Results 1 to 2 of 2
http://idgs.in/37849
  1. #1
    CrL-bLaCk-'s Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    -
    Posts
    10,051
    Points
    15,892.40
    Thanks: 13 / 232 / 105

    Default 100 Hari Mencari Cinta

    Peter dan Tina sedang duduk bersama di taman kampus tanpa melakukan
    apapun, hanya memandang langit sementara sahabat-sahabat mereka sedang
    asik bercanda ria dengan kekasih mereka masing-masing.

    Tina: "Duh bosen banget. Aku harap aku juga punya pacar yang bisa
    berbagi waktu denganku."

    Peter: "kayaknya cuma tinggal kita berdua deh yang jomblo. cuma kita
    berdua saja yang tidak punya pasangan sekarang."
    (keduanya mengeluh dan berdiam beberapa saat)

    Tina: "Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita adakan permainan yuk?"

    Peter: "Eh? permainan apaan?"

    Tina: "Eng... gampang sih permainannya. Kamu jadi pacarku dan aku jadi
    pacarmu tapi hanya untuk 100 hari saja. gimana menurutmu?"

    Peter: "baiklah... lagian aku juga gada rencana apa-apa untuk beberapa
    bulan ke depan."

    Tina: "Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya... semangat dong! hari ini
    akan jadi hari pertama kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?"

    Peter: "Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak salah film The Troy lagi
    maen deh. katanya film itu bagus"

    Tina: "OK dech.... Yuk kita pergi sekarang. tar pulang nonton kita ke
    karaoke ya...
    ajak aja adik kamu sama pacarnya biar seru."

    Peter : "Boleh juga..."
    (mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan Peter mengantarkan Tina pulang
    malam harinya)

    Hari ke 2:
    Peter dan Tina menghabiskan waktu untuk ngobrol dan bercanda di kafe,
    suasana kafe yang remang-remang dan alunan musik yang syahdu membawa
    hati
    mereka pada situasi yang romantis. Sebelum pulang Peter membeli sebuah
    kalung perak berliontin bintang untuk Tina.

    Hari ke 3:
    Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mencari kado untuk seorang
    sahabat Peter.
    Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan, mereka memutuskan membeli
    sebuah miniatur mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat duduk di
    foodcourt, makan satu potong kue dan satu gelas jus berdua dan mulai
    berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

    Hari ke 7:
    Bermain bowling dengan teman-teman Peter.
    Tangan tina terasa sakit karena tidak pernah bermain bowling sebelumnya.
    Peter memijit-mijit tangan Tina dengan lembut.

    Hari ke 25:
    Peter mengajak Tina makan malam di Ancol Bay.
    Bulan sudah menampakan diri, langit yang cerah menghamparkan ribuan
    bintang dalam pelukannya.
    Mereka duduk menunggu makanan, sambil menikmati suara desir angin
    berpadu
    dengan suara gelombang bergulung di pantai. Sekali lagi Tina memandang
    langit, dan melihat bintang jatuh.
    Dia mengucapkan suatu permintaan dalam hatinya.

    Hari ke 41:
    Peter berulang tahun. Tina membuatkan kue ulang tahun untuk Peter.
    Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih sayang yang mulai timbul
    dalam hatinya membuat kue buatannya itu menjadi yang terbaik. Peter
    terharu menerima kue itu, dan dia mengucapkan suatu harapan saat meniup
    lilin ulang tahunnya.

    Hari ke 67:
    Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar, makan es krim bersama,dan
    mengunjungi stand permainan. Peter menghadiahkan sebuah boneka teddy
    bear
    untuk Tina, dan Tina membelikan sebuah pulpen untuk Peter.

    Hari ke 72:
    Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran lampion dari negeri China.
    Tina penasaran untuk mengunjungi salah satu tenda peramal.
    Sang peramal hanya mengatakan "Hargai waktumu bersamanya mulai sekarang"
    kemudian peramal itu meneteskan air mata.

    Hari ke 84:
    Peter mengusulkan agar mereka refreshing ke pantai.
    Pantai Anyer sangat sepi karena bukan waktunya liburan bagi orang lain.
    Mereka melepaskan sandal dan berjalan sepanjang pantai sambil
    berpegangan
    tangan,
    merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air laut menghempas kaki mereka.
    Matahari terbenam, dan mereka berpelukan seakan tidak ingin berpisah
    lagi.

    Hari ke 99:
    Peter memutuskan agar mereka menjalani hari ini dengan santai dan
    sederhana.
    Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di sebuah taman kota.

    15:20 pm
    Tina: "Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. "
    Peter: "Tunggu disini, aku beli minuman dulu. Aku mau teh botol saja.
    Kamu mau minum apa?"
    Tina: "Aku saja yang beli. kamu kan capek sudah menyetir keliling kota
    hari ini. Sebentar ya"
    Peter mengangguk. kakinya memang pegal sekali karena dimana-mana Jakarta
    selalu macet.

    15:30 pm
    Peter sudah menunggu selama 10 menit and Tina belum kembali juga.
    Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari menghampirinya dengan wajah
    panik.
    Peter : "Ada apa pak?"
    Orang asing: "Ada seorang perempuan ditabrak mobil. Kayaknya perempuan
    itu adalah temanmu"
    Peter segera berlari bersama dengan orang asing itu.
    Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik matahari
    siang,tergeletak
    tubuh Tina bersimbah darah, masih memegang botol minumannya.
    Peter segera melarikan mobilnya membawa Tina ke rumah sakit terdekat.
    Peter duduk diluar ruang gawat darurat selama 8 jam 10 menit.
    Seorang dokter keluar dengan wajah penuh penyesalan.

    23:53 pm
    Dokter: "Maaf, tapi kami sudah mencoba melakukan yang terbaik.
    Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa akan segera menjemput.
    Kami menemukan surat ini dalam kantung bajunya."
    Dokter memberikan surat yang terkena percikan darah kepada Peter dan dia
    segera masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat Tina. Wajahnya pucat
    tetapi terlihat damai.
    Peter duduk disamping pembaringan tina dan menggenggam tangan Tina
    dengan
    erat.
    Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter merasakan torehan luka yang
    sangat dalam di hatinya.
    Butiran air mata mengalir dari kedua belah matanya.
    Kemudian dia mulai membaca surat yang telah ditulis Tina untuknya.

    Dear Peter...
    ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
    Aku menikmati hari-hari yang kulalui bersamamu.
    Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak bisa ditebak,
    tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan dalam hidupku.
    Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria yang berharga dalam hidupku.
    Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk mengenalmu lebih dalam lagi
    sebelumnya.
    Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya berharap kita bisa
    memperpanjang hari-hari kebersamaan kita. Sama seperti yang kuucapkan
    pada bintang jatuh malam itu di pantai,
    Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam hidupku. Aku ingin menjadi
    kekasihmu selamanya dan berharap kau juga bisa berada disisiku seumur
    hidupku. Peter, aku sangat sayang padamu.

    23:58
    Peter: "Tina, apakah kau tahu harapan apa yang kuucapkan dalam hati
    saat
    meniup lilin ulang tahunku?
    Aku pun berdoa agar Tuhan mengijinkan kita bersama-sama selamanya.
    Tina, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang kita lalui baru berjumlah
    99 hari!
    Kamu harus bangun dan kita akan melewati puluhan ribu hari bersama-sama!
    Aku juga sayang padamu, Tina. Jangan tinggalkan aku, jangan biarkan aku
    kesepian!
    Tina, Aku sayang kamu...!"

    Jam dinding berdentang 12 kali.... jantung Tina berhenti berdetak.
    Hari itu adalah hari ke 100...



    PS:
    Katakan perasaanmu pada orang yang kau sayangi sebelum terlambat.
    Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi besok.
    Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan meninggalkanmu dan tidak akan
    pernah kembali lagi.


    True love doesn't have a happy ending, because true love never ends....

  2. Hot Ad
  3. #2
    3agl3one's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Posts
    2,594
    Points
    761.00
    Thanks: 68 / 30 / 14

    Default

    up ah... nice story nie temen2, dibaca pls
    yang suka becanda autis, BACA

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •