Page 2 of 10 FirstFirst 123456 ... LastLast
Results 16 to 30 of 136
http://idgs.in/53616
  1. #16
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Red face

    ga ad yang baca t kk Ado.... Paling cuma orang ga ad kerja yang ngebaca.
    Jd ga smangat lg

  2. Hot Ad
  3. #17
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bag. 9
    Nerubian’s Terror. (3)

    Dari dalam air Leviathan menggerakkan senjatanya secepat roket. Ia berputar membentuk pusaran air di sekitarnya dan menembakkan peluru air ke segala arah. Sebagian peluru mengenai lumbung kapal yang berada di permukaan air dan mengguncang kapal.

    Chen : Kita percayakan tugas dalam air kepada mereka !
    Chen berusaha tetap tenang dan menaruh harapan penuh kepada pasukan air lainnya. Mereka pun berlayar terus ke utara, mendekati pusat Rawa Hening. Slithice dengan tangkas menangkis peluru air itu dengan senjatanya dan menjaga kapal dari dalam air.

    “Ensnare !”
    Gerakan Leviathan terhenti. Ombak di sekitar pun mengganas karena ulah Morphling.

    Morphling : (berteriak) Slithice, naik ke permukaan sekarang !

    Gelombang raksasa pun dibentuk, menghantam Leviathan yang kehilangan kontrol di dalam air karena jaring Slithice. Air itu membentuk tekanan yang besar, tetapi tidak terlalu efektif karena digunakan terhadap lawan sesama bangsa air.

    Wanita asing : I’ll take care !
    Suara wanita terdengar jelas dari arah seberang. Wanita berjubah biru, dengan tongkat yang bersinar terang pada ujungnya. Maka membekulah seluruh sungai itu dan mengurung Leviathan yang berada di dalam air. Morphling nyaris terkena sihir itu, namun ia selamat karena masih ada air yang tersisa di dekat kapal.
    Morphling : Wanita gila….Aku hampir mati dibuatnya.



    Tanah di sekitar Shandelzare mulai retak, mengeluarkan muntahan tanah yang mulai memadat dan membentuk duri raksasa. Duri itu menancap tepat di badan Shandelzare dan menyeret tubuhnya ke udara.
    Luna dan Mirana tertegun melihat peristiwa itu. Teriakan dan isak tangis para roh suci Sentinel terdengar dari segala penjuru. Sebuah roh penuh dendam akan Kel’Thuzad, Shandelzare Silkwood, lenyap dari pandangan.
    Moon Glaive emas pun dilempar Luna ke arah Black Arachnia, menembus perutnya dan memantul ke target kedua, Anub’Arak. Moon Glaive menggores tubuh Anub’Arak dan menyebabkan luka yang cukup dalam.

    “Vendetta”
    Kemudian Anub'Arak menghilang di antara pepohonan.

    Mirana : Jika itu memang kehendak Bulan, maka terjadilah.

    Rooftrelen terkejut karena baru menyadari ternyata Shandelzare adalah roh yang dibangkitkan. Traxex pun turun mendekati tubuh Black Arachnia dan menembakkan panah terakhir untuk memastikan makhluk itu telah mati. Cairan hijau yang berasal dari laba-laba itu bertebaran di sekitar mereka.

    Slithice : Mana Shandelzare ?
    Luna : Ia telah lenyap….
    Slithice : Lenyap ?
    Luna : Ya ! Kau tidak tahu kalau dia adalah Roh yang dibangkitkan ? Dia tidak memiliki wujud fisik, seperti halnya kita.

    Wanita asing : Lama tak jumpa, Luna !
    Wanita yang membekukan sungai tadi menyapa Luna.

    Luna : Kau kah itu, Rylai ? Pasti engkau yg menyebabkan sungai menjadi seperti itu….

    Pasukan air kembali berkumpul mendekati mereka.

    Mirana : Bagaimana tadi ?
    Morphling : Aku nyaris mati di bunuh wanita gila ini dan kau hanya bertanya seperti itu ??!
    Rylai : (nada santai dan jutek) Nyatanya kau tidak mati kan ?

    Slithice : Darimana engkau datang ?
    Rylai : Aku melihat cahaya bintang dan bulan berjatuhan di satu tempat dari Maelstroms.
    Rooftrelen : Berhati-hatilah….Kita tidak tahu kapan kumbang sialan tadi akan menyerang kembali.
    Mereka semua segera menaiki kapal dan menyusul kapal Furion dan Chen yang ada di depan mereka.


    Rotund'Jere : Gorgon, apa yang kau pikirkan ?
    Gorgon : Iblis ******* itu telah tewas
    Rotund'Jere : Kalau kau bertemu anakmu, berikan ini....
    Rotund’Jere memberikan sebuah kapak biru yang bersinar terang. Gorgon hanya menerima kapak itu, tanpa menanyakan kekuatannya.


    Bersamaan dengan itu, Anub’Arak telah sampai di pusat Rawa Hening.
    Anub'Arak : Ampuni hamba tuanku, mereka sangat banyak dan aku tidak bisa menahan mereka sendiri. Leviathan dan Black Arrachnia sudah tewas.
    Kemudian kilat merah menyambar Anub’Arak.
    Razor : Anggap itu sebagai hadiah….!
    Anub'Arak : Te…terima kasih tuanku…. (Anub’Arak menahan perih dan gemetar.)
    Last edited by Matriach; 04-11-12 at 01:43.

  4. #18
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Quote Originally Posted by Matriach View Post
    Bag. 9
    Nerubian’s Terror. (3)

    Dari dalam air Leviathan menggerakkan senjatanya secepat roket. Ia berputar membentuk pusaran air di sekitarnya dan menembakkan peluru air di seluruh arah. Sebagian peluru mengenai lumbung kapal yang berada di permukaan air dan mengguncang kapal. “Kita percayakan tugas dalam air kepada mereka!” Kata Chen. Mereka pun berlayar terus ke utara, mendekati pusat Rawa Hening. Slithice dengan tangkas menangkis peluru air itu dengan senjatanya. “Ensnare!” Gerakan Leviathan terhenti dan ombak di sekitar pun mengganas. “Slithice, naik ke permukaan sekarang!” Teriak Morphling. Gelombang raksasa pun dibentuk, menghantam Leviathan yang kehilangan kontrol di dalam air karena jaring Slithice. Air itu membentuk tekanan yang besar, tetapi tidak terlalu efektif karena digunakan terhadap lawan sesama bangsa air. “I’ll take care!” Suara wanita terdengar jelas dari arah seberang. Maka membekulah seluruh sungai itu dan mengurung Leviathan yang berada di dalam air. Morphling nyaris terkena sihir itu, namun ia selamat karena masih ada air yang tersisa di dekat kapal. “Wanita gila….Aku hampir mati dibuatnya.” Kata Morphling.
    .
    :whistling: Namanya juga latihan, nulis itu harus dinikmatin soal nanti banyak yg suka atau enggak masalah belakangan yg penting kita dah nyoba ngeluarin imajinasi terbaik kita(susah lho membentuk imajinasi ke dalam sebuah tulisan)

    Kek nya eluh sendiri juga lom terlalu dapet feelnya, coz jalan ceritanya lebih ke action yg dititik beratin bukan cerita, trus beberapa kalimat ada yg kurang efektif dan tulisan yg salah jadi ngeganggu juga(kek yg guah tandain, kenapa gak ke semua arah?)

    Well, good job, trus aja latihan nulis, gak ada ruginya kok, tapi lebih dinikmatin lagi, lebih bermain sama orisinalitas pikiran kita jng karena bikin cerita dota ,jadi lebih fokus ke dota itu sendiri tanpa memasukan originalitas milik kita sendiri. yah inih mah sekedar masukan ajah, semangat yah...:whistling::whistling:
    I'm totaly *******

  5. #19
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    eheh , wkt d liat ga ad yg baca aj gw buat ny keburu buru. ga mood utk periksa ulang kalimat yang ga cocox.
    ....

  6. #20
    CuMi_MeTaL's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    ???
    Posts
    469
    Points
    706.30
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Bagus.....!!
    pertama2 sih gt...
    Tapi lama2 pasti terlatih..
    Cayo..
    Wakakaka...

  7. #21
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bag. 10
    Death Tree at Silent Swamp

    Sungai yang telah beku tampak sangat tenang. Namun mata ***** yg ada di dalamnya terus berusaha untuk keluar. Sebuah bor raksasa menembus danau yang membeku dari dalam, memecahkan seluruh es yang hampir menutupi seluruh sungai. Ia tidak akan mati semudah itu, Leviathan sangat marah dan segera berenang menuju pusat Rawa Hening.

    Seluruh kapal telah berkumpul di satu tempat untuk beristirahat. Tempat itu sangat tidak terawat, kotor, dan tampak sangat suram. Tulang2 manusia dan hewan bertebaran di dasar air yang kotor itu.
    Morphling : Airnya menjijikkan !
    Morphling yang warnanya bercampur dengan warna lumpur di sana tampak sedang membersihkan air sekitar kapal sehingga tampak jernih.
    Siren segera naik ke kapal untuk membersihkan badannya. Luna dan Mirana tertidur pulas setelah disembuhkan oleh Chen. Rylai hanya duduk diam sambil bersiul. Kapal Yurnero pun menyusul dari belakang.

    Furion : Itu kapalmu Traxex.
    Traxex : Ke mana saja kau, Yunero ?
    Yurnero : Pasukan udara yang dibelakang tadi tiba-tiba mati secara serentak. Saya tidak tahu harus berbuat apa.
    Chen : Tanpa pasukan udara jarak pandang kita semakin terbatas. (gelisah)

    Tibalah mereka di dekat pusat Rawa Hening. Mereka sangat takjub melihat pohon yang tinggi dan sangat besar itu berada di depan mereka. Roh makhluk hidup yang telah mati berada disana berputar mengelilingi pohon itu. Beberapa roh tampak senang dan beberapa lagi sedang meronta. Sebuah tanda bintang 5 sudut / pentagram berada di tengah pohon itu. Cahaya api tampak bersinar terang di bawah kaki pohon itu. Patung Obsidian dengan megah terpasang di tengah kota. Seperti kota yang tidak pernah tidur.

    Furion : (bergumam) Aku seperti mengenal bintang itu…. Kepung daerah belakang sekarang !
    Pohon itu adalah salah satu sumber energi yang dimiliki oleh Scourge. Sedangkan patung Obsidian di sekitarnya bisa hidup sewaktu-waktu selama pohon itu masih hidup di tengah-tengah kota tersebut.

    Pasukan Penyihir Alam mulai berpencar bersama dengan Pohon Petarung yang dikendalikan Furion. Dalam waktu singkat formasi telah dibentuk dan mereka bersiap menyerang.

    Morphling : Mau tidak mau kita harus mandi di air menjijikkan ini.

    Siren pun segera berenang tanpa banyak bicara. Petinggi Sentinel segera membentuk formasi dari depan.
    Furion : Sekarang, serang serentak !

    Di saat bersamaan gerombolan Gargoyle menyerang dari udara dan menghancurkan beberapa Pohon Petarung (Ent). Ent itu bagaikan pohon raksasa yang mengamuk. Seluruh pohon di sekitar mulai berdiri dan membantu Sentinel.
    Gorgon : Nabi busuk itu masih hidup rupanya !

    Mereka segera mempertahankan kota itu. 3 buah panah melesat dari atas Pohon Kematian, mengarah kepada Furion, Yurnero, dan Chen. Ketiga panah itu dibelah oleh Yurnero dalam sekali tebas. Mereka terus maju dan menyiapkan mantera pembunuh.

    Slithice : (berpikir) Ibu !! Mengapa dia ada di atas sana ??!!

    “Eyes in the Forest!!!”
    Rooftrelen mengatasi kegelapan dengan sihirnya dan disambung oleh Furion.

    “Feel the Natures Wrath!”

    Pohon Petarung menyalurkan energi mereka dan memancarkan petir kehidupan yang bergerak seperti mesin pembunuh, menikam pasukan penyihir kematian yang berada di belakang pasukan tengkorak.

    Tiba-tiba sosok tengkorak, Kepala tengkorak raksasa datang dan menghantam tubuh para pasukan.

    Pasukan terlempar keluar kembali oleh kekuatan Penyihir tertinggi, Rotund’Jere. Kemudian, tampaklah wujud Razor yang sangat marah. Seluruh badannya dipenuhi listrik.
    Petinggi Sentinel segera turun dari kapal dan menyerang ke arah gerbang. Yurnero segera mengangkat pedangnya dan….

    “CHAIN LIGHTNING” Petir ***** itu menghujam gerbang dan membuatnya berlistrik.
    Tangan Yurnero terbakar oleh sengatan listrik dari gerbang itu.
    Morphling menghantam gerbang listrik itu dengan air dari rawa yang kotor itu berkali kali dan gerbang itu jatuh.

    Razor : Kekuatan Pengawas Petir, For the Lich King !
    Petir seakan menyelubungi Razor, menyengat Morphling yang berada di dalam kota dan mementalkannya ke belakang.

    Sementara itu, pentagram di Pohon Kematian bersinar terang dan Gargoyle yang berada di udara segera menyerang Chen dari belakang….
    Last edited by Matriach; 04-11-12 at 02:20.

  8. #22
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Maaf telat, udah gw selesaikan beberapa lembar. Tinggal post dan atur waktu utk buat orang penasaran saja.

  9. #23
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bag. 11
    Leviathan’s Rage

    Pasukan Gargoyle itu membatu dan mendarat di kapal ketika ratusan panah menembus jantung mereka. Siren yang telah berada di belakang kota, menyusup dan bersiap untuk mengerahkan kekuatan terakhirnya.

    “Siren’s Song!”

    Pasukan tengkorak tertidur dan segera pasukan Sentinel masuk dan menembus pertahanan kota. Rotund’Jere tampak tenang. Ia membuka bukunya
    Rotund'Jere : IN THE LICH KING NAME ! Pohon Kematian mulai bersinar dan meneriakkan suara yang memekakkan telinga. Pasukan Sentinel terhempas keluar keluar gerbang.

    Petinggi Sentinel tersentak dan segera berbalik. Puluhan panah melesat dan mengarah pada jantung Leviathan. Panah itu tidak terlalu kuat untuk menembus perisainya yang bagaikan baja itu.
    “CHAIN LIGHTNING”
    Gorgon dan Razor menembakkan petir yang menghabisi seluruh pasukan Sentinel di luar gerbang. Siren berputar arah dan segera membantu Petinggi Sentinel.

    Memang benar, ***** Air tidak akan mati semudah itu. Razor yang segera bergerak ke arah Leviathan bersama Rotund’Jere.

    Anub'Arak : My might cannot be match !
    Anub’Arak yang entah dari mana segera menyerang Siren yang berputar arah dan hendak menghabisinya. 3 buah panah dari atas pohon pada saat bersamaan menembus perut kumbang raksasa itu.
    Gorgon : (berteriak) Jangan sentuh anakku, kumbang ******* !
    "PURGE!”
    Petir ***** menghambat tubuh Anub’Arak yang akan lari. Siren terperanjat dan segera berbalik menyerang Anub’Arak.

    “ENSNARE !” Anub’Arak dibelah oleh golok Siren dalam 1 kali tebas.
    Anub'Arak : (melihat Gorgon) Wa….nita mu…murahan !
    Siren hanya bisa menatap wajah ibunya yang dipenuhi air mata dan segera meninggalkan tempat itu tanpa berbicara sepatah kata pun pada ibunya.

    “GRRROOAR!!!”
    Leviathan menghancurkan kapal dari belakang.
    “GRROOAAR….!!!”
    Tanah seakan berguncang, membentuk satu padatan keras dan akan menghantam seluruh pasukan serta Petinggi Sentinel dari bawah kaki mereka. Furion sadar bahwa akan ada yang menyerang mereka dari bawah tanah. Ia segera melapisi daratan dengan kayu.

    Furion : Sebarkan air di sekitar kita, Morphling !

    Morphling mengendalikan air dan segera air itu membeku di atas kayu Furion.

    Hantaman dari bawah tanah mengenai pasukan Sentinel dan membuat mereka terbelah dan sekarat. Tanah sekitar Petinggi Sentinel berguncang. 2 lapis pertahanan dari kayu dan es itu ternyata mampu meredam serangan tadi.

    “Hand’s of God!!”

    Morphling : Makan air kotor itu !!
    Gumpalan air kotor dari dasar rawa menyerang ke arah jantung Leviathan dan membuat pelindung tubuhnya retak. Leviathan mengamuk. Ia pun berputar bagaikan angin topan yang menyayat seluruh pasukan.

    “ENSNARE!!”
    Siren berharap dapat menghentikan putaran Leviathan. Namun tali penjerat itu segera terlepas dan terbelah karena perisainya sangat licin, apalagi saat Leviathan berputar.
    Para Gargoyle yang membatu di atas kapal segera berubah wujud kembali dan menyerang serentak ke 1 arah, Furion. Pohon dan es segera memblok serangan itu.

    “Moon shine bright and gilty, ECLIPSE!!”
    Energi bulan memancar dan menyerang ke segala arah. Razor dan Rotund’Jere terperanjat dan berlari ke kanan kapal, mendekati Leviathan dari samping yg berada di sungai.
    Last edited by Matriach; 04-11-12 at 02:27.

  10. #24
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    msh ada lagi, tapi enak juga kasih orang penasaran


    basgol

  11. #25
    iambagus's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    dimana ada yg gratis di situ ada saya
    Posts
    557
    Points
    744.10
    Thanks: 1 / 1 / 1

    Default

    ceritanya bagus .

    huhuhu..... ga sabar nunggu kelanjutannya
    HERO DOESNT KILL HIS/HER ENEMY REMEMBER IT :p

  12. #26
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Angry

    kompi gw kena virus, data2 yang da gw ketik dimakan ama virus n. kesal da bnyk ngetik2 hilang smua

  13. #27
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bag. 12
    Gorgon’s Gift

    Energi bulan memancar dengan terangnya, segera menghantam musuh yang berada di bawah sana. Patung Obsidian yang berada di dalam kota itu pun bersinar terang. Energi bulan itu diserap, diarahkan kepada patung itu. Energi Eclipse telah menghancurkan patung Obsidian yang ada di dalam kota.

    Di antara serpihan batu itu, tampaklah sosok yang bersayap lebar yang langsung terbang dengan cepat di antara kerumunan Gargoyle. Ia mengangkat tangannya, tampak seperti akan menyerang….
    Obsidian : Pembalik energi….SANITY ECLIPSE!!!!

    Tidak percuma Yang Mulia Kel’Thuzad membuat patung Harbringer itu di tengah kota. Ia telah mengetahui akan terjadinya perang ini.

    “MOONLIGHT SHADOW!!!”
    Beruntung mereka bertarung saat bulan bersinar dengan terangnya, Mirana segera mengerahkan kekuatan terakhirnya. Tubuh mereka diselimuti oleh kabut dan segera menghilang. Mereka segera berpencar, menghindari hujaman energi dari burung itu. Gerakan Sentinel tidak cukup cepat, sehingga Sanity Eclipse mengenai seluruh Petinggi Sentinel.

    Namun mereka berusaha tetap tidak berbicara. Tapi Yurnero tidak dapat menahan rasa sakit itu.

    “Aaarghh….”

    Razor segera berbalik begitu ia mendengar jeritan Yurnero. Ia mengarahkan perisainya ke arah suara dan mengeluarkan aliran listrik yang menyiksa Yurnero. Mirana hendak menolong mereka dan dicekal oleh Furion.

    Furion : Jangan berharap kau bisa membantu ia sendirian. Sekarang yang bisa kita lakukan adalah bergabung dengan pasukan yang berpencar.
    Mirana : Tidak bisa, aku tidak akan meninggalkan....
    Furion : JANGAN BERTINDAK BODOH !!
    Mirana : Lalu apa yang harus kuperbuat ?
    Furion : Kita mundur ke kapal belakang.

    Melihat hal itu, Siren segera bergerak ke arah musuh dan akan menyerangnya….
    Gorgon : Siren !! Tunggu !!
    Siren : Mengapa kau menyusul aku, Ibu?
    Gorgon : Kau ambillah ini….Ini diberikan oleh kakek itu (sambil menunjuk arah ke Rotun’Jere dari kejauhan), jadi jangan kau bunuh dia. Dan raksasa itu, Leviathan, dia yang telah membunuh ayahmu….

    *Gorgon menyerahkan kapak biru kepada Siren

    Mendengar penyebab kematian ayahnya, Siren menjadi murka. Wajahnya merah. Sisik pada badannya segera tumbuh dan sangat tajam. Ia segera mengambil kapak itu dan bergerak dengan penuh amarah.

    “Tugasku sudah selesai….Anak kita akan membereskannya, Slardar….Ugh….” Pikirnya sambil menancapkan anak panah pada perutnya dan akhirnya mati.
    Gorgon, the Medusa, ia tidak ingin bersekongkol dengan Kel'Thuzad. Ia lebih memilih mati di peperangan oleh tangannya sendiri daripada dibunuh oleh orang lain, apalagi mati sebagai budak Kel'Thuzad.


    “ENSNARE!!!!”

    Puluhan jaring tersebar di sekitar sungai, menangkap Gargoyle dan Harbringer. Razor terperangah dan perhatiannya teralihkan oleh Siren. Yurnero terselamatkan karena Razor berhenti menyerang. Razor takut melihat puluhan pasukan Siren yang maju menyerang mereka. Melihat tindakan gegabah dari Siren, para petinggi Sentinel menjadi semakin gelisah.

    Luna : Anak itu benar2 menyusahkan.
    Furion : Kembalilah, Siren !!!.

    Tetapi Siren terlanjur murka, ia tidak bisa ditahan oleh siapapun. Badan Harbringer dan Gargoyle dicabik cabik oleh Siren. Pasukan Siren segera mengalihkan perhatiannya pada Leviathan setelah Harbringer dan pasukan Gargoyle mati.

    Rotund'Jere : (berpikir sambil menatap Siren dari kejauhan) Itukah anakmu, Gorgon?!

    Razor kelihatan sangat gugup hingga ia tidak bisa berkata-kata.

    “ENSNARE!”
    Puluhan jaring menangkap Leviathan secara bersamaan. Kini tampak Leviathan kewalahan dengan jaring yang “terlalu” banyak itu. Leviathan berputar dengan cepat, ia pun berenang ke arah berlawanan.
    “OVERGROWTH!!”
    Pasukan Siren segera menyusul ke arah Leviathan yang diikat oleh Rooftrelen.
    Last edited by Matriach; 04-11-12 at 02:34.

  14. #28
    3tag_miracle's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    170
    Points
    242.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    ini bikin sendiri apa dapet dari web, tp yg jelas seru kk !!!

  15. #29
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bikin sendiri, ini mau disambung.
    Serunya waktu perang aj, kata2nya ad yg bilang kaku....

  16. #30
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bag. 13
    Rotund’Jere Truth

    Perisai Leviathan tidak mampu menahan serangan dari Siren yang bertubi-tubi. Tenaga dalam dari Kapak antik itu memancar dan membuat Leviathan kaku dan lemas. Razor yang melihat hal itu segera berlari dan ….

    Furion : Tahan langkahmu, Iblis !
    Gerakan Razor dihentikan oleh pohon dan es yang mengelilinginya.
    Ratusan panah dari Traxex mengarah dan tidak berpengaruh apa-apa pada Razor.

    Chen : Tubuhnya tidak berwujud, ia hanya segumpal roh, serang dengan sihir ! PENITENCE !
    Tubuh Razor dibebani oleh cahaya yang membuat pertahanannya melemah.

    “FROST NOVA!”
    “TEST OF FAITH”

    Perisai Razor terjatuh, ia menjadi rentan terhadap seluruh serangan. Tapi ia belum mati, Spirit Form memang salah satu wujud yang susah untuk dibunuh. Untuk membunuh Spirit Form satu-satunya adalah dengan langsung menyerang roh-nya, bukan fisiknya. Kemudian Pentagram merah terarah pada tubuh Razor,

    Rotund'Jere : Death shall be !

    Tubuh Razor dipenuhi kekuatan kegelapan. Listrik pada tubuhnya menjadi merah dan menyerang tubuhnya sendiri. Jiwanya segera lenyap di balik pentagram yang masih berbekas di tanah. Sentinel terkejut melihat hal itu,

    Chen : Bagaimana mungkin ia menyerang temannya sendiri ?!
    Furion : Apa yang sebenarnya terjadi ? Mengapa ia menyerang temannya sendiri ?!



    Walaupun Leviathan memiliki perisai yang kuat utk menahan serangan fisik, ia tidak memiliki perisai utk menahan sihir dari Kapak antik itu. Leviathan pun mati dan tubuhnya tenggelam di dalam sungai.

    Siren segera keluar dan melihat sendiri Rotund’Jere menghabisi Razor. Siren teringat akan perkataan ibunya, bahwa Rotund'Jere sebenarnya berhati baik.

    Perlengkapan perang Razor pun terjatuh dan tidak memiliki roh lagi, dan memang tidak bisa kembali lagi. Roh Razor telah disegel oleh Penyihir Roh tertinggi.

    Setelah mereka membersihkan kota itu dari musuh,

    Furion : Mengapa kau membantu kami ?
    Rotund'Jere : Itulah jalan hidupku, sudah saatnya aku menolong kalian menghabisi Kel’Thuzad itu.
    Traxex : Kalau kau macam2 di belakang kami, kau akan segera mati ! Aku akan mengawasimu !
    Rotund'Jere hanya tersenyum sinis mendengar hal itu.

    Seluruh pasukan Sentinel masih heran dengan pernyataan dari Rotund'Jere. Mereka tidak semudah itu percaya kepada makhluk yang jelas-jelas berwujud *****.

    Rotund'Jere : Siren…. (Tiba-tiba suara Rotund'Jere berubah menjadi suara Gorgon.)

    Semua : !!!??
    Rotund'Jere - Gorgon : Ini kakek yang aku katakan tadi. Biarkan ia membantumu membalaskan dendam ayahmu !
    Siren hanya terdiam, ia tidak bisa berkata apa-apa....
    Furion : (berpikir) Aku sepertinya pernah mendengar suara itu di Nightvale…. Ia membantu Razor saat menyerang Nightvale. Kardel, Zeus, dan Aiustha…. Apa yang sebenarnya telah terjadi ?


    Seketika itu pula suara Rotund’Jere berubah normal kembali.
    Rotund'Jere : Furion, apa kau melihat temanku, Ezalor ??
    Furion : Ia sudah hilang dari Sentinel, dan berpesan akan pergi ke daerah Suci.
    Rotund'Jere : Aku sendiri pergi ke daerah Iblis. (tertawa)

    Rotund'Jere : Dulu kami adalah sahabat dekat, hanya saja aku telah mati dibunuh oleh Akasha, perempuan jalang itu.
    Furion : Siapa dia ?
    Rotund'Jere : Ia tangan kanan Kel’Thuzad. Aku dibangkitkan oleh Kel’Thuzad. Tapi karena aku penyihir roh tertinggi, ia tidak dapat mencuci otakku. Aku hanya berpura2 mengikuti keinginannya. Sekarang aku akan membalasnya.

    Terbukalah misteri kebaikan hati Rotund'Jere. Tetapi apakah kebaikan hati itu bertahan lama, ataukah Rotund'Jere memiliki pemikiran lain ? Masih banyak misteri di balik sosok Rotund'Jere, dan telah disebutkan bahwa Ezalor adalah teman dekatnya. Sentinel tetap waspada, apa yang sebenarnya direncanakan oleh Rotund'Jere ?


    Mereka melanjutkan perjalanan ke Lembah Kematian. Daerah itu adalah daerah tersubur, tetapi dinamai Lembah Kematian karena banyak binatang buas di sana yang menyerang pasukan Kel’Thuzad.
    Last edited by Matriach; 04-11-12 at 02:43.

Page 2 of 10 FirstFirst 123456 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •