Results 1 to 5 of 5
http://idgs.in/529472
  1. #1
    ~RELINQUISHED~'s Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Location
    Looking For Zeldaxlove64 :)
    Posts
    1,738
    Points
    2.46
    Thanks: 3 / 8 / 8

    Default Kisah 'Penyanderaan Pemain' oleh Ultras di Luigi Ferraris



    Entah apakah pernah ada kejadian seperti ini: pemain dipaksa mencopot seragamnya di tengah pertandingan oleh suporternya sendiri. "Penyanderaan" ini dialami oleh klub Genoa.

    Suasana di Stadio Comunale Luigi Ferraris, Minggu (22/4/2012) sore waktu setempat, seketika menegangkan setelah kiper Genoa, Sebastien Frey, melakukan sebuah penyelamat krusial di menit 52, atau dua menit setelah ia kebobolan untuk kali keempat di laga itu.

    Dalam keadaan tertinggal 0-4 dari Siena saat itu, yang membuat Genoa terancam terdegradasi, kelompok suporter garis keras ultras "turun tangan". Mereka membakar kembang api dan mercon, sebagian melemparkannya ke tengah lapangan.

    Ratusan orang mendekati pagar pembatas penonton dengan lapangan untuk mencemooh pemain-pemainnya. Situasi mulai kacau. Polisi bereaksi, menggunakan gas airmata setelah keadaan mulai tak terkendali.

    Beberapa ultras mendaki atap lorong, untuk memastikan para pemain tidak meninggalkan lapangan. Pertandingan sudah berhenti sampai saat ini. Marco Rossi, kapten Genoa, mengambil tanggung jawabnya dengan menghampiri pentolan ultras, meminta mereka supaya tertib agar pertandingan bisa dilanjutkan. Tapi pimpinan-pimpinan tifosi itu meminta agar Rossi dan semua rekan-rekannya mencopot kausnya, karena dianggap "tidak pantas" mengenakannya.

    Setelah 15 menit berlalu, wasit dan asistennya meninggalkan lapangan. Sebagian pemain Genoa bertahan, berharap mereka bisa menenangkan suporternya sendiri. Tapi itu tidak berhasil. Ultras ngotot pada tuntutannya.

    Rossi akhirnya mengumpulkan semua kaus pemain. Bek kanan Giandomenico Mesto terlihat sangat berat. Ia menangis ketika harus menyerahkan baju timnya itu. Satu-satunya pemain yang menolak adalah Giuseppe Sculli. Dibantu pula oleh Frey, ia mencoba bernegosiasi langsung dengan suporter, tampak sabar menjelaskan kepada mereka, bahwa ia dan rekan-rekannya sudah berusaha mengeluarkan seluruh kemampuannya, mencoba bermain sebaik mungkin. Tapi ia kemudian menangis, terlalu tidak nyaman dengan "intimidasi" ultras.

    Melihat para pemain mulai "pasrah", mereka akhirnya setuju agar pertandingan dilanjutkan, setelah sekitar 40 menit terhenti. Anehnya, di sektor Marassi banyak penonton sudah pergi, tapi sebagian lain bernyanyi dengan tubuh membelakangi lapangan.

    Genoa berhasil mendapatkan satu gol melalui bunuh diri Cristian Del Grosso. Tapi di akhir laga mereka tetap kalah dengan skor 1-4. Tim Alberto Malesani hanya satu angka di atas garis zona degradasi.

    Kejadian ini sangat disesali oleh presiden Genoa, Enrico Preziosi. Ia mengingatkan suporter, jika pertandingan tidak dilanjutkan, mereka akan semakin rugi karena bisa terkena sanksi pemotongan poin. Tak cuma itu, apa yang dilakukan ultras sudah kelewat batas.

    "Ini sangat memalukan. Ada 60-100 orang bertingkah seakan-akan mereka kebal huhum, dan melakukan apa saja yang mereka mau tanpa mau diperiksa. Kita tak punya kultur sport di sini, karena semua orang harus belajar menerima kekalahan," tuturnya, dilansir Football Italia.

    "Selama di sini aku sudah membuat banyak kesalahan. Tapi aku tidak bisa mendatangi Curva Nord di setiap laga untuk minta maaf secara pribadi. Faktanya, aku berharap kami dikenakan larangan bermain di kandang sendiri, supaya kami bisa main dalam atmosfer yang lebih tenang. Aku tidak bisa mendukung kelakuan seperti ini. Buat saya, mereka bukan fans sejati Genoa. Ini tidak benar."

    Preziosi, yang kemudian ikut bergabung bersama para pemainnya di lapangan, menyebut aksi para ultras itu sudah seperti menyandera mereka.

    "Dijadikan sandera oleh sekelompok fans gadungan itu adalah sebuah kegilaan.... Aku tidak senang melihat pertukaran ini untuk mempermalukan para pemain," sergah sang presiden.

    Giancarlo Abete, presiden federasi sepakbola Italia atau FIGC, juga sudah mengeluarkan pernyataan kecaman terhadap aksi ultras Genoa itu. Pentolan-pentolannya akan dilarang ke stadion lagi seumur hidupnya.



    http://sport.detik.com/sepakbola/rea...aris?b99220370

  2. Hot Ad
  3. #2
    heinia's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    greenland
    Posts
    634
    Points
    50.20
    Thanks: 9 / 1 / 1

    Default

    kalo dah dilarang seumur hidup, pentolan-pentolan ultras bakalan nonton di pub atau bar jadi makin ribut nanti dibuat nya..
    serba salah juga akhirnya..

    itulah akibat dari mencitai sesuatu dengan terlalu..

  4. #3

    Join Date
    Jan 2007
    Location
    home
    Posts
    37
    Points
    21.80
    Thanks: 0 / 3 / 3

    Default

    masih bagusan bonek ... gak sampe menyandera pemain sendiri

  5. #4
    Dnaz-Sky7~Pro's Avatar
    Join Date
    Mar 2012
    Location
    Always At Home
    Posts
    7,469
    Points
    2.54
    Thanks: 31 / 39 / 33

    Default

    Ngeri banget ampe di kepung gitu

  6. #5

    Join Date
    Jun 2010
    Location
    INDONESIA
    Posts
    145
    Points
    0.81
    Thanks: 2 / 12 / 7

    Default

    ini contoh suporter yg belum dewasa...bola ada menang ada yg kalah hrs di terima..

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •