Page 4 of 7 FirstFirst 1234567 LastLast
Results 46 to 60 of 92

Thread: Dongeng Warna

http://idgs.in/517526
  1. #46
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    owh...
    w kira si gadis tanpa warna ya mati...


    itu si penyihir ya knp di lemparin batu...?
    krna di anggap si jester...?

  2. Hot Ad
  3. #47
    [wan]cCypruz's Avatar
    Join Date
    Apr 2012
    Posts
    374
    Points
    10.46
    Thanks: 10 / 1 / 1

    Default

    Mungkin tangannya gatel itu......

  4. #48
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Quote Originally Posted by levialexander9 View Post
    owh...
    w kira si gadis tanpa warna ya mati...


    itu si penyihir ya knp di lemparin batu...?
    krna di anggap si jester...?
    Mang sejak kapan w blg si gadis tanpa warna mati ??? Kan w cm blg, dia nggak pernah muncul lg di perbatasan ^^a

    Ttg knp Penyihir dilemparin batu, well, dah km jawab sendiri, fufufu... kan mereka kembar ^^a
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  5. #49
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    Quote Originally Posted by Rivanne View Post
    Mang sejak kapan w blg si gadis tanpa warna mati ??? Kan w cm blg, dia nggak pernah muncul lg di perbatasan ^^a

    Ttg knp Penyihir dilemparin batu, well, dah km jawab sendiri, fufufu... kan mereka kembar ^^a
    yh w kira dy mati...

    mngkin pelepasan wrna dr tbuh ya mnagakibatkn sswtu...


    wew...
    w pinter...


  6. #50
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Sorry lama nunggu ^^

    Spoiler untuk Dongeng Warna 20 :
    “Anda sudah kembali ke sini, Tuan Warna.”
    Warna terkejut melihat Sang penyihir muncul dari kegelapan.
    Dengan penuh keraguan, Warna-pun bertanya, “Anda.. benar-benar nona penyihir ?”
    Penyihir menatap Warna dengan bingung, tapi kemudian ia-pun tersenyum.
    “Ah, rupanya Anda telah berjumpa dengan Jester. Tapi ya, saya adalah Sang penyihir.”, kemudian ia mencondongkan tubuhnya ke arah Warna, “Lalu, bagaimana dengan permintaan saya, Tuan Warna ?”
    Warna menunduk sambil menjawab, “Mengenai itu... maaf, mereka mengatakan.. kalau mereka tak bisa ke tempat ini...”
    “Begitukah ?”, penyihir menghela nafas, “Ya, kurasa setelah apa yang terjadi pada mereka, tentu mereka tak ingin menemuiku lagi.”
    “Ta.. tapi, itu bukan salah Anda ! Jester-lah yang...”
    Penyihir langsung memotongnya, “Jester melakukan itu karena diriku ! Ia takkan mengijinkan siapapun mendekatiku. Bagi Jester, aku.. adalah ‘kebenaran mutlak’.”
    “Kebenaran mutlak ? Apa maksudnya ?”
    Tiba-tiba Warna teringat akan Jester.
    “Sebenarnya Jester juga datang ke tempat ini. Tapi begitu melihat Anda tidak ada, ia langsung panik dan pergi dengan terburu-buru.”
    “Jester.. panik ?”, wajah penyihir tiba-tiba tampak pucat.
    Tiba-tiba ia memegang lengan Warna.
    “Tuan Warna, kumohon, tolong cari dia ! Anda tentunya tahu, saya tak dapat pergi ke dunia itu. Karena itu, kumohon... tolong temukan Jester sebelum ia menghancurkan dirinya sendiri...”
    Warna tertegun. Tapi melihat Sang penyihir yang sungguh memohon, Warna tak bertanya lebih jauh, dan segera keluar dari ‘The Gate’ untuk mengejar Jester.



    O ya, sub judulnya sudah berganti jadi 'Kebenaran Mutlak', sesuai dgn kata2 dari The Witch ttg Jester...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  7. #51
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Spoiler untuk Dongeng Warna 21 :
    ‘Kakak.. menghilang ?’
    Dengan terhuyung-huyung, Jester berjalan keluar dari ‘The Gate’. Melihatnya dalam kondisi demikian, Keadilan yang ada di depan lorong merasa bingung.
    “Jester, ada apa ?”
    Tak menyadari keberadaan Keadilan, Jester terus melangkah.
    ‘Kakak.. menghilang ? Lalu.. apa artinya keberadaanku selama ini ?!’
    Keadilan berusaha mendekatnya sambil bertanya, “Hey Jester, kamu aneh sekali. Apa yang...”
    Kata-kata Keadilan terputus, ketika melihat darah mengalir di pipi Jester; Terutama ketika menyadari, bahwa darah itu berasal dari mata Jester. Dan pada saat itu, tubuh Keadilan kembali bergerak, condong ke arah kiri.
    “Jester, apa yang hendak kamu lakukan kali ini ?!”
    Tiba-tiba Jester menghentikan langkahnya.
    “Kakak telah lenyap... lalu, apa arti keberadaanku ?”
    Lalu sesaat kemudian, Jester mulai tertawa... dan terus tertawa. Pada saat itulah, Warna keluar dari lorong itu.
    “Keadilan, tolong hentikan Jester !”
    Mendengar kata-kata Warna, Keadilan segera terbang di hadapan Jester, lalu memukul wajahnya dengan salah satu neracanya.
    “Jester, sadarlah !”
    Sementara, dengan terengah-engah, Warna akhirnya berhasil mencapai posisi mereka. Lalu ia memegang bahu Jester, yang masih tampak shock.
    “Dengar Jester, Penyihir sudah kembali ! Tadi ia hanya keluar sebentar !”
    Perlahan mata Jester memandang ke arah Warna.
    “Be.. benarkah itu ? Benarkah.. kakak sudah kembali ?”
    Warna mengangguk. Dan akhirnya, Jester-pun menangis tersedu-sedu, tapi air matanya sudah kembali normal.


    Apakah maksud 'Kebenaran Mutlak' yg dikatakan The Witch ?
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  8. #52
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    sbnr ya 2 caphter itu bisa di buat pnjng...
    jd ya org pnasaran bwt bacanya...
    dn ngbwt org brtnya"...
    tp gpp...
    di tunggu yh caph slanjut ya...

  9. #53
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Hmm... utk sementara, lagi sibuk terjemahin bbrp cerita ke Bhs Inggris, jadi masih lom sempet lanjut lagi... diharap sabar yaaa...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  10. #54
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Hmm... masih belum lanjut sih, tp utk sementara, w ksh latar belakang kedua gadis kembar itu deh : Witch (Penyihir) dan Jester (Penghibur)

    Utk Witch, mungkin sudah cukup jelas, karena ada cukup penjelasan dari Gema kepada Warna. Yah, kalau mau disimpulkan kembali, alasan Witch mendapatkan namanya adalah sbb:
    Dunia Penuh Warna, tempat Witch tumbuh, adalah dunia yang dipenuhi oleh kebahagiaan. Tapi ketika sebuah dunia tampak begitu sempurna, sebenarnya ada sesuatu yang salah dengan dunia tersebut. Dan dalam Dunia Penuh Warna, 'kesalahan' itu ada dalam diri setiap penduduknya. Karena semua yang tampak sempurna dan penuh kebahagiaan itu, hanyalah kesempurnaan dan kebahagiaan semu. Mungkin para penduduk itu terlihat gembira di hadapan orang-orang, tapi mereka menyembunyikan perasaan dengki, kebencian, iri hati, dan segala sifat buruk di dalam hati mereka. Seperti yang telah dikatakan oleh Gema, mata indah Witch bukan hanya sekedar 'indah', tetapi mampu melihat jauh ke dalam lubuk hati manusia. Dan bagi orang-orang yang terbiasa hidup dengan membohongi orang-orang di sekitarnya, keberadaan Witch adalah sebuah ancaman nyata. Mereka takut, semua kegelapan dalam hati mereka akan diketahui oleh Witch. Karena itu, mereka memakai istilah 'Penyihir' untuk menghukum dan membunuh Witch. Mengetahui niat buruk orang-orang di sekitarnya, Witch akhirnya mengurung diri dalam suatu dimensi, yang disebut sebagai 'The Gate'. Itulah latar belakang Witch.

    Sementara, latar belakang Jester jauh lebih sederhana. Hidup dan tumbuh dalam Dunia Tanpa Warna, Jester kecil hanya memiliki sebuah keinginan sederhana : Membuat orang-orang di sekitarnya kembali tersenyum, dengan lawakannya. Akan tetapi sayangnya, di dalam dunia yang penuh dengan hal-hal negatif, lawakan dan hiburan dari Jester justru malah menjadi bumerang baginya; Orang-orang malah menganggap Jester mengolok-olok kehidupan mereka. Berulang kali Jester kecil ingin menghibur orang-orang, berulang kali itu pulalah, mereka menolaknya. Berulang kali mengalami penolakkan, akhirnya melahirkan Jester yang sekarang; Seorang gadis yang benci terhadap semua hal di sekitarnya, dan ingin menghancurkan segalanya. Hingga akhirnya ia berjumpa dengan Witch, kakak kembarnya...

    Sesuatu yg menarik antara keduanya adalah, walau mereka berdua hidup dalam dua dunia yang sangat jauh berbeda, akan tetapi mereka mengalami sesuatu hal yang sama; Penolakkan oleh orang-orang di sekitar mereka. Ironis, dan tragis...

    1 hal lagi sih : Mengapa kedua saudari kembar itu dapat hidup terpisah, di dua dunia yang sangat berbeda ? oK, semoga dalam waktu dekat, aku bisa melanjutkan cerita ini lagi ^^

    Setelah dipikir2, ternyata memang 'Dongeng Warna' ceritanya sangat unik ya ? Fufufu... (Pengarang dudutz yg nggak sadar akan ceritanya sendiri ^^a)
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  11. #55
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Spoiler untuk Dongeng Warna22 :
    “Sejak mengenalnya, baru kali ini aku melihat Jester menangis.”
    Kata-kata berbisik dari Keadilan, membuat Warna tertegun.
    “Benarkah, Keadilan ? Jadi sebelumnya, Jester tak pernah menangis ?”
    “Begitulah. Bahkan walau kehidupannya dulu begitu menyedihkan, tak pernah sekalipun ia meneteskan air mata.”
    “Benar juga, ia sampai mengutuk kedua laki-laki yang menyukai kakaknya. Kenapa sampai berbuat begitu jauh ?”
    Keadilan tak menjawab. Sementara, Warna teringat akan kata-kata Sang penyihir.
    “Bagi Jester, kakak kembarnya adalah ‘Kebenaran mutlak’. Apa akibat itu ?”
    “Kebenaran mutlak ?”, tanya Keadilan, “Jadi, begitu.”
    “Apakah kamu paham, Keadilan ?”
    “Keberadaan Sang penyihir sangat penting artinya bagi Jester. Jadi ketika Jester pikir Sang penyihir menghilang, ia merasa keberadaannya tak berarti. Hanya saja aku tetap tak mengerti mengenai satu hal; Bukankah Jester terbuang ke ‘dunia lain’ akibat Sang penyihir ? Mengapa bukan rasa benci, melainkan rasa sayang, yang tumbuh dalam diri Jester terhadap kakaknya ?”
    Warna memperhatikan Jester yang berjalan tak jauh di depan mereka.
    “Apakah benar demikian ?”
    Keadilan berhenti, lalu beralih kepada Warna.
    “Apa maksudmu ?”
    “Maksudku, apakah tangisan Jester, akibat rasa sayangnya kepada Sang penyihir ? Ataukah...”
    Warna menghentikan langkahnya, tertegun dengan pemikirannya sendiri.
    ‘Arti ‘Kebenaran Mutlak’ itu... tidak mungkin !’


    Fufufu... apa yg disadari oleh Warna ttg 'Kebenaran Mutlak' itu ???
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  12. #56
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    apakah tangisan Jester, akibat rasa sayangnya kepada Sang penyihir ? Ataukah...

    kalimat ini kayaknya penting ya

  13. #57
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Hmm... akhirnya mulai lanjut lagi Dongeng 1 ini...

    Spoiler untuk Dongeng Warna 23 :
    8. Jester and The Witch
    Warna, Jester, dan Keadilan akhirnya kembali berdiri di hadapan lorong itu. Sambil tersenyum sinis, Jester menatap Warna.
    “Kali ini, kita pasti akan mengalami ‘hal itu’. Gimana ? Apa sudah siap berjumpa lagi dengan dirimu dari masa lalu ?”
    Tanpa ragu, Warna mengangguk. Dan untuk kedua kalinya, mereka bersama-sama masuk ke dalam lorong gelap tersebut. Dan apa yang dikatakan Jester, benar-benar terjadi...
    Di hadapan Warna, berdiri seorang anak laki-laki tanpa warna, dengan wajah memendam amarah. Melihat itu, Warna-pun berusaha berjalan melewati anak tersebut.
    “Kamu ingin melupakan masa-masa itu, bukan ? Ya, masa-masa ketika kamu dianggap aneh, asing, bahkan bukan manusia.”, lalu anak laki-laki itu menengok, dan menatap tajam ke arah Warna, “Aku tahu, karena aku adalah dirimu !”
    Warna menghentikan langkahnya, dan perlahan menengok ke arah anak laki-laki tanpa warna tersebut. Matanya terbelalak, ketika melihat sesuatu mengalir dari kening anak it, sementara batu-batu terus mengenai tubuhnya..
    ‘Ya, sangat menyedihkan. Bahkan darahku tidak berwarna, dan semua jadi takut melihatnya.’
    Warna-pun hanya bisa menunduk.
    Tiba-tiba... “Aah, ternyata masa kecilmu benar-benar menyedihkan ya ?”
    Warna menengok dan terkejut, melihat Jester telah berdiri tak jauh darinya.
    “Ke.. kenapa... ?”
    “Karena aku sudah mengatasinya. Bagiku, masa lalu bukanlah sesuatu yang dapat mengikat diriku ! Dan bukankah itu sama saja denganmu, hey pemuda penuh warna ?!”
    Untuk sejenak, Warna tertegun mendengar kata-kata Jester.
    ‘Benar. Aku telah berhasil melalui masa-masa sulit tersebut, dan aku bisa bertahan hingga sekarang. Apa yang membuatku ragu ?’
    Dan Warna-pun berdiri menahan batu-batu yang melukai anak laki-laki tersebut.
    “Kamu benar, aku selalu ingin melupakan masa-masa ini. Tapi kalau aku ingin meneruskan hidupku, aku harus bisa menerima bahwa masa-masa suram ini, juga merupakan bagian dari perjalanan hidupku. Aku takkan biarkan mereka melukaimu lagi, karena kamu adalah diriku juga !”
    Dirinya ketika kecil itu-pun tersenyum, dan sebelum lenyap, terdengar ucapan ‘terima kasih’.
    Warna-pun menghela nafas, lalu melanjutkan langkahnya menuju kegelapan, dengan diikuti oleh Jester. Tapi langkah Jester sempat terhenti, ketika terdengar suara seperti berbisik yang berkata, “Kamu bisa saja berkata demikian, padahal kamu yang sekarang tercipta gara-gara masa lalumu, bukan ? Justru kamu-lah yang tidak bisa melepaskan diri dari masa lalumu, Jester...”
    Tanpa mengacuhkan suara itu, Jester mengikuti Warna.
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  14. #58
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Spoiler untuk Dongeng Warna 24 :
    “Selamat datang di ‘The Gate’.”, senyum manis Sang penyihir selalu menyambut siapapun yang datang di tempat tersebut.
    Dan mendengar sapaan itu, Warna-pun bernafas lega.
    ‘Yah, setidaknya penyihir tidak menghilang lagi, seperti sebelumnya.’
    Senyum ramah penyihir tetap tidak berubah, ketika Jester memasuki ruangan.
    “Tuan Warna, terima kasih. Anda berhasil menolong Jester.”
    Sebelum Warna menjawab, Jester mendorongnya ke samping, lalu mendekat ke arah penyihir.
    “Kak, tadi kamu pergi kemana ? Bukankah kakak nggak pernah mau keluar dari tempat ini ?!”
    Penyihir terdiam sejenak.
    “Maaf. Tadi ada seorang tamu yang meminta bantuan saya, jadi saya pergi sejenak. Sayang, ternyata saya tetap tak dapat membantunya.”
    Tatapan mata Jester semakin tajam.
    “Minta bantuan ? Sama kakak ? Siapa ?!”
    Sang penyihir melirik ke arah Warna, dan senyumnya semakin lebar.
    “Anda tentunya mengenal tamu tersebut, Tuan Warna. Saat ini, dia adalah gadis tanpa warna dari ‘dunia lain’.”
    Mendengar kata-kata penyihir, Warna-pun terkejut.
    “Nona penyihir, benarkah.. itu ? Benarkah gadis tanpa warna itu.. datang kemari ?”
    Penyihir mengangguk.
    “Ka.. kalau demikian, di mana dia sekarang ?”
    “Sayangnya, seperti yang saya katakan; Saya tak dapat membantunya. Jadi, sementara saya balik ke tempat ini, dia tetap berada di dunianya.”
    Kali ini, giliran Jester yang bertanya pada penyihir.
    “Kak ! Maksud kakak, tadi.. kakak pergi ke ‘dunia lain’ ?!”
    Untuk kedua kalinya, penyihir kembali mengangguk. Dan Jester-pun memegang bahu penyihir.
    “Kalau begitu, aku ada permintaan. Tolong kembalikan aku ke dunia itu !”


    Hmm... jd bertanya2, apa sebenarnya alasan utama Jester ingin kembali ke dunianya yang dulu ? Apakah karena dunia tempat mereka saat ini, telah menjadi dunia tanpa warna ? Ataukah... fufufu...
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  15. #59
    Jcvan's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    黒雪姫♡
    Posts
    319
    Points
    5,606.90
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    bah...
    udah lama w ga baca...
    jadi w agak lupa ceriaya...


    ayo lanjutin lagi...
    w penasaran...

  16. #60
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Oops... gomen, sy yg kelamaan nggak buat2, baru akhir2 ini rajin lagi ^^a

    Well, ini ringkasan ceritanya sejauh ini :

    Spoiler untuk Ringkasan :
    Seorang Pemuda Tanpa Warna dari dunia penuh warna, merebut warna dari seorang gadis penuh warna, dari dunia tanpa warna. Pemuda itu menjadi penuh warna, sementara Sang gadis menjadi gadis tanpa warna. Tapi pada saat bersamaan, kedua dunia mereka juga ikut berubah; Dunia Sang pemuda menjadi dunia tanpa warna, sementara dunia Sang gadis menjadi dunia penuh warna. Menyadari kesalahannya, akhirnya Sang pemuda memutuskan utk mencari Sang gadis itu dan meminta maaf.

    Lalu pemuda penuh warna itu bertemu dgn seseorang tanpa wujud, yang menyebut dirinya 'Gema'. Sang pemuda itu-pun akhirnya dipanggil 'Warna'. Gema memberitahu, apabila Warna ingin pergi menuju dunia lain tempat asal Sang gadis, sebaiknya ia pergi ke 'The Gate' dan menemui Sang penyihir. Ternyata pergi ke 'The Gate' bukanlah perkara mudah, karena harus berhadapan dengan segala kesalahan masa lalu. Walau demikian, akhirnya Warna berhasil melewati tantangan tersebut, dan berjumpa dengan Sang penyihir. Sang penyihir bukanlah seseorang yang menakutkan, justru sebaliknya, seorang gadis yang sangat cantik. Akan tetapi, gadis tersebut memiliki kemampuan yang tidak biasa, yaitu mampu melihat ke dalam hati seseorang. Karena itu, seluruh penduduk kota merasa takut kepadanya. Sang penyihir bersedia memenuhi permintaan Warna, akan tetapi dengan permintaan agar Warna membawa Gema maupun seorang kakek tua, untuk bertemu dengannya. Sayangnya, itu adalah permintaan yang mustahil, karena baik Gema maupun Sang kakek tua, tidak mungkin bisa berhadapan lagi dengan masa lalu mereka yang bodoh, yang jatuh cinta pada Sang penyihir.

    Lalu ketika keluar, Warna hampir dibunuh oleh penduduk kota, akibat mereka berpikir kalau Warna telah dipengaruhi oleh Sang penyihir. Warna tertolong oleh seseorang yang berwajah serupa dengan Sang penyihir, yang tak lain tak bukan adalah adik kembarnya, yaitu Jester.

    Di dalam keputusasaan akibat tak dapat memenuhi permintaan Sang penyihir, Warna kembali ke perbatasan kedua dunia. Di sana ia berjumpa dengan Keadilan, sebuah timbangan yang dapat berbicara. Walau merasa aneh, tapi akhirnya Warna bersedia menerima bantuan dari Keadilan. Dan ternyata, Keadilan mengenal Jester. Dan alasan Jester ada di tempat tersebut, karena ia ingin kembali ke dunia asalnya; Dunia yang dahulu tanpa warna, dan sekarang telah menjadi dunia penuh warna... alias dunia asal Sang gadis. Karena tujuan mereka sama, akhirnya baik Warna maupun Jester memutuskan utk bersama2 menemui Sang penyihir.



    Well, kayaknya itu sih garis besar ceritanya ^^
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

Page 4 of 7 FirstFirst 1234567 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •