Spoiler untuk sejarah medan :
Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai.
Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya residen Pesisir Timur serta Sultan Deli pindah ke Medan. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, ter setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan.
Tetapi setelah tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan.
Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama.
Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat.
Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kota/kabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, batas wilayah Medan adalah sebagai berikut:
Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah yang kaya dengan sumber daya alam (SDA), khususnya di bidang perkebunan dan kehutanan. Karena secara geografis Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber daya alam, seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain. Kondisi ini menjadikan kota Medan secara ekonomi mampu mengembangkan berbagai kerjasama dan kemitraan yang sejajar, saling menguntungkan, saling memperkuat dengan daerah-daerah sekitarnya.Code:Utara | Selat Malaka Selatan | Kabupaten Deli Serdang Barat | Kabupaten Deli Serdang Timur | Kabupaten Deli Serdang
Di samping itu sebagai daerah pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Medan memiliki posisi strategis sebagai gerbang (pintu masuk) kegiatan perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri (ekspor-impor). Posisi geografis Medan ini telah mendorong perkembangan kota dalam dua kutub pertumbuhan secara fisik, yaitu daerah Belawan dan pusat Kota Medan saat ini.
Kota Medan dipimpin oleh seorang wali kota. Saat ini, jabatan wali kota Medan dijabat oleh Rahudman Harahap dengan jabatan wakil wali kota dijabat oleh Dzulmi Eldin. Wilayah Kota Medan dibagi menjadi 21 kecamatan
- Medan Tuntungan
- Medan Johor
- Medan Amplas
- Medan Denai
- Medan Area
- Medan Kota
- Medan Maimun
- Medan Polonia
- Medan Baru
- Medan Selayang
- Medan Sunggal
- Medan Helvetia
- Medan Petisah
- Medan Barat
- Medan Timur
- Medan Perjuangan
- Medan Tembung
- Medan Deli
- Medan Labuhan
- Medan Marelan
- Medan Belawan
Spoiler untuk sungai yang ada di medan :
- Sungai Belawan
- Sungai Bedera
- Sungai Sikambing
- Sungai Putih
- Sungai Babura
- Sungai Deli
- Sungai Sulang-Saling
- Sungai Kera
- Sungai Tuntungan
Spoiler untuk danau yang ada di medan :
Spoiler untuk danau toba :
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari **** sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.
Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari **** sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Petraglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi pers di Oxford, Amerika Serikat bahwa telah ditemukan situs arkeologi baru yang cukup spektakuler oleh para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba pada 74.000 tahun yang lalu, dan bukti tentang adanya kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini ternyata hanya sabana (padang rumput). Sementara tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas ini ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah erupsi supervolcano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik. Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3000 mil, dari sumber letusan. Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu.
Spoiler untuk danau linting :
Inilah Danau Linting, sebuah keajaiban di puncak bukit kecil di desa Sibunga-bunga Hilir, Sinembah Tanjung Muda (STM) Hulu, kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara. Dari kota Medan, kami menempuh perjalanan selama 1 jam 45 menit, melewati Simpang Terminal Amplas, Patumbak, desa Talun Kenas, desa Siguci, desa Kuta Jurung, hingga akhirnya sampai ke bibir desa Sibunga-bunga Hilir. Rute antar desa ini cukup menyenangkan karena saya mendapatkan beberapa hal baru. Pemandangan pertama adalah panorama perkebunan PTPN II Patumbak yang kini berubah drastis. Pohon-pohon sawit kelihatan sudah tua dan sebagian mati. Di antara bangkai sawit yang lapuk dan menghitam, tanaman jagung sedang berbunga dan mengundang berbagai jenis lebah.
Dulu lokasi ini merupakan bukit yang tinggi. Suatu hari dengan hitungan detik terasa ada getaran sehingga hanya dalam beberapa bulan bukit itu berubah menjadi danau yang indah ujar warga di sekitar Danau Linting, Kabupaten Deli Serdang, Sumut. Penduduk setempat menilai lokasi itu dinilai cukup bagus untuk objek wisata. Selain pemandangan menuju lokasi yang asri dan hijau, di danau itu sendiri, cocok berenang dan mandi karena airnya masih bersih.
Masyarakat, memercayai danau itu memiliki nilai magis sehingga setiap pengunjung dipesankan agar tidak berbicara seenaknya. “Di sekitar lokasi tidak bisa bicara kotor. Bisa berakibat kepada pengunjung, antara lain sakit,” tutur Boru Barus, seorang warga setempat. Danau Linting menyuguhkan keindahan air dan alam yang selaras, sehingga dapat membuat pengujung tenang dan enak memandangnya.
Eksotisme Danau Linting, sungguh luar biasa. Airnya biru karena masih bersih, sehingga para pengunjung yang mandi merasakan air yang benar-benar bersih. Danau tenang berukuran sekitar 1 hektare itu hanya satu jam dari Lubuk Pakam, ibu kota Kabupaten Deli Serdang, Sumut.
Sepanjang perjalanan menuju Danau Linting, para pengunjung akan disuguhkan hamparan hijau pepohonan yang menghiasi sisi jalan. Suasana segar dan nyaman akan terasa ketika memasuki lokasi, berbeda jauh dengan hingar bingar kota yang penuh polusi. Objek wisata alam yang indah ini belum mendapat sentuhan dari pemerintah daerah, sehingga Danau Linting di Desa Sibunga-Bunga, Kecamatan Senembah Tanjung Muda (STM) Hulu itu boleh disebut bak gadis perawan nan rupawan.
Danau Linting dalam sejarahnya merupakan kawah atau sebuah retakan dari peristiwa vulkanik. Hal itu terbukti dari kandungan belerang yang cukup tinggi dan baik dijadikan obat.
Beberapa masyarakat sekitar menyatakan keistimewaan danau itu masih terpendam dibandingkan pantai Sibiru-Biru. Namun kalau sudah dibuka, maka daya tariknya akan bisa lebih daripada lokasi lainnya. Warga berharap agar danau tersebut ditata, karena bila sudah dibuka, akan didatangi banyak orang.
Spoiler untuk danau sidihoni :
Danau Sidihoni terletak di Kecamatan Pangururan, Pulau Samosir.Air danau ini sering berubah warnanya, dan oleh penduduk setempat perubahan warna ini dihubungkan dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Indonesia.
Danau Sidihoni berjarak 8 kilometer dari Pangururan ini cukup indah. Pemandangan di sekitar danau bisa dipantulkan oleh
air danau. Dikelilingi oleh bukit landai berwarna hijau muda dan deretan pohon pinus, semakin menambah keindahan. Sayang, danau berair jernih ini belum dikelola dengan baik.
Sebagian besar penduduk di sekitar danau masih memanfaatkan airnya untuk fasilitas “mandi cuci kakus” (MCK). Terbatasnya sarana prasarana transportasi juga membuat obyek wisata ini jarang mendapat kunjungan wisatawan.
Spoiler untuk danau aek natonang :
Danau Aek Natonang terletak di Desa Tanjungan, Kecamatan Simanindo, Pulau Samosir. Aksesibilitas ke danau seluas 105 hektar ini juga kurang baik. Ditambah minimnya sarana prasarana pendukung, membuat Danau Aek Natonang tidak mendapat kunjungan wisatawan dan direncanakan sebagai areal Hutan Wisata.
Danau Aek Natonang ternyata sangat indah. Meskipun airnya tidak sejernih air Danau Toba, namun ketenangan air dan suasana alamnya yang asri membuat siapa pun yang berkujung ke sini betah untuk berlama-lama. Sayang, di tempat ini belum terdapat satu pun sarana pendukung untuk mengundang minat wisatawan untuk berkunjung ke sini. Alhasil, kebosanan, mungkin menjadi sebuah “hadiah” yang lama-lama merasuk ketika tiba di sini.
Spoiler untuk demografi kota medan :
Berdasarkan data kependudukan tahun 2005, penduduk Medan diperkirakan telah mencapai 2.036.018 jiwa, dengan jumlah wanita lebih besar dari pria, (1.010.174 jiwa > 995.968 jiwa). Jumlah penduduk tersebut diketahui merupakan penduduk tetap, sedangkan penduduk tidak tetap diperkirakan mencapai lebih dari 500.000 jiwa, yang merupakan penduduk komuter.
Dengan demikian Medan merupakan salah satu kota dengan jumlah penduduk yang besar.
Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010, penduduk Medan berjumlah 2.109.339 jiwa. Penduduk Medan terdiri atas 1.040.680 laki-laki dan 1.068.659 perempuan.
Di siang hari, jumlah ini bisa meningkat hingga sekitar 2,5 juta jiwa dengan dihitungnya jumlah penglaju (komuter). Sebagian besar penduduk Medan berasal dari kelompok umur 0-19 dan 20-39 tahun (masing-masing 41% dan 37,8% dari total penduduk).
Dilihat dari struktur umur penduduk, Medan dihuni lebih kurang 1.377.751 jiwa berusia produktif, (15-59 tahun). Selanjutnya dilihat dari tingkat pendidikan, rata-rata lama sekolah penduduk telah mencapai 10,5 tahun. Dengan demikian, secara relatif tersedia tenaga kerja yang cukup, yang dapat bekerja pada berbagai jenis perusahaan, baik jasa, perdagangan, maupun industri manufaktur.
Laju pertumbuhan penduduk Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan—tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004. Sedangkan tingkat kapadatan penduduk mengalami peningkatan dari 7.183 jiwa per km² pada tahun 2004.
Jumlah penduduk paling banyak ada di Kecamatan Medan Deli, disusul Medan Helvetia dan Medan Tembung. Jumlah penduduk yang paling sedikit, terdapat di Kecamatan Medan Baru, Medan Maimun, dan Medan Polonia.
Tingkat kepadatan Penduduk tertinggi ada di kecamatan Medan Perjuangan, Medan Area, dan Medan Timur. Pada tahun 2004, angka harapan hidup bagi laki-laki adalah 69 tahun sedangkan bagi wanita adalah 71 tahun.
Mayoritas penduduk kota Medan sekarang ialah Suku Jawa, dan suku-suku dari Tapanuli (Batak, Mandailing, Karo). Di Medan banyak pula orang keturunan India dan Tionghoa. Medan salah satu kota di Indonesia yang memiliki populasi orang Tionghoa cukup banyak.
Keanekaragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jl. Zainul Arifin dikenal sebagai Kampung Keling, yang merupakan daerah pemukiman orang keturunan India.
Spoiler untuk situs pariwisata kota medan :
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air (yang merupakan ikon kota Medan), Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api, dan juga Gedung London Sumatera.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Daerah Kesawan masih menyisakan bangunan-bangunan tua, seperti bangunan PT. London Sumatra, dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura. Ruko-ruko ini, kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya.
Saat ini Pemerintah Kota merencanakan Medan sebagai Kota Pusat Perbelanjaan dan Makanan. Diharapkan dengan adanya program ini menambah arus kunjungan dan lama tinggal wisatawan ke kota ini.
Di daerah Kesawan ini, terdapat Kantor Notaris/PPAT Hj. Chairani Bustami, S.H. yang merupakan salah satu Notaris tertua di Medan, setelah Alm. A.P. Parlindungan, S.H.
Saat ini Hj. Chairani telah pensiun dan aktif mengajar di Universitas Sumatera Utara. Aktivitas kantor ini kemudian digantikan oleh putra-putrinya yang juga meneruskan profesi orang tuanya sebagai Notaris.
Spoiler untuk Bangunan Tua :
- Kantor Balai Kota
Spoiler untuk kantor balai kota :- Kantor Pos Pusat
Spoiler untuk kantor pos pusat :- Stasiun Kereta Api Lama
Spoiler untuk stasiun kerata api lama :- Menara Bakaran Batu
- Istana Maimoon
Spoiler untuk istana maimun :- Menara Air Tirtanadi
Spoiler untuk menara air tirtanadi :- Tjong A Fie Mansion
Spoiler untuk tjong a fie mansion :- PT PP London Sumatera
Spoiler untuk pt pp london sumatera :- Gedung Sekolah Madrasah Aliyah Negeri 2 Model Medan
Spoiler untuk Hotel :
- Grand Angkasa International Hotel
- Danau Toba International Hotel
- JW Marriott
- Grand Aston City Hall
- Grand Swissbell Hotel
- The Aryaduta Hotel
- Hotel Citi International
- Santika Premiere Dyandra Hotel
- Hotel Deli River
- Garuda Plaza Hotel
- Alpha Inn
- Grand Delta Hotel
- Asean International Hotel
- Hotel Soechi International
- Hotel Tiara Medan
- Hotel Haji Amir
Spoiler untuk Tempat Ibadah :
- Masjid Raya Al-Mashun
- Masjid Al-Musabbihin Tasbi
- Masjid Al-Huda
- Graha Bunda Maria Annai Velangkani
- Katedral Roma Katholik
- Kuil Shri Mariamman
- Maha Vihara Maitreya
- Kelenteng Gunung Timur
Spoiler untuk Wisata Kuliner :
- Merdeka Walk, pusat jajanan 24 jam yang terletak di Lapangan Merdeka Medan dan tepat berada di seberang Balai Kota Medan.
- Ramadhan Fair, khusus dibuka pada saat bulan puasa (Ramadhan) terletak bersebelahan dengan Mesjid Raya Medan.
- Kuliner Pagaruyung, masakan India & Indonesia di daerah "Kampung Keling" ("Kampung Madras").
- Pasar Merah Square, terletak di Jalan H.M. Jhoni, berdekatan dengan Kampus ITM & UMSU.
- Amaliun Food Court, terletak di Jalan Amaliun, dekat dengan Yuki Simpang Raya.
- Jalan Dr. Mansyur (Kampus USU), pilihan berbagai cafe yang menawarkan beragam hidangan.
- Jalan Semarang, masakan Tionghoa pada malam hari.
Spoiler untuk transportasi :
Spoiler untuk Darat :
Terminal yang melayani warga Medan:
- Terminal Sambu
- Terminal Pinang Baris
- Terminal Amplas
Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya (becak mesin/ becak motor) yang dapat ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa (becak dayung), becak motor dapat membawa penumpangnya kemana pun di dalam kota. Selain becak, dalam kota juga tersedia angkutan umum berbentuk minibus (angkot/oplet) dan taksi.
Pengemudi becak berada di samping becak, bukan di belakang becak seperti halnya di Jawa, yang memudahkan becak Medan untuk melalui jalan yang berliku-liku dan memungkinkan untuk diproduksi dengan harga yang minimal, karena hanya diperlukan sedikit modifikasi saja agar sepeda atau sepeda motor biasa dapat digunakan sebagai penggerak becak. Desain ini mengambil desain dari sepeda motor gandengan perang Jerman di Perang Dunia II.
Sebutan paling khas untuk angkutan umum adalah Sudako. Sudako pada awalnya menggunakan minibus Daihatsu S38 dengan mesin 2 tak kapasitas 500cc. Bentuknya merupakan modifikasi dari mobil pick up. Pada bagian belakangnya diletakkan dua buah kursi panjang sehingga penumpang duduk saling berhadapan dan sangat dekat sehingga bersinggungan lutut dengan penumpang di depannya.
Trayek pertama kali sudako adalah "Lin 01", (Lin sama dengan trayek) yang menghubungkan antara daerah Pasar Merah (Jl. HM. Joni), Jl. Amaliun dan terminal Sambu, yang merupakan terminal pusat pertama angkutan penumpang ukuran kecil dan sedang. Saat ini "Daihatsu S38 500 cc" sudah tidak digunakan lagi karena faktor usia, dan berganti dengan mobil-mobil baru seperti Toyota Kijang, Isuzu Panther, Daihatsu Zebra, dan Espass.
Selain itu, masih ada lagi angkutan lainnya yaitu bemo, yang berasal dari India. Beroda tiga dan cukup kuat menanjak dengan membawa 11 penumpang. Bemo kemudian digantikan oleh Bajaj yang juga berasal dari India, yang di Medan dikenal dengan nama "toyoko".
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan di sebelah utara, dan Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantar dan Tebing Tinggi-KisaranTanjungbalai-Rantau Prapat di tenggara. Jalan Tol Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya.
Spoiler untuk Laut :
Kuli **** dari Shantou melabuh di pelabuhanBelawan.
Pelabuhan Belawan terletak di bagian utara kota. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan Indonesia tersibuk di luar pulau Jawa. Layanan kapal feri menghubungkan Belawan dengan Penang, Malaysia.
Spoiler untuk Udara :
Bandar Udara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota, menghubungkan Medan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Batam, Palembang, Jakarta, Gunung Sitoli serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh, Alor Setar di Malaysia, dan Singapura. Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu di kabupaten Deli Serdang sedang dalam pembangunan.
Spoiler untuk best spot for shoping di medan :
- Pajak Ikan*
Meski namanya pajak (pasar ) ikan, bukan berarti tempat ini menjual ikan.Tetapi, Pajak Ikan Lama yang berada di Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, justru menjual aneka tekstil, karpet, bahkan sampai air zamzam. Ulos dan pakaian tradisional khas Batak lainnya juga bisa Anda beli di sini.
Pasar yang sudah berjalan lebih dari 100 tahun itu kini menjadi pusat perdagangan tekstil di Kota Medan. Yang perlu dicatat, Anda harus pintar-pintar menawar, kalau tidak bisa rugi sendiri.
- Barang Antik
Untuk kolektor barang antik, silahkan berkunjung ke Jalan Merak Jingga, Medan. Di kawasan yang dulu bernama Jalan Gudang ini terdapat tiga toko yang menjual barang antik. Tempatnya pun saling berdekatan. Di sini beragam benda-benda unik dan antik berusia ratusan tahun bisa Anda dapati. Mulai furniture, berjenis-jenis porselin, jam kuno, piano, uang kertas kuno, koin hingga sepeda antik.
- Pasar Buku
Bagi yang hobi membaca, Anda bisa mencari buku-buku tua di kawasan Lapangan Merdeka atau tepat di depan stasiun besar kereta Api Medan. Kawasan pasar buku ini merupakan pengganti pasar buku Titi Gantung yang sempat menjadi surga para kolektor buku. Meski saat ini lebih banyak menjual buku-buku sekolah, namun siapa tahu, Anda bisa menemukan buku yang selama ini Anda cari.
- Pakaian Bekas alias Monza
Bila Anda punya waktu lebih longgar, tak salah kalau menikmati nuansa dan sejarah monza (Mongonsidi Plaza ) Medan yang terkenal dekade 1980 hingga 1990-an itu. Sekalipun yang dijual pakaian-pakaian second hand jelas tak bisa dijadikan alasan untuk menilai miring keberadaannya. Mungkin saja Anda dapat menemukan baju, tas sepatu berkualitas tanpa perlu mengeluarkan banyak uang.
Beberapa lokasi penjual monza yang bisa Anda kunjungi antara lain : Jalan Mongonsidi, Pasar Simpang Melati (pavorit baru pemburu pakaian bekas), Jalan Pancing atau Perumnas Simalingkar,Medan.
Sedangkan untuk kawula muda yang ingin mencari pakaian khas Medan, silahkan mengunjungi Hels, sebuah clothing company yang menjual aneka produk fashion khas Medan. Alamatnya di Jalan Sei Batang Serangan 39/54 Medan.
- Jalan Majapahit dan Jalan Meranti
Last but not list untuk buah tangan Medan yang melegenda adalah Bika Ambon, Markissa, Lapis Legit yang bisa Anda temui di sepanjang Jalan Majapahit Medan. Sedangkan untuk Bolu Meranti bisa dibeli di Jalan Meranti, tak jauh dari Hotel Asean Medan.
Spoiler untuk best spot art-culture & religy di medan :
Untuk Anda yang ingin melihat lebih dekat kesenian daerah dari beragam etnis di kota ini ada baiknya berkunjung saat digelar kegiatan wisata. Anda silahkan datang pada saat-saat :
- Pekan Raya Sumatera Utara setiap April,
- Medan Fair yang dilaksanakan menyambut Hari Ulang Tahun Kota Medan (bulan September)
- Pameran Flora dan Fauna (Agustus)
- Ramadhan Fair yang digelar selama bulan puasa Ramadhan.Keindahan alam dan keragaman budaya Sumatera Utaramasuk tujuan popular wisata internasional. Berbicara tentang keunikan budaya, Medan boleh berbangga karena kota ini kerap rutin menggelar iven-iven bertajuk budaya dan religi yang tujuan nya menyajikan keberagaman dalam kebersamaan warganya.
Spoiler untuk best spot for family holiday in medan :
- Rahmad Galery
Spoiler untuk rahmadgallerypict :
Di samping objek-objek wisata umum yang sudah Anda datangi, Medan juga mempunyai tempat wisata yang tidak ada di kota lain. Yang paling istimewa adalah Rahmad Galery di Jalan S. Parman Medan. Kelebihan tempat ini karena anak-anak Anda akan dikenalkan pada ratusan jenis satwa langka dari berbagai belahan dunia yang sudah dibekukan.- Taman Buaya Asam Kumbang
Spoiler untuk taman buaya asam kumbang :Sesuai dengan namanya, di tempat ini memang lokasi penangkaran buaya. Taman Buaya Asam Kumbang yang sudah ada sejak 1959 itu berada di Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal. Di areal seluas 2 hektar tersebut, Taman Buaya Asam Kumbang setidaknya mengoleksi 2700-an ekor buaya berbagai jenis. Selain akan dihibur oleh berbagai atraksi buaya, di sini Anda maupun anak-anak akan melihat buaya sepanjang 7 meter.
Spoiler untuk makanan&minuman khas medan :
Spoiler untuk Bika Ambon :
Bika ambon adalah sejenis penganan asal Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat.
Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas. Walaupun namanya mengandung kata "ambon", bika ambon justru dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah merupakan kawasan penjualan bika ambon yang paling terkenal. Di sana terdapat sedikitnya 40 toko yang menjual kue ini.
Bika ambon biasanya dapat bertahan dalam kondisi terbaik selama sekitar empat hari karena setelah itu kue tersebut mulai mengeras.
Spoiler untuk Lemang :
Lemang adalah makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak dengan dicampur santan. Cara memasak nya juga agak unik, campuran ketan dibungkus dengan daun pisang seperti lontong dan dimasukkan kedalam bambu lalu dibakar sampai matang.
Spoiler untuk Durian Medan :
Kota medan juga terkenal dengan duriannya yang khas. Ini dia.... , rasanya manis , dan daging duriannya banyak dan besar-besar.
Spoiler untuk Sayur Daun Ubi Tumbuk :
Sayur ini terbuat dari daun ubi (singkong) yang ditumbuk sampai halus dan dimasak dengan santan dan bumbu-bumbu.
Spoiler untuk Arsik Ikan Mas :
Arsik ikan mas adalah makanan bersantan tapi bukan gulai. Rasanya asam karena adanya andaliman dan asam galugur. Selain andaliman, yang bikin khas adalah bawang batak. Ada juga yang menambahkan susu kerbau ke dalam masakan ini.
Spoiler untuk Lontong Medan :
Makanan yang satu ini sangat mudah dijumpai di pagi hari dipinggir jalan karena lontong sangat enak dibuat untuk sarapan, orang yang ingin pergi bekerja kalau tidak sempat sarapan dirumah pasti membeli lontong di pinggir jalan atau warung-warung.
Spoiler untuk Soto Medan :
Soto asal kota Medan ini menggunakan santan sebagai bahan cairnya, Untuk isinya soto Medan memakai daging ayam, telur rebus, kentang, emping, tomat dan taburan bawang goreng.
Spoiler untuk Roti Ketawa :
Anda jangan takut makan roti ini karena namanya, walaupun namanya roti ketawa tapi roti ini tidak akan membuat kita jadi tertawa-tawa saat memakannya. Bentuk nya yang bulat dan ada belahan di permukaan nya sehingga terlihat seperti sebuah senyuman/ketawa. Mungkin hal ini yang menjadi asal mula roti ini disebut dengan nama Roti ketawa. Roti ketawa di beberapa daerah disebut juga dengan Onde onde ketawa. Roti ini memiliki tekstur yang sedikit keras , dan juga rapuh jika baru saja di produksi/dimasak.
Spoiler untuk Pisang Molen :
Pisang molen adalah kue yang berbahan baku pisang yang dibungkus dengan adonan tepung lalu digoreng.
Spoiler untuk air nira :
Air Nira terkenal sebagai minuman khas daerah medan , rasanya sangat manis sebelum difermentasi , dan bahan baku untuk pembuatan tuak ( minuman keras ) & gula-gula ( manisan).
sumber :
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
sekian dl , terbuka untuk saran & kritik , kalau salah tempat mohon maaf , saya kira ini tempat yang pas untuk mengenalkan kota medan . menerima cendol dan thanks , no bata
Share This Thread