Results 1 to 9 of 9
http://idgs.in/528592
  1. #1
    guys's Avatar
    Join Date
    Dec 2007
    Location
    underworld
    Posts
    74
    Points
    69.00
    Thanks: 3 / 3 / 2

    Default Bagian dada di tengah diatas ulu hati sakit

    permisi agan2... ane mw tanya, udah 3 hari ini di daerah dada tengah ane sakit, sakitny muncul dan akan semakin sakit jika ane mengambil nafas dalam2.,. jadi ane napas sedikit sedikit,,
    juga terjadi ketika ane makan/minum, makan/minum yg melewati daerah tersebut akan terasa sakit gan...

    juga ketika badan terguncang2 misal lagi di motor truz kena lubang di jalan.. akan terasa sakit..

    sakit yg dirasakan seperti ditusukk,...hingga nafas ane bisa tersengal2 sangkin menahan sakitnya..

    ada yg tau itu knp??

    thx buat yg udh mw sharing

  2. Hot Ad
  3. #2
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Itu masuk angin biasa sepertinya.... Kebetulan anginnya ada di daerah dada.

  4. The Following User Says Thank You to Matriach For This Useful Post:
  5. #3
    SBY-AstronishH's Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Posts
    9,450
    Points
    21,421.13
    Thanks: 32 / 342 / 297

    Default

    gue berusaha ngebantu ya,
    baca spoiler aaja
    Spoiler untuk nyeri dada :
    Ketika dada terasa nyeri, banyak orang langsung berpikir tentang
    serangan jantung. Keluhan ini memang kerap menandai gejala sakit
    jantung. Ternyata banyak jenis penyakit yang salah satu indikasinya
    adalah nyeri dada, diantaranya kanker paru, kanker payudara dan
    meningkatnya asam lambung.

    Tidak semua nyeri dada berasal dari adanya gangguan pada organ jantung.Namun, nyeri dada memang merupakan gejala khas dari sakit jantung.Menurut Dr. Hary Utomo, Sp. JP, nyeri dada karena kelainan jantungdiakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen ke otot jantung.

    Ketidakseimbangan itu bisa karena kebutuhan oksigen meningkat atau
    pasokannya kelewat rendah, bisa juga kombinasi keduanya. Pada penderita penyempitan pembuluh nadi koroner (pembuluh darah yang menyuplai makanan), otomatis pengaliran darah terbatas.

    "Kalau penderita membutuhkan konsumsi oksigen berlebih, seperti waktu berolahraga atau ketika menghadapi situasi menegangkan, misalnya marah, bisa diperkirakan timbulnya gejala angina atau nyeri dada tadi," papar dokter ahli jantung dan pembuluh darah dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta itu. Gejala ini bisa bertambah parah bila disertai kram pembuluh darah yang biasa disebut spasme.

    Dapat berakhir fatal
    Sensasi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner bisa bermacam-macam. Biasanya berupa rasa tertindih beban berat, rasa dicengkeram, mual atau enek, rasa panas terbakar, atau rasa tercekik di leher.

    Bagian tubuh yang mengalami keluhan itu bisa di tengah dada, ulu hati, juga antara tulang belikat, dengan penjalaran ke lengan kiri, leher dan rahang. Gejala ini awalnya timbul saat penderita melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga.

    Keluhan tersebut biasanya akan hilang setelah penderita beristirahat. Namun, bila penyakit pembuluh darah tersebut dibiarkan berkembang, keluhan juga akan muncul di waktu istirahat.

    Bertambah beratnya penyakit membuat nyeri dada berlangsung makin lama dan bisa disertai keringat dingin, gelisah, kaki dan tangan dingin, bahkan sampai kejang dan kesadaran menurun. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kasus ini dapat berakhir fatal.

    Angka kematian karena syok kardiogenik ini lebih dari 95 persen.
    Kalaupun pasien tertolong, seringkali mengalami gejala sisa berupa
    kelainan saraf atau gagal ginjal.

    Tes Lebih Dini
    Di rumah sakit, penderita nyeri dada akan menjalani pemeriksaan fisik, laboratoris dan foto rontgen. Jika dibutuhkan juga dilakukan
    elektrokardiografi dan ekokardiografi. Setelah diperoleh kepastian
    adanya penyempitan pembuluh koroner akan dilakukan angiografi.

    Sebagai upaya deteksi dini, Dr. Hary menyarankan agar mereka yang
    berusia 35 tahun mulai menjalani tes uji latih (treadmill) setiap tahun sekali. Jika memiliki faktor risiko tinggi seperti kebiasaan merokok, diabetes mellitus, dislipidemia (kelainan profil lemak darah), tekanan darah tinggi, riwayat keluarga, sebaiknya melakukan tes itu di usia lebih muda lagi.

    Bisa juga dipilih pemeriksaan kombinasi ekokardiografi dan tes uji latih yang disebut stress echocardiography. Cara ini dapat memvisualisasikan segmen dinding jantung yang diduga mengalami gangguan pasokan oksigen.

    Pemeriksaan yang tergolong baru adalah Magnetic Resonance Angiography (MRA). Untuk mengetahui area jantung mana yang mengalami gangguan pasokan darah bisa dilakukan pemeriksaan dengan radio isotop Thalium atau Technicium. Teknik invasif seperti katerisasi memang sensitivitasnya hampir 100 persen, tapi sebaiknya dikerjakan hanya bila indikasi lebih positif mengalami PJK.

    Keluhan utama
    Nyeri dada juga berhubungan erat dengan penyakit paru dan saluran
    pernapasan. Contohnya, TB paru (tuberkulosis), bronkitis, pneumonia, asma bronkial, jamur paru, PPOK (penyakit paru obstruksi kronik), penyakit paru kerja, dan kanker paru. Nyeri dada, batuk, dan sesak napas merupakam keluhan utama penderita penyakit pernapasan kronik dan kanker paru ini.

    Jerawat, bisul dan luka memar di dada juga bisa menimbulkan nyeri dada. "Herpes zoster menimbulkan nyeri dada yang sangat sakit, kendati belum terjadi kelainan di kulit," ungkap Dr. Alexander K. Ginting S., dokter dari RSPAD Gatot Subroto.

    Rangsangan atau tekanan di pleura parietal (selaput rongga dada juga menimbulkan nyeri dada. Iritasi pada bronkus akibat mengisap asap, debu, dan zat kimia juga sering menimbulkan keluhan nyeri dada seperti terbakar.

    Rokok memberi sumbangan yang amat besar untuk terjadinya penyakit
    pernapasan kronik serta kanker paru. Telah diketahui bahwa di dalam asap rokok terdapat 63 komponen yang bersifat karsinogenik atau zat penyebab penyakit kanker.

    Nyeri dada ternyata juga merupakan gejala khas adanya peningkatan asam lambung dan berbagai asam lambung itu ke tonggorokan. Demikian menurut Dr. H. Syafruddin A.R. Lelosutan, Sp.PD., dari bagian
    SubGastroenterologi-Hepatologi Departemen Penyakit Dalam, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Gangguan itu biasa disebut penyakit refluks
    gastroesofageal (PRGE).

    Penderita nyeri dada akibat PRGE sebenarnya cukup banyak. Namun, banyak orang lebih cenderung berpikir tentang gangguan jantung dan paru, bila mengalami nyeri dada.

    Sebuah penelitian di Orlando, Amerika Serikat, pada tahun 1995 menemukan bahwa PRGE terjadi pada 40 persen populasi orang dewasa. Insiden itu meningkat pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria.
    Sumber: Senior, tipsehat.blogspot.com

  6. The Following User Says Thank You to SBY-AstronishH For This Useful Post:
  7. #4
    ~virus~'s Avatar
    Join Date
    Apr 2012
    Posts
    96
    Points
    1,059.90
    Thanks: 9 / 8 / 7

    Default

    Quote Originally Posted by AsTRonishH View Post
    gue berusaha ngebantu ya,
    baca spoiler aaja
    Spoiler untuk nyeri dada :
    Ketika dada terasa nyeri, banyak orang langsung berpikir tentang
    serangan jantung. Keluhan ini memang kerap menandai gejala sakit
    jantung. Ternyata banyak jenis penyakit yang salah satu indikasinya
    adalah nyeri dada, diantaranya kanker paru, kanker payudara dan
    meningkatnya asam lambung.

    Tidak semua nyeri dada berasal dari adanya gangguan pada organ jantung.Namun, nyeri dada memang merupakan gejala khas dari sakit jantung.Menurut Dr. Hary Utomo, Sp. JP, nyeri dada karena kelainan jantungdiakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen ke otot jantung.

    Ketidakseimbangan itu bisa karena kebutuhan oksigen meningkat atau
    pasokannya kelewat rendah, bisa juga kombinasi keduanya. Pada penderita penyempitan pembuluh nadi koroner (pembuluh darah yang menyuplai makanan), otomatis pengaliran darah terbatas.

    "Kalau penderita membutuhkan konsumsi oksigen berlebih, seperti waktu berolahraga atau ketika menghadapi situasi menegangkan, misalnya marah, bisa diperkirakan timbulnya gejala angina atau nyeri dada tadi," papar dokter ahli jantung dan pembuluh darah dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta itu. Gejala ini bisa bertambah parah bila disertai kram pembuluh darah yang biasa disebut spasme.

    Dapat berakhir fatal
    Sensasi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner bisa bermacam-macam. Biasanya berupa rasa tertindih beban berat, rasa dicengkeram, mual atau enek, rasa panas terbakar, atau rasa tercekik di leher.

    Bagian tubuh yang mengalami keluhan itu bisa di tengah dada, ulu hati, juga antara tulang belikat, dengan penjalaran ke lengan kiri, leher dan rahang. Gejala ini awalnya timbul saat penderita melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga.

    Keluhan tersebut biasanya akan hilang setelah penderita beristirahat. Namun, bila penyakit pembuluh darah tersebut dibiarkan berkembang, keluhan juga akan muncul di waktu istirahat.

    Bertambah beratnya penyakit membuat nyeri dada berlangsung makin lama dan bisa disertai keringat dingin, gelisah, kaki dan tangan dingin, bahkan sampai kejang dan kesadaran menurun. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kasus ini dapat berakhir fatal.

    Angka kematian karena syok kardiogenik ini lebih dari 95 persen.
    Kalaupun pasien tertolong, seringkali mengalami gejala sisa berupa
    kelainan saraf atau gagal ginjal.

    Tes Lebih Dini
    Di rumah sakit, penderita nyeri dada akan menjalani pemeriksaan fisik, laboratoris dan foto rontgen. Jika dibutuhkan juga dilakukan
    elektrokardiografi dan ekokardiografi. Setelah diperoleh kepastian
    adanya penyempitan pembuluh koroner akan dilakukan angiografi.

    Sebagai upaya deteksi dini, Dr. Hary menyarankan agar mereka yang
    berusia 35 tahun mulai menjalani tes uji latih (treadmill) setiap tahun sekali. Jika memiliki faktor risiko tinggi seperti kebiasaan merokok, diabetes mellitus, dislipidemia (kelainan profil lemak darah), tekanan darah tinggi, riwayat keluarga, sebaiknya melakukan tes itu di usia lebih muda lagi.

    Bisa juga dipilih pemeriksaan kombinasi ekokardiografi dan tes uji latih yang disebut stress echocardiography. Cara ini dapat memvisualisasikan segmen dinding jantung yang diduga mengalami gangguan pasokan oksigen.

    Pemeriksaan yang tergolong baru adalah Magnetic Resonance Angiography (MRA). Untuk mengetahui area jantung mana yang mengalami gangguan pasokan darah bisa dilakukan pemeriksaan dengan radio isotop Thalium atau Technicium. Teknik invasif seperti katerisasi memang sensitivitasnya hampir 100 persen, tapi sebaiknya dikerjakan hanya bila indikasi lebih positif mengalami PJK.

    Keluhan utama
    Nyeri dada juga berhubungan erat dengan penyakit paru dan saluran
    pernapasan. Contohnya, TB paru (tuberkulosis), bronkitis, pneumonia, asma bronkial, jamur paru, PPOK (penyakit paru obstruksi kronik), penyakit paru kerja, dan kanker paru. Nyeri dada, batuk, dan sesak napas merupakam keluhan utama penderita penyakit pernapasan kronik dan kanker paru ini.

    Jerawat, bisul dan luka memar di dada juga bisa menimbulkan nyeri dada. "Herpes zoster menimbulkan nyeri dada yang sangat sakit, kendati belum terjadi kelainan di kulit," ungkap Dr. Alexander K. Ginting S., dokter dari RSPAD Gatot Subroto.

    Rangsangan atau tekanan di pleura parietal (selaput rongga dada juga menimbulkan nyeri dada. Iritasi pada bronkus akibat mengisap asap, debu, dan zat kimia juga sering menimbulkan keluhan nyeri dada seperti terbakar.

    Rokok memberi sumbangan yang amat besar untuk terjadinya penyakit
    pernapasan kronik serta kanker paru. Telah diketahui bahwa di dalam asap rokok terdapat 63 komponen yang bersifat karsinogenik atau zat penyebab penyakit kanker.

    Nyeri dada ternyata juga merupakan gejala khas adanya peningkatan asam lambung dan berbagai asam lambung itu ke tonggorokan. Demikian menurut Dr. H. Syafruddin A.R. Lelosutan, Sp.PD., dari bagian
    SubGastroenterologi-Hepatologi Departemen Penyakit Dalam, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Gangguan itu biasa disebut penyakit refluks
    gastroesofageal (PRGE).

    Penderita nyeri dada akibat PRGE sebenarnya cukup banyak. Namun, banyak orang lebih cenderung berpikir tentang gangguan jantung dan paru, bila mengalami nyeri dada.

    Sebuah penelitian di Orlando, Amerika Serikat, pada tahun 1995 menemukan bahwa PRGE terjadi pada 40 persen populasi orang dewasa. Insiden itu meningkat pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria.
    Sumber: Senior, tipsehat.blogspot.com
    artikel yg bagus gan! tp buat lebih enaknya mending lakukan pemeriksaan fisik ke dokter dan tes darah rutin biar lebih jelas penyakitnya apaan, emg agak mahal sih tp untuk kesehatan kita apasih yang ga!!!

  8. #5
    Dnaz-Sky7~Pro's Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Location
    Always At Home
    Posts
    7,469
    Points
    2.54
    Thanks: 31 / 39 / 33

    Default

    mungkin makan nya sering tidak tepat waktu gan, di coba aja makan dengan teratur, dan bnyk konsumsi sayur"an dan buah''an,
    ane jg pernah mengidap penyakit ini, dan setelah saya makan dengan teratur dan sering mengonsumsi sayur"an dan buah"an, Alhamdullillah penyakitnya sembuh, semoga membantu

  9. #6

    Join Date
    Aug 2012
    Posts
    125
    Points
    9.22
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    hmm..ane pernah kaya gt juga gan..
    tapi katanya itu cuma masuk angin..
    dan bner besok nya udah ga sakit lagi stlah bnyk isitirahat..

  10. #7
    HaKiM's Avatar
    Join Date
    Dec 2008
    Location
    .
    Posts
    760
    Points
    4.55
    Thanks: 15 / 15 / 14

    Default

    Quote Originally Posted by AsTRonishH View Post
    gue berusaha ngebantu ya,
    baca spoiler aaja
    Spoiler untuk nyeri dada :
    Ketika dada terasa nyeri, banyak orang langsung berpikir tentang
    serangan jantung. Keluhan ini memang kerap menandai gejala sakit
    jantung. Ternyata banyak jenis penyakit yang salah satu indikasinya
    adalah nyeri dada, diantaranya kanker paru, kanker payudara dan
    meningkatnya asam lambung.

    Tidak semua nyeri dada berasal dari adanya gangguan pada organ jantung.Namun, nyeri dada memang merupakan gejala khas dari sakit jantung.Menurut Dr. Hary Utomo, Sp. JP, nyeri dada karena kelainan jantungdiakibatkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan pasokan oksigen ke otot jantung.

    Ketidakseimbangan itu bisa karena kebutuhan oksigen meningkat atau
    pasokannya kelewat rendah, bisa juga kombinasi keduanya. Pada penderita penyempitan pembuluh nadi koroner (pembuluh darah yang menyuplai makanan), otomatis pengaliran darah terbatas.

    "Kalau penderita membutuhkan konsumsi oksigen berlebih, seperti waktu berolahraga atau ketika menghadapi situasi menegangkan, misalnya marah, bisa diperkirakan timbulnya gejala angina atau nyeri dada tadi," papar dokter ahli jantung dan pembuluh darah dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta itu. Gejala ini bisa bertambah parah bila disertai kram pembuluh darah yang biasa disebut spasme.

    Dapat berakhir fatal
    Sensasi nyeri dada akibat penyakit jantung koroner bisa bermacam-macam. Biasanya berupa rasa tertindih beban berat, rasa dicengkeram, mual atau enek, rasa panas terbakar, atau rasa tercekik di leher.

    Bagian tubuh yang mengalami keluhan itu bisa di tengah dada, ulu hati, juga antara tulang belikat, dengan penjalaran ke lengan kiri, leher dan rahang. Gejala ini awalnya timbul saat penderita melakukan kegiatan fisik yang menguras tenaga.

    Keluhan tersebut biasanya akan hilang setelah penderita beristirahat. Namun, bila penyakit pembuluh darah tersebut dibiarkan berkembang, keluhan juga akan muncul di waktu istirahat.

    Bertambah beratnya penyakit membuat nyeri dada berlangsung makin lama dan bisa disertai keringat dingin, gelisah, kaki dan tangan dingin, bahkan sampai kejang dan kesadaran menurun. Jika tidak segera mendapat pertolongan medis, kasus ini dapat berakhir fatal.

    Angka kematian karena syok kardiogenik ini lebih dari 95 persen.
    Kalaupun pasien tertolong, seringkali mengalami gejala sisa berupa
    kelainan saraf atau gagal ginjal.

    Tes Lebih Dini
    Di rumah sakit, penderita nyeri dada akan menjalani pemeriksaan fisik, laboratoris dan foto rontgen. Jika dibutuhkan juga dilakukan
    elektrokardiografi dan ekokardiografi. Setelah diperoleh kepastian
    adanya penyempitan pembuluh koroner akan dilakukan angiografi.

    Sebagai upaya deteksi dini, Dr. Hary menyarankan agar mereka yang
    berusia 35 tahun mulai menjalani tes uji latih (treadmill) setiap tahun sekali. Jika memiliki faktor risiko tinggi seperti kebiasaan merokok, diabetes mellitus, dislipidemia (kelainan profil lemak darah), tekanan darah tinggi, riwayat keluarga, sebaiknya melakukan tes itu di usia lebih muda lagi.

    Bisa juga dipilih pemeriksaan kombinasi ekokardiografi dan tes uji latih yang disebut stress echocardiography. Cara ini dapat memvisualisasikan segmen dinding jantung yang diduga mengalami gangguan pasokan oksigen.

    Pemeriksaan yang tergolong baru adalah Magnetic Resonance Angiography (MRA). Untuk mengetahui area jantung mana yang mengalami gangguan pasokan darah bisa dilakukan pemeriksaan dengan radio isotop Thalium atau Technicium. Teknik invasif seperti katerisasi memang sensitivitasnya hampir 100 persen, tapi sebaiknya dikerjakan hanya bila indikasi lebih positif mengalami PJK.

    Keluhan utama
    Nyeri dada juga berhubungan erat dengan penyakit paru dan saluran
    pernapasan. Contohnya, TB paru (tuberkulosis), bronkitis, pneumonia, asma bronkial, jamur paru, PPOK (penyakit paru obstruksi kronik), penyakit paru kerja, dan kanker paru. Nyeri dada, batuk, dan sesak napas merupakam keluhan utama penderita penyakit pernapasan kronik dan kanker paru ini.

    Jerawat, bisul dan luka memar di dada juga bisa menimbulkan nyeri dada. "Herpes zoster menimbulkan nyeri dada yang sangat sakit, kendati belum terjadi kelainan di kulit," ungkap Dr. Alexander K. Ginting S., dokter dari RSPAD Gatot Subroto.

    Rangsangan atau tekanan di pleura parietal (selaput rongga dada juga menimbulkan nyeri dada. Iritasi pada bronkus akibat mengisap asap, debu, dan zat kimia juga sering menimbulkan keluhan nyeri dada seperti terbakar.

    Rokok memberi sumbangan yang amat besar untuk terjadinya penyakit
    pernapasan kronik serta kanker paru. Telah diketahui bahwa di dalam asap rokok terdapat 63 komponen yang bersifat karsinogenik atau zat penyebab penyakit kanker.

    Nyeri dada ternyata juga merupakan gejala khas adanya peningkatan asam lambung dan berbagai asam lambung itu ke tonggorokan. Demikian menurut Dr. H. Syafruddin A.R. Lelosutan, Sp.PD., dari bagian
    SubGastroenterologi-Hepatologi Departemen Penyakit Dalam, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Gangguan itu biasa disebut penyakit refluks
    gastroesofageal (PRGE).

    Penderita nyeri dada akibat PRGE sebenarnya cukup banyak. Namun, banyak orang lebih cenderung berpikir tentang gangguan jantung dan paru, bila mengalami nyeri dada.

    Sebuah penelitian di Orlando, Amerika Serikat, pada tahun 1995 menemukan bahwa PRGE terjadi pada 40 persen populasi orang dewasa. Insiden itu meningkat pada kelompok usia lebih dari 40 tahun dan lebih banyak terjadi pada pria.
    Sumber: Senior, tipsehat.blogspot.com
    Untuk GERD (GastroEsophageal Reflux Disease) jauh dari kemungkinan TS,
    TS mengeluhkan sesak didaerah dada..
    kalo GERD Biasanya TS tiap makan pasti akan muntah, dan terasa seperti terbakar di daerah epigastrium (ulu hati)

    nah disini gw sedikit mw coba tlg ya gan..
    kemungkinan besar itu akibat kontraksi dari otot2 bantu pernafasan,
    misalnya : otot di sela2 Iga (intercosta),
    kontraksi biasanya menyebabkan kapasitas dada menjadi berkurang..
    saran dari saya mgkn cek radiologis (foto thorax AP) disana bisa dilihat apakah ada gangguan dari paru-paru dan jantung..
    untuk sementara : TS bs konsumsi Myonal untuk mengurangi kontraksi otot tsb..
    smg membantu

  11. #8
    Xiaolie's Avatar
    Join Date
    Oct 2011
    Posts
    2,172
    Points
    1,602.25
    Thanks: 93 / 127 / 55

    Default

    Quote Originally Posted by guys View Post
    permisi agan2... ane mw tanya, udah 3 hari ini di daerah dada tengah ane sakit, sakitny muncul dan akan semakin sakit jika ane mengambil nafas dalam2.,. jadi ane napas sedikit sedikit,,
    juga terjadi ketika ane makan/minum, makan/minum yg melewati daerah tersebut akan terasa sakit gan...

    juga ketika badan terguncang2 misal lagi di motor truz kena lubang di jalan.. akan terasa sakit..

    sakit yg dirasakan seperti ditusukk,...hingga nafas ane bisa tersengal2 sangkin menahan sakitnya..

    ada yg tau itu knp??

    thx buat yg udh mw sharing
    Setau ane itu Gejala yg disebabkan perokok
    dolo kakek gw jg pernah kyk gitu, tapi stop rokok lgsg da lumayan sembuh bro

  12. #9
    AmuF's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Bandung
    Posts
    374
    Points
    306.41
    Thanks: 4 / 17 / 15

    Default

    TS tidak respon..

    thread di closed ya

    PM for reopen

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •