Scenario ‘Bapakku Bukan Superman’
01 EXT. LORONG SEKOLAH - PAGI
Pemain : Ari, Figuran
Di lorong sebuah sekolah, tampaklah murid-murid dengan penuh semangat, berjalan menuju ruang kelasnya masing-masing. Dan di antara mereka, terlihat ARI (8 tahun) berjalan dengan agak menunduk. Tiba-tiba lonceng bel sekolah berdering, dan mereka-pun bergegas masuk ke kelasnya masing-masing.
02 INT. RUANG KELAS - PAGI
Pemain : Ari, Guru, Doni, Figuran.
Di sebuah kelas, terlihat keramaian dari para murid yang bermain dengan teman-temannya. Sementara Ari duduk sambil melihat-lihat buku pelajarannya. Tiba-tiba masuklah GURU (40 tahun) ke ruang kelas.
GURU
Selamat pagi, anak-anak.
Semua murid langsung bangkit berdiri.
SEMUA MURID
Selamat pagi, Bu Guru.
Usai mengucapkan salam, mereka kembali duduk. Lalu Sang guru segera menyiapkan materi pelajaran.
GURU
Baiklah, untuk pelajaran pagi ini, kita akan membahas mengenai ‘Pekerjaan’. Jadi, mungkin ibu akan bertanya terlebih dahulu, apa kalian tahu, mengapa manusia harus bekerja ?
Dengan sigap, DONI (9 tahun), seorang murid yang bertubuh agak gemuk, langsung mengangkat tangan.
DONI
Supaya kita bisa makan kenyang !
Mendengar jawaban itu, kontan semua murid lainnya langsung tertawa terbahak-bahak. Sang guru-pun tersenyum.
GURU
Yah, kamu memang nggak sepenuhnya salah, Doni. Tapi lebih tepatnya, supaya bisa mendapatkan uang. Nah, kalau begitu, Ibu ingin tahu, apakah kalian bisa menyebutkan pekerjaan orang tua kalian ?
Sang guru diam sejenak, memperhatikan para muridnya.
GURU
Karena kamu sudah menjawab, jadi kita mulai darimu, Doni.
(Menengok kepada Doni)
DONI
(Berdiri dengan bangga)
Baik. Papa adalah bos di perusahaan besar, dan punya anak buah yang banyak. Lalu mama adalah perancang baju yang terkenal.
Semua murid memandang kagum kepada Doni. Dan guru-pun mengangguk puas.
GURU
Jawaban yang bagus, Doni. Lalu yang berikutnya...
Seakan tak ingin kalah dari Doni, Ari-pun langsung menunjuk tangan.
ARI
Aku, Bu Guru !
GURU
Baiklah, yang berikutnya kamu, Ari.
Ari-pun langsung bangkit berdiri.
ARI
Bapakku bekerja sebagai satpam di sebuah rumah besar.
Untuk sesaat, kelas menjadi hening. Tiba-tiba, semua murid tertawa terbahak-bahak. Ari merasa bingung.
DONI
(Sambil tertawa)
Ooh, rupanya Ari anak satpam ya ? Pantesan aja.
Sang guru-pun berusaha menenangkan kelasnya.
GURU
Sudah, jangan menertawakan teman kalian ! Ayo kita lanjutkan pelajarannya !
Akhirnya teman-teman sekelasnya berhenti tertawa, tapi Ari hanya bisa duduk sambil menundukkan kepalanya.
CUT TO
03 INT. RUMAH ARI - SIANG
Pemain : Ari, Ibu Ari.
Di sebuah rumah yang sederhana, terlihat IBU ARI (53 tahun) sedang memasak di dapur. Tiba-tiba pintu rumah terbuka, dan Ari berlari masuk sambil menangis. Sang ibu menengok dan terkejut ketika melihat Ari.
IBU ARI
Ari , kenapa kamu menangis, Nak ?
ARI
(Sambil sesekali terisak)
Aku diketawain sama temen-temen sekelas !
IBU ARI
Memangnya, kenapa mereka menertawakanmu ?
ARI
Tadi di sekolah, Bu guru membahas tentang pekerjaan. Waktu Ari bilang bapak bekerja jadi satpam, tiba-tiba aja mereka menertawakanku.
IBU ARI
Bapak bekerja menjaga rumah agar tidak didatangi orang jahat. Mustinya kamu bangga sama bapak.
ARI
Tapi, kenapa Ari malah diketawain ?
Sang ibu memeluk sambil mengelus rambut Ari.
IBU ARI
Ya udah, kamu jangan menangis lagi ya. Ibu lagi masak tempe goreng kesukaanmu. Kita makan sama-sama ya ?
Ari menghapus air matanya, lalu mengangguk.
CUT TO
04 INT. LORONG SEKOLAH - PAGI
Pemain : Ari, Doni, Figuran.
Suasana di lorong sekolah ramai. Terlihat beberapa murid sedang bercanda dan bermain-main. Lalu muncullah Ari, yang sedang berjalan sendirian. Doni, yang sedang bercakap-cakap dengan temannya, menengok ke arah Ari.
DONI
Wah, wah, liat siapa yang datang. Hey anak satpam, disini bukan tempat untuk orang miskin kayak elu !
Mendengar sindiran Doni, kontan saja Ari marah. Ari menyerang Doni, lalu berusaha memukulnya.
ARI
Apa salah jadi anak satpam ?! Aku juga nggak pengen jadi orang miskin !
Perkelahian semakin sengit, sementara teman-teman berusaha melerai keduanya.
FADE OUT
05 EXT. PINGGIR JALAN, DEPAN TOKO BUKU - SIANG
Pemain : Ari, Penjaga toko
FADE IN
Di sebuah jalan yang cukup ramai, tampaklah Ari berjalan merenung.
V.O. ARI
Mengapa bapak hanya seorang satpam ? Teman-teman bisa membanggakan orang tua mereka, sedangkan aku...
Ari berhenti di depan sebuah toko buku. Matanya tertuju pada sebuah komik Superman. Ia-pun mengambil komik tersebut dan membuka-buka halamannya.
V.O. ARI
Hebat banget ya Superman, menyelamatkan dunia dari tangan penjahat ! Ah, andai bapak orang yang hebat kayak Superman...
Ari segera bertanya pada penjaga toko tersebut, lalu membeli komik itu.
CUT TO
06 INT. RUMAH ARI – MENJELANG MALAM
Pemain : Ari, Bapak Ari, Ibu Ari
Ketika sampai di rumah, Ari terkejut melihat BAPAK ARI (61 tahun) telah menunggunya.
BAPAK ARI
Ari, kamu kemana? Kenapa baru pulang jam segini ?
ARI
Eh, tadi Ari pergi ke rumah temen, belajar bareng.
BAPAK ARI
(Sambil menggelengkan kepala)
Kalau begitu, harusnya kamu bilang dulu ! Bapak dan ibu kan khawatir ?
ARI
Maaf...
Bapak Ari segera memakai sepatu, dan siap untuk berangkat kerja. Sementara Ibu Ari memberikan bekal padanya. Baru saja Bapak Ari membuka pintu, ketika Ari menahannya dengan sebuah pertanyaan.
ARI
Pak, kenapa bapak cuma jadi satpam ? Padahal temen-temen Ari punya orang tua yang jadi pegawai negeri, bahkan ada yang jadi bos.
Bapak Ari menengok ke arah anaknya.
BAPAK ARI
(Tersenyum lembut)
Bapak nggak pernah sekolah, jadi nggak bisa baca – tulis. Jadi agak susah cari kerjaan. Tapi bapak tetap mencintai pekerjaan ini, karena apa yang bapak lakukan, telah membantu orang lain.
ARI
Apa bapak nggak tau, di sekolah Ari diejek karena bapak cuma seorang satpam !
Usai berkata demikian, Ari langsung masuk ke kamar dengan membanting pintu. Bapak Ari tertegun. Tiba-tiba terdengar suara lembut istrinya.
IBU ARI
Pak, jangan khawatir. Biar nanti aku akan ngomong sama Ari.
