Keputusan pemerintah membolehkan cabang dansa masuk PON XVIII mendapat tentangan dari pihak penyelenggara. Akan ada lagi mediasi mengenai hal ini.
Dari tiga cabang olahraga yang ingin ditambahkan Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman ke PON tersebut, hanya dansa yang akhirnya diloloskan, dan hanya untuk satu nomor yaitu cha-cha. Drumband dan hoki tidak memenuhi syarat.
Meski demikian, sejak awal panitia juga mendapat penolakan dari kalangan tokoh adat, yang menganggap dansa tidak cocok dengan budaya melayu.
"Kami pihak PB. PON tidak akan mempertandingkan cabang olahraga dansa. Kami tidak mampu menghadapi sikap penolakan yang kerasa dari lembaga adat melayu Riau dan para ormas pemuda dan KNPI," kata ketua harian PB. PON XVIII Riau, Syamsurizal, di Jakarta, Senin (9/4/2012).
Selain soal "budaya", lanjut Syamsurizal, penambahan satu cabang olahraga itu dianggap bisa merusak persiapan yang telah dijadwalkan semula.
"Tidak ada persiapan lagi, ini semua akan berisiko sekali," tegasnya.
Menanggapi penolakan tersebut, Deputi Bidang Pembinaan dan Prestasi Kemenpora Djoko Pekik mengatakan pihaknya akan melakukan mediasi. Pemerintah segera memanggil Ketua Umum KONI Tono Suratman dan perwakilan PB. PON.
"Menpora akan melakukan mediasi lagi. Waktu belum pasti namun akan dilaksanakan sebelum entry by name, yang dilaksanakan 3 bulan sebelum pelaksanaan," kata Djoko.
"Kami 'kan sudah bersepakat dan pernah mediasi juga. Sampai akhirnya kami memutuskan tiga cabor tersebut dapat main dengan syarat. Sekarang sudah ada hasilnya. Intinya, menpora menargetkan cha-cha tetap dipertandingkan di wilayah Riau," tukas Djoko.
Share This Thread