ikus dirasa tak memiliki manfaat bagi manusia, namun di Kolombia, tikus dilatih oleh kepolisian, untuk mampu melacak ***.
Kepolisian Kolombia baru-baru ini tengah giat mencari cara aman untuk melacak bahan peledak, pasalnya ranjau dan *** mobil menjadi ancaman terbesar di Kolombia.
Adapun proyek tikus si pelacak ***, tengah dikembangkan oleh kepolisian Kolombia, dengan melatih Rattus norvegicus, seekor tikus berwarna putih.
Dalam sesi latihan terakhir, pelatih menempatkan Rattus di hamparan rumput, di mana mereka telah menyembunyikan sebuah bahan peledak di bawah tanah. Hasilnya, luar biasa, tak hanya luput dari maut, Rattus mampu melacak keberadaan bahan peledak itu hanya dalam waktu satu menit.
Atas keberhasilannya, hewan ini dihujani oleh pujian. Tak ketinggalan sang pelatih-nya juga memberikannya hadiah favoritnya, yaitu masakan favoritnya.
Dahulu Polisi Kolombia, menggunakan ****** pengendus untuk melacak keberadaan bahan peledak, namun karena berat badannya ******-****** itu sering memicu bahan peledak. Itu bukan masalah bagi tikus laboratorium yang beratnya kurang dari satu pon. Dan menurut pelatihnya, indra penciuman mereka sama baiknya dengan ******.
Edgar Ramirez, seorang anggota polisi berpangkat letnan dua, mengatakan satu-satunya kelemahan dari seekor tikus pelacak adalah, umur pendek mereka.
"Hewan ini hidup hanya tiga sampai empat tahun, yang merupakan waktu yang relatif singkat dari perspektif manusia, di sisi lain, mereka sangat produktif. Mereka memperbanyak diri secara eksponensial dalam waktu yang sangat pendek," kata Ramirez, seperti dikutip dari CNN, Selasa (14/2/2012).
Kolombia bukanlah negara pertama yang menggunakan tikus untuk melacak bahan peledak. Di Mozambik untuk mendeteksi ranjau darat.
Sejauh ini, tikus telah dilatih untuk mendeteksi tujuh berbagai jenis bahan peledak termasuk amonium nitrat dan bahan bakar minyak, mesiu dan TNT.
Proyek tikus pelacak di Kolombia, digarap oleh Luisa Fernanda Mendez Pardo, dokter hewan yang mengkhususkan diri dalam pelatihan hewan mendeteksi bahan peledak.
"Sebagai peneliti, saya merasa proyek ini telah melebihi harapan kami. Di awal kami telah mampu dengan kondisi tikus untuk mengikuti perintah verbal sederhana. Kami juga telah melatih mereka untuk tidak takut dari manusia," ucapnya.
Mendez juga mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk melatih tikus pelacak jauh lebih murah dibandingkan ****** pelacak. "Dengan uang yang diperlukan untuk memberi makan ****** per hari, Anda dapat memberi makan tujuh tikus selama tujuh hari," katanya.
Para pejabat di Kepolisian Nasional Kolombia, berharap dapat memperkerjakan tikus pelacak itu di lapangan di akhir tahun ini.
Tim ini telah berhasil melatih lebih dari 70 tikus dalam empat tahun terakhir sejak proyek dimulai.
Kolombia selama ini diketahui, kerap kali menghadapi ancaman ***, baik oleh kelompok geriliyawan separatisme, maupun dari geng-geng penjual obat bius.
Sumber : http://www.tribunnews.com/2012/02/14...sa-melacak-***
Share This Thread