg tdk mirip sama sekali dengan gajah, tetapi ia akan berevolusi menjadi Gajah masa kini..
tapi ada juga yg ga benar... seperti yg di katakan Charles Darwin, Manusia berasal dari Kera. menurut gw ini salah, kalo bener manusia dari kera, berarti banyak dong di afrika sana yg menjadi manusia... kera sudah menempati afrika lebih dari ribuan tahun bahkan berpuluh-puluh ribu tahun lalu. tapi kalo menurut gw ada yang benar ada yg tdk benar nya.....
Last edited by Menara_Jakarta; 25-03-09 at 21:29. Reason: bukan Moenitherium tapi Moeritherium ^_^
Mungkinkah yang dimaksud kera itu manusia purba dulu??
Manusia purba kan mirip kera semua...
Itu gajahnya sudah lama tinggal bersama manusia dan melakukan proses adaptasi. kalau memang gajah itu pintar, setelah di lepas ke alam bebas seharusnya dia bisa mengajarkan kepintarannya kepada gajah2 lain donk. Atau minimal bertindak sebagai translator.
Ada yg pernah baca buku Congo karangan Michael Crichton? tentang Gorilla yg diajarkan bahasa2 manusia lalu dilepas kembali ke alam liar untuk mengajarkan speciesnya sesama gorilla tentang bahasa2 manusia.
Kalau nanti hewan dapat mengerti bahasa manusia, dalam kasus ini siapakah yg ber evolusi/beradaptasi? hewannya atau manusianya?
SIMPLE AJA DEH...
TEORI EVOLUSI itu salah BESAR...
klo emg bner nenek moyang kita adalah kera..
maka uda ga ada kera lagi di dunia ini kan..
pasti mereka uda beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga berubah menjadi manusia ???
THE MYSTERY HAS BEEN SOLVED
Share This Thread