Page 1 of 3 123 LastLast
Results 1 to 15 of 34
http://idgs.in/39564
  1. #1
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default Orang Kaya Indonesia

    Orang Kaya Indonesia

    JUMLAH orang kaya Indonesia meningkat pesat. Itu bukan ejekan atau bualan, melainkan hasil riset yang dilakukan Merrill dan Capgemini yang dilansir di Hong Kong, Selasa (16/10).

    Lebih mengagetkan, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan jumlah orang kaya tertinggi ketiga (16,0%) di kawasan Asia-Pasifik setelah India (20,5%) di tempat kedua dan Singapura di tempat pertama (21,2%). Bahkan, pertumbuhan orang kaya Indonesia hampir dua kali pertumbuhan global yang hanya 8,3% dan juga kawasan yang cuma 8,6%.

    Pertumbuhan orang kaya Indonesia itu fakta yang menggembirakan. Sebab, semakin banyak orang kaya dalam ukuran global kiranya juga indikasi kemajuan pada tataran nasional. Setidaknya, bertambah pula orang yang membayar pajak lebih besar lagi.

    Bangsa yang mampu menghasilkan orang kaya dalam standar dunia adalah bangsa yang menang bersaing. Dalam perspektif itu, tidak mengherankan jika orang kaya di kawasan ini paling banyak berada di Jepang, disusul China yang sepanjang 10 tahun terakhir merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi.

    Maka, tidaklah mengagetkan bila pertumbuhan orang kaya paling pesat berada di Singapura dan India. Singapura negara paling efisien di dunia, penegakan hukumnya paling taat asas sehingga tetap menarik bagi investasi. India juga negara dengan kemajuan ekonomi yang sangat pesat bersama China.

    Lalu, apa jawabannya sehingga Indonesia menjadi negara dengan pertumbuhan orang kaya paling tinggi ketiga di Asia-Pasifik setelah Singapura dan India?

    Hasil riset menunjukkan pertumbuhan kekayaan paling besar berasal dari investasi di realestat dan surat berharga yang berkaitan dengan industri properti. Hal itu kiranya juga yang terjadi di Indonesia.

    Sektor properti Indonesia pada 2006 diperkirakan menyumbang 2,5% bagi pertumbuhan ekonomi yang mencapai sekitar 6%. Sebuah kontribusi signifikan.

    Sektor properti juga tergolong kelompok ekonomi padat karya yang memiliki efek berganda tinggi, yaitu melibatkan 114 kegiatan ekonomi, mulai dari industri hingga tukang gali dan warung tegal. Akan tetapi, industri properti Indonesia dewasa ini lebih berorientasi kepada kalangan menengah dan atas dengan membangun apartemen maupun rumah mewah serta menjamurnya pembangunan ruko dan mal.

    Konsep pembangunan 1-3-6, yakni satu rumah mewah, disertai pembangunan tiga rumah menengah, dan enam rumah sederhana yang dicanangkan di zaman Pak Harto sekarang tidak lagi dipatuhi. Pembangunan rumah susun sederhana dan rumah sangat sederhana untuk kalangan berpendapatan rendah baru sampai pada tahap tekad.

    Sektor properti juga tidak bisa menjadi fondasi bagi pertumbuhan perekonomian yang berkelanjutan (sustainable). Fondasi itu harus disandarkan pada sektor riil yang masih bergerak sangat lamban.

    Pertumbuhan orang kaya Indonesia meningkat pesat, tetapi itu bisa menjadi bumerang bila serentak dengan itu juga tercipta jurang kaya-miskin yang semakin lebar.

    Menjadi kaya adalah kesempatan yang terbuka bagi siapa pun dan negara memungut pajak darinya bagi kemaslahatan publik. Sebaliknya, memerangi kemiskinan tidak bisa dibiarkan menjadi urusan kedermawanan orang kaya, tetapi harus menjadi komitmen negara terhadap rakyatnya. Di situlah, realisasi janji kampanye politik harus selalu diingatkan dan ditagih.

