Page 1 of 2 12 LastLast
Results 1 to 15 of 22
http://idgs.in/53636
  1. #1
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default The new legend of Azeroth

    Chapter 1

    "Son of frozen throne and flower from tree of life"

    Perang tanpa ahir yang menyelimuti Azeroth telah menciptakan aura negatif yang menyelimuti dunia itu. Korban-korban berserakan dimana-mana, tak terhitung pahlawan-pahlawan yang gugur dalam medan peperangan. Peperangan tanpa ahir ini menyebabkan aura negatif yang menyelimuti Azeroth. Jeritan akan mereka yang terbunuh, kepedihan, penghianatan, dan kemurkaan telah menghiasi langit biru Azeroth dengan kumpulan awan hitam.

    Sementara itu di middle earth, satu-satunya tempat yang tidak terpengaruh oleh aura negatif yang disebabkan oleh peperangan antara scourge dan sentinel. Middle earth merupakan tempat bagi mereka yang mencari perlindungan atau sekedar memulihkan luka. Pusat dari middle earth adalah sebuah pohon besar yang biasa disebut dengan Tree of life, konon pohon ini adalah sumber kehidupan yang menciptakan berbagai macam kehidupan di Azeroth. Bunga-bunga masih dapat bermekaran dan peri-peri kecil pun menari-nari diatasnya. Middle earth seperti surga di tengah neraka yang ditimbulkan oleh peperangan tanpa ahir. Ditepi sungai yang jernih di middle earth, terdapat banyak sentinel yang sedang beristirahat, mereka seakan melupakan keadaan dunia yang tengah berperang. Namun ada seorang pria tua yang sedang mengamati langit dari atas Tree of life, dia adalah Furion "sang utusan alam" penjaga middle earth. Awalnya Furion merupakan salah satu jendral perang dari pasukan elf namun pertemuannya dengan spirit of life telah mengubah jalan hidupnya yang penuh dengan darah menjadi penuh kedamaian, dan dia pun mengabdikan hidupnya untuk menjaga middle earth dan menjauh dari urusan duniawi. Furion menatap langit seolah mencari sesuatu, dan tiba-tiba saja langit bergejolak. Aura negatif yang telah lama menyelimuti Azeroth berkumpul pada satu titik dan menimbulkan petir dashyat berwarna ungu. Petir itu menghancurkan apa saja yang disentuhnya. Para sentinel dan scourge yang sedang terlelap pun terbangun karena fenomena alam yang aneh ini.
    "Waktunya telah tiba." gumam Furion.

    Furion menuruni puncak Tree of life dan berjalan ke dalam perut pohon tersebut, terdapat sebuah bagian di dalam tree of life yang berbentuk seperti gua crystal, dan terdapat sebuah kuncup bunga yang bersinar terang.
    "Wahai sang utusan alam, apakah yang sebenarnya terjadi?" tanya Rylai ice maiden.

    Furion hanya terdiam dan tetap memperhatikan kuncup bunga yang tak pernah mekar didalam Tree of life.
    "Takdir dunia ini akan segera berubah rylai, dan kita yang harus menjaga takdir itu." ucap Furion misterius.

    Sementara itu petir ungu tidak henti-hentinya menghancurkan Azeroth, fenomena ini pun tak urung menyebabkan kepanikan di kerajaan undead yang dipimpin oleh Arthas "the death knight".
    "Lich king, apa yang sedang terjadi?" tanya Arthas kepada penasehatnya
    "Maaf paduka, hamba pun kurang mengerti akan fenomena yang tengah terjadi saat ini. Tiba-tiba saja ratusan petir menghujam disertai gempa yang memporak-porandakan Azeroth di berbagai tempat."

    Kekacauan ini menimbulkan kegundahan dihati Arthas, lalu dia pun memperhatikan langit yang belum berhenti bergejolak. Sementara itu Kumpulan aura negatif yang menjadi satu menarik sebuah meteor mendekati Azeroth sehingga memasuki atmosfer planet tersebut. Hal ini menyebabkan ledakan yang sangat dashyat yang menggetarkan seluruh Azeroth.
    "Dia telah tiba!" seru Furion tiba-tiba.

    Kini awan hitam yang ditimbulkan aura negatif itu telah hilang, tergantikan oleh sebuah meteor yang berbentuk seperti bola api. Seluruh penduduk Azeroth memperhatikan meteor itu dengan takjub.
    "Inikah akhir dari Azeroth?" gumam Arthas.

    Meteor itu juga diselimuti oleh energi listrik disekitarnya, dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja meteor itu melesat menuju Undead land. Para scourge terkejut melihat meteor yang melesat melewati mereka. Tempat yang dilewati oleh meteor itu pun tak luput dari kehancuran, begitu juga mereka yang berada di tempat itu tak luput dari kematian. Para scourge tidak dapat melarikan diri lagi dari terjangan meteor tersebut.
    "Ha...ha..ha, langit *******!inikah akhir dari scourge yang perkasa!" teriak Arthas mengutuk langit.

    Namun tampaknya langit memiliki rencana lain. Meteor itu terus melesat menuju Frozen Throne, disertai ledakan dashyat tiba-tiba saja meteor itu menghilang seolah terserap oleh Frozen Throne. Para scourge tidak mengerti akan apa yang telah mereka lihat, satu demi satu dari mereka mulai mendekati frozen throne.
    "Krak...krakk..." terlihat retakan diujung Frozen Throne dan retakan itu terus membesar sehingga membelah Frozen Throne. Lalu terlihatlah sebuah bola api kecil yang keluar dari Frozen Throne. Arthas pun mendekati bola api kecil tersebut, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat seorang bayi sedang tertawa didalam bola api tersebut. Dengan segenap keberaniannya, Atlas mengambil bayi tersebut tanpa mempedulikan api yang membakar tangannya. Dia memandang bayi itu untuk sesaat dan kemudian mengangkatnya dengan tinggi.
    "Scourge, inilah hadiah dari langit untuk keberanian kita. Seorang pahlawan baru telah lahir dari Frozen Throne!" teriak Arthas yang diikuti gemuruh oleh para pasukan Scourge.

    Sementara itu pada waktu yang bersamaan, para sentinel yang berada di middle earth pun dikejutkan oleh suara tangisan bayi. Mereka beramai-ramai menuju perut dari Tree of life. Kuncup bunga Tree of life telah mekar, menimbulkan cahaya yang sangat terang dalam radius 50 km, dan terdapat sesosok tubuh mungil yang menangis diatas bunga tersebut.
    "Indah sekali." ucap Luna
    "Ya, bunga yang mekar dimalam hari." sambung Rylai

    Furion mengambil bayi tersebut dan tersenyum. Lalu dia pun memberikan bayi itu kepada Rylai.
    "Sentinel,rawatlah bayi ini. Suatu saat dia akan menjadi jawaban dari peperangan yang tak pernah berakhir ini."
    "Kenapa bukan kau yang merawatnya, Furion?" tanya rylai.
    "Aku telah meninggalkan urusan dunia, hutan ini adalah tempatku, bukan sentinel ataupun scourge."

    Lalu langit pun berhenti bergejolak dan kembali tenang. Dua bayi yang lahir pada waktu bersamaan, takdir mereka akan saling bertaut dan menentukan masa depan yang baru bagi Azeroth.



    :dance4::dance4::dance4:

    kekeke,jadi pengen bikin cerita juga deh gara2 pada bikin2 crita....

    to be continue yah....
    Last edited by Ado; 25-01-08 at 11:28.
    I'm totaly *******

  2. Hot Ad
  3. #2
    kucingmengeong's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    Di Dalam Rumahku!!! Code Name:Lelouch Lamperouge
    Posts
    729
    Points
    858.70
    Thanks: 0 / 2 / 2

    Default

    eew,ado ikutan bikin cerita juga.....

    dari segi bahasa ok la,tapi masi banyak teka-teki disini,apa krn masi 1 cerita???

  4. #3
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Chapter 2

    "Death Star Valley and Redhya Nite Flower "

    Takdir telah membawa anak-anak langit ke dalam Azeroth, Mereka yang terlahir dari semesta telah menopang takdir yang berat tanpa pernah mereka ketahui. Dan harapan untuk kedamaian, dapat berubah menjadi sebuah kehancuran menuju hari akhir.


    Sebuah ramalan tua yang tertuliskan pada ramalan Azeroth, ramalan yang tertulis dibatang Tree of Life. Dan kini anak-anak langit itu telah lahir dan tumbuh di Azeroth. Mereka terpisahkan oleh dua kubu yang berseteru namun takdir mereka akan selalu tertaut untuk menentukan masa depan Azeroth.

    Tahun ke 19 kalendar Azeroth. Di sebuah colloseum di kerajaan Undead, terlihat puluhan Orc yang tengah kelaparan. Orc-Orc yang baru saja lahir dan tidak memiliki pikiran kecuali memenuhi rasa laparnya.
    "Grrrooooaaarrrrr....." lengkingan para Orc terdengar sangat memilukan.
    Para Orc itu seolah-olah menyadari bahaya yang berdiri di depan mereka, mereka hanya berputar dan bergerombol dengan hati-hati memperhatikan seorang bocah yang berdiri di tengah arena. Anak itu memiliki pandangan tajam dengan mata yang berwarna merah darah, rambutnya panjang terurai dengan warna rambut yang menyerupai warna api, wajahnya tampak dingin dan keras, walaupun umurnya masih belasan tahun namun tubuhnya terlihat sangat terlatih dengan banyak codet di sekujur tubuhnya.
    "Groooaarrrr..." tiba-tiba salah satu Orc berteriak dengan kencang, dan seperti dikomandoi untuk menyerang Orc-Orc tersebut meloncat dengan cepat menerjang bocah yang sedang berdiri di tengah tersebut.
    "Celaka, Orc-Orc tersebut menyerang secara bersama-sama!" ucap Kel Thu'zad sembari menyiapkan serangan untuk melumpuhkan Orc-Orc tersebut. Namun sebuah tangan mencegahnya untuk mengerahkan magic andalannya. Dia adalah Arthas Sang kaisar Undead.
    "Kau tidak perlu membantunya Kel Thu'zad."
    "Tapi paduka, pangeran bisa saja terluka dan..." belum selesai Kel Thu'zad menyelesaikan kalimatnya, Arthas telah memotong pembicaraannya.
    "Lihat dan perhatikan, kekuatan dari anak Frozen Throne."
    Baru saja Arthas menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba saja salah satu Orc terlempar ke langit.
    "Bwooosshh...." tiba-tiba saja di tengah para Orc itu terdapat api yang membuat Orc terdekat terbakar. Melihat hal ini Orc lainnya pun tak urung memundurkan langkah mereka.
    "Slurp...serahkan nyawa kalian,heaa!!"
    Bocah yang terjebak dalam kerumunan Orc itu mengeluarkan api yang menyelimuti tubuhnya, dan dengan cekatan dia menerjang para Orc tersebut. Terlihat beberapa cakaran dan gigitan di tubuhnya, namun seakan tidak merasakan luka ditubuhnya bocah tersebut tanpa henti menyerang para Orc dengan tinjunya.
    "Burning.....soul" terlihat tinju api yang melesat dengan cepat dan membakar apa saja yang mendekatinya. Anak itu telah menjadi sangat liar, dia tak membiarkan satu Orc pun lari. Dia bertarung seperti hewan buas yang terluka dan terlihat sangat gesit. Tanpa memakan banyak waktu, di arena tersebut hanya tersisa satu Orc, tubuhnya bergetar dengan hebat, dia seolah tidak mempercayai apa yang tengah dilihatnya, naluri laparnya kini tergantikan oleh rasa takut yang menjalari seluruh tubuhnya. Anak itu mendekati Orc yang mulai mundur selangkah demi selangkah dan dengan cepat dia mencengkram kepala Orc tersebut.
    "Enyah.." dan seketika itu juga kepala Orc tersebut pecah seperti tak bertulang.
    Kel Thu'zad tidak dapat mempercayai apa yang telah dilihat olehnya, bagaimana mungkin anak belasan tahun dapat menghabisi puluhan Orc dalam waktu yang singkat.
    "Kau lihat Kel Thu'zad, anak itu akan menjadi hero terkejam yang dimiliki scourge, dia hanya akan mengenal cara untuk membunuh dan tanpa ampun, dia adalah mesin penghancur yang sempurna." ucap Arthas dengan senyum puas.
    "Tetapi yang mulia, kekuatan apakah yang dimiliki oleh pangeran?"
    "Kekuatan Frozen Throne inti dari kegelapan di Azeroth dan juga kekuatan meteor yang dapat menghancurkan apapun. Dia yang akan menjadi mimpi buruk bagi para sentinel dimasa depan, ya dialah Death Star Valley."

    Anak tersebut tak beranjak dari tempatnya, dia memperhatikan mayat yang menjadi korbannya, bau daging terbakar tercium dengan jelas. Ternyata sejak kecil Star telah dilatih dengan keras oleh Arthas untuk menciptakan ksatria kegelapan terkuat, Star mempelajari seluruh seni perang dan juga seni sihir. Walaupun dia tidak terlalu handal menggunakan sihir tetapi kekuatan fisik dan kemampuan bermain pedangnya berada diatas rata-rata. Ultimate yang dimiliki Star merupakan kemampuan unik yang mengandung kekuatan meteor, tubuhnya akan terbungkus oleh api, namun hatinya akan dikuasai oleh kegelapan sehingga akan menghabisi apapun yang berada di sekitarnya.

    Setelah memastikan tak ada satupun Orc yang selamat, Star beranjak dari tempatnya menuju Arthas.
    "Bagus sekali anakku, kau memang anak dari Raja para undead." puji Atlas
    "Mereka terlalu lemah untukku ayah, aku telah siap untuk berperang."
    Arthas hanya tersenyum melihat pernyataan anaknya tersebut.

    Sementara itu di middle earth terlihat sebuah pesta yang sangat meriah, langit dipenuhi oleh suara nyanyian dan tawa. Tampak para sentinel sedang berpesta dengan gembira.
    "Baiklah para sentinel saudaraku, mari kita sambut penari kita...Redhya Nite Flower!!" teriak Zeus sang dewa petir diikuti sambutan meriah para sentinel. Lalu diatas sebuah bunga raksasa terlihat sesosok gadis yang tampak anggun. Wajahya tampak bercahaya dalam malam yang gelap, rambutnya berwarna hitam dan butiran mutiara yang melekat, hidung kecilnya sepadan dengan sepasang mata yang tampak berbinar. Gadis itu menari diiringi nyanyian alam dengan gemulai, suara tawa dan canda yang tadi membahana telah hilang tergantikan rasa takjud dengan apa yang mereka lihat. Cahaya bulan seakan menambah keagungan senyum yang terpancarkan dari wajah sang penari. Namun tiba-tiba saja datang seorang elf dengan tubuh penuh luka dan terjatuh dengan seketika. Kericuhan pun terjadi, dan mereka beramai-ramai menghampiri elf yang terluka tersebut.
    "Saudaraku apa yang terjadi?" tanya Rylai kepada elf tersebut.
    "Scour...ge...me...nye..rang..de...sa..u..ta.. ra" elf tersebut pun tak sadarkan diri ketika menyelesaikan kalimatnya.
    " Sentinel, siapkan senjata kalian, kita akan menuju desa utara. Redhya, urus elf yang terluka ini." perintah Rylai.
    " Baik ibu."
    Lalu para sentinel pun bergegas mengambil senjata mereka.
    "Rooffallen, pimpin para ent menuju garis depan, Traxex bawa para pemanah menaiki bukit, Luna siapkan evakuasi bagi para penduduk desa!"
    "Baik!!"
    Rylai lalu memanggil crow miliknya untuk menyampaikan pesan kepada aliansi sentinel lainnya, yaitu kerajaan manusia Ansville yang dipimpin oleh ratu Lina inverse, kerajaan Dwarf yang dipimpin oleh Kardel, bangsa Naga yang dipimpin oleh Sladar, para Goblin yang dipimpin oleh Tingker, dan para Tauren yang dipimpin oleh Raigor.

    Tak jauh dari Tree of life, sepasang mata memperhatikan pergerakan Sentinel dari jauh. Dia adalah Furion sang utusan alam.
    "Wahai sang bijaksana, tampaknya scourge telah memulai pergerakan mereka untuk menguasai Azeroth ini!" sebuah suara mengalihkan perhatian Furion
    "Ya,lalu bagaimana hasil penyelidikan yang kau lakukan Syllabear?"
    " Tampaknya Atlas telah mendidik "yang terpilih" untuk menjadi dewa kematian yang tidak mengenal ampun tuanku." jawab Syllabear
    "Jadi begitu, tampaknya pertumpahan darah sudah tidak dapat lagi dihindari. Syllabear pastikan kau selalu menjaga Redhya, karena dia adalah salah satu dari "yang terpilih" yang menentukan takdir Azeroth ini."
    "Tentu tuankku!"

    Kembali ke middle earth, suasana terlihat sangat sepi. Hanya terlihat seorang gadis yang sedang menyembuhkan seseorang.
    "Heal...." terlihat sebuah cahaya keemasan yang berasal dari tangan gadis tersebut. Lalu tak berapa lama elf yang tengah disembuhkannya pun mulai berangsur-angsur pulih dan dapat membuka matanya.
    "Terima kasih putri.." ucap elf tersebut lemah
    "Tidak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi tugaskku." jawab Redhya.
    "Paman sebaiknya kau jangan terlalu banyak bergerak dulu."
    Setelah melakukan penyembuhan, redhya keluar dan menatap bulan yang bersinar dengan terang, dalam hatinya dia berdoa untuk keselamatan para sentinel. Hatinya dipenuhi oleh berbagai kegundahan, dia ingin ikut serta membantu ibunya untuk berperang dengan scourge, namun dia hanya memiliki kemampuan untuk menyembuhkan, dan tidak memiliki kemampuan untuk menyerang.

    Bulan yang bercahaya terang berubah menjadi merah, korban-korban mulai berjatuhan dari kedua belah pihak. Terlihat seorang kakek tua yang berteriak mengkomandoi pasukan sentinel.
    "Mundur hingga ke menara pertahanan, summon phoenix!!" kakek tua itu mengangkat tongkatnya dan seketika itu menciptakan percikan api yang melambung ke angkasa, lalu percikan api itu menjadi semakin besar hingga menjadi seekor burung phoenix. Pasukan scourge tak kuasa menahan terjangan phoenix tersebut.
    "Summon..golem...water element!!" golem pun muncul dari bebatuan yang bersatu dan juga water element yang di summon oleh kakek tua tersebut.
    "Critikal strike!!" tiba-tiba sebuah serangan menghancurkan water element.
    "Lama tak jumpa Ezalor, tampaknya kau sudah semakin tua." sapa suara tersebut.
    "Nessaj the death knight, golem,phoenix serang!!" Golem dan phoenix pun serentak menyerang Nessaj, namun dengan tenang Nessaj hanya tersenyum kecil.
    "Phantasm!" lalu tubuh Nessaj pun terbelah menjadi empat, sementara bayangannya menahan serangan phoenix dan golem, tubuh asli nessaj melompat menyerang ezalor. Beruntung Ezalor masih dapat menahan serangan Nessaj, namun tiba-tiba saja sebuah serangan dari belakang menyerang Ezalor.
    " Finger of death!!" sebuah kilatan berwarna merah tepat mengenai punggung Ezalor, ternyata pembokong tersebut adalah Lion yang langsung menyerang dengan skill ultimatenya. Ezalor pun terjatuh dari kudanya. Nessaj bergerak cepat menghampiri Ezalor.
    "Ucapkan selamat tinggal pak tua...hahahaha!!" Gada Nessaj teracung tinggi dan dalam hitungan detik kepala Ezalor telah terpisah dari badannya.

    "Dheg....kakek!!"
    Redhya yang berada di tree of life merasakan sesuatu yang buruk terhadap kakeknya Ezalor, firasatnya mengatakan telah terjadi sesuatu terhadap Ezalor. Namun dia hanya mampu berdoa demi keselamatan kakeknya.

    Malam itu langit Azeroth dipenuhi oleh darah dan suara jeritan yang menyayat hati. Perang telah dimulai kembali dan memakan banyak korban. Babak baru dari perang tanpa Akhir telah dimulai ditanah Azeroth. Dan darah para pahlawan pun mulai berjatuhan.............


    end of chapter 2.
    Last edited by Ado; 25-01-08 at 01:26.
    I'm totaly *******

  5. #4
    NuNu's Avatar
    Join Date
    May 2007
    Location
    dimana aja.. terserah donk,... kok situ nanya-nanya ??
    Posts
    629
    Points
    726.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    yeah.. keren.. ini ngasih inspirasi buat gw.. nice kk ado.. huehehehhe...

  6. #5
    CipherPhol09's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    lordaeron
    Posts
    353
    Points
    467.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    aduh kok nanggung --"
    moga nemu inspirasi biar cepet kelar
    btw ada pandangan ke depan tentang the chosen one dari tiap kubu, apakah nantiny mereka akan bersatu? nice storyline;-)
    Seeing is Believing

  7. #6
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Chapter 3 "Drum of war"


    "Genderang perang telah dibunyikan, langit Azeroth kembali memerah. Untuk mereka yang berperang demi cinta dan untuk mereka yang berperang demi ambisi. Darah kan mengalir bagai sungai dan nyawa tidak akan lagi berarti.......Akankah langit azeroth kan membiru? oh...adakah pahlawan yang akan mengakhiri peperangan ini??" dikutip dari nyanyian pengembara azeroth.


    Suasana duka menyelimuti desa yang utara yang terlihat porak-poranda. Bahkan terdapat banyak mayat disetiap sudut desa. Di alun-alun kota terlihat para pemimpin sentinel yang tengah berduka karena gugurnya salah seorang pemimpin mereka yaitu Ezalor.
    "Sentinel, perang telah kembali dimulai. Demi saudara-saudara kita yang telah gugur, demi kedamaian middle earth, kita akan berperang hingga tetes darah terahir kita!!" teriak Rylai terdengar lirih. Hatinya tercabik-cabik melihat jasad sang ayah yang tanpa kepala, namun tanggung jawab sebagai pemimpin tidak mengizinkannya untuk menangis dan menundukkan kepala. Setidaknya itulah yang diajarkan Ezalor kepada Rylai.

    Satu minggu setelah penyerangan desa utara, para aliansi sentinel tengah mengadakan rapat besar untuk menghadapi aliansi scourge. Mereka memerlukan seorang pemimpin yang mampu memimpin aliansi mereka menuju kemenangan. Dengan tewasnya Ezalor, maka kandidat untuk mencari pemimpin pun telah berkurang. Sebenarnya sejak Atlas terpengaruhi oleh frozen throne dan mengubahnya menjadi death knight, hal ini merupakan pukulan berat bagi sentinel, dan sejak saat itu pun kepemimpinan dilakukan bersama-sama oleh setiap perwakilan bangsa. Aliansi sentinel sendiri terdiri dari manusia, night elf, dwarft, goblin, naga's, ent, dan sebagian bangsa tauren.

    Terlihat Rylai tengah memimpin rapat menggantikan Ezalor.
    " Bagaimanapun juga kita memerlukan pemimpin yang mampu mempersatukan kita." ucap Kardel pemimpin bangsa dwarft.
    "Ya, tapi semenjak Atlas terpengaruhi oleh frozen throne kita benar-benar kehilangan seorang pemimpin...." ucap Lina lirih.
    Para hadirin pun saling bertukar pandang mendengar ucapan Lina.
    "Bagaimana dengan yang "terplih"?bukankah kita semua menaruh harapan kepadanya?" tanya Tingker pemimpin bangsa goblin.
    "Tidak mungkin, Redhya masih terlalu muda untuk ini semua." jawab Rylai.
    "Lalu apakah kau memiliki pendapat lainnya Rylai?" tanya Roofallen pemimpin para ent.
    "Bagaimana dengan Raigor? bukankah bangsa tauren merupakan yang terkuat diantara kita?"
    "Tidak mungkin Rylai, Aku bahkan tidak mampu mempersatukan bangsaku sendiri."
    tolak Raigor. Tampaknya pertemuan mereka untuk menentukan calon pemimpin menemui jalan buntu. Mereka sangat sulit menemukan calon yang tepat untuk dijadikan pemimpin berikutnya.

    Sementara itu aliansi scourge pun sedang mengadakan pertemuan yang sama di dalam perut gunung berapi di volcano. Aliansi scourge sendiri terdiri dari undead, orc, troll, chaos, bloody elf, dan beberapa monster dari tempat-tempat tergelap Azeroth. Berbeda dari sentinel yang terdiri dari perwakilan para bangsa, pemimpin scourge adalah mereka yang terkuat dan diakui oleh semuanya. Walaupun begitu terdapat tiga kekuatan yang terbilang seimbang di scourge, yaitu Lucifer "pembawa kehancuran" pimpinan bangsa chaos, Azgalord sang Pit Lord, dan Atlas raja para undead. Hubungan Pit lord dengan Arthas yang selalu bersaing menjadi yang terkuat menyebabkan mereka kerap berselisih paham. Bahkan dalam menentukan strategi penyerangan terhadap sentinel. Dan begitu juga pada pertemuan kali ini, mereka kembali bersitegang kembali.
    "Apalagi yang kita tunggu? mereka tidak memiliki pimpinan, kita dapat dengan mudah menghancurkan mereka!" ucap Azgalord.
    "Kedunguanmu itu hanya akan menghancurkan kita!" balas Arthas ketus.
    "Heh, apa katamu! apa kau takut? atau kau tidak tega membunuh bangsamu sendiri ma-nu-si-a!"
    Mendengar ejekan itu kemarahan Atlas pun menjadi terpancing dengan cepat dia mengangkat pedangnya ke arah Azgalord , namun seseorang dengan cepat menahan pedang itu.
    "Tahan pedangmu Arthas, kita adalah sekutu." Lucifer mencoba menghentikan Arthas.
    "Ck..kau beruntung sobat."
    "Salah kau yang lebih beruntung!" seringai Azgalord sembari menurunkan tombaknya.
    "Atlas benar, kita tidak dapat terlalu terburu-buru. Bagaimanapun kita harus mampu mengenali kekuatan musuh terlebih dahulu. Disamping itu bagaimana dengan perkembangan dia yang "terpilih"?" Ucap Lucifer kemudian.
    "Baik, dia berkembang sesuai dengan apa yang kuharapkan." jawab Arthas.
    "Heh, dia akan jauh lebih kuat jika berada dibawah bimbinganku!" celetuk Azgalord.
    "Hmm...bagaimana jika kau menguji kekuatannya?" tawar Arthas.
    "Boleh, tapi aku tak menjamin nyawanya tetap utuh!" balas Azgalord.
    Atlas hanya tersenyum tanda setuju, lalu mereka pun memanggil Star untuk masuk kedalam gua. Tak lama kemudian mereka semua memasuki hell gateuntuk berteleportasi ke puncak gunung.
    "Kau siap anak muda?" tanya Azgalord.
    "Kapanpun anda siap tuan!"
    "Semangat yang bagus, heaaa!!!"

    Tiba-tiba saja Azgalord mengangkat tangannya dan hujan meteorit kecil pun berjatuhan diatas Star. Dengan tangkas Star menghindari serangan tersebut dan melompat untuk menerjang Azgalord, namun tiba-tiba saja pergerakannya terhenti. Kakinya terikat sejenis akar yang terlihat seperti tulang.
    "Tak secepat itu anak muda, hehehe..."
    Lalu dengan cepat Azgalord menerjang Star dengan Hell Lancenya, sebuah tombak dua sisi yang memiliki kekuatan yang mampu menciptakan lava dari ujung tombaknya. Beruntung Star masih dapat menahan serangan itu dengan pedangnya, namun tak urung dia pun terdesak hingga terjerembab ke tanah beberapa meter. Seakan tak ingin memberikan waktu bagi Star, Azgalord menghujamkan Hell Lancenya ketanah dan menciptakan ledakan demi ledakan.
    "Ha..ha..ha...ha, sayang sekali tampaknya sang "terpilih" harus terkubur disini!" sumbar Azgalord.
    Tiba-tiba sekelebat bayangan menerjangnya dari atas. Star melakukan sebuah serangan dari atas Azgalord.
    "Wuuing.." Azgalord melakukan teleportasi untuk menghindari serangan Star
    Lalu ketika Star baru saja mendarat, Azgalord dengan cepat melakukan teleportasi dan menusuk Star dari arah belakang.
    "Jleb...." darah segar berhamburan dari dadan kanan Star, sementara itu terlihat mata tombak menembus tubuhnya. Dan ketika Azgalord mencoba untuk mencabut Hell Lancenya, gerakannya terhenti. Star mengeluarkan asap dari sekujur tubuhnya. Dan dalam hitungan detik tubuhnya telah terselimuti oleh api. Azgalord dengan paniknya mencabut tombaknya dengan sekuat tenaga dan langsung menjaga jarak dengan Star. Tubuh Star mulai berubah, pertama-tama muncul tiga buah tanduk kecil yang tajam dari dahinya, lalu warna kulitnya menjadi berwarna merah, tangannya memiliki cakar berwarna merah darah, dan bola matanya yang merah menjadi berapi-api.
    "Groooaaarrrrr........." teriak Star yang diikuti ledakan dari tubuhnya.
    "Holy ****! Mahluk apa itu?" tanya Lucifer kepada Arthas.
    "Anak dari dewa kegelapan. "Un" dalam ramalan kuno." jawab Arthas
    "Un?maksudmu?"
    "Ada dua bentuk kekuatan yang mendasari segala jenis kehidupan. yaitu kekuatan penciptaan dan kekuatan penghancuran. Jika penciptaan adalah sebuah bentuk dari "keberadaan", maka kehancuran merupakan bentuk dari "ketiadaan". Kekuatan penciptaan dituliskan sebagai "En" dalam ramalan kuno dan kekuatan penghancuran dituliskan sebagai "Un" yang berarti ketiadaan."
    "Jika Star memiliki "Un", maka yang "terpilih" yang lainnya memiliki "En". Begitu maksudmu?" tanya Lucifer lagi.
    "Mungkin, tapi aku sendiri tidak mengetahui dengan pasti kekuatan dari yang "terpilih" yang satu lagi. Bahkan aku tidak tau seperti apa yang "terpilih" yang dimiliki oleh sentinel."

    Sementara itu Azgalord tampak kesulitan mengalami pergerakan liar dari Star. Serangan Star semakin membabi buta. Lalu dari tangannya mengeluarkan percikan api yang berbentuk seperti petir, aliran api itu memusat sehingga membentuk sebuah bola api dengan percikan listrik. Lalu dengan cepat Star melemparkan bola api itu kearah Azgalord. Untunglah Azgalord dengan cepat melakukan teleportasi, namun tak urung bola api itu tetap melukainya. Lalu dengan kecepatan yang sulit dipercaya, Star telah berada di belakang Azgalord dengan pedang berapi yang siap menebas Azgalord.
    "Trang...." sebilah potongan pedang melayang diudara hingga akhirnya tertancap ditanah. Arthas dengan cepat menangkis sabetan Star, sehingga mematahkan pedangnya.
    "Diabolic shield!" teriak Arthas, lalu mencoba menahan serangan dari Star.
    "Azgalord, cepat ikat dia!" seru Arthas.
    "Ugh..ba..baik, heaa." dengan susah payah Azgalord mengeluarkan skill pengikatnya.
    "Groooaarrrr..." Star meronta-ronta dengan liar.
    "Sial, mahluk apa ini?" umpat Azgalord seakan tidak mempercayai apa yang baru saja dihadapinya.
    "Dewa kehancuran, pemilik kekuatan Un." jawab Arthas puas.
    "Transformasi ini hampir mirip dengan ultimate milik Illidan." lanjut Azgalord.
    "Ya, tapi bukan hanya kekuatan frozen throne, dia juga memiliki kekuatan api dari meteor, namun sayangnya ketika Star bertransformasi, dia akan menghancurkan apapun yang ada didekatnya."
    "Ultimate yang sangat mengerikan, apakah yang "terpilih" di kubu sentinel juga memiliki kekuatan seperti ini?" tanya Lucifer yang mendekati mereka.
    "Entahlah, semoga saja tidak." Jawab Arthas sembari mengumpulkan energi dingin pada pedangnya.
    "Kekuatan Thanatos akan menghentikan kebuasannya." Lalu sebuah energi dingin menyelimuti Star yang masih meronta-ronta. Sebilah pedang yang konon mampu menyerap jiwa-jiwa kehidupan. Pedang yang memiliki dua sisi tajam dengan lebar sekitar 30cm. Terdapat sebuah mata di gagang pedang yang menjadikan pedang itu seolah-olah hidup. Pegangan pedang seperti tulang belakang manusia. Dan pada ujung pedang terlapisi crystal putih yang memerah karena darah para korbannya.

    Sementara itu disebuah bukit yang terletak di middle earth, Furion tengah memandangi langit. Dihatinya mulai timbul keresahan melihat pergerakan langit yang tak menentu.
    "Tampaknya sang dewa penghancur telah berkembang dengan pesat, keadaan ini sungguh berbahaya bila yang "terpilih" memiliki jeda kekuatan yang terlalu jauh." gumam Furion.



    to be continue.............(huuuaaahhh, guah juga kebawa cerita sendiri. hehehe. klo ada kritik ato saran postin ajah yah guys )
    Last edited by Ado; 22-01-08 at 15:07.
    I'm totaly *******

  8. #7
    CipherPhol09's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    lordaeron
    Posts
    353
    Points
    467.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    - Kalo isa penulisan nama hero jgn ampe salah kk, kan gak enak diliat --"
    - Arthas bukan Atlas
    - Btw nice story, maap ganggu

    ::yeah3::::yeah3::::yeah3::::yeah3::::yeah3::::yea h3::::yeah3::::yeah3::
    Seeing is Believing

  9. #8
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Quote Originally Posted by CipherPhol09 View Post
    - Kalo isa penulisan nama hero jgn ampe salah kk, kan gak enak diliat --"
    - Arthas bukan Atlas
    - Btw nice story, maap ganggu

    ::yeah3::::yeah3::::yeah3::::yeah3::::yeah3::::yea h3::::yeah3::::yeah3::
    Astagah, iye guah lupa. wkkwkwkwkw. btw thx
    I'm totaly *******

  10. #9
    mugen's Avatar
    Join Date
    Jan 2007
    Location
    OSAS command ship,EPSILON
    Posts
    5,030
    Points
    5,794.38
    Thanks: 74 / 72 / 51

    Default

    argalord and atlas? kok rasanya janggal yah?

    Quote Originally Posted by vin_nto View Post
    lunar kun \:psad:/
    Quote Originally Posted by LunarCrusade View Post
    hih sapa kamu :pgroan:
    Fanfic :Another Ashbringer chapter 6

  11. #10
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    Quote Originally Posted by mugen View Post
    argalord and atlas? kok rasanya janggal yah?
    Azgalord ma arthas --a, perasaan dah guah edit deh.........:elf::elf::elf::elf:
    I'm totaly *******

  12. #11
    phonoscope's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    On Pad™
    Posts
    2,521
    Points
    2,951.70
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    atlas itu kesannya ke romawi banget....


    dan lagi klo pun mo pake chara itu juga gpp... kan dah bawa2 nama azeroth dan kawan2

  13. #12
    3tag_miracle's Avatar
    Join Date
    Oct 2007
    Posts
    170
    Points
    242.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    oi kk ini copy paste atau bikin sendiri neeh?

  14. #13
    CipherPhol09's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    lordaeron
    Posts
    353
    Points
    467.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    mau kopi mau apa kek, yg penting lum pernah keluar, dah bagus kk ini mau sharing cerita, tq kk
    Seeing is Believing

  15. #14
    Ado's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    waiting for miracle
    Posts
    1,035
    Points
    3,067.30
    Thanks: 0 / 6 / 6

    Default

    T_T weee::stretcher:: ::stretcher:: , guah bikin sendiri. Base karakter sih dari warcraft, tapi story line murni buatan guah sendiri. jadi yah rada2 kacau gitu deh soal nama dll, coz seinget guah ajah (kadang suka buka dota dulu) hehehe. pengennyah bikin kek Lord of the ring.(guah banyak kepengaruh crita2 kuno)

    makasih buat yg mo baca, ditunggu kritiknyah yah.....hope u enjoy my story
    I'm totaly *******

  16. #15
    NuNu's Avatar
    Join Date
    May 2007
    Location
    dimana aja.. terserah donk,... kok situ nanya-nanya ??
    Posts
    629
    Points
    726.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    gw bisa bantu koq,, klo ada yg mau nanya ( cie ilehh sok tau banget gw.. )


    tapi good story koq,...

Page 1 of 2 12 LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •