Page 2 of 2 FirstFirst 12
Results 16 to 28 of 28
http://idgs.in/598655
  1. #16
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk Cerita Rakyat Lutung Kasarung :
    Pada jaman dahulu kala di tatar pasundan ada sebuah kerajaan yang pimpin oleh seorang raja yang bijaksana, beliau dikenal sebagai Prabu Tapak Agung.

    Prabu Tapa Agung mempunyai dua orang putri cantik yaitu Purbararang dan adiknya Purbasari.

    Pada saat mendekati akhir hayatnya Prabu Tapak Agung menunjuk Purbasari, putri bungsunya sebagai pengganti. “Aku sudah terlalu tua, saatnya aku turun tahta,” kata Prabu Tapa.

    Purbasari memiliki kakak yang bernama Purbararang. Ia tidak setuju adiknya diangkat menggantikan Ayah mereka. “Aku putri Sulung, seharusnya ayahanda memilih aku sebagai penggantinya,” gerutu Purbararang pada tunangannya yang bernama Indrajaya. Kegeramannya yang sudah memuncak membuatnya mempunyai niat mencelakakan adiknya. Ia menemui seorang nenek sihir untuk memanterai Purbasari. Nenek sihir itu memanterai Purbasari sehingga saat itu juga tiba-tiba kulit Purbasari menjadi bertotol-totol hitam. Purbararang jadi punya alasan untuk mengusir adiknya tersebut. “Orang yang dikutuk seperti dia tidak pantas menjadi seorang Ratu !” ujar Purbararang.

    Kemudian ia menyuruh seorang Patih untuk mengasingkan Purbasari ke hutan. Sesampai di hutan patih tersebut masih berbaik hati dengan membuatkan sebuah pondok untuk Purbasari. Ia pun menasehati Purbasari, “Tabahlah Tuan Putri. Cobaan ini pasti akan berakhir, Yang Maha Kuasa pasti akan selalu bersama Putri”. “Terima kasih paman”, ujar Purbasari.

    Selama di hutan ia mempunyai banyak teman yaitu hewan-hewan yang selalu baik kepadanya. Diantara hewan tersebut ada seekor kera berbulu hitam yang misterius. Tetapi kera tersebut yang paling perhatian kepada Purbasari. Lutung kasarung selalu menggembirakan Purbasari dengan mengambilkan bunga –bunga yang indah serta buah-buahan bersama teman-temannya.

    Pada saat malam bulan purnama, Lutung Kasarung bersikap aneh. Ia berjalan ke tempat yang sepi lalu bersemedi. Ia sedang memohon sesuatu kepada Dewata. Ini membuktikan bahwa Lutung Kasarung bukan makhluk biasa. Tidak lama kemudian, tanah di dekat Lutung merekah dan terciptalah sebuah telaga kecil, airnya jernih sekali. Airnya mengandung obat yang sangat harum.

    Keesokan harinya Lutung Kasarung menemui Purbasari dan memintanya untuk mandi di telaga tersebut. “Apa manfaatnya bagiku ?”, pikir Purbasari. Tapi ia mau menurutinya. Tak lama setelah ia menceburkan dirinya. Sesuatu terjadi pada kulitnya. Kulitnya menjadi bersih seperti semula dan ia menjadi cantik kembali. Purbasari sangat terkejut dan gembira ketika ia bercermin ditelaga tersebut.

    Di istana, Purbararang memutuskan untuk melihat adiknya di hutan. Ia pergi bersama tunangannya dan para pengawal. Ketika sampai di hutan, ia akhirnya bertemu dengan adiknya dan saling berpandangan. Purbararang tak percaya melihat adiknya kembali seperti semula. Purbararang tidak mau kehilangan muka, ia mengajak Purbasari adu panjang rambut. “Siapa yang paling panjang rambutnya dialah yang menang !”, kata Purbararang. Awalnya Purbasari tidak mau, tetapi karena terus didesak ia meladeni kakaknya. Ternyata rambut Purbasari lebih panjang.

    “Baiklah aku kalah, tapi sekarang ayo kita adu tampan tunangan kita, Ini tunanganku”, kata Purbararang sambil mendekat kepada Indrajaya. Purbasari mulai gelisah dan kebingungan. Akhirnya ia melirik serta menarik tangan Lