Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 16 to 30 of 30
http://idgs.in/490154
  1. #16
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Duuh, dapet PR utk gambar deh, wekekeke...

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    6. Pos Penjaga
    Hari menjelang malam, matahari perlahan sedang terbenam. Keadaan Kota Abkash menjadi kacau akibat peringatan tersebut. Dari tempatku berada, suara orang-orang yang menjadi panik terdengar jelas, dan sekilas aku menengok ke arah tengah kota.
    “Ayo Joseph, cepatlah ! Kita harus segera pergi dari kota ini !”
    Saat itu Orphiel telah berada di atas tembok sisi barat Abkash, dan sedang menjulurkan tangan untuk menarikku ke atas tembok.
    “Sebenarnya aku khawatir akan nasib dua orang gadis yang telah menerima kami di kota ini.”
    Orphiel berkata dengan tidak sabar, “Tenang, mereka pasti baik-baik saja ! Ingat, yang dicari oleh Behemoth adalah dirimu. Kalau kamu tetap disini, justru kamu akan membahayakan para penduduk kota !”
    Benar juga. Behemoth kembali menyerang, karena aku balik ke Kota Abkash ini.
    Aku mengangguk, lalu menjulurkan lenganku ke arah tangan Orphiel. Dengan sigap, Orphiel segera menarik tubuhku.
    “Disana ada tangga batu, kita akan turun dari sana.”, Orphiel menunjuk ke sebuah tempat.
    Dengan mengendap-endap, kami berjalan menyusuri bagian atas tembok barat tersebut. Dan ketika sampai di tangga batu yang dimaksud, aku dapat melihat sesosok bayangan raksasa yang berada di bagian utara Abkash; Walau rupa Behemoth tersebut tidak terlihat jelas, tapi aku dapat merasakan sepasang sinar yang seakan sedang mencari-cari sesuatu.
    “Cepat turun, Joseph ! Jangan sampai Behemoth melihatmu !”
    Tubuhku gemetar; Belum pernah aku merasa se-takut ini sebelumnya. Setelah menenangkan diri, aku-pun menuruni tangga batu menyusul Orphiel yang telah terlebih dahulu berada di bawah.
    “Lalu Orphiel, kita akan pergi kemana ?”
    Orphiel mengalihkan pandangannya ke arah barat, tempat matahari terbenam.
    “Ada sebuah pos penjaga Kovachist, tak jauh dari Kota Abkash. Kurasa lebih baik kita kesana.”
    Kami segera pergi meninggalkan Kota Abkash. Setelah berjalan cukup jauh, tiba-tiba Orphiel berhenti mendadak, dan aku-pun menabraknya.
    “Ke.. kenapa tiba-tiba berhenti ?”
    Orphiel menunjuk ke arah dua mayat yang tergeletak, tak jauh dari tempat kami berdiri. Tubuh kedua mayat tersebut kering, seakan seluruh cairan tubuh mereka dihisap keluar.
    “AKH ! A.. apa.. ini ?!”, aku-pun jatuh terduduk.
    Orphiel memandang kedua mayat itu, lalu melihat ke arah lengannya yang terluka.
    “Berarti, mereka-lah yang telah meminta pertolonganku. Tapi, siapa yang...”, tiba-tiba Orphiel menyadari sesuatu; Wajahnya menjadi tegang. Lalu ia menoleh ke arahku dengan tatapan tajam.
    “Joseph, apa kamu bisa menceritakan mengenai temanmu itu ? Maksudku, teman yang telah membawamu balik ke masa lalu ini ?”


    “Mengenai Selena ? Kenapa ?”
    Orphiel memperhatikan sekeliling kami; Saat itu langit sudah gelap, dan angin bertiup kencang.
    “Sebaiknya kita segera ke pos penjaga itu. Malam hari di tengah Gurun Kovac bisa sangat berbahaya.”
    Orphiel berjalan dengan diikuti olehku. Tak lama kemudian, kami tiba di sebuah bangunan yang menyerupai kubah kecil, dengan hanya sebuah pintu dan jendela pengamat. Orphiel mengetuk pintu, tapi tanpa jawaban.
    “Sepertinya, pos penjaga ini hanya didiami oleh kedua orang tadi.”, lalu Orphiel membuka pintu, “Ayo masuk.”
    Walau sederhana, tapi di dalam pos penjaga itu terdapat barang-barang penting untuk bertahan hidup di padang pasir yang ganas; Beberapa kendi berisi air, dua kotak batu besar untuk makanan, dan juga di salah satu sudut, terdapat setumpuk jubah pelindung panas. Orphiel menghempaskan tubuhnya di sebuah tempat tidur kecil.
    “Nah, sekarang katakan padaku, siapa sebenarnya temanmu yang bernama Selena itu ?”
    Aku duduk di sebuah bangku, lalu bertanya balik, “Sebelumnya aku ingin tahu, kenapa kamu tertarik dengan Selena ?”
    “Kedua mayat yang kita temukan tadi, terbunuh akibat sesuatu yang diluar kemampuan manusia. Pelakunya pasti bukan penduduk Abkash ataupun kaum Kovachist.”
    “Ja.. jadi, kamu berpikir bahwa Selena-lah yang telah membunuh mereka ?! Nggak mungkin, itu nggak masuk akal !”
    “Tenanglah, Joseph. Aku tidak ingin sembarangan menuduh, dari sebab itu aku ingin tahu, orang seperti apa temanmu itu.”
    Aku terdiam sejenak, lalu sambil menarik nafas, aku-pun mulai menjelaskan mengenai Selena.
    “Sejujurnya, aku juga tidak terlalu mengenalnya. Tapi kurasa, Selena bukan orang yang bisa melakukan perbuatan se-kejam itu. Aku berjumpa dengannya, ketika ia sedang mampir di desa tempatku berasal. Ia adalah seorang penghibur keliling, dengan cara memainkan kotak musiknya. Ketika aku sedang mendengar lagu dari kotak musiknya, tiba-tiba saja kami berada di jaman ini.”, tiba-tiba aku menyadari sesuatu, “Oh ya, lagu yang dimainkannya ketika itu, adalah lagu kuno Kaum Kovachist. Selena yang mengatakannya padaku.”
    “Lagu kuno Kaum Kovachist ?”, Orphiel tampak terkejut mendengarnya, “Memang, lagu itu lagu yang seperti apa ?”
    “Hmm... kalau nggak salah sih, seperti ini.”, lalu aku berusaha bersenandung, seperti yang biasa dilakukan oleh ibu.
    Karena sering sekali mendengarnya, bahkan sekarang-pun aku merasa mendengar suara ibu yang sedang menyanyikannya dalam benakku.
    Tiba-tiba Orphiel bangkit berdiri, “Lagu itu... Joseph, benarkah kamu kembali ke masa ini akibat mendengar lagu itu ?!”
    “Be.. benar. Kenapa ?”
    Tampak kemarahan di wajah Orphiel ketika menjawab, “Itu lagu yang diciptakan oleh Sang pengkhianat Eye of Death, untuk memuja Yullef ! Dan itu adalah lagu terkutuk bagi kami, Kaum Kovachist !”

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Oops... lagunya ternyata... berbahaya... fufufu...
    Last edited by Rivanne; 08-02-12 at 12:58.
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  2. Hot Ad
  3. #17

    Join Date
    Mar 2011
    Posts
    53
    Points
    17.80
    Thanks: 4 / 0 / 0

    Default

    nice story gan,
    numpang nyimak ya..
    keren nih storylinenya

  4. #18
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Makasih telah suka dgn cerita ini, Kk hazelking ^^ BTW maap, peta lg mau dibuat, mungkin stl Imlek.

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    “Sang pengkhianat Eye of Death ? Lagu terkutuk ? Apa maksudmu ?”
    Sambil menahan kemarahannya, Orphiel berkata, “Akan sangat panjang kalau kuceritakan. Tapi yang jelas, itu adalah lagu yang sangat berbahaya dan terlarang bagi Kovachist.”, Orphiel terdiam sejenak, “Jadi, temanmu yang bernama Selena itu memainkan lagu tersebut, dan kalian kembali ke masa lalu ini ? Berarti kecurigaanku tepat.”
    “Bahwa Selena-lah yang telah membunuh kedua orang Kovachist tersebut ? Tapi apa mungkin Selena yang biasanya selalu tersenyum dapat melakukan perbuatan se-keji itu ? Selain itu, kalau sekali-pun memang benar ia yang melakukannya, bagaimana caranya ?”
    Dengan menggeleng kecewa, Orphiel menjawab, “Sayangnya, aku juga tak mengerti. Tapi satu hal yang pasti, aku.. harus berhati-hati jika bertemu dengannya.”
    Karena lagu yang dimainkan Selena adalah lagu terlarang bagi Kaum Kovachist ?
    Tiba-tiba aku menyadari sesuatu.
    Ibu... ibu yang juga biasa menyanyikan lagu tersebut, apakah juga merupakan musuh kaum Kovachist ? Lalu aku sendiri... ?
    Tiba-tiba.. “Ada apa, Joseph ? Wajahmu terlihat tegang.”
    Haruskah aku menceritakannya pada Orphiel ? Tidak, jika ia tahu ibu sering menyanyikan lagu tersebut, pasti ia akan langsung membunuhku.
    “Nggak ada apa-apa kok. Aku hanya sedikit merasa lelah, terlalu banyak kejadian hari ini.”
    “Kalau begitu, istirahatlah. Aku akan keluar sebentar, untuk berjaga-jaga.”
    Aku mengangguk, lalu membaringkan diri. Setelah Orphiel keluar, aku kembali membuka mata dan menatap langit-langit.
    Walau baru dua hari di jaman ini, tapi sudah banyak yang kualami. Kaum Kovachist, Behemoth, aku yang adalah Pembawa Takdir, Rillef dan Yullef, juga.. lagu yang merupakan lagu terlarang bagi Kaum Kovachist... Apa mungkin, keinginanku untuk mengetahui masa lalu ibu merupakan keinginan yang salah ? Bagai buah manis yang sebenarnya beracun ?
    Aku merasa terlalu lelah untuk berpikir lebih jauh, akhirnya memejamkan mata, memutuskan untuk tidur.

    -----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Althea dan Alnia, kembar misterius yg ditolong oleh penduduk Abkash. Siapakah mereka sebenarnya ?
    Last edited by Rivanne; 08-02-12 at 12:58.
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  5. #19
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Hmm... gambar dah coba buat, tp musti di scan dulu. Mungkin tar malem kali. Terus skr dah mulai dilanjutin lagi. Ok, nantikan kelanjutannya ya, fufufu ^^
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  6. #20
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    hmm.. bagus juga klo dibaca baik2

    gambar kayaknya gak usah deh. gw lebih suka berkhayal sendiri daripada dikasih gambar.
    lagian klo gambarnya nanti gak sebagus/sesuai yang dikhayalkan malah jadi image ruining.

    terus jarak antar barisnya terlalu padat, bagusnya sih di renggangin dikit

  7. #21
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    7. Di Tengah Badai Gurun Kovac
    Ketika aku terbangun, terdengar suara angin menderu-deru. Perlahan aku membuka mata, dan melihat Orphiel telah duduk tak jauh dari tempatku.
    “Orphiel, suara.. apa itu ?”
    “Badai pasir.”, jawab Orphiel singkat.
    “Ba.. badai pasir ? Jadi, kita terjebak di pos penjagaan ini, tanpa bisa pergi kemana-mana ?”
    Orphiel melirik ke arahku dengan tajam sambil menjawab, “Masih untung kita bisa berlindung di pos penjagaan ini ! Bisa kau bayangkan, kalau kita terjebak badai pasir tanpa perlindungan sama sekali ?!”
    Mendengar jawaban bernada tajam dari Orphiel, aku sadar, kondisi kami jauh lebih baik daripada di luar sana. Dengan hati-hati aku kembali bertanya, “Lalu, sampai kapan badai ini berlalu ?”
    “Tidak ada yang tahu. Bisa sebentar lagi, bisa juga makan waktu berhari-hari. Selain itu, pada saat seperti ini, lebih baik jangan nekad mencoba-coba untuk keluar menentang badai. Mungkin kamu belum tahu, tapi di luar sana bukan sekedar badai pasir, tapi juga badai listrik.”
    “Ba.. badai.. listrik ? A.. apa maksudmu ?”
    “Biasanya, badai seperti ini mengiringi kemunculan Behemoth. Itulah sebabnya, seharusnya tidak ada seorang-pun yang pernah melihat, seperti apa wujud Behemoth. Tapi entah mengapa, badai ini baru muncul sekarang, padahal Behemoth telah muncul terlebih dahulu.”
    “Apa mungkin.. hal itu juga akibat.. diriku ?”
    Orphiel menatapku. Tapi ia tidak memberi jawaban akan pertanyaanku tersebut. Waktu berlalu, tapi tidak ada tanda sedikit-pun kalau badai tersebut akan berlalu. Aku semakin merasa bosan, akibat tidak ada yang dapat dikerjakan.
    “Joseph, jangan berjalan mondar-mandir seperti itu ! Aku jadi pusing !”
    Dengan kasar aku-pun duduk.
    “Habis, aku merasa bosan ! Apa tidak ada yang dapat kita lakukan sekarang ?”
    Baru saja aku berkata demikian, ketika tiba-tiba terdengar ketukan dari balik pintu !


    Aku segera bangkit hendak membuka pintu, tapi Orphiel mencegahku.
    “Joseph ! Jangan buka pintu itu !”
    “Kenapa ? Mungkin saja orang di luar itu berusaha mencari perlindungan dari badai.”
    Wajah Orphiel terlihat tegang. Ketukan itu kembali terdengar, dan kali ini lebih keras.
    “Orphiel, apa kamu takut orang di balik pintu itu adalah Selena ? Tapi kurasa bukan.”
    Usai berkata demikian, aku membukakan pintu. Aku terkejut, karena ternyata yang berada di balik pintu adalah salah seorang dari kedua gadis kembar itu.
    “Althea.. atau Alnia, kenapa kamu ada disini ? Dimana saudari kembarmu ?”
    Gadis itu menjawab singkat, “Althea. Aku sedang dalam perjalanan mencari Alnia yang hilang, ketika tiba-tiba muncul badai gurun yang dahsyat itu.”
    Orphiel memandang kami dengan bingung.
    “Joseph, kamu mengenalnya ?”
    “Iya. Dia adalah anak pemilik restoran, tempat aku tinggal selama di Abkash.”, lalu aku kembali mengalihkan pandanganku kepada Althea, “Althea, apa maksudmu dengan ‘mencari Alnia yang hilang’ ?”
    “Kemarin, tak lama setelah kakak pergi, tiba-tiba Behemoth kembali menyerang. Suasana menjadi kacau, dan aku tak tahu pastinya, tapi tiba-tiba saja Alnia tidak ada di sisiku lagi. Pagi ini aku berniat mencarinya, tapi baru setengah jalan, muncullah badai ganas ini. Untung aku ketemu tempat ini...”, tiba-tiba Althea seakan menyadari sesuatu, “Oh ya, kok kakak bisa ada di tempat ini ?”
    “Ah, itu.. ceritanya panjang.”
    Belum sempat aku melanjutkan, Althea sudah kembali bertanya, “Lalu, kenapa kakak dipanggil Joseph ? Bukankah nama kakak adalah Kak Yullef ?”
    Mendengar pertanyaan Althea, bola mata Orphiel langsung terbelalak. Sambil menatap tajam ke arahku, ia bertanya, “A.. apa maksudnya itu, Joseph ? Apa namamu.. sebenarnya Yullef ?”


    --------------------------------------------------------------------------------------------------

    Akhirnya, nama Sang tokoh utama mulai ketahuan oleh Orphiel... BTW dah mulai dibagi per bab nih, biar lbh enak bacanya ^^a
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  8. #22
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Orphiel segera mencabut pisau yang selalu berada di pinggangnya, sambil menatapku dengan tajam. Aku hanya bisa mundur, sementara Althea memandang kami dengan bingung.

    “Joseph.. salah, Yullef, kenapa selama ini kamu membohongiku ?!”

    “Ha.. habis, aku tak punya pilihan lain khan ? Kalau ketika itu kujawab namaku adalah Yullef, pasti saat itu juga kamu akan membunuhku khan ?”

    Orphiel melangkah maju mendekatiku, “Kalau begitu, kenapa namamu bisa Yullef ? Apakah ada alasan di balik namamu tersebut ?!”

    Sial ! Saat ini, aku tak punya pilihan lain, selain menceritakan hal yang sebenarnya...

    Tiba-tiba Althea berdiri di antara kami.
    “Hentikan ! Aku memang tidak tahu apa yang sedang terjadi disini, tapi aku takkan membiarkan kamu melukai Kak Yullef !”

    “Minggir, gadis kecil ! Hal ini bukanlah urusanmu !”

    “Tidak akan ! Aku nggak tahu, siapa kamu sebenarnya. Untuk apa aku menurutimu ?”

    “Begitukah ?”, Orphiel tersenyum dingin, “Namaku Orphiel, dan aku adalah Kaum Kovachist yang kalian takuti itu; Tepatnya aku adalah tangan kanan pemimpin Kovachist !”

    Bola mata Althea terbelalak. Lalu gadis kecil itu menengok ke arahku.
    “Kak Yullef, kenapa orang dari Suku Kovachist bisa kenal dengan kakak ?”

    Sebelum aku sempat menjawab, sebuah pukulan telah membuat tubuh mungil Althea terlontar dan menabrak dinding ruangan.

    “Dasar pengganggu.”, lalu Orphiel kembali menatapku, “Sekarang, jelaskan kenapa namamu adalah Yullef !”



    Badai pasir gurun Kovac yang dahsyat, dengan petir yang saling menyambar, menyebabkan Alnia ketakutan. Akhirnya ia memutuskan untuk bersembunyi di balik sebuah batu raksasa.

    “Sebenarnya, suara siapa yang memanggilku dari tengah padang pasir ini ? Apa aku.. akan mati di tengah badai ini ?”

    Pada saat itu, tiba-tiba Alnia mendengar sebuah suara. Awalnya Alnia tidak bisa memastikan, suara apakah itu. Tapi akhirnya ia menyadari, bahwa suara itu adalah suara denting lagu yang berasal dari kotak musik.

    “Apa Nona Selena ada di dekat sini ? Walau enggan, tapi kurasa lebih baik aku mencarinya.”

    Alnia-pun kembali berjalan dalam badai pasir itu. Hampir saja ia tersambar petir, ketika sebuah pertolongan tak terduga menolongnya.

    Sebuah suara lembut menyapanya, “Nyaris sekali ya, Nona Alnia. Terlambat sedikit, Anda pasti sudah hangus.”

    “Nona Selena ?”, Alnia-pun berusaha melihat orang yang menolongnya.

    Memang benar; Selena-lah yang telah menarik lengan Alnia, agar terhindar dari sambaran petir. Tapi ada sesuatu yang aneh pada diri Selena, yang membuat Alnia agak bergidik. Hanya saja, Alnia tidak tahu keanehan apa itu.

    “Nona Alnia, pejamkanlah mata Anda. Saya akan menuntun Anda ke tempat yang aman.”

    “Eh ? Ta.. tapi...”

    Selena segera memotongnya, “Sudahlah, lakukan saja ! Percayalah pada saya.”

    Akhirnya Alnia-pun menurut. Ia memejamkan matanya, sementara Selena masih memegang erat lengannya. Setelah berjalan cukup jauh, tiba-tiba ia merasa badai di sekitarnya sudah reda.

    “Nona Selena, bolehkah sekarang saya membuka mata ?”

    “Ah, silahkan. Sekarang sudah aman kok.”

    Ketika Alnia membuka matanya, ternyata mereka berada di mulut sebuah gua yang sangat luas. Sebuah ukiran raksasa di hadapannya, benar-benar membuatnya terkejut; Ukiran itu berbentuk belah ketupat, dengan gambar mata di tengahnya.

    “Kyaa ! Ga.. gambar.. apa itu ?”

    Suara Selena terdengar dingin ketika menjawab, “Itu adalah lambang Eye of Death.”

    Alnia menengok ke arah Selena dan terpekik; Akhirnya ia menyadari bahwa keanehan yang dirasakannya pada diri Selena, yaitu sorot mata Selena serupa dengan sorot mata Behemoth !


    -----------------------------------------------------------------------------------------------

    BTW yg dimaksud Kk Pierrot, format spasi seperti di atas ini ya ? Ok, utk sementara, cerita ini memang baru sampai di sini. Akan sy coba kembangkan lagi secepatnya, fufufu...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  9. #23
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Baru lanjutin dikit nih, fufufu...

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    8. Eye of Death
    “Bagaimana Yullef, apakah kamu sudah siap menjelaskan asal namamu itu ?!”

    Nada suara Orphiel terdengar biasa saja, tapi jelas bahwa pertanyaan itu mengandung ancaman.

    “Baiklah. Kurasa, tidak ada gunanya membohongimu lagi...”

    Lalu aku-pun menjelaskan segalanya; Dimulai dari aku yang sebenarnya terlahir tanpa nama, dan akhirnya karena merasa iri pada anak sebayaku, aku memilih sebuah kata pada syair lagu yang biasa dinyanyikan oleh ibu.

    “Jadi, bukan hanya teman yang membawamu ke tempat ini, tapi.. ibumu juga biasa menyanyikan lagu terlarang itu ? Siapa ibumu sebenarnya ?”

    Aku menoleh ke arah Althea yang sedang duduk di sisiku.

    “Maaf Althea, aku dan Selena tidak pernah mengatakannya. Tapi kami sebenarnya bukan berasal dari masa ini. Kami berasal dari masa depan, belasan.. bahkan mungkin puluhan tahun setelah sekarang.”

    Bola mata indah Althea terbelalak, “A.. APA ? Kalian.. dari masa depan ?”

    Aku mengangguk. Sementara Orphiel tampak tidak sabar.
    “Hey Yullef, lanjutkan ceritamu tadi ! Kenapa ibumu bisa mengetahui lagu terlarang tersebut ?”

    “Aku juga tidak tahu. Tepatnya, aku tidak tahu apapun mengenai masa lalu ibu, karena sejak aku lahir, ibu mengalami gangguan kejiwaan. Sejak kecil, aku selalu bertanya-tanya, siapa ayahku dan mengapa aku hanya berdua dengan ibuku ? Lalu, mengapa ibuku menjadi gila seperti itu ? Sepertinya kembalinya aku ke masa lalu ini, untuk mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan seperti itu.”

    “Eh ? Maksudmu ?”, Orphiel memandangku dengan bingung.

    Aku tersenyum pahit sambil kembali memandang Althea.

    “Althea, percaya atau tidak, tapi.. ibuku dalam kisah tadi, sebenarnya adalah Alnia, saudari kembarmu.”

    “A.. APA ?!”

    -------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Perlahan tapi pasti, masa lalu mulai terkuak... siapakah Althea dan Alnia sebenarnya ?
    Last edited by Rivanne; 14-02-12 at 01:36.
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  10. #24
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Sementara itu, Alnia masih terpaku di tempatnya. Selena memandangnya sambil tersenyum.

    “Apakah mataku membuatmu takut, Nona Alnia ?”

    Tubuh Alnia gemetar, tetapi gadis itu berusaha untuk menenangkan dirinya.

    “Ke.. kenapa.. kenapa mata Anda mirip dengan mata Behemoth ?!”

    Selena mengalihkan pandangannya ke arah lambang Eye of Death.

    “Anda salah, Nona Alnia. Bukan mata saya yang mirip dengan Behemoth, tetapi sebaliknya.”, Selena berhenti sejenak, lalu melanjutkan, “Tidak. Tepatnya, baik mataku maupun mata Behemoth sebenarnya adalah Eye of Death.”

    Eye.. of Death ?”, Alnia-pun ikut melihat ke arah lambang raksasa di hadapannya, “A.. apa.. maksudnya itu ?”

    Tanpa menjawab, Selena melangkah memasuki gua.

    “Nona Selena, tu.. tunggu ! Siapa Anda sebenarnya ?”

    Selena menghentikan langkahnya, lalu berbalik.

    “Sekali lagi, Anda salah. Siapa saya tidaklah penting. Tetapi pertanyaan Anda seharusnya, siapakah Anda, Nona Alnia ?”

    “Siapakah.. saya ?”

    “Bukankah Anda dan Nona Althea selalu bertanya akan hal itu ? Nah, kalau Anda memiliki keberanian untuk menemukan jawabannya, silahkan ikuti saya. Hanya saya peringatkan, mungkin jawabannya akan sangat menyakitkan.”

    Usai berkata demikian, Selena kembali melanjutkan langkahnya. Awalnya, Alnia masih merasa ragu. Tetapi ketika teringat akan Althea, ia-pun memutuskan untuk ikut memasuki gua tersebut.


    ----------------------------------------------------------------------------------------------

    Cerita ini semakin lama akan semakin berfokus pada kenyataan, siapakah sebenarnya Alnia dan Althea...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  11. #25
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Suara badai masih terdengar meraung-raung di luar pos penjaga itu. Wajah Althea jelas terlihat menunjukkan keterkejutannya. Sementara Orphiel menghela nafas.
    “Jadi, biar kucoba menjelaskan lagi. Namamu sebenarnya Yullef, dan kamu berasal dari masa depan. Nama itu kamu ambil dari lagu yang biasa dinyanyikan oleh ibumu, yang ternyata adalah saudari kembar gadis ini, benar ?”

    Aku mengangguk meng-iya-kan. Lalu pandangan Orphiel beralih ke Althea.
    “Kalau begitu pertanyaannya sekarang, siapa kalian sebenarnya ? Kenapa kalian bisa tahu lagu ‘terkutuk’ itu ?!”

    Althea memandang Orphiel dengan bingung.
    “Lagu.. terkutuk ? Apa maksudnya ?”

    Sekilas aku teringat ketika Selena memainkan lagu itu di hadapan Althea.
    “Benar, aneh juga. Althea, apa kamu masih ingat, ketika hari pertama kita bertemu, Nona Selena memainkan lagu itu pada kotak musiknya, dan kamu ketakutan kan ? Kenapa ?”

    Bola mata indah Althea terbelalak.

    “Jadi, lagu terkutuk yang dikatakannya, adalah.. lagu itu ?”, lalu Althea tampak sedikit merenung, “Sejujurnya, aku juga nggak tahu mengapa aku merasa begitu takut pada lagu tersebut. Aku belum pernah mendengar lagu itu sebelumnya, tapi ketika Nona Selena memainkannya, tiba-tiba saja aku merasa begitu ketakutan.”

    Tiba-tiba saja Orphiel tertawa.

    “Hahaha... kamu ketakutan pada lagu yang tidak pernah kamu dengar sebelumnya ? Jangan bercanda !”, lalu Orphiel menempelkan pisau yang dipegangnya pada leher Althea, “Kalian pasti tahu lagu itu ! Sekarang jawab, siapa kalian sebenarnya !”

    “I.. itu... itu... aku juga.. nggak tahu.”

    “Hah ?!”

    Akhirnya Althea menjawab, “Aku dan Alnia nggak tahu siapa kami sebenarnya !”


    ----------------------------------------------------------------------------------------------

    Mulai dari sini, cerita ini akan lebih fokus utk menguak masa lalu Alnia dan Althea, siapakah mereka sebenarnya...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  12. #26
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Begh, br inget w... rupanya w utang peta Gurun Kovac ama si Lun2 ya di cerita ini >_< Lun, minta masukkan dan tanggapan jg dong...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  13. #27
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    oke saatnya membayar hutang di cerita ini



    satu hal yang amat mengganggu gw

    Spoiler untuk duar :

    Inconsistence point of view (1st PoVnya Yullef, tapi sempet ke Selena, terus jadi 3rd PoV Alnia-Selena di chapter 7-8)

    Dulu gw sempet nulis fanfic Touhou dengan 1st PoV (masih terbengkalai sampe sekarang), dan awalnya emang ada sedikit nyeritain di tempat lain
    Lalu gw mikir, aneh rasanya kalo bercerita dari sudut pandang 1 orang, terus tiba" beralih meski cuma secuil...maka gw hapus yang nyeritain ke tempat lainnya itu

    Gw ga tau ya kalo di cerita" yang terkenal kayak gimana
    Namun buat gw pribadi, itu sangat gak cocok

    Gw ngerti itu tujuannya biar gak ada hole, dimana nanti pembaca bisa bingung kalo ga diceritain
    Tapi begitulah seharusnya penulis, harus puter akal gimana biar ga ada hole tapi tetep konsisten dengan gaya menulisnya (entah di penggunaan diksi, PoV, plot , dst)

    KECUALI
    KECUALI
    KECUALI
    Ada polanya

    Misal:

    Chapter 1 dari PoV Yullef,
    chapter 2 dari Selena,
    chapter 3 dari Alnia,
    chapter 4 dari Althea,
    chapter 5 dari Orphiel,
    terus muter siklus begitu atau ada pola tertentu yg rapi.
    Itu malah unik dan berseni ~


    sisanya boleh lah ya, flow ceritanya bagus kok


    masalah detail, ya paling salah" dikit lah kayak "tidak-lah", "aku-pun", yang seharusnya satuin aja (tidaklah, akupun)
    ga begitu mengganggu


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  14. #28
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Hmm... jadi mending kalau mau, per chapter ganti POV, drpd ganti2 POV ya ? oK2... memang kayaknya cerita ini harus dirombak sih. W jg merasa musti ada yg diganti. Well, th'x banget masukkannya nih ^^ Akhirnya ada jg cerita w yg dpt masukkan dr Lun2, fufufu...

    W coba dulu, enaknya 1 POV atau sesuai kata loe, ganti chapter ganti POV. W dah coba itu di cerita w yg judulnya 'Lima Sahabat di Tanah Kosong' sih ^^a
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  15. #29
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    Ganti chapter ganti PoV juga gapapa, kalo bisa semua karakter kena sekalian

    Itu kesannya lebih rapi daripada pindah secuil"



    cerita" lu yg sebelumnya blom gw baca bener" sih, maklum belom aktif nulis waktu itu...kan gw penulis dadakan


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  16. #30
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Aizz... apanya penulis dadakan ??? BTW w baru sadar 1 hal sih... alasan w ganti POV, sebenarnya memang lbh utk ceritanya mengalir. Itu kayaknya mang dah style w, Yullef sih msh mending, soalnya di Dongeng Warna, w lbh sering ganti POV lagi ^^a Seinget w, di Yullef itu, w ganti POV cm antara Yullef dan tokoh ceweknya itu (w lupa namanya). Takutnya kalau w pakai 1 POV doank, malah ceritanya kurang mengalir... maklum, cerita w jarang yg tokoh utamanya cm 1 ^^a

    Tp memang di Yullef ini, harus ada perbaikan sih, soalnya w agak kesulitan mengembangkan bagian akhirnya.
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •