Pusat perhatian Lampahan Arjunavivaha terletak pada Saŋ Nāyaka, 'sang pahlawan', yang dipuja dan diwujudkan dalam corpus Lampahan Arjunavivaha. Arjuna adalah seorang kṣatriya dan yogī. Dengan mengikuti Arjuna sebagai kṣatriya akan dijumpai vīrarasa, 'rasa kepahlawanan'.

Vīrarasa itu merupakan sari dan sublimasi dari bhāva, 'emosi', yang ditimbulkan oleh penampilan watak, sikap dan tindakan Arjuna sebagai kṣatriya. Setahap demi setahap dengan penuh ketekunan Arjuna menjalankan yoga dan tapas. Dengan menjalankan hal itu, Arjuna mencapai dhīra,'keteguhan', sehingga tidak goyah oleh bańcana,'godaan' Saptasurastrī.

Dengan demikian pula ketika Arjuna menghadapi nīti, 'siasat' Indra, nampaklah ketetapan Arjuna untuk memegang teguh dharma-ksatriya dengan mementingkan yaṡa lavan vīrya, 'jasa dan kebajikan', sehingga memungkinkan Arjuna disebut sebagai mānuṣa-śakti.

Itulah sekilas kisah dari Lampahan Arjunavivaha yang akan digelar pada hari Jumat, 30 Maret 2012 yang bertempat di Pendopo Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel.

Hotel yang telah memiliki sejarah panjang dalam melayani publik beserta dinamikanya tersebut ingin menjadi sebuah hotel yang menjadi pilihan utama di Yogyakarta serta menjadikan hotel sebagai mitra budaya.

Pagelaran Ini diselenggarakan oleh Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hotel bekerjasama dengan Lembaga Pelestari Budaya Jawa SEKAR PARIJATHA, Museum Wayang Kekayon Yogyakarta dan Radio Republik Indonesia Yogyakarta yang juga akan melakukan siaran langsung secara nasional.

Sumber