WASHINGTON - Pesan dengan SMS tampaknya akan banyak dimanfaatkan oleh calon kandidat Presiden AS untuk menjaring pemilih pemula dalam Pemilu 2008 mendatang. Pasalnya kaum muda jauh lebih akrab dengan tekonologi telepon seluler.

Tiga kandidat dari Partai Demokratik yakni Hillary Clinton, Barack Obama, dan John Edward akan mulai menggunakan SMS sebagai media untuk menarik simpati dari para pendukungnya melalui telepon selulernya.

Pengamat politik seperti dikutip AFP, Minggu (16/12/2007), meski dimungkinkan menggunakan SMS dalam pemungutan suara untuk kelompok tertentu, namun melihat pengalaman di negara lain justru memancing aksi protes dari warga lainnya.

Misalnya saja protes yang terjadi di Filipina atas pemerintahan Presiden Joseph Estrada pada 2001, dan juga kasus pemilihan umum di Spanyol pada 2004.

Di Amerika, sejumlah kandidat sebenarnya dapat memanfaatkan berbagai variasi teknologi lain untuk menjaring pendukung, misalnya dengan menggunakan email, website, blog, atau malah dalam bentuk video online.

Industri telekomunikasi di AS menyebutkan sepanjang tahun 2006 setidaknya 158 juta SMS dikirimkan, dari 243 juta pemilik telepon seluler. Dari jumlah itu, 43 persen adalah penduduk yang berusia 18-24 tahun yang setiap hari mengirimkan SMS, sedangka 10 persen dari kelompok umur 55-64.

"Ini dapat digunakan sebagai alat untuk memobilisasi massa," kata Deputi Direktur Institute for Politics, Democract and the Internet Universitas George Washington Julie Germany.

Akan tetapi hasil survei yang dilakukan Aaron Strauss dari Universitas Princeton menunjukkan meski kebanyakan anak muda sekarang ini lebih suka menerima pesan singkat dalam bentuk SMS, namun berdasarkan survei ternyata hanya 4 persen saja yang mendukung SMS sebagai salah satu alat untuk pemilihan, sedangkan sisanya mengaku tidak setuju.

Lagi-lagi masalah penggunaan SMS sebagai salah satu media untuk menyampaikan pilihan dalam Pilpres di AS masih mengundang perdebatan. Namun, sejumalah pengamat mengakui bahwa SMS cukup efektif untuk menciptakan kesadaran bersama.


referensi : okezone.com - sms, tren baru untuk meraih suara di pilpres

Setidaknya ada suatu usaha guna mendapatkan dukungan suara.
Yah, tuk sebuah "kekuasaan" .