ketika dia pergi
aku kehilangan separuh jiwaku
aku jatuh tanpa pegangan
aku hidup, ataukah mati?
bahasa cinta yang sering bermain di khayalku
hilang lenyap tanpa bekas
yang ada hanya kata-kata penuh kekecewaan
aku merendahkan diriku hingga menyatu dengan debu
kutemani detik yang berjalan tanpa rasa bosan
dengan pikiran kosong dan hati yang remuk redam.
tujuan seakan kehilangan makna
dan hidupku bagai mayat berjalan
sakitnya tak perlu ditanya
aku sendirian...
cinta pergi meninggalkanku
kata-kata penuh kasih yang biasa kurangkai
punah, hilang dari perbendaharaan kata-kataku
setiap kumencoba menuliskannya
yang tampak hanya tulisan penuh kekecewaan
penuh kebencian dan rasa kasihan terhadap diri sendiri,
tanpa makna, aku sungguh rendah.
akankah waktu menyembuhkan segalanya?
mungkin tidak sesederhana itu
atau mungkin itu terjadi, karena kumenutup hatiku terhadap rasa sakit
aku mengeraskan hati bagai batu
setiap kali kenangan tentangnya muncul,
kupaksa diriku untuk melupakan
bahwa aku adalah seorang manusia yang punya rasa, dan cinta.
tangan-tangan tulus membantuku tuk bangun
dan kurasakan cinta mereka, tanpa pamrih dan begitu indah
melembutkan kembali hatiku yang keras
membaharui pengertianku tentang arti cinta
kini kuraih tangan-tangan itu
bermain bersama mereka
dengan cinta yang lain, cinta yang takkan pernah berakhir
karena kutahu, mereka selalu ada untukku
dan aku selalu ingin ada bersama mereka
Share This Thread