Bapak Ari mengangguk, lalu pergi keluar rumah.
CUT TO
07 INT. KAMAR ARI - MALAM
Pemain : Ari, Ibu Ari.
Ari sedang merajuk di atas kasurnya. Tiba-tiba terdengar ketukan dari balik pintu kamarnya.
O.S. IBU ARI
Ari, boleh ibu masuk ?
Ari hanya terdiam. Akhirnya Ibu Ari masuk ke dalam kamar itu, lalu duduk di sisi Ari yang masih berbaring.
IBU ARI
Ari, kenapa kamu bilang begitu sama bapak ? Bapak pasti sedih Ari ngomong kayak gitu.
ARI
(Berusaha membela diri)
Ta.. tapi... !
IBU ARI
Apa kamu malu, punya bapak seorang satpam ?
ARI
Tentu aja ! Semua temen bisa ngebanggain kerjaan orang tua mereka, tapi aku ? Apanya yang bisa dibanggain dari satpam ? Ibu tau, sekarang Ari nggak punya temen gara-gara mereka nggak mau bertemen sama anak satpam !
Ibu Ari mengelus rambut anaknya.
IBU ARI
Ari, ibu pernah bilang kan, mustinya kamu bangga sama kerjaan bapak. Kamu tau, bapak pernah terluka akibat tugasnya itu.
ARI
(Terkejut)
Eh ? Ari baru denger. Memangnya apa yang terjadi ?
IBU ARI
Yah, waktu itu kamu memang belum lahir. Malam itu seperti biasa, bapak bertugas jaga. Tiba-tiba bapak melihat ada seseorang di dalam kegelapan, yang sedang mengendap-endap. Merasa curiga, bapak langsung mendekatinya. Ternyata dugaan bapak benar, orang itu memang maling.
Untuk sesaat, Ibu Ari berhenti sejenak. Ari menatap ibunya dengan tegang.
ARI
Lalu, apa yang terjadi ?
IBU ARI
Yah, untungnya maling itu cuma satu, dan nggak bawa senjata. Tapi dia sempet ngelawan, dan bapak lumayan babak belur waktu itu.
(Tersenyum lembut)
Jadi Ari, mustinya kamu bangga, bapak pernah menangkap maling lho.
ARI
Ta.. tapi, itu kan memang udah tugas bapak ! Lagian, buat temen-temen, tetap aja Ari anak satpam !
Ibu Ari kembali mengelus rambut anaknya.
IBU ARI
Apa Ari pernah mencoba untuk menjelaskan kepada teman-teman, kalau bapak sebenarnya membantu orang lain ? Ibu yakin, mereka pasti bisa mengerti.
Ari hanya mengangguk dengan lemas.
CUT TO
08 EXT. POS SATPAM – MALAM
Pemain : Bapak Ari, Pencuri 1, Pencuri 2, Pencuri 3.
Malam itu, Bapak Ari sedang bertugas sendirian di Pos Satpam. Ketika sedang mengawasi halaman depan rumah, ia melihat beberapa sosok yang mencurigakan, sedang bergerak mengendap-endap. Dengan sigap ia segera keluar dari pos, hendak mengejar mereka.
CUT TO
09 EXT. HALAMAN DEPAN GEDUNG PERUSAHAAN – MALAM
Pemain : Bapak Ari, Pencuri 1, Pencuri 2, Pencuri 3, Pemuda 1, Figuran.
Salah seorang dari sosok yang sedang mengendap-endap, PENCURI 2 (28 tahun), sedang berusaha membuka jendela. Bapak Ari berlari mendekat.
BAPAK ARI
(Sambil berlari mendekat dan mengeluarkan pentungan)
Hey, apa yang kalian lakukan ?!
Ketiga pencuri itu menengok ke arah Bapak Ari dengan terkejut.
PENCURI 1
Sial, kita ketauan ! Lari !
Ketiga pencuri itu hendak melarikan diri.
BAPAK ARI
(Menjerit)
Maling, jangan lari kalian !
Beberapa anak muda yang sedang duduk-duduk di sekitar situ, mendengar jeritan itu dan menengok ke arah halaman depan gedung.
PEMUDA 1
Hey, kalian dengar itu ? Ada maling !
Mereka segera bangkit dan berlari menuju ke halaman depan gedung.
Sementara itu, Bapak Ari berhasil menangkap Pencuri 2 yang terlambat melarikan diri. Melihat itu, PENCURI 3 (32 tahun) segera mengeluarkan pisaunya, lalu menyerang Bapak Ari.
PENCURI 3
Mampus lo !
Diserang secara mendadak, Bapak Ari tidak sempat menghindar. Beliau melepas cengkramannya dari Pencuri 2, dan melangkah mundur sambil memegang pinggangnya yang berlumuran darah. Para pencuri kembali hendak melarikan diri, tapi para pemuda yang ada di sekitar situ, telah sampai.
PEMUDA 1
Wah, beneran ada maling ! Ayo kita hajar mereka !
Dengan jumlah orang lebih banyak, para pemuda itu segera mengeroyok maling-maling yang tertangkap basah itu, dengan memukuli dan menendang mereka. Sementara, Bapak Ari tersungkur ke tanah akibat luka yang dideritanya. Ketika itulah, Pemuda 1 melihat ke arah Bapak Ari.
PEMUDA 1
He.. hey, berenti, berenti ! Ada satpam yang terluka, kita harus membawanya ke rumah sakit !
Beberapa dari mereka berhenti menyerang maling, lalu berusaha menolong Bapak Ari. Sementara yang lain menangkap maling-maling itu.
FADE OUT
10 INT. RUANG KELAS – PAGI
Pemain : Ari, Anto, Guru, Doni, Figuran
FADE IN
Seorang murid bernama ANTO (9 tahun) sedang berdiri di depan kelas sambil memegang selembar kertas. Ia bercerita, sementara guru dan murid lainnya mendengarkan.
ANTO
Minggu lalu, papa dan mama mengajakku ke Taman Safari. Di sana banyak sekali hewan-hewan yang luar biasa. Ada jerapah yang tinggiiiii banget, terus gajah yang besaaar. Pokoknya seru banget deh.
Sang guru bertepuk tangan, diikuti murid-murid.
GURU
Bagus sekali, Anto. Tugas karangan tentang ‘Liburan bersama keluarga’-mu sangat bagus. Nah sekarang...
(Menengok ke arah murid-murid yang masih duduk)
Ari, coba lihat karanganmu.
Ari maju ke depan kelas, tetapi tangannya tidak membawa kertas. Melihat itu, Sang guru-pun merasa bingung.
GURU
Ari, apa kamu nggak membuat tugas mengarang ini ?
Ari terdiam sejenak, lalu mulai bercerita.
ARI
Sekarang, bapak.. udah nggak bisa ngajak Ari liburan. Bapak mati-matian melawan penjahat, dan akhirnya meninggal. Jadi, bapak udah nggak bisa nemenin Ari lagi. Bapak memang hanya seorang satpam, tapi Ari..
(Setengah terisak)
.. bangga sama bapak !
Sementara Ari bercerita, Doni terus memperhatikannya. Wajah Doni tampak penuh penyesalan. Dan ketika Ari selesai, Doni-pun menunduk.
FADE OUT
11 EXT. RUMAH ARI – SIANG
Pemain : Ari.
FADE IN
Di rumahnya, Ari sedang membawa foto ayahnya menuju sebuah meja di sisi ruangan. Ketika hendak menaruh foto tersebut di atas meja, Ari tertegun sejenak melihat komik Superman yang pernah dibelinya. Selama beberapa saat Ari melihat ke arah komik itu.
V.O. ARI
Bapak memang bukan Superman. Ia tidak sekuat Superman, tapi jauh lebih berani dari Superman.
Lalu Ari menaruh foto tersebut di sisi komik itu, dan perlahan air matanya mulai mengalir.
V.O. ARI
Bapak, maafkan Ari karena pernah merasa malu, punya bapak seorang satpam. Sekarang Ari sangat bangga sama bapak.
Ari menghapus air matanya.
Share This Thread