  2. Hot Ad
  3. #2

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Juppon~gatana xD~
    Posts
    1,291
    Points
    1,528.70
    Thanks: 2 / 3

    Default

    hmmm diharapkan orang kaya tersebut mau membantu membuka lapangan pekerjaan buat yg miskin....

    sama-sama untung.... ::

  4. #3

    Join Date
    Sep 2007
    Location
    Dream World
    Posts
    2,320
    Points
    1,803.50
    Thanks: 2 / 5 / 5

    Default

    Plok plok...
    hebat nih..mudah2an kedepannya terus banyak yang kaya deh..
    GBU

  5. #4
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by My1st View Post
    hmmm diharapkan orang kaya tersebut mau membantu membuka lapangan pekerjaan buat yg miskin....

    sama-sama untung.... ::
    karena itulah pemerintah membutuhkan investor

  6. #5
    gaptekbet's Avatar
    Join Date
    Feb 2007
    Location
    Anywhere near Computer & Internet
    Posts
    2,892
    Points
    549.96
    Thanks: 80 / 394 / 108

    Default

    kira2 orang2 kaya tersebut pada bayar pajak gag ya?

  7. #6
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    kemungkinan besar kaga, kalo bayar, masa gembar gembor di iklan tv ttg pajak?

  8. #7
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default

    Quote Originally Posted by mimihitam. View Post
    kemungkinan besar kaga, kalo bayar, masa gembar gembor di iklan tv ttg pajak?
    Betul banget. Pasti banyak yang ga bayar pajak makanya TV juga rame ama iklan pajak gini. Tapi kalo udah banyak orang yang kaya di Indonesia, semoga mereka dapat membuka lapangan kerja baru agar orang yang di sekitarnya bisa terangkat. Biar Indonesia bisa lebih maju lagi.

  9. #8

    Join Date
    Jul 2007
    Location
    Juppon~gatana xD~
    Posts
    1,291
    Points
    1,528.70
    Thanks: 2 / 3

    Default

    nah masalahnya milyuner-milyuner indonesia kebanyakan bawa duitnya ke LN...
    jadi di Indonesia tinggal ampasnya XD~

  10. #9
    caribou's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    Depan Komputer
    Posts
    130
    Points
    162.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    duh kapan giliran gue jadi kaya ya??? dah gak sabar nih ^_^"
    SAY NO TO CHEATERS !!!!!::ajeb2:: ::ajeb2::

  11. #10
    Veronica's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    SepHia,LaurenCIa,ChangYang,Libi town
    Posts
    4,598
    Points
    5,436.48
    Thanks: 16 / 24 / 18

    Default

    Quote Originally Posted by My1st View Post
    hmmm diharapkan orang kaya tersebut mau membantu membuka lapangan pekerjaan buat yg miskin....

    sama-sama untung.... ::
    Tapi ga semua memikirkan orang lain.......malah uda kaya masih ingin tambah kaya uke:uke:
    “ Being Nerazzurri is like riding a motorbike: adrenaline and desire to win everything. ” - Valentino Rossi

  12. #11
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by My1st View Post
    nah masalahnya milyuner-milyuner indonesia kebanyakan bawa duitnya ke LN...
    jadi di Indonesia tinggal ampasnya XD~
    yah, itu jeleknya, anak orang kaya sekolah di luar negeri malah tinggal di luar negeri, jadinya yang sekolah di Indonesia yang tetep disitu

  13. #12
    Trademaks's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Indonesia
    Posts
    1,946
    Points
    3,106.70
    Thanks: 3 / 3 / 3

    Default Makin Kaya di Negeri Miskin



    Mobil-mobil cantik berbagai merek berseliweran di jalanan Jakarta setiap hari hingga menyebabkan kemacetan. Sebagian merupakan tipe terbaru yang diimpor secara built up. Kondisi ini setel dengan suasana pusat-pusat perbelanjaan di Ibu Kota yang makin ramai. Situasi itu bisa jadi menggambarkan taraf hidup orang Indonesia yang makin makmur dan hedonis.

    Dua lembaga keuangan asal Amerika Serikat, Merrill Lynch dan Capgemini, mengumumkan hasil survei mereka yang mengejutkan. Temuan yang diumumkan di Hong Kong, Selasa pekan lalu, itu mengungkapkan bahwa jumlah orang makmur di Indonesia meningkat cukup signifikan, mengalahkan negara-negara kaya. Jumlah orang tajir di Indonesia, dengan kekayaan di atas Rp 9 milyar, sampai penutupan tahun lalu berjumlah 20.000 orang. Ini berarti terjadi kenaikan 16,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Lonjakan jumlah orang kaya di Indonesia menempati posisi ketiga teratas di kawasan Asia-Pasifik. Posisi puncak ditempati negara kecil Singapura. Di negara mungil yang luasnya 60.000 kilometer persegi itu, milyardernya tumbuh sebesar 21,2% dengan jumlah 67.000 orang. Menyusul India di nomor dua, yang milyardernya bertambah sebesar 20,5% atau sejumlah 100.000 orang.

    Singapura dan India selama ini digambarkan sebagai dua negara yang berhasil membangun ekonomi secara baik. Keduanya dicitrakan telah memasuki era kebangkitan ekonomi. Singapura dikenal berhasil mengembangkan sektor perdagangan, pelabuhan, dan transportasi. Di mata dunia, negara itu dikenal sebagai tempat investasi yang seksi. Sedangkan India berhasil memenangkan persaingan dalam bisnis teknologi informasi.

    Posisi Indonesia di urutan ketiga lumayan mengejutkan, karena negara di Asia Tenggara ini merupakan salah satu korban krisis ekonomi terparah. Sejak pukulan krisis moneter, yang mulai melanda satu dekade silam, Indonesia belum berhasil berdiri tegak. Negara dengan 220 juta penduduk ini masih kedodoran dalam hal pemberantasan korupsi dan kesulitan menciptakan iklim investasi yang menarik. Namun temuan itu berbicara lain.

    Hasil survei bertajuk "Asia-Pacific Wealth 2007" tersebut merupakan bagian dari World Wealth Report 2007, yang hasilnya telah dipaparkan di Paris, Juni lalu. Menurut sigi itu, jumlah orang kaya dengan aset di atas Rp 9 milyar tidak banyak. Temuan dua lembaga yang mengadakan riset selama satu tahun itu mengungkapkan, populasi orang tajir dengan kekayaan sebesar itu hanya 9,5 juta individu di dunia. Sebagian besar, tentu saja, berada di negara-negara maju.

    Lembaga itu mendefinisikan orang kaya (high net worth individual --HNWI) sebagai pemilik kekayaan lebih dari US$ 1 juta atau sekitar Rp 9,2 milyar. Kekayaan itu dibatasi dalam bentuk aset finansial, seperti uang tunai, ekuitas, dan surat berharga, mengecualikan aset-aset lain seperti tempat tinggal atau koleksi pribadi semacam barang-barang seni, benda antik, atau koin emas.

    Hasil sigi tersebut mengungkap pula bahwa orang-orang berduit di Indonesia dan negara Asia-Pasifik lainnya lebih senang menginvestasikan duit pada aset nyata (tangible asset), seperti properti, surat berharga, atau efek perusahaan properti (real estate investment trust --REIT). Menurut publikasi yang disebarkan Merrill Lynch, kenaikan jumlah orang makmur secara langsung akan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto dan kapitalisasi yang membangkitkan perekonomian lokal.

    Sisi lain penelitian ini adalah fakta menyakitkan bahwa sepertiga dari 55.000 orang kaya di Singapura adalah pengusaha asal Indonesia. Jumlahnya mencapai 18.000 orang, yang kini berstatus warga asing yang mendapat izin tinggal permanen (permanent resident) di Singapura.

    Lembaga keuangan global itu menaksir, nilai aset orang Indonesia di Singapura mencapai S$ 87 milyar atau sekitar Rp 506,8 trilyun. Selama ini, negara kecil seperti Singapura menikmati arus modal yang dilarikan dari Indonesia. Gelombang dana yang menyeberang ke negeri berlambang singa itu secara signifikan mendongkrak persentase pertumbuhan orang kaya mereka sebesar 21,2%, dengan jumlah 66.660 orang.

    Sebuah angka spekulasi pernah beredar bahwa sepertiga dari 9.000 apartemen mewah yang dijual di Singapura adalah milik orang-orang kaya Indonesia. Orang kaya rupanya cenderung bergerak ke arah iklim investasi yang lebih menjanjikan menurut mereka. Eksodus orang kaya bukan hanya terjadi dari Indonesia ke Singapura. Temuan survei itu mengungkapkan fakta serupa bahwa lebih dari 150.000 jutawan asal India tinggal di luar negara di Asia Selatan itu. Mereka terutama memilih tempat baru di Eropa.

    Dari segi jumlah, Jepang sejauh ini tetap menjadi tempat subur bagi sebagian besar milyarder ketimbang negara Asia-Pasifik lainnya. Namun, dari segi persentase, peningkatan mereka adalah yang terkecil di kawasan itu. Jumlah orang kaya di Jepang hanya meningkat 5,1% menjadi 1,477 juta orang pada 2006. Meski demikian, capaian ini jauh meninggalkan **** Daratan. Dari segi kuantitas, negara yang jumlah penduduknya terbanyak di dunia itu mengalami pertumbuhan orang kaya sebesar 7,8%, dengan jumlah 345.000 orang saja.

    Pengamat ekonomi dari Institute for Development and Finance, Avilliani, mengungkapkan bahwa naiknya jumlah orang kaya di Tanah Air ternyata tidak mempengaruhi kemampuan sektor riil dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini disebabkan kekayaan yang beredar hanya bergulir di pasar uang dan pasar modal. Sebagai bukti, naiknya jumlah orang kaya ini tidak secara signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan.

    Melihat kondisi demikian, Aviliani menyimpulkan bahwa melonjaknya jumlah milyarder itu kurang bermanfaat terhadap negara, melainkan lebih pada individu saja. "Angka itu menunjukkan, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," katanya kepada Gatra.

    Faktanya, gemerlap mobil mewah yang kerap melenggang di jalanan Jakarta merupakan kemewahan yang tidak terjangkau masyarakat luas. Perlombaan kemewahan dan hedonisme sebagian kalangan di Tanah Air amat kontras dengan populasi orang miskin yang hingga Mei 2007 berjumlah sekitar 33 juta orang atau 16,5% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta orang. Masyarakat kelas menengah pun hanya mengisi kota-kota besar di Indonesia.

    Sebagian besar masyarakat Indonesia yang tinggal di desa-desa masih tetap terpojok oleh struktur yang kurang memihak mereka. Negara juga masih terbelenggu utang luar negeri, yang jumlahnya mencapai Rp 1.500 trilyun.


    referensi : http://www.gatra.com/


    Anda sependapat dengan pemberitaan ini ?

  14. #13
    MimiHitam's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    9,242
    Points
    16,524.95
    Thanks: 14 / 58 / 42

    Default

    Quote Originally Posted by Trademaks View Post


    Mobil-mobil cantik berbagai merek berseliweran di jalanan Jakarta setiap hari hingga menyebabkan kemacetan. Sebagian merupakan tipe terbaru yang diimpor secara built up. Kondisi ini setel dengan suasana pusat-pusat perbelanjaan di Ibu Kota yang makin ramai. Situasi itu bisa jadi menggambarkan taraf hidup orang Indonesia yang makin makmur dan hedonis.

    Dua lembaga keuangan asal Amerika Serikat, Merrill Lynch dan Capgemini, mengumumkan hasil survei mereka yang mengejutkan. Temuan yang diumumkan di Hong Kong, Selasa pekan lalu, itu mengungkapkan bahwa jumlah orang makmur di Indonesia meningkat cukup signifikan, mengalahkan negara-negara kaya. Jumlah orang tajir di Indonesia, dengan kekayaan di atas Rp 9 milyar, sampai penutupan tahun lalu berjumlah 20.000 orang. Ini berarti terjadi kenaikan 16,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Lonjakan jumlah orang kaya di Indonesia menempati posisi ketiga teratas di kawasan Asia-Pasifik. Posisi puncak ditempati negara kecil Singapura. Di negara mungil yang luasnya 60.000 kilometer persegi itu, milyardernya tumbuh sebesar 21,2% dengan jumlah 67.000 orang. Menyusul India di nomor dua, yang milyardernya bertambah sebesar 20,5% atau sejumlah 100.000 orang.

    Singapura dan India selama ini digambarkan sebagai dua negara yang berhasil membangun ekonomi secara baik. Keduanya dicitrakan telah memasuki era kebangkitan ekonomi. Singapura dikenal berhasil mengembangkan sektor perdagangan, pelabuhan, dan transportasi. Di mata dunia, negara itu dikenal sebagai tempat investasi yang seksi. Sedangkan India berhasil memenangkan persaingan dalam bisnis teknologi informasi.

    Posisi Indonesia di urutan ketiga lumayan mengejutkan, karena negara di Asia Tenggara ini merupakan salah satu korban krisis ekonomi terparah. Sejak pukulan krisis moneter, yang mulai melanda satu dekade silam, Indonesia belum berhasil berdiri tegak. Negara dengan 220 juta penduduk ini masih kedodoran dalam hal pemberantasan korupsi dan kesulitan menciptakan iklim investasi yang menarik. Namun temuan itu berbicara lain.

    Hasil survei bertajuk "Asia-Pacific Wealth 2007" tersebut merupakan bagian dari World Wealth Report 2007, yang hasilnya telah dipaparkan di Paris, Juni lalu. Menurut sigi itu, jumlah orang kaya dengan aset di atas Rp 9 milyar tidak banyak. Temuan dua lembaga yang mengadakan riset selama satu tahun itu mengungkapkan, populasi orang tajir dengan kekayaan sebesar itu hanya 9,5 juta individu di dunia. Sebagian besar, tentu saja, berada di negara-negara maju.

    Lembaga itu mendefinisikan orang kaya (high net worth individual --HNWI) sebagai pemilik kekayaan lebih dari US$ 1 juta atau sekitar Rp 9,2 milyar. Kekayaan itu dibatasi dalam bentuk aset finansial, seperti uang tunai, ekuitas, dan surat berharga, mengecualikan aset-aset lain seperti tempat tinggal atau koleksi pribadi semacam barang-barang seni, benda antik, atau koin emas.

    Hasil sigi tersebut mengungkap pula bahwa orang-orang berduit di Indonesia dan negara Asia-Pasifik lainnya lebih senang menginvestasikan duit pada aset nyata (tangible asset), seperti properti, surat berharga, atau efek perusahaan properti (real estate investment trust --REIT). Menurut publikasi yang disebarkan Merrill Lynch, kenaikan jumlah orang makmur secara langsung akan memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto dan kapitalisasi yang membangkitkan perekonomian lokal.

    Sisi lain penelitian ini adalah fakta menyakitkan bahwa sepertiga dari 55.000 orang kaya di Singapura adalah pengusaha asal Indonesia. Jumlahnya mencapai 18.000 orang, yang kini berstatus warga asing yang mendapat izin tinggal permanen (permanent resident) di Singapura.

    Lembaga keuangan global itu menaksir, nilai aset orang Indonesia di Singapura mencapai S$ 87 milyar atau sekitar Rp 506,8 trilyun. Selama ini, negara kecil seperti Singapura menikmati arus modal yang dilarikan dari Indonesia. Gelombang dana yang menyeberang ke negeri berlambang singa itu secara signifikan mendongkrak persentase pertumbuhan orang kaya mereka sebesar 21,2%, dengan jumlah 66.660 orang.

    Sebuah angka spekulasi pernah beredar bahwa sepertiga dari 9.000 apartemen mewah yang dijual di Singapura adalah milik orang-orang kaya Indonesia. Orang kaya rupanya cenderung bergerak ke arah iklim investasi yang lebih menjanjikan menurut mereka. Eksodus orang kaya bukan hanya terjadi dari Indonesia ke Singapura. Temuan survei itu mengungkapkan fakta serupa bahwa lebih dari 150.000 jutawan asal India tinggal di luar negara di Asia Selatan itu. Mereka terutama memilih tempat baru di Eropa.

    Dari segi jumlah, Jepang sejauh ini tetap menjadi tempat subur bagi sebagian besar milyarder ketimbang negara Asia-Pasifik lainnya. Namun, dari segi persentase, peningkatan mereka adalah yang terkecil di kawasan itu. Jumlah orang kaya di Jepang hanya meningkat 5,1% menjadi 1,477 juta orang pada 2006. Meski demikian, capaian ini jauh meninggalkan **** Daratan. Dari segi kuantitas, negara yang jumlah penduduknya terbanyak di dunia itu mengalami pertumbuhan orang kaya sebesar 7,8%, dengan jumlah 345.000 orang saja.

    Pengamat ekonomi dari Institute for Development and Finance, Avilliani, mengungkapkan bahwa naiknya jumlah orang kaya di Tanah Air ternyata tidak mempengaruhi kemampuan sektor riil dalam menyerap tenaga kerja. Hal ini disebabkan kekayaan yang beredar hanya bergulir di pasar uang dan pasar modal. Sebagai bukti, naiknya jumlah orang kaya ini tidak secara signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkurangnya kemiskinan.

    Melihat kondisi demikian, Aviliani menyimpulkan bahwa melonjaknya jumlah milyarder itu kurang bermanfaat terhadap negara, melainkan lebih pada individu saja. "Angka itu menunjukkan, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin," katanya kepada Gatra.

    Faktanya, gemerlap mobil mewah yang kerap melenggang di jalanan Jakarta merupakan kemewahan yang tidak terjangkau masyarakat luas. Perlombaan kemewahan dan hedonisme sebagian kalangan di Tanah Air amat kontras dengan populasi orang miskin yang hingga Mei 2007 berjumlah sekitar 33 juta orang atau 16,5% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 220 juta orang. Masyarakat kelas menengah pun hanya mengisi kota-kota besar di Indonesia.

    Sebagian besar masyarakat Indonesia yang tinggal di desa-desa masih tetap terpojok oleh struktur yang kurang memihak mereka. Negara juga masih terbelenggu utang luar negeri, yang jumlahnya mencapai Rp 1.500 trilyun.


    referensi : http://www.gatra.com/


    Anda sependapat dengan pemberitaan ini ?
    hehe, visi 2030 semakin dekat terwujudnyha

  15. #14

    Join Date
    Sep 2007
    Location
    Dream World
    Posts
    2,320
    Points
    1,803.50
    Thanks: 2 / 5 / 5

    Default

    Wah..ga sia2 juga nih gw idup di Indo..
    bisa ngerasain rasanya susah..
    ga sia2 juga gw doain SBY dulu biar jadi Presiden

  16. #15

    Join Date
    Nov 2006
    Location
    Bandung-Makassar-Jakarta-Toraja
    Posts
    2,132
    Points
    2,761.00
    Thanks: 0 / 2

    Default

    sby berhasil melanjutkan cara kerja Makro Ekonomi Indonesia yg telah di mulai sejak zaman megawati.....

    pilpres nanti gimana ya???
    Sby keknya gk mau maju lgi, stres dia urus negara....

Page 1 of 3 123 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •