Results 1 to 8 of 8
http://idgs.in/587876
  1. #1
    CRoesLI's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Public Server!!
    Posts
    3,424
    Points
    3.21
    Thanks: 8 / 62 / 57

    Thumbs up [EVENT] Down Syndrome


    Uploaded with ImageShack.us




    Code:
    I. Pengertian
    
    II. Ciri-Ciri
    
    III. Penyebab
    
    IV. Pencegahan
    
    V. Penyembuhan
    
    VI. Tambahan
    
    VII. Gambar
    Spoiler untuk Pengertian :

    Apa sih Down Syndrome itu? Setelah gw pilah-pilah, menurut gua, Down Syndrome itu adalah kondisi dimana perkembangan fisik dan mental seseorang terganggu karena adanya abnormalitas perkembangan kromosom yaitu terbentuknya penambahan kromosom 21 (trisomi) akibat kegagalan sepasang kromosom untuk memisahkan diri saat terjadi pembelahan (mitosis) ataupun perpindahan kromosom dari tempat lain. Nah, akibat penambahan kromosom ini, maka pasti akan terjadi gangguan pada anak yang mungkin saja terjadi pada saraf, tulang, kulit, jantung, fungsi pencernaan, fungsi pernapasan, dll.

    Kelainan ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tulang dahinya lebih datar, jembatan mata lebih datar, mata kiri dan mata kanan agak berjauhan, posisi daun telinganya lebih rendah, tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar dan menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada tahun 1970, para ahli dari Amerika dan Eropa mengganti nama dari kelainan ini dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. Perbandingan Down Syndrome kira-kira 1 berbanding 700 kelahiran. Di dunia, lebih kurang ada 8 juta anak penderita down syndrome. Di Indonesia, dari hasil survei terbaru, sudah mencapai lebih dari 300.000 orang
    .


    Spoiler untuk Ciri-Ciri :


    * Sifat pada kepala, muka, dan leher :
    1.Mereka mempunyai paras muka yang hampir sama seperti muka orang Mongol. Pangkal hidungnya pesek dan jarak antar kedua mata jauh.
    2.Mereka mempunyai mulut yang kecil tetapi lidah yang besar, sehingga lidah sering terjulur. Pertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur. Poros telinga adalah lebih rendah. Kepala biasanya lebih kecil dan agak lebar dari bagian depan ke belakang. Lehernya agak pendek.
    * Sifat pada tangan dan lengan :
    Mereka mempunyai jari-jari yang pendek dan jari kelingking membengkok ke dalam.
    * Sifat pada kaki :
    Mereka mempunyai kaki agak pendek dan jarak di antara ibu jari kaki dan jari kaki kedua agak jauh terpisah dan telapak kaki.
    * Sifat pada otot :
    Mereka mempunyai otot yang lemah menyebabkan mereka menjadi lemah. Masalah-masalah yang berkaitan dengan anak-anak Down Syndrom mungkin mengalami masalah kelainan organ-organ dalam terutama sekali jantung dan usus.
    * Sifat sosial :
    Mereka mengalami keterbelakangan perkembangan dan kelemahan akal.
    Perkembangan sosial mereka agak menggalakkan, menjadikan mereka digemari oleh ahli keluarga. Mereka juga mempunyai sifat periang.


    Spoiler untuk Penyebab :

    Wanita dengan umur 35 tahun ke atas, saat mengandung lebih riskan untuk melahirkan anak Down Syndrome. 95% penderita Down Syndrome disebabkan kelebihan kromosom 21. Kelebihan ini diakibatkan “non-disjunction” kromosom yang terlibat yaitu kromosom 21 dimana semasa proses pembelahan sel secara mitosis, pemisahan kromosom 21 tidak terjadi dengan sempurna.

    Kemudian kia bertanya-tanya, 5 % lagi kenapa? Sisanya (5%) pengidap Down Syndrome disebabkan oleh mekanisme yang dinamakan “Translocation“. Keadaan ini biasanya terjadi saat pemindahan bahan genetik dari kromosom 14 kepada kromosom 21. Bilangan kromosomnya normal iaitu 23 pasang atau jumlah keseluruhan 46 kromosom. Mekanisme ini biasanya berlaku pada ibu-ibu di peringkat umur yang lebih muda.

    Angka kejadian Down Syndrome dikaitkan dengan usia ibu saat kehamilan:

    15-29 tahun – 1 kasus dalam 1500 kelahiran hidup
    30-34 tahun – 1 kasus dalam 800 kelahiran hidup
    35-39 tahun – 1 kasus dalam 270 kelahiran hidup
    40-44 tahun – 1 kasus dalam 100 kelahiran hidup
    Lebih 45 tahun – 1 kasus dalam 50 kelahiran hidup


    Spoiler untuk Pencegahan :


    Para wanita disarankan untuk tidak hamil setelah usia 35 tahun. Mengingat ini sudah era globalisasi, ini menjadi problem tersendiri dengan banyaknya wanita karir yang menunda perkawinan atau kehamilan. Sangatlah bijaksana bila informasi ini disampaikan bersama-sama oleh petugas keluarga berencana. Berkonsultasilah ke dokter bila seorang pernah mengalami keguguran atau melahirkan anak yang cacat karena mungkin wanita tersebut memerlukan pemeriksaan-pemeriksaan tertentu untuk mencari penyebabnya. Bila sudah terjadi kehamilan pencegahan bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah dan kromosom dari cairan ketuban atau ari-ari.

    Mendeteksi Syndrome Down dapat dilakukan dengan deteksi dini sejak masa kehamilan. Dapat dilakukan tes screening dan tes diagnostic. Dalam tes diagnostik, hasil positif berarti kemungkinan besar pasien menderita penyakit atau kondisi yang memprihatinkan. Tes screening, tujuannya adalah untuk memperkirakan risiko pasien yang memiliki penyakit tersebut. Tes diagnostic cenderung lebih mahal dan memerlukan prosedur yang rumit; tes screening lebih cepat dan mudah dilakukan.

    Beberapa macam screening test :
    1. Maternal Serum Screening

    Darah ibu diperiksa dari kombinasi berbagai marker: alpha-fetoprotein (AFP), unconjugated estriol (uE3), dan human chorionic gonadotropin (hCG) membuat tes standar, yang dikenal bersama sebagai “tripel tes". Tes ini merupakan independen pengukuran, dan ketika dibawa bersama-sama dengan usia ibu, dapat menghitung risiko memiliki bayi dengan Syndrome Down. Selama lima belas tahun terakhir, ini dilakukan dalam kehamilan minggu ke-15 sampai minggu ke-18.
    Baru-baru ini, tanda lain yang disebut Papp-A ternyata bisa berguna bahkan lebih awal.

    - Alphafetoprotein dibuat di bagian rahim yang disebut yolk sac dan di hati janin, dan sejumlah AFP masuk ke dalam darah ibu. Pada sindrom Down, AFP menurun dalam darah ibu, mungkin karena yolk sac dan janin lebih kecil dari biasanya.
    - Estriol adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, menggunakan bahan yang dibuat oleh hati janin dan kelenjar adrenal. Estriol berkurang dalam Syndrome Down kehamilan.
    - Human chorionic gonadotropin adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta, dan digunakan untuk menguji adanya kehamilan. bagian yang lebih kecil tertentu dari hormon, yang disebut subunit beta, adalah sindrom Down meningkat pada kehamilan.
    - Inhibin A adalah protein yang disekresi oleh ovariu, dan dirancang untuk menghambat produksi hormon FSH oleh kelenjar hipofisis. Tingkat inhibin A meningkat dalam darah ibu dari janin dengan Down Syndrome.
    - PAPP-A , yang dihasilkan oleh selubung telur yang baru dibuahi. Pada trimester pertama, rendahnya tingkat protein ini terlihat dalam Syndrome Down kehamilan.

    2. Ultrasound Screening (USG Screening)

    Kegunaan utama USG (juga disebut ultrasonografi) adalah untuk mengkonfirmasi usia kehamilan janin dengan cara yang lebih akurat daripada yang berasal dari siklus haid terakhir. Manfaat lain dari USG juga dapat mengambil masalah-masalah alam medis serius, seperti penyumbatan usus kecil atau cacat jantung. Mengetahui ada cacat ini sedini mungkin akan bermanfaat bagi perawatan anak setelah lahir.

    3. Amniosentesis

    Prosedur ini digunakan untuk mengambil cairan ketuban, cairan yang ada di rahim. Ini dilakukan di tempat praktek dokter atau di rumah sakit. Sebuah jarum dimasukkan melalui dinding perut ibu ke dalam rahim, menggunakan USG untuk memandu jarum. Sekitar satu cairan diambil untuk pengujian. Cairan ini mengandung sel-sel janin yang dapat diperiksa untuk tes kromosom. Dibutuhkan sekitar 2 minggu untuk menentukan apakah janin Syndrome Down atau tidak.

    4.Chorionic Villus Sampling (CVS)

    Dalam prosedur ini, bukan cairan ketuban yang diambil, melainkan jumlah kecil jaringan diambil dari plasenta muda (juga disebut lapisan chorionic). Sel-sel ini berisi kromosom janin yang dapat diuji untuk Syndrome Down. Sel dapat dikumpulkan dengan cara yang sama seperti amniosentesis, tetapi metode lain untuk memasukkan sebuah tabung ke dalam rahim melalui vagina.

    Beberapa macam diagnostic test:
    1. Pemeriksaan fisik penderita
    2. Pemeriksaan kromosom
    3. Pemeriksaan darah (Percutaneus Umbilical Blood Sampling)


    Spoiler untuk Penyembuhan :

    Secara medis, tidak ada obat-obatan yang dapat menyembuhkan penderita ini karena cacatnya pada sel benih yang dibawa dari dalam kandungan. Kita hanya dapat mengembangkan kemampuan penderita Down Syndrome ini semaksimal mungkin agar perbedaannya dengan orang normal tidak begitu jauh.

    Bahkan, menurut penelitian, dengan latihan bisa menaikkan IQ penderita hingga 90. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa anak-anak penderita Syndrome Down yang diberi latihan dini akan meningkat intelegensianya 20% lebih tinggi dibandingkan dengan pada saat mereka mulai mengikuti sekolah formal. Latihan ini harus dilestarikan, walaupun anak sudah dewasa. Bila bayi itu beranjak besar, maka perlu pemeriksaan IQ untuk menentukan jenis latihan/sekolah yang dipilih. Pemeriksaan lain yang mungkin dibutuhkan adalah pemeriksaan jantung karena pada penderita ini sering mengalami kelainan jantung.

    Fisioterapi

    1. Fisioterapi menggunakan tahap perkembangan motorik kasar untuk mencapai manfaat yang maksimal dan menguntungkan untuk tahap perkembangan yang berkelanjutan.
    2. Fisioterapi pada penderita Down Syndrome berguna untuk melatih penderita belajar menggerakkan tubuhnya dengan cara yang tepat. Tanpa fisioterapi, sebagian penderita Down Syndrome menyesuaikan gerakannya untuk mengompensasi otot lemah yang dimilikinya, sehingga selanjutnya akan timbul nyeri atau salah postur.
    3. Tujuan fisioterapi adalah untuk mengajarkan pada anak gerakan fisik yang tepat dan aman. Untuk itu, fisioterapis yang dipakai harus ahli dan berpengetahuan dalam masalah yang sering terjadi pada anak Down Syndrome seperti low muscle tone, loose joint, dan perbedaan yang terjadi pada otot tulangnya.
    4. Dalam fisioterapi, orang tua juga harus berperan serta dalam mendukung sang anak dan mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan sang anak di rumah.

    Beberapa jenis fisioterapi :

    * Terapi Wicara
    Jenis terapi yang diberikan kepada anak Down Syndrome yang mengalami keterlambatan bicara dan juga pemahaman kosakata.
    * Terapi Okupasi
    Jenis terapi yang diberikan untuk melatih penderita untuk lebih mandiri, kognitif/pemahaman. Kemandirian diberikan kerena biasanya penderita terlalu bergantung pada orang lain ataupun bersikap acuh tak acuh. Terapi ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi dengan atau tanpa menggunakan alat.
    * Terapi Remedial
    Jenis terapi yang diberikan bagi penderita yang mengalamin kekurangan kemampuan akademik dan patokan yang digunakan adalah materi sekolah pada umumnya.
    * Terapi Sensori Integrasi
    Sensori Integrasi adalah ketidakmampuan mengolah rangsangan / sensori yang diterima. Jenis terapi ini mengejarkan penderita untuk melakukan aktivitas dengan terstruktur, sehingga kemampuan otak akan meningkat.
    * Terapi Tingkah Laku
    Jenis terapi ini diajarkan pada penderita yang sudah berusia lebih dewasa. Mereka diajarkan untuk memilah dan mengetahui apa saja tindakan dan tingkah laku yang sesuai maupun yang bertolak belakang dengan norma dan aturan di masyarakat.
    * Terapi Alternatif
    Terapi yang bisa dicoba oleh orang tua terhadap sang anak bukan hanya terapi secara medik, tetapi juga terapi secara alternatif. Namun terapi jenis ini belum terbukti manfaatnya secara luas. Terapi alternatif tersebut di antaranya adalah :
    1. Terapi Akupuntur
    Terapi ini dilakukan dengan cara menusuk titik persarafan pada bagian tubuh tertentu dengan jarum. Titik saraf yang ditusuk disesuaikan dengan kondisi sang anak.
    2. Terapi Musik
    Anak dikenalkan nada dan bunyi-bunyian. Bagi anak-anak yang sangat senang dengan musik, kegiatan ini akan sangat menarik bagi mereka. Stimulasi dan daya konsentrasi anak tersebut akan meningkat dan mengakibatkan fungsi tubuhnya yang lain juga membaik secara berkala.
    3. Terapi Lumba-Lumba
    Terapi ini bertujuan merelaksasikan sel-sel saraf otak yang awalnya tegang menjadi relaks ketika mendengar suara lumba-lumba.
    4. Terapi Craniosacral
    Terapi ini dilakukan melalui sentuhan tangan dengan tekanan yang ringan pada syaraf pusat. Dengan terapi ini anak Down Syndrome diperbaiki metabolisme tubuhnya sehingga daya tahan tubuh lebih meningkat.


    Spoiler untuk Tambahan :


    OK... di bagian ini, gw bakal make bahasa yang lebih santai dikit... wkwk. Satu hal yang menarik buat gw, mgkn gw emank ditakdirin buat artikel tentang Down Syndrome. Kurang lebih taon lalu lalu, gw lupa bulan berapa.. Gw gk ada kerjaan dan iseng2 buka tv di rumah.. stlh gonta-ganti chanel akhirnya gw berhenti di trans7. Ada tayangan hitam putih on the weekend yang dipandu si master sulap Indonesia (Deddy Corbuzier). Episode itu menceritakan tentang penderita Down Syndrome yang berprestasi. Ada beberapa penderita yang dihadirkan, tapi gw tertarik sama salah satu doank (kebetulan dia cewek). Namanya adalah Stephanie Handojo. Dia adalah salah satu remaja berusia 18 tahun penderita Syndrome Down yang berprestasi di cabang olah raga renang. Dengan optimis, dia mengutarakan niatnya untuk bisa mengikuti dan memenangkan lomba renang di Olimpiade Athena beberapa bulan lagi. Jujur, gw sempet ketawa dan bertanya pada diri sendiri, apa mungkin?? Setelah itu, gw matiin TV, untuk pergi makan sama keluarga.

    Beberapa hari kemudian, gw baca-baca koran dan yang membuat gw tercengang adalah tertulis "Stephanie Handojo mengharumkan nama Bangsa Indonesia dia Athena Special Olympics 2011". Karena makin penasaran gw coba buka youtube untuk iseng2 cek apakah ada video dari kejuaraan renang yang diikuti oleh Stephanie. Setelah gw cek satu-satu, akhirnya gw menemukan satu video. Saat melihatnya, gw meneteskan air mata.. Terdengar teriakan keluarga phanie yang menyemangati anak mereka terus-menerus, dari posisi phanie yang awalnya kalah, pelan tp pasti dia mampu mengungguli lawanny dan mendapat gold medal... Bagaimana mungkin seorang phanie yang mungkin sering diejek2 atas ketidaknormalannya bisa mengukir prestasi yang sangat membanggakan bagi negara, sedangkan kita yang hidup normal tidak menghargai kehidupan kita ini.

    Kalo Stephanie dan penderita Down Syndrome lain dengan semua keterbatasannya mampu meraih prestasi, kenapa kita gak bisa?? Mulai saat itu gw coba utk lbih menghargai hidup gw. Hidup kita ini pilihan, kita harus berusaha dan memberikan yang terbaik dalam segala hal dan sisanya Yang di atas-lah yang memutuskan..


    Spoiler untuk Gambar :


    Uploaded with ImageShack.us





    Uploaded with ImageShack.us









    Referensi : http://ekky-psikologi08.blogspot.com/2010/04/ dan buku Anak dengan Mental Terbelakang by S.M. Lumban Tobing.
    Last edited by CRoesLI; 23-11-12 at 16:24.
    Kritik dan Saran seputar vGame? http://idgs.in/276403
    Ngobrol-Ngobrol seputar vGame? http://idgs.in/500901
    Daily EVENT vGame? http://idgs.in/348576

  2. Hot Ad
  3. #2
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Saya tidak menemukan cara mendeteksi Down Syndrome melalui USG, setahu saya USG cuma sebagai perantara untuk dilakukan alternatif lainnya.

    Warna tulisan di bagian penyembuhan agak susah dibaca.

    Sumber dari buku harap dicantumkan juga.

    Perlu diketahui bahwa Down Syndrome itu adalah Intelectual Disabilities. Jadi bukan berarti mereka tidak bisa diajarkan prinsip behaviorisme klasik. Minta penjabaran Down Syndrome terkait IQ dan batasannya, tulisan yang kamu buat masih kurang lengkap.

    Apakah ada hubungan antara terjadinya Down Syndrome dengan kualitas seksual orang tua penderita Down Syndrome ?

    Sekian dulu dari saya. Ditunggu jawabannya
    Bagi para pedagang via forum IDGs bisa memanfaatkan jasa berikut untuk memaksimalkan penjualan anda.
    http://forum.indogamers.com/showthread.php?t=253229

  4. #3
    CRoesLI's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Public Server!!
    Posts
    3,424
    Points
    3.21
    Thanks: 8 / 62 / 57

    Default

    ok, sebelumnya thanks atas masukannya
    untuk warna tulisan di bagian penyembuhan sudah saya ubah dan sumber buku sudah saya cantumkan

    untuk pertanyaanya, akan saya jawab satu per satu.

    1. Cara mendeteksi Down Syndrome dengan USG biasanya dilakukan pada usia janin 3 bulan (14 minggu) atau sekitar 5 bulanan
    ^ pada usia 3 bulan dapat dideteksi dengan USG 2D saja, nah biasanya dilihat dari ketebalan tulang leher bagian belakang / tengkuk... jika tebalnya lebih dari 3mm, ada kemungkinan terjadi kelainan pada janin.
    ^ pada usia 5 bulan harus dideteksi dengan USG 4D, nah USG 4D ini punya daya tangkap lebih jelas trhdp kelainan janin.
    biasanya kalo si ibu memeriksakan dirinya ke dokter saat usia janin 5 bulan ini, juga diperiksa jantung si bayi, karena umumnya penderita Down Syndrome mempunyai detak jantung yang lemah..

    2. Ya, penderita Down Syndrome memang bisa diajarkan prinsip behaviour klasik, bahkan yang rumit sekalipun juga bisa. Hanya saja cara mereka belajar tentu lebih lambat ketimbang orang normal dan pasti akan ada hambatan dalam proses belajar tersebut.

    Down Syndrome terkait IQ dan batasannya:
    #kategori ringan (IQ 53-68)
    #kategori sedang (IQ 36-52)
    #kategori berat (IQ 20-35)
    #kategori parah (IQ < 20)

    3. Kalau pengaruh dari kualitas seksual orang tua, saya kira tidak.
    Penderita Down Syndrome ini mayoritas terjadi karena kehamilan ibu di atas usia 35 tahun dimana tingkat kesuburan si ibu akan menurun.
    Untuk ayah, biasanya saat usia menginjak angka 50, kualitas ****** akan menurun dan dapat menyebabkan kelainan/cacat pada si anak.

    sekian dan terima kasih.
    kalo masih ada yang tidak dimengerti, bole ditanya lagi.
    Kritik dan Saran seputar vGame? http://idgs.in/276403
    Ngobrol-Ngobrol seputar vGame? http://idgs.in/500901
    Daily EVENT vGame? http://idgs.in/348576

  5. #4
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Bahasa kerennya utk kategori ada mild, severe, dll dst dsb bisa di-search sendiri dan sebaiknya dicantumin jg krn menambah kelengkapan tulisan.

    Down Syndrome diturunkan secara genetik atau tidak ?

    Minta dijelaskan lebih lanjut mengenai terapi, menggunakan contoh dan alat bantu yang digunakan utk terapi.
    Sejauh apa seseorang dengan DS bisa diterapi, dan apa tanda bahwa ia dikatakan berhasil di terapi ?
    Apa ada syarat tertentu untuk terapi tertentu ?
    Bagi para pedagang via forum IDGs bisa memanfaatkan jasa berikut untuk memaksimalkan penjualan anda.
    http://forum.indogamers.com/showthread.php?t=253229

  6. #5
    AmuF's Avatar
    Join Date
    Nov 2008
    Location
    Bandung
    Posts
    374
    Points
    306.41
    Thanks: 4 / 17 / 15

    Default

    Kalo terdeteksi bahwa anak didalam kandungannya mengalami DS
    apakah diperbolehkan aborsi ?
    kalo boleh minta syarat aborsinya (mungkin dari usia janinnya, dll) ?

    Untuk kelebihan kromosom 23 (trisomi/tiga alel kromosom), itu ada upaya tindakan yang bisa dilakukan ?

    18-11-12, 10:17
    tlg selama penilaian jangan di edit dlu Artikelnya,
    kita panitia membutuhkan jawaban Pertanyaan yang dilontarkan, karna Artikel dianggap fix dari Peserta.
    thx
    Mari berbagi Ilmu Kesehatan disini
    Konsultasi Kesehatan IDGS ? Tanyakan Disini

  7. #6
    CRoesLI's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Public Server!!
    Posts
    3,424
    Points
    3.21
    Thanks: 8 / 62 / 57

    Default

    Ok, thanks bro matriach atas masukannya dan pertanyaannya.

    1.
    # Mild Mental retardation (ringan) , IQ 55-70
    # Moderate Mental Retardation (sedang) , IQ 40-55
    # Severe Mental Retardation (berat) , IQ 25-40
    # Profound Mental Retardation (parah) , IQ < 25

    2. Pada dasarnya penyakit Down Syndrome disebabkan oleh kelebihan kromoson (trisomi) di autosom (kromosom tubuh) bukan di gonosom (kromosom seks). Jadi seharusnya tidak diturunkan. Tetapi, pada faktanya ada penyakit Down Syndrome yang berisiko tinggi diturunkan.

    Pada kelebihan kromosom (trisomi) yang disebabkan non-disjunction, penyakit Down syndrome dalam satu keluarga jarang terulang. Dalam keluarga normal, non-disjunction Down Syndrome jarang terjadi. Sebaliknya, tranlocation Down Syndrome merupakan penyakit herediter(keturunan) dalam keluarga. Terjadi karena adanya Translokasi Robertsonian. Apa itu?
    Lengan dari autosom 21 melekat pada autosom lain, biasanya 14 atau 15. Penderita ini nampak seperti memiliki 46 kromosom, satu kromosomnya adalah kromosom translokasi, namun sebenarnya ada 47 kromosom. Pendertia terjadi dari ibu yang memiliki 45 kromosom, dengan satu kromosomnya adalah kromosom translokasi, kemudian bertemu dengan kromosom normal milik ayahnya.

    Intinya, ada penderita Down Syndrome yang kemungkinan kecil diturunkan (tipe non-disjunction) dan ada yang kemungkinan besar diturunkan (tipe Translokasi Robertsonian). Jadi, untuk kelahiran anak kedua dst. setelah kelahiran anak pertama yang terkena Down Syndrome, sebaiknya dipersikan dulu.

    3.
    Spoiler untuk Alat Bantu Penderita Down Syndrome :


    *Palang Sejajar, Alat Belajar Jalan



    Uploaded with ImageShack.us

    *Alat Bantu Terapi Sensori Integrasi dan Terapi Okupasi



    Uploaded with ImageShack.us

    *Alat untuk Terapi Wicara



    Uploaded with ImageShack.us


    Penderita Down Syndrome yang diterapi / mengikuti kegiatan terapi sebaiknya ditemani pihak keluarga terdekat, selain sang anak akan mendapat dukungan lebih, nantinya pihak keluarga dapat memantau kegiatan terapi sang anak di rumah. Satu hal yang perlu diingat, penyakit Down Syndrome ini tidak akan dapat disembuhkan, jadi proses terapi ini hanya bertujuan untuk meminimalisir perbedaan dengan orang normal. Jadi, semakin cepat proses terapi diberikan kepada penderita Down Syndrome, secara otomatis ia akan lebih unggul daripada penderita lainnya yang memulai proses terapi lbh lama ataupun yang tdk mengikuti proses terapi. Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti proses terapi ini, hanya saja sprti yg sdh saya sebutkan, orang tua harus sadar betul dr awal bahwa semaksimal apapun proses terapi trhdp anaknya, ia tdk akan bisa menjadi seperti org normal kembali..





    Untuk bro Amuf, terima kasih juga atas pertanyaanya.

    1. Saya akan menjawab ini berdasarkan Undang-Undang dan tidak berdasarkan kepercayaan agama. Dalam hukum di Indonesia, aborsi hanya bole dilakukan untuk menyelamatkan sang ibu dari kematian. Di Indonesia, aborsi untuk bayi dengan indikasi kelainan kromosomal (Syndrome Down, dll.) masih tidak diterima. Untuk dokter yang melakukan aborsi, ibu yang melakukan aborsi, dan pihak lain yang mendukung dang terlibat, akan dikenai sanksi tertentu.

    2. Sampai saat ini belom ada cara yg bs dilakukan bro terhadap trisomi 21 itu....
    Menurut gw si, suatu saat para ahli akan bisa menemukan cara untuk ngakalin kelebihan kromoson itu, tp mgkn agak susa, karena kan kt bermain dengan kromosom yang artinya jika kt bermaksud memperbaiki kelebihan itu dan pada saat bersamaan trjd "kesalahan", dampak yg ditimbulkan akan semakin parah.

    Sekian jawaban dari gw,
    Regards,

    CRoesLI
    Kritik dan Saran seputar vGame? http://idgs.in/276403
    Ngobrol-Ngobrol seputar vGame? http://idgs.in/500901
    Daily EVENT vGame? http://idgs.in/348576

  8. #7
    Matriach's Avatar
    Join Date
    Jan 2008
    Location
    Rumah
    Posts
    2,522
    Points
    24,462.22
    Thanks: 179 / 164 / 77

    Default

    Meskipun Down Syndrome adalah Intelectual Disabilities, bagaimana dengan Interpersonal Skills mereka ?
    Apakah ada kemungkinan DS yang aktif secara sosial, minta diterangkan secara psikologis.
    Tq
    Bagi para pedagang via forum IDGs bisa memanfaatkan jasa berikut untuk memaksimalkan penjualan anda.
    http://forum.indogamers.com/showthread.php?t=253229

  9. #8
    CRoesLI's Avatar
    Join Date
    Jun 2011
    Location
    Public Server!!
    Posts
    3,424
    Points
    3.21
    Thanks: 8 / 62 / 57

    Default

    Ok, jadi begini bro matriach...

    Baik interpersonal skill, hubungan sosial, kemampuan akademik dan non-akademik , tingkah laku dari penderita Down Syndrome benar-benar sangat tergantung dari pengaruh orang-orang di sekelilingnya dan terapi yang dijalani. Penderita Down syndrome umumnya agak susak diatasi, nah disinilah peran dari orang2 sekitar terutama orang tua untuk tetap sabar, karena penderita umumnya suka menarik perhatian dengan cara tertentu. Mereka membutuhkan perhatian, kasih sayang, juga rasa aman dari orang2 terdekatnya. Jika orang2 terdekatnya dapat memberikan hal itu dan juga terapi yang sesuai, secara otomatis penderita akan dapat dan siap untuk berhadapan dengan berbagai tantangan hidup dan sangat mungkin untuk mencetak prestasi, seperti yang sudah saya ceritakan di first post.

    Penderita Down Syndrome sangat mungkin untuk aktif secara sosial. Perlu diketahui, faktor sosial / kemampuan sosial adalah hal paling utama untuk menentukan kesuksesan maksimal dari seorang penderita Down Syndrome. Sedangkan anak Down Syndrome mempunyai kemampuan terbatas dalam merespon sebuah situasi, karena itulah kembali saya tekankan bahwa peran orang tua (bisa melalui cerita sosial, pendekatan sosial,dll), orang sekitar, dan terapi secara dini-lah yang akan membuat penderita Down Syndrome mencapai kemampuan sosial maksimalnya dan dapat berinteraksi secara normal di lingkungannya.
    Kritik dan Saran seputar vGame? http://idgs.in/276403
    Ngobrol-Ngobrol seputar vGame? http://idgs.in/500901
    Daily EVENT vGame? http://idgs.in/348576

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •