Results 1 to 9 of 9
http://idgs.in/517993
  1. #1
    JKT-TfaN's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    kelapa gading
    Posts
    5,804
    Points
    613.46
    Thanks: 251 / 86 / 79

    Default LED TV VS LCD TV VS PLASMA TV

    Era TV Tabung yang sudah berpuluh tahun menjadi perangkat elektronik keluarga favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan segera berakhir dalam beberapa waktu ke depan. Standar baru siaran digital yang saat ini sudah memasuki tahapan uji-coba di ibukota dan akan menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk menggunakan perangkat TV Digital seperti Plasma TV, LCD TV, dan teknologi terbaru LED TV.

    Selain itu, berbagai keunggulan yang ditawarkan juga melambungkan popularitas TV layar datar dari ketiga jenis teknologi tersebut, antara lain: ukuran yang tipis, ringan, dan dapat digantungkan di tembok. Ukuran layar yang besar juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggemar tanyangan televisi. Tidak ketinggalan pula fitur hemat energi yang ditawarkan, yang memungkinkan penghematan konsumsi listrik.

    Membeli Televisi Digital, nampaknya bagi sebagian orang cukup menyulitkan, karena munculnya berbagai terminologi baru yang membingungkan, dimana seringkali teknologi yang sama mendapat label yang berbeda di antara produsen yang berbeda. Salah satu yang paling membingungkan adalah perbedaan antara Plasma TV, LCD TV, dan LED TV. Tidak terhitung kali penggunaan sebutan “Plasma TV” diarahkan untuk sebuah LCD TV, mengingat Plasma merupakan salah satu teknologi pertama untuk layar datar dengan ukuran yang besar (>42”).

    Apa sebenarnya perbedaan antara ketiga jenis TV layar datar tersebut? Manakah diantara ketiga jenis TV tersebut yang layak untuk dibeli? Berikut adalah deskripsi dan perbedaan Plasma, LCD TV, dan LED TV.

    Plasma TV

    Plasma Display Panel (PDP) atau di Indonesia banyak dikenal sebagai Plasma TV merupakan salah satu jenis teknologi TV layar datar yang memungkinkan produsen untuk memproduksi TV Layar Datar ukuran besar secara massal dengan harga yang ekonomis.

    Istilah dan konsep teknologi Plasma TV sendiri diperkenalkan pada tahun 1936 oleh seorang ahli Fisika, Elektronika, dan penemu dari Hungaria [1]. Pada perkembangannya IBM, Fujitsu, dan Panasonic memperkenalkan beberapa jenis televisi yang memanfaatkan teknologi Plasma pada hasil riset mereka. Baru pada tahun 1997, Fujitsu diikuti Philips dan Pioneer, merilis TV layar datar ukuran 42 inci dengan teknologi Plasma secara komersial [2].

    Istilah PDP sendiri berasal dari penggunaan sel Plasma, yang merupakan lampu Fluorescent, sebagai dasar pencahayaan layar televisi tersebut. Sebuah Plasma TV memanfaatkan jutaan sel Plasma yang diletakkan diantara dua panel layar kaca. Setiap sel yang berisi kombinasi antara gas noble dan sejumlah kecil mercury yang akan diuapkan dan diberi aliran listrik sehingga berpendar dan membentuk plasma. Warna dihasilkan dari fosfor yang terdapat di dalam sel tersebut, di mana di dalam setiap sel akan berisi fosfor 3 jenis warna utama, yaitu: Red, Green, dan Blue, atau biasa dikenal dengan RGB. Perbedaan voltage yang diberikan pada tiap sel juga menghasilkan kombinasi warna yang ada.

    Keunggulan Plasma TV

    * Menghasilkan warna hitam yang lebih baik dari LCD TV
    * Contrast rasio yang tinggi (1:2.000.000)
    * Sudut pandang lebih lebih lebar
    * Refresh Rate dan Response Time yang cepat, meminimalisir tampilan gambar kabur

    Kelemahan Plasma TV

    * Gambar diam yang ditampilkan dalam waktu yang lama akan menimbulkan burn-in dan gambar berbayang
    * Kualitas gambar akan terus menurun seiring dengan lamanya penggunaan, meskipun dalam jangka waktu yang relatif lama
    * Lebih berat dari LCD
    * Menggunakan daya listrik yang lebih besar dibandingkan dengan LCD TV
    * Ukuran umumnya tidak tersedia di bawah 42 inci.



    LCD TV

    LCD TV yang di pasaran tampil lebih dulu dari Plasma mengalami penurunan popularitas sejak kemunculan Plasma TV mengingat berbagai kelebihan yang ditawarkan dibandingkan LCD generasi awal. Dengan harga yang jauh lebih mahal untuk ukuran yang lebih kecil, membuat penjualan Plasma meningkat.

    Namun demikian, pada perkembangan selanjutnya, LCD TV dengan harga ekonomis dengan berbagai kemajuan teknis, membuat konsumen kembali beralih ke LCD TV. Seiring dengan kemunculan HDTV dan Full HD TV di jajaran produk LCD TV, diikuti dengan ukuran yang besar, harga LCD TV pun juga semakin masuk akal di kantong konsumennya.

    Pada dasarnya LCD TV bekerja dengan memproduksi gambar hitam dan berwarna dengan melakukan seleksi cahaya yang dipancarkan oleh serangkaian lampu teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps) di belakang layar. Jutaan lampu tersebut akan dinyalakan dan dimatikan melalui LCD shutter dengan melewatkan cahaya putih dengan intensitas tertentu. Setiap shutter akan digabungkan dengan filter warna yang akan melewatkan warna Red, Green, dan Blue (RGB). Shutter dan Filter yang masing-masing merupakan sub-pixel ini berukuran sangat kecil, dan secara kasat mata membentuk gabungan yang disebut dengan pixel [3].

    Keunggulan LCD TV

    * Menghasilkan warna yang lebih realistis
    * Teknologi anti glare (tanpa bayangan)
    * Tersedia mulai ukuran kecil hingga besar
    * Tidak ada radiasi yang dipancarkan
    * Dapat digunakan sebagai monitor komputer
    * Kebutuhan sumber daya listrik yang lebih rendah dibanding Plasma


    Kelemahan LCD TV

    * Kualitas gambar akan menurun apabila dilihat pada sudut pandang yang lebar
    * Untuk ukuran yang besar, harganya lebih mahal apabila dibandingkan dengan Plasma TV
    * Refresh Rate dan Response Time yang jauh lebih rendah dibandingkan Plasma, sehingga kadang menghasilkan gambar yang kabur



    LED TV

    Beberapa tahun terakhir, pasar televisi digital diramaikan dengan hadirnya sebuah teknologi televisi layar datar yang oleh beberapa vendor elekronik terkemuka disebut dengan LED TV. Vendor yang paling agresif dalam menggelontorkan TV dengan teknologi baru ini antara lain: Samsung Electronics, LG Electronics, Toshiba, dan berbagai vendor terkemuka lainnya.

    Pada dasarnya sebenarnya LED TV merupakan pengembangan dari LCD TV dimana jenis ini menggunakan LED Backlight sebagai pengganti cahaya fluorescent yang digunakan pada jenis LCD TV sebelumnya. Ada dua macam bentuk LED TV yang beredar di pasaran: RGB LED dengan LED yang diletakkan di belakang panel layar, atau EDGE-LED dimana LED diletakkan di sekeliling layar [5].

    Kelebihan LED TV

    * Tingkat contrast yang jauh lebih tinggi dibandingkan LCD TV, setara atau bahkan lebih tinggi daripada Plasma TV
    * Memungkinkan produsen untuk memproduksi televisi layar datar dengan ukuran super tipis, dengan ketebalan sekitar 2.5 cm
    * Lebih ramah lingkungan
    * Konsumsi listrik yang lebih rendah sekitar 20-30% dibandingkan LCD TV konvensional
    * Berbagai produk LED TV dari vendor terkenal menawarkan fitur pemrosesan gambar digital, fitur Digital TV Tuner, dan berbagai fitur terbaru lainnya.

    Kelemahan LED TV

    * Harga yang lebih mahal, pada saat ini untuk ukuran yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 1,5 kali lipat LCD TV konvensional
    * [UPDATED Oct 17, 2011]: Harga yang sedikit lebih mahal, untuk ukuran dan fitur yang sama, harga LED TV yang termurah sekitar 20% lebih mahal dibanding LCD TV konvensional

    Kesimpulan

    Secara umum LED TV menawarkan kualitas gambar yang lebih baik apabila dibandingkan dengan LCD TV, khususnya untuk contrast gambar serta kesempurnaan warna hitam, , meskipun bagi sebagian besar orang perbedaan itu tidak terlalu nampak. Hal ini disebabkan karena kualitas LCD TV yang sudah cukup memadai. Apabila dibandingkan dengan plasma, kualitas yang ditawarkan juga setingkat atau bahkan lebih, mengingat LED TV terbaru menawarkan berbagai fitur tambahan untuk mengolah gambar.

    Perbedaan harga yang cukup mencolok dengan LCD TV, tidak menyurutkan sebagian orang untuk membeli LED TV, mengingat penampilan LED TV yang lebih tipis dan dengan desain terbaru. Bagi sebagian orang lain yang menempatkan harga di atas berbagai kriteria pembelian TV, nampaknya LCD TV masih menjadi pilihan utama. Plasma sendiri, nampaknya sudah tidak terlalu menarik minat, dan mulai ditinggalkan sejak tahun 2007, mengingat perbedaan harga yg sudah semakin tipis antara LCD TV dan Plasma TV. Desain yang juga terlihat usang juga semakin menyurutkan minat orang yang akan membeli Plasma TV. Panasonic sebagai salah satu produsen yang selama bertahun-tahun kukuh dengan memproduksi Plasma TV untuk ukuran 42 inci ke atas, akhir-akhir ini sudah mulai mengalihkan jajaran TV terbarunya dengan teknologi LCD TV dan LED TV.

    Akhirnya, semuanya terpulang kembali kepada calon pembeli. Apabila anggaran yang tersedia mencukupi, pemilihan LED TV nampaknya cukup tepat, mengingat LED TV sudah dipersiapkan untuk teknologi TV digital yang benar-benar akan menggantikan TV analog pada tahun 2018. Namun apabila anggaran terbatas, LCD TV merupakan pilihan yang paling pas, mengingat fitur yang disediakan sudah cukup memadai, lebih ringan, serta lebih hemat energi apabila dibandingkan dengan Plasma TV.

    Terima kasih anda sudah mau mampir di thread saya ..maaf" dulu kalau postan saya panjang coz saya masih belajaran ...

  2. Hot Ad
  3. #2
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    ga di bkin di ingogamerspedia aj...?
    cz klw w liat ini lbh kearah pengetahuan...

  4. #3
    RyougiShiki's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Location
    Cimahi
    Posts
    511
    Points
    1.30
    Thanks: 34 / 90 / 66

    Default

    niat jadi premium member jadi nyasar?
    kwkwkwkw

  5. #4
    JKT-TfaN's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    kelapa gading
    Posts
    5,804
    Points
    613.46
    Thanks: 251 / 86 / 79

    Default

    wkwkw sorry saya msh kurang paham tentang forum..hahahaha ..sorry ya ...

  6. #5
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default



    iy gpp gan...

    slow aj...


    ok biar ga oot...
    emng hrga LED TV skr brp gan...?

  7. The Following User Says Thank You to levialexander9 For This Useful Post:
  8. #6
    Rivanne's Avatar
    Join Date
    Oct 2009
    Location
    Castle of Nowhere Return
    Posts
    1,826
    Points
    1,075.06
    Thanks: 21 / 34 / 31

    Default

    Plgan kalau ada Mod, coba aja minta thread ini dipindahin ke sub forum yg tepat.
    Killing you is serious business, nippah~

    Welcome to My Illusion

  9. The Following User Says Thank You to Rivanne For This Useful Post:
  10. #7
    JKT-TfaN's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    kelapa gading
    Posts
    5,804
    Points
    613.46
    Thanks: 251 / 86 / 79

    Default

    Quote Originally Posted by levialexander9 View Post


    iy gpp gan...

    slow aj...


    ok biar ga oot...
    emng hrga LED TV skr brp gan...?
    variasi sih gan kalau sharp murah tuh dari 3,5 jt harga tv led paling mahal samsung bisa 5jtan soalnya banyak macam kegunaan hehehe..haha..o ia gan saya mau tanya cara make multi quote gimana caranya ya?hehehehehe

  11. #8
    levialexander9's Avatar
    Join Date
    Jan 2012
    Posts
    5,671
    Points
    778.48
    Thanks: 100 / 289 / 266

    Default

    Quote Originally Posted by Jeff]Zhou~ View Post
    variasi sih gan kalau sharp murah tuh dari 3,5 jt harga tv led paling mahal samsung bisa 5jtan soalnya banyak macam kegunaan hehehe..haha..o ia gan saya mau tanya cara make multi quote gimana caranya ya?hehehehehe
    trus klw perkembangan teknologi ya itu sendri antara LED dgn LCD gmn gan...?
    emng ya perkembangan LED cukup bae yh di dunia perTVan...?

    Spoiler untuk Cara multi quote :

    1. pilih dulu mn yg mo di reply...
    2. cari icon yg paling knan dr deretan reply (sebelahya reply with quote, yg icon tnpa nama)...
    3. klw udh dklik ampe muncul tanda centang di icon itu...
    (lakukan ampe u udh selesai nyentangin post" yg mo u reply)
    4. klw udh kecentang semua, pilih reply dh (bsa icon reply ato reply to thread)...

  12. The Following User Says Thank You to levialexander9 For This Useful Post:
  13. #9
    JKT-TfaN's Avatar
    Join Date
    Sep 2011
    Location
    kelapa gading
    Posts
    5,804
    Points
    613.46
    Thanks: 251 / 86 / 79

    Default

    Quote Originally Posted by levialexander9 View Post
    trus klw perkembangan teknologi ya itu sendri antara LED dgn LCD gmn gan...?
    emng ya perkembangan LED cukup bae yh di dunia perTVan...?

    Spoiler untuk Cara multi quote :

    1. pilih dulu mn yg mo di reply...
    2. cari icon yg paling knan dr deretan reply (sebelahya reply with quote, yg icon tnpa nama)...
    3. klw udh dklik ampe muncul tanda centang di icon itu...
    (lakukan ampe u udh selesai nyentangin post" yg mo u reply)
    4. klw udh kecentang semua, pilih reply dh (bsa icon reply ato reply to thread)...
    kalau perkembangannya TV led di ancungin jempol dah coz hemat listrik dan banyak kegunaanya seperti..kalau tv led bisa di jadiin komputer tinggal beli CPUnya aj jadi dah tuh..kalau LCD kurang bro ..untuk detailnya coba baca ini deh Latar belakang

    Era TV tabung atau CRT (Cathode Ray Tube) sudah berakhir. Kini tinggal segelintir merk branded yang masih produksi untuk kebutuhan dalam negeri.

    SONY yang dulu sebagai top brand value #1 di kategori TV tabung, justru yang pertama menghapus TV tabung dari product rangenya, beralih ke TV Plasma. Jejak ini diikuti oleh para kompetitornya seperti Toshiba, Hitachi dan Panasonic.



    TV Plasma mulai ramai dipasarkan di Indonesia (sekitar 2003) dengan ukuran 37", 42" dan 50", juga dipelopori oleh SONY.

    Tidak berselang lama muncul LCD TV dengan ukuran 22" dan 26" yang dipelopori oleh SHARP (AQUOS generasi pertama). Samsung dan LG mengikuti jejak SHARP, dengan menawarkan ukuran yang lebih besar hingga 32".

