SBY Tegaskan Tak Akan Nonaktifkan Anas Urbaningrum
JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan tidak ada rencana menonaktifkan Anas Urbaningrum dari jabatannya. Penegasan ini merupakan jawaban atas mencuatnya wacana yang sempat dilontarkan anggota dewan pembina serta beberapa elit partai.
"Saya tahu perhatian pers saat ini dengan berita yang bergulir minggu-minggu ini, barangkali banyak saudara yang datang sore ini ke sini menanyakan apakah saudara Anas Urbaningrum dinonaktifkan, saya katakan tidak ada," ujar SBY dalam jumpa pers di kediamanya Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/2/2012).
SBY menjelaskan tidak adanya penonaktifan kepada Anas lantaran proses hukum kasus suap wisma atlet SEA Games masih dijalani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Mengapa? Karena proses hukum di KPK masih berjalan. Kita pegang asas praduga tak bersalah. Kita tak bisa mendahului apa yang dilakukan KPK," tuturnya.
Selain itu, sambung SBY, beberapa kali Anas mengatakan kepada dirinya tidak bersalah dan tidak terlibat dalam dugaan koruspi dan money politics. "Saya pegang teguh pernyataan dan kata-kata itu. Kecuali KPK berkata lain dikemudian hari nantinya," ucapnya.
Desakan mundur serta wacana penonaktifan Anas mencuat menyusul isu terlibatnya mantan Ketum HMI tersebut dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games. Anas sendiri telah membantah berulang kali soal tudingan adanya aliran duit yang diterima. Di sela kunjungan ke Desa Lamaran Tarung Kecamatan Cantigi, Indramayu, Jawa Barat, Anas mengaku tidak tahu menahu soal aliran duit seperti kesaksian Yulianis, bawahan Nazaruddin di Grup Permai. "Apa itu? Daun pisang kali ya. Saya kira tidak ada itu. Tidak benar," tegas Anas kepada wartawan, Kamis, 26 Januari 2012. Anas malah menyebut akan ada skenario yang ingin menjatuhkan dirinya dalam kasus ini.
“Barangkali ada skenario seperti itu (Anas jadi tersangka). Kalau penegak hukum transparan dan tanpa tekanan, saya sepenuhnya yakin bahwa saya tak terkait dengan kasus Wisma Atlet dan Hambalang. Silakan diproses seobjektif mungkin,” ujarnya seperti dikutip dari wawancara RCTI.
Share This Thread