err, yg saya titik beratkan adalah dimana seseorang tahu itu salah, dan berusaha sebuah salah itu diperbaiki hingga tidak berulang kembali yang dimana itu berarti ada rasa care didalamnya. tetapi, tetap harus dengan sistem berlangkah yang baik. maksudnya ialah, sebelum melapor, ada baiknya bicara dan nasihati dulu seseorang itu (terlebih klo itu teman, teman yang baik adalah teman yang tidak mau melihat temannya rusak atau salah, anyway jadi inget case pak edi

). nah yg saya kutip paling penting dari TS adalah yang no.2. dimana dimasyarakat ini sama sekali kecil unsur kepeduliannya (bahkan mengarah pada kepunahan), dimana semua pura2 gk lihat, semua takut, semua gk mau perduli, semua cuman sibuk urus sendiri, semua gk mau tau terhadap temannya sendiri.
sebagai analoginya ialah kasus copet di bus, yang mengarah kepada ibu2/mahasiswi/atau kaum lemah yang tidak peka kerap kali masyarakat melihat, namun gk ada yg berani menegor. untung gk semua orang demikian, masih ada aja terkadang yang berani melihat hal salah tersebut, untuk ditegakan kebenarannya. nah pemahaman/karakter/rasa yg mau punah inilah yg harus dipupuk kembali, dan mungkin bisa jadi lebih baik dari saat ini.
Share This Thread