    TV Plasma dibandingkan LCD saat itu, jelas lebih menjanjikan sebagai pengganti TV tabung.

    Keunggulan TV Plasma, ukuran lebih besar, warna hitamnya lebih pekat (LCD lebih cenderung abu-abu) sehingga contrast ratio lebih tinggi, response time lebih kecil, dan dapat diaplikasikan untuk teknologi layar sentuh / touch screen.

    Sejalan dengan perkembangan teknologinya, LCD sudah semakin mengejar ketinggalannya dari TV Plasma. Baik dalam hal ukuran, contrast rationya, response time dan aplikasi dengan layar sentuh.

    Lagi-lagi SONY sejak 2006 stop produksi TV Plasmanya dan beralih ke LCD, yang dinamakan BRAVIA. Sementara LCD Toshiba dipromosikan dengan nama REGZA. Hanya Panasonic yang bersikukuh pada produk TV Plasma untuk ukuran 42" ke atas. Sementara untuk < 42" Panasonic tampil dengan VIERA. Namun pada akhirnya Panasonic harus mengakui trend ke depan adalah LCD dan akhirnya juga harus mengikuti main stream dengan meluncurkan Viera 40".



    Apa sebenarnya perbedaan Plasma dan LCD TV?

    Secara visual fisiknya sama-sama tipis, tidak ada bedanya. Namun yang pasti panel TV Plasma terbuat dari kaca (spt TV tabung) sementara panel LCD dari bahan plastik/acrylic transparan dan terasa lunak saat disentuh.

    Walaupun secara fisik keduanya kelihatan sama, tapi teknologi yang diterapkan sangat berbeda.



    TV Plasma

    Teknologi pada TV Plasma memang mirip TV tabung. Dengan arus listrik, dihasilkan elektron untuk bereaksi dengan molekul air raksa (mercury), dimana sebagai hasilnya akan dilepaskan sinar Ultraviolet (UV). Radiasi sinar UV ini akan membuat sel yang berisi gas phospor berpendar. Sel tersebut ada yang di cat dengan warna dasar merah, hijau atau biru. Bila digabung, setiap 3 sel dengan warna RGB (Red, Green, Blue) membentuk 1 pixel/titik pada layar TV Plasma. Dengan cara demikian sebuah pixel/titik pada TV plasma dapat diatur warnanya, dengan mengatur komposisi kekuatan masing masing sel warna dasarnya.

    Sisa energi yang tidak terserap oleh gas phospor akan diubah menjadi panas dan sebagian kecil lagi keluar dari panel TV yang terbuat dari kaca. Sehingga jika kita raba panelnya saat menyala, seperti ada sedikit setrum.



    LCD TV (Liquid Crystal Display)

    Berbeda dengan TV Plasma, panel LCD TV tidak menghasilkan cahaya pada sel-selnya.

    Untuk mengerti tentang LCD, kita harus mengerti tentang cara kerja kalkulator sebagai kakek buyutnya.

    Pada layar kalkulator berisi cairan yang dapat dipolarisasi dengan bantuan arus listrik, sehingga cahaya dapat tembus melalui cairan (transparan) atau sebaliknya cahaya diblokir tidak tembus (tidak transparan).

    Jadi fungsi panel kalkulator, begitu juga panel LCD hanya sebagai filter cahaya.

    Sama seperti pada TV Plasma, LCD juga terdiri dari pixel yang terbagi menjadi 3 sel dengan warna dasar RGB.

    Dengan mengatur seberapa transparan filter sel warna merah, filter sel warna biru dan filter sel warna hijaunya, maka dapat diatur warna yang muncul pada pixel tersebut di layar LCD.

    Untuk itu, agar warnanya terlihat jelas oleh kita, maka dibelakang panel LCD tersebut harus ada sumber cahaya.

    Sumber cahaya ini disebut dengan Back Light dan yang digunakan adalah lampu CCFL (Cold Cathode Fluorescent Lamp) atau bahasa gaulnya lampu neon. Tapi tentu saja lampu neonnya bukan yang untuk dipakai di rumah sehari-hari. Dibuat khusus yang umurnya lebih tahan lama. Namun sekali lampu neon tetap neon. Tidak ada yang tahu umurnya secara pasti.



    LED TV

    Nama LED TV sebenarnya salah kaprah. Sebab LED (Light Emitting Diode) tidak ada hubungannya dengan TV. Istilah yang benar adalah LCD TV dengan LED Back Light.

    Dibandingkan lampu neon, lampu LED jelas lebih unggul dari sisi life timenya (karena lebih sedikit menghasilkan panas), lebih hemat listrik, dan lebih tinggi lumensnya (lebih terang).

    Selain dari Back Light tidak ada yang berbeda dengan LCD TV.

    Tapi mengapa harga LED TV jauh lebih mahal pada awalnya?

    Karena dengan ukuran lampu LED yang kecil, TV jadi bisa dibuat jauh lebih tipis daripada LCD yang ada.

    Jadi mahalnya bukan karena teknologinya, tapi karena designnya.



    Plasma - LCD - LED

    Resolusi:

    tidak tergantung apakah Plasma, LCD atau LED maka resolusinya saat ini terbagi 2 :

    High Definition atau HD-ready TV, resolusi panelnya Horizontal : 1366 pixels x Vertikal : 768 pixels

    Full HD TV, resolusi panelnya Horizontal : 1920 pixels x Vertikal : 1080 pixels



    Jika ada pilihan antara HD ready dan Full HD sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan harganya.

    Resolusi signal output dari antena, parabola, tv berlangganan dan dvd/vcd player saat ini adalah 800 x 600 pixels.

    Untuk itu tidak dibutuhkan resolusi yang Full HD, karena setiap titik/pixel yang tidak terdefinisi akan diinterpolasi oleh processor TV, dengan cara mengira-ngira warnanya.

    Misalnya, diantara 2 pixel yang berwarna hitam dan putih, maka 1 pixel ditengahnya akan berwarna abu-abu atau jika ada 2 pixel di antaranya maka urutannya menjadi putih, abu-abu muda, abu-abu tua dan hitam.

    Proses interpolasi ini membuat gambar kurang tajam pada batasan perubahan warna. Baik yang HD-ready atau yang Full HD sama-sama harus melakukan proses interpolasi ini agar gambar dapat tampil full screen di layar TV.



    Lain lagi ceritanya jika signal outputnya dari Bluray, HD-DVD, PS-3, Xbox atau aplikasi untuk komputer dengan high resolution output yang sudah dalam format 1920x1080 pixels, maka Full HD TV jelas jauh lebih sempurna gambarnya, karena setiap titik/pixelnya terdefinisi. Sementara pada HD-ready TV ada sebagian pixel yang tidak bisa ditampilkan pada layarnya dan menjadi berkurang detailnya.



    Konsumsi listrik :

    Plasma paling boros dan LED paling kecil. Namun belakangan ini Panasonic mengembangkan teknologi untuk penghematan listrik pada plasma TV nya hingga konsumsi listriknya tinggal 1/3 nya dari umumnya TV Plasma, tapi masih tetap di atas LED.



    Contrast Ratio :

    Contrast Ratio adalah pembagian gradasi dari yang paling terang ke yang paling gelap.

    Contrast Ratio 5.000.000:1, artinya dari warna biru yang paling terang ke biru yang paling gelap terbagi menjadi 5 juta gradasi warna.

    TV Plasma tentu paling tinggi contrast rationya, diikuti LED dan baru LCD.

    Namun contrast ratio LCD type the latest atau LED kini sudah di atas 1.000.000:1 dan sudah tidak signifikan lagi perbedaannya dengan Plasma.

    Samsung yang selalu menjadi leader dalam hal contrast ratio.



    Response time :

    adalah waktu yang diperlukan oleh TV untuk memproses sinyal menjadi gambar.

    Plasma hanya butuh sekitar satu koma sekian mili second. Sementara LCD butuh waktu lebih lama untuk proses polarisasinya. Diawal sejarah perkembangannya, response time LCD bisa mencapai belasan mili seconds. Dan keterlambatan ini sangat jelas ditangkap oleh mata.

    Jadi jika dijejerkan TV tabung dengan LCD dengan siaran yang sama, maka terlihat pada LCD gambarnya selalu terlambat.

    Response time produk LCD dan LED sekarang sudah jauh lebih baik berkisar 3-6 mili seconds dan sudah hampir tidak terdeteksi lagi.

    Sharp Aquos dalam perkembangan LCD nya yang menjadi leader dalam response time.

    Sebenarnya menonton siaran tunda sepersekian detik tidak terlalu menjadi masalah, namun point berikut yang berkaitan dengan response time adalah masalah yang sebenarnya.



    Refresh rate :

    Pada TV Plasma gambar yang bergerak cepat tidak masalah karena response timenya kecil, namun tidak bagi LCD dengan response time belasan mili seconds. Gambar menjadi tidak jelas.

    Sejalan dengan waktu, selain response time LCD dan LED yang semakin kecil, dalam perkembangannya saat ini juga diterapkan teknologi dengan processor yang membantu memproses sinyal agar membuat fast motion picture menjadi lebih jelas.



    Kesimpulan :

    Saat ini spesifikasi Plasma, LCD dan LED sudah semakin sama. Apa yang dulu menjadi kelebihan dari Plasma, sudah sanggup dikejar oleh LCD/LED TV. Sementara teknologi TV Plasma seperti jalan ditempat, hampir tidak ada perkembangan selain menjadi follower LCD / LED, seperti teknologi 3D.

    Investasi untuk mengembangkan teknologi Plasma sangat mahal. Bahkan tidak banyak produsen TV yang sanggup membuat panel Plasmanya sendiri. Sulitnya membuat panel Plasma yang sempurna menjadi tidak ekonomis untuk produksi massal. Panel Plasma terbaik untuk produk High End saat ini masih diimpor oleh produsen TV asal Jepang dari sebuah negara kerajaan kecil di eropa tengah Lichtenstein. Rekor flat screen panel TV terbesar masih dipegang oleh TV Plasma, walaupun market share penjualannya sudah jauh dibawah LCD atau LED.



    Kekurangan TV plasma dari sisi penggunaannya :

    1. Konsumsi listrik

    2. Panas yang berlebihan

    3. Radiasi

    4. Sama seperti TV tabung, terlalu sering menampilkan gambar yang sama spt logo TV dapat mengakibatkan kerusakan pixel yang permanen, bayangan logo TV tidak bisa hilang.

    5. Mengandung Mercury (air raksa), untuk proses daur ulang dapat mencemari lingkungan.



    Kekurangan LCD atau LED yang terutama adalah harganya. Biaya produksi LCD atau LED dilihat dari bahan bakunya harusnya jauh lebih murah. Namun seperti juga pada Handphone, yang dijual disini adalah lebih banyak teknologi, prestige dan fitur-fitur aplikasinya seperti internet yang belum tentu kita tahu cara menggunakannya, atau bahkan belum bisa digunakan di Indonesia hingga mungkin beberapa tahun ke depan.

    Market share LCD/LED TV di dunia dikuasai sementara ini oleh merk Korea, Samsung (18%) dan LG(13%). Sharp, Philips membuntuti dibelakangnya. Sony sementara masih berusaha bangkit kembali setelah pembenahan besar-besaran yang dilakukan beberapa tahun yang lalu.

    Di Indonesia, Samsung dan LG tidak main-main investasinya dengan membangun pabrik LCD/LED di sini, bahkan juga untuk di ekspor. Management after sales service dan teknisi yang profesional bisa diharapkan dari kedua merk ini. Untuk merk Jepang rekomendasi pertama dan kedua jatuh pada Sharp Aquos yang berani memberikan garansi 3 tahun dan Sony.

    Untuk Sony mungkin karena faktor psikologis penulis, karena semasa TV tabung selalu pakai Sony.

    tq ya bro

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •