Reynard dan Vagna saling berpandangan.
“Suster, apa maksud tulisan Anda itu ?”
Suster Augustine kembali menulis, ‘Gadis yang berkonsultasi dengan saya, yang mirip dengan patung Lost Hope itu. Bukankah kalian yang telah menolongnya ?’
Mata Reynard-pun terbelalak.
“Ta.. tapi, kami bahkan tidak tahu namanya ! Bukankah Anda sendiri yang menolak untuk memberi nama gadis tersebut ? Selain itu, apa maksud Anda dengan ‘menolongnya’ ?”
Mendengar kata-kata Reynard, Suster Augustine-pun tampak memikirkan sesuatu.
Sementara Vagna, dengan agak berhati-hati, bertanya, “Apa maksud Anda, ada suatu kejadian di antara perjumpaan terakhir kami dengan Anda, hingga saat ini ? Dan kejadian itu, membuat gadis tersebut tertolong ?”
Suster Augustine mengangguk.
“Kalau begitu, bagaimana Anda bisa mengetahuinya ?”
Suster Augustine menulis, ‘Pagi-pagi sekali, ketika saya membuka kapel, gadis itu sedang berdoa di sana. Padahal sebelumnya, ia hanya sekali pergi ke kapel, yaitu untuk berkonsultasi dengan saya. Dan juga, wajahnya tampak berbeda dari sebelumnya. Itulah sebabnya saya yakin, kalian telah melakukan sesuatu baginya.’
Tiba-tiba Reynard menyela, “Jadi maksud Anda, bahaya yang mengancam gadis yang telah berkonsultasi dengan Anda, sudah lewat ?”
‘Saya rasa begitu.’
Reynard menghela nafas, dan senyum-pun tampak di bibirnya.
“Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi kurasa untuk sementara, kita bisa lega.”, tapi kemudian, wajah Reynard kembali serius, “Tapi bukan berarti pembunuh itu sudah berhenti ! Masih ada beberapa patung lain di sekolah ini, dan sebelum jatuh korban berikutnya, kita harus berusaha untuk menemukannya !”
Share This Thread