Page 3 of 7 FirstFirst 1234567 LastLast
Results 31 to 45 of 92

Thread: Dongeng Warna

http://idgs.in/517526
  1. #31
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Tubuhnya adalah 'Hakim yang Adil' (seperti judul chapter tersebut). Intinya, sama seperti tangan kita, kalau tubuh Keadilan condong ke kanan, berarti tubuhnya merasa kalau apa yg terjadi di sekitarnya itu BENAR. Sementara, kalau tubuhnya condong ke kiri, ada sesuatu yg TIDAK BENAR sedang terjadi... seperti terakhir ketika Warna berkata kalau itu adalah ulah Jester...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  2. Hot Ad
  3. #32
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    Quote Originally Posted by Rivanne View Post
    Tubuhnya adalah 'Hakim yang Adil' (seperti judul chapter tersebut). Intinya, sama seperti tangan kita, kalau tubuh Keadilan condong ke kanan, berarti tubuhnya merasa kalau apa yg terjadi di sekitarnya itu BENAR. Sementara, kalau tubuhnya condong ke kiri, ada sesuatu yg TIDAK BENAR sedang terjadi... seperti terakhir ketika Warna berkata kalau itu adalah ulah Jester...
    owh iy" w ngrti...


    tp lucu jg klw misal ya ad timbangan gede berat sebelah...

  4. #33
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Spoiler untuk Dongeng Warna 14 :
    6. Dunia Lain
    “Kamu tidak menanyakan hubunganku dengan Jester ?”
    Pertanyaan Keadilan, membuat Warna menghentikan langkahnya.
    Sambil menoleh, Warna-pun bertanya balik, “Apa kamu ingin agar aku menanyakannya ?”
    Keadilan terdiam sejenak, lalu menjawab, “Mungkin.. tidak.”
    “Ya, kuduga begitu. Aku yakin, kalau ingin memberitahuku, kamu pasti akan mengatakannya tanpa kuminta.”
    Keadilan berhenti sejenak.
    “Tapi sebenarnya, itu bukanlah sesuatu yang harus dirahasiakan. Singkatnya, ada orang-orang yang kehilangan ‘sesuatu yang berharga’, akibat Jester. Dan aku ingin meminta pertanggung-jawabannya karena hal tersebut.”
    “Kehilangan sesuatu yang berharga.. kalau dipikir, Gema dan orang tua itu juga sama; Mereka kehilangan diri mereka sendiri. Berarti banyak orang yang kehilangan akibat ulah Jester !”, Warna berkata dengan penuh kekesalan.
    “Kamu ingin mengatakan, kalau Jester seorang gadis yang jahat, benar ? Tapi menurutku, selama kita tidak mengetahui alasannya, kita tidak punya hak untuk menilai dirinya.”
    Mendengar jawaban Keadilan, Warna hanya terdiam.
    Tiba-tiba Keadilan kembali berhenti, kali ini secara mendadak. Warna memandangnya dengan bingung.
    “Aku baru teringat akan sesuatu ! Kamu berkata kalau gadis yang kamu jumpai itu, gadis dari dunia lain ? Dunia yang dahulu tanpa warna, benar begitu ?”
    Warna-pun mengangguk.
    “Entah suatu kebetulan belaka, ataukah memang takdir, kamu berjumpa dengan Jester. Kamu tahu, sebenarnya Jester berasal dari dunia yang sama dengan dunia gadis tersebut !”


    Dan misteri.. semakin mendalam, fufufu...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  5. #34
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    dn w...
    semakin di buat penasaran ma TS ya...

  6. #35
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Spoiler untuk Dongeng Warna 15 :
    “Be.. benarkah itu, Keadilan ?”, tanya Warna dengan penuh semangat.
    “Benar. Aku juga pertama berjumpa dengannya di dunia lain. Itu sebabnya aku tak menyangka, bisa mendengar kabar mengenai Jester di dunia ini.”
    ‘Jester, saudari kembar Penyihir, juga berasal dari dunia yang sama dengan gadis itu ! Jadi mungkin saja, ada cara lain pergi ke dunia lain itu, selain meminta bantuan Penyihir !’
    “Hanya saja, aku ingin menanyakan satu hal padamu, Warna. Apakah kamu benar-benar tahu, dimana keberadaan Jester sekarang ? Mengingat sifatnya, tak mungkin Jester berdiam diri di satu tempat.”
    Warna-pun menghela nafas.
    “Sejujurnya, aku hanya tahu ke arah mana dia pergi. Tapi tak ada salahnya mencoba kan ?”
    Cukup lama keduanya berjalan, hingga akhirnya mereka sampai di pusat kota.
    “Warna merah ini... !”, suara Keadilan sedikit tertahan.
    Warna-pun mengangguk, “Ya, Anda benar; Ini adalah darah dari para penduduk kota, yang terbunuh akibat Jester !”, tapi kemudian Warna melanjutkan dengan sedih, “Tapi kurasa, aku tetap harus berterima kasih kepada Jester.”
    “Eh ? A.. apa maksudmu ?”
    “Walau enggan, tapi harus kuakui, Jester telah menyelamatkan nyawaku. Saat itu terjadi, para penduduk kota hampir saja membunuhku, karena menganggap aku telah terpengaruh Penyihir. Kalau saat itu Jester tidak muncul, kurasa saat ini aku sudah mati.”
    Keadilan berkata perlahan, “Suatu ironi. Jelas kamu tak setuju dengan tindakan Jester, tapi di sisi lain, berkat hal itu, nyawamu selamat.”
    “Begitulah.”, jawab Warna tanpa semangat.
    Lalu sambil menunjuk sebuah arah, Warna berkata, “Tadi Jester pergi ke...”
    Kata-kata Warna terputus, ketika melihat di arah yang ditunjuknya, telah berdiri Jester yang tersenyum penuh arti.

    “Kita bertemu lagi, pemuda penuh warna. Dan kali ini, rupanya Anda bersama dengan seorang.. atau sesuatu yang kukenal ?”
    Dengan dingin, Keadilan menjawab sindiriran Jester.
    “Lama tak jumpa, Jester. Sepertinya, kemanapun kamu pergi, kamu hobi berbuat ulah ya ?”
    “Maksudmu ini ?”, tanya Jester sambil membentangkan lengannya, merujuk pada warna merah darah di sekeliling mereka, “Nggak juga, aku hanya memberi warna pada dunia kelam ini, kok.”
    “Dengan darah para penduduk.”, kata Keadilan, seakan hendak melanjutkan kalimat Jester.
    Jester terdiam sejenak, menatap tajam ke arah Keadilan.
    “Hey timbangan, kurasa kamu ingin menemuiku bukan untuk membicarakan masalah ini, kan ?”
    “Kudengar dari Warna, kamu saudari kembar Sang penyihir. Apa itu benar ?”
    Bola mata indah Jester menatap Keadilan dengan bingung.
    “Kalau benar, memangnya kenapa ? Apa kamu kenal dengan kakakku ?”
    “Tidak, tapi sebuah suara tanpa fisik pernah minta tolong padaku. Katanya, ‘Kondisiku saat ini, akibat aku telah jatuh cinta pada Sang penyihir.’ Sayang saat itu, aku tak dapat menolongnya.”
    Dengan acuh, Jester menjawab, “Oh, begitu.”
    “Dan tadi, baru saja aku mendengar sesuatu yang mengejutkan; Kondisi yang menimpa Gema, ternyata bukan ulah Penyihir, tapi akibat ulah saudari kembarnya, yaitu kamu, Jester !”
    “Lalu kenapa ? Hukuman itu memang sudah sepantasnya, karena orang seperti dia berani jatuh cinta pada kakak !”
    “Yang ingin kutanyakan, kalau memang kamu tidak suka, mengapa kamu tidak mencoba untuk melarang Gema mencintai kakakmu terlebih dahulu ?!”
    Jester hanya tersenyum sinis. Dan tubuh Keadilan, kembali condong ke sisi kiri.
    “Ya, sejak dulu kamu selalu begitu, Jester ! Jika ada hal yang tidak kamu suka, pasti kamu akan langsung mengubahnya, tanpa terlebih dahulu berusaha membicarakannya !”
    Sambil mengangkat bahu, Jester-pun balik bertanya, “Bukankah seharusnya kamu paling tahu, mengapa aku jadi seperti ini, timbangan ? Karena memang begitulah dunia tempatku berasal.. tidak, dunia tempatku dibuang !”
    Kali ini, Warna langsung menyela, “Dunia.. tempatmu dibuang ?”
    “Benar. Si timbangan raksasa ini pasti tahu, aku bukan berasal dari dunia ini.”
    “Bukan itu maksudku !”, Warna langsung memotong, “Apa maksudmu dengan ‘dibuang’ ?”
    Senyum Jester berubah ketika mendengar pertanyaan Warna; Menjadi lebih mirip menyerigai.
    “Seperti yang kukatakan, sejak kecil, aku sudah dibuang ke ‘dunia itu’ ! Dunia menyedihkan dan tanpa harapan itu !”


    1 hal yg harus diingat : Dunia asal 'Warna' sebenarnya dunia penuh warna, tp skr berubah menjadi dunia tanpa warna. Sementara, dunia asal gadis itu (dan tentunya jg Jester, adalah dunia tanpa warna, yg skr telah berubah menjadi dunia penuh warna... yah, mungkin akibat hal itu, Jester ingin balik ke dunia-nya sendiri...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  7. #36
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    ok...
    w jd brtnya"...
    knp jester di buang...?
    knp dunia tnpa wrna dsbut dunia terbuang...

    dn tebakan w bnr...
    pst ad sswtu yg trjd dgn jester hingga mmbwt dy sprti itu...

  8. #37
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Ttg alasan mengapa Jester dibuang, pastinya ada hubungannya dengan Witch. Setidaknya, mereka kembar ^^

    Spoiler untuk Dongeng Warna 16 :
    ‘Mengapa dunia ini begitu suram dan kelam ? Mengapa tak ada senyum di wajah penduduk ?’
    Jester kecil berjalan tanpa tujuan, menyusuri dunianya yang tanpa warna. Hingga akhirnya, ia tiba di perbatasan, dan ia-pun terkejut. Di hadapannya, terdapat dunia penuh warna.
    ‘Ternyata, ada dunia yang seperti itu !’
    Tapi walaupun sudah berusaha, Jester kecil tetap tak dapat menjangkau dunia lain itu. Akhirnya, dengan kecewa, ia kembali menengok ke arah dunianya sendiri.
    ‘Sepertinya, aku memang tetap harus berada di dunia ini.’
    Tiba-tiba terlintas sebuah idea dalam benaknya.
    ‘Benar juga ! Bagaimana kalau aku mencoba untuk merubah duniaku ini, menjadi lebih ceria dan berwarna, seperti dunia lain itu ? Ya, aku akan mengubah dunia ini ! Aku pasti bisa !’
    Dan saat ini, di hadapan Jester telah berdiri Warna dan Keadilan.
    Dengan hati-hati, Warna bertanya, “Benar juga. Dahulu dunia itu adalah dunia tanpa warna. Apa perubahan kedua dunia ini, diakibatkan oleh ulahmu, Jester ?!”
    Jester hanya mengangkat bahu.
    “Entahlah. Aku hanya ingin agar dunia tempatku berasal, menjadi lebih berwarna, sama seperti dunia lain yang kulihat ketika kecil. Mungkin saja harapanku terkabul.”
    Mendengar itu, baik Warna maupun Keadilan sama-sama terdiam. Tiba-tiba Warna kembali teringat akan tujuannya menemui Jester.
    “Ah ya, aku baru ingat tujuanku menemuimu ! Jester, kamu yang telah memberi hukuman kepada Gema, apa bisa mencabut hukuman tersebut ?”
    “Kenapa aku harus melakukannya ?”
    Dengan kesal, Warna menjawab, “Karena Gema hampir lenyap ! Dia telah banyak membantuku, setidaknya aku ingin menolongnya.”
    Dan Keadilan-pun angkat bicara.
    “Bukankah hukuman itu sudah cukup ? Aku sangat yakin, Gema sangat menderita, dan dia juga sudah menyesal, telah jatuh cinta kepada kakakmu.”
    Sambil tersenyum sinis, Jester menjawab, “Walaupun dia lenyap, itu bukan urusanku. Selain itu, aku juga tak bisa mencabut hukuman tersebut... setidaknya tidak di dunia ini.”
    “Eh ? Apa maksudmu ?”
    “Aku memberi hukuman kepada dua lelaki bodoh itu, di dunia tempatku berasal. Jadi kalau aku ingin mencabut hukuman itu, harus di tempat yang sama.”


    Waduh... bentar lagi cerita w dah mentok... w msh lom lanjut lg soalnya ^^a
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  9. #38
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default


    ap nnti mrk ke witch...?

    mento dbgian mn ya...?

  10. #39
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Tepatnya, cerita w memang masih belum lanjut lagi ^^a Jd memang udah dikit lg... masih lom dilanjutin sih ^^a

    Jd sabar yaaa...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  11. #40
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    Quote Originally Posted by Rivanne View Post
    Tepatnya, cerita w memang masih belum lanjut lagi ^^a Jd memang udah dikit lg... masih lom dilanjutin sih ^^a

    Jd sabar yaaa...

    tenang saja...
    w msh jd pmbaca setia dongeng warna kok...

    di tunggu yh...

  12. #41
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Spoiler untuk Dongeng Warna 17 :
    Baik Warna maupun Keadilan sama-sama terdiam.
    “Apa urusan kalian denganku sudah selesai ? Kalau begitu, sampai jumpa.”
    “Sebenarnya untuk apa kamu kembali ke tempat ini, Jester ?”
    Pertanyaan dari Keadilan, menghentikan langkah Jester.
    “Mungkin, untuk melihat ‘hasil karya’-ku ini, yang tak sempat kunikmati akibat kemunculan dua laki-laki bodoh itu.”
    Sekilas Warna melihat ke sekelilingnya, yang dipenuhi dengan darah para penduduk kota..
    “Hasil karya ? Ya benar, hasil karya yang sangat mengerikan. Mungkin kamu cocok mendapat julukan ‘Seniman dari Neraka’ !”
    Belum sempat Jester mengomentari kata-kata Warna, Keadilan menyelanya.
    “Tidak, aku yakin bukan itu alasanmu balik kemari !”
    Mata indah Jester menatap tajam ke arah Keadilan.
    “Apa maksudmu ? Kenapa kamu bisa begitu yakin ?”
    “Karena kamu bukanlah seniman ! Kamu adalah seseorang yang hanya mengerti kekacauan dan kehancuran ! Kurasa, alasanmu balik kemari, sama seperti alasanmu pertama kali datang ke tempat ini. Tetapi karena terganggu, kamu memutuskan untuk membatalkan naitmu itu.”
    Giliran Warna yang menatap bingung ke arah Keadilan.
    “Jadi kalau begitu, apa alasan Jester datang ke tempat ini ?”
    Bukannya menjawab, Keadilan malah bertanya balik kepada Warna.
    “Apa alasanmu bisa berada di tempat ini sebelumnya, Warna ?”
    “Alasanku... ah, untuk menemui...”, tiba-tiba Warna tertegun.
    “Benar, untuk menemui Sang penyihir. Di tempat ini ada pintu ke ‘The Gate’, tempat Sang penyihir berada. Lalu alasanmu ingin menemui Sang penyihir, karena ingin pergi ke ‘dunia lain’ itu, bukan ?”
    Lalu terdengar Jester tertawa terbahak-bahak.
    “Hebat, aku salut, timbangan ! Memang benar, aku ke tempat ini, karena ingin menemui kakak kembarku. Dan, kurasa kamu sudah menduganya, aku memang tidak bisa balik ke dunia tempat asalku itu sendiri. Aku ingin meminta bantuannya untuk balik ke sana.”


    Alasan mengapa Jester berada di tempat tersebut, jelas dgn bagian ini. Lalu, apakah baik Jester maupun Warna dapat pergi ke 'Dunia Lain' tersebut ?
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  13. #42
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default


    blm 100% menjawab nih...

    trus knp jester bsa nyasar ke tmpt kk ya...?

  14. #43
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Err... Jester bukan nyasar ke tempat kakaknya... tepatnya ia memang mendatangi kakaknya, karena ia ingin balik ke dunia asalnya, yang sekarang telah menjadi 'dunia penuh warna' ^^a Pertama datang, ia terganggu akibat Warna, Gema dan Sang kakek tua. Jadi ini ia balik lagi ^^a

    Spoiler untuk Dongeng Warna 18 :
    7. Kehampaan
    Dan untuk kedua kalinya, Warna berdiri di hadapan lorong tersebut.
    ‘Lorong gelap seakan tanpa ujung... satu-satunya jalan menuju The Gate. Kalau aku memasuki-nya lagi, apakah aku.. akan kembali berjumpa dengan ‘diriku yang dulu’ ?’
    “Apa kamu takut ?”
    Pertanyaan Jester, membuat Warna kembali tersadar.
    “Aku sudah pernah melewatinya, kenapa harus takut ?”
    Usai berkata demikian, Warna langsung melangkah memasuki lorong gelap tersebut. Dan Jester, yang melihat sikap Warna, hanya tertawa. Kemudian ia menengok ke arah Keadilan.
    “Jadi sekarang bagaimana, timbangan ? Kurasa aku tak perlu menjelaskannya, tapi lorong ini bukanlah lorong gelap biasa.”
    “Ya, kamu benar. Aku akan menunggu di tempat ini, kalian masuklah ke dalam sana.”
    Jester hanya mengangkat bahu, lalu mengikuti Warna memasuki lorong tersebut.
    Sementara, Warna akhirnya bernafas lega, setelah melalui lorong tersebut tanpa harus mengalami hal yang pernah dialaminya ketika pertama datang. Tapi sesaat kemudian, wajahnya tampak bingung.
    ‘Eh ? Kalau tidak salah, dulu Sang penyihir langsung menyambutku ketika aku datang.’
    Dan memang benar; Di tempat itu tidak ada siapa-siapa selain dirinya.
    ‘Apa Sang penyihir sedang pergi ?’
    Baru saja berpikir demikian, ketika tiba-tiba seseorang muncul di belakangnya.
    “Ah, rupanya Anda memang sedang keluar, Nona penyihir...”
    Belum sempat Warna melanjutkan kalimatnya, gadis itu segera menendang kakinya. Dan Warna-pun tersadar.
    “Ka.. kamu.. Jester ?”
    “Terus, apa maksudmu kakak sedang keluar ?”
    Sesaat kemudian, Jester terpana menatap The Gate yang kosong. Wajahnya yang selalu ceria itu berubah menjadi tegang.
    “Mu.. mustahil ! Kakak.. benar-benar tidak ada ?!”


    PS : Sub Judul Kehampaan hanyalah Sub judul sementara, sampai aku menemukan sub judul yg lbh cocok lagi ^^a
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  15. #44
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    Quote Originally Posted by Rivanne View Post
    Err... Jester bukan nyasar ke tempat kakaknya... tepatnya ia memang mendatangi kakaknya, karena ia ingin balik ke dunia asalnya, yang sekarang telah menjadi 'dunia penuh warna' ^^a Pertama datang, ia terganggu akibat Warna, Gema dan Sang kakek tua. Jadi ini ia balik lagi ^^a
    yh atuh dy pergi tp ga bsa balik lg, itu kn nyasar namaya...



    wii...
    penyihirya ilang...
    ap dy ke dunia gadis itu yh...?

  16. #45
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Sori agak lama, ini lanjutannya (baru dilanjutin tepatnya, fufufu)

    Spoiler untuk Dongeng Warna 19 :
    Sementara itu...
    “Dunia yang dahulu tanpa warna, menjadi penuh warna seperti ini... sementara dunia yang penuh warna, menjadi tanpa warna. Apa yang sebenarnya sudah terjadi ?”
    Penyihir berjalan di antara warna-warni di ‘dunia lain’ tersebut. Lalu ia menghentikan langkahnya, sambil menengok ke belakangnya.
    “Kamu mengajakku keluar dari ‘The Gate’, untuk memperlihatkan hal ini, bukan ? Kenapa ?”
    Tak jauh dari tempat Penyihir, berdirilah seorang gadis tanpa warna. Gadis itu menatap Penyihir dengan bingung. Dan Sang Penyihir hanya menghela nafas.
    “Benar juga. Kamu berasal dari dunia ini, tentunya tak mengerti bahasaku. Aku-pun ikut denganmu, karena bisa memahami keinginanmu...”
    Lalu Penyihir menatap ke arah langit.
    “Penebusan dosa.. itukah yang ingin dilakukan Tuan Warna, akibat perbuatannya terhadap dirimu, gadis tanpa warna ?”
    Tiba-tiba sebuah batu mengenai kening Penyihir.
    “(Badut gila ! Masih berani juga kamu menunjukkan dirimu di tempat ini !)”
    Penyihir melihat ke sekelilingnya; Ternyata baik ia maupun gadis tanpa warna, telah dikepung oleh beberapa anak kecil. Mereka lalu melempari Penyihir dengan batu.
    “(Pergi ! Kami tak sudi melihatmu di dunia ini lagi !)”
    ‘Mereka... kebencian ini... apa mungkin... ?’
    Karena lemparan batu semakin parah, akhirnya Penyihir memutuskan untuk pergi. Sementara, Sang gadis tanpa warna, tetap hanya menatapnya dari jauh.


    Akhirnya, stl sekian lama, Sang gadis tanpa warna kembali muncul ^^
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

Page 3 of 7 FirstFirst 1234567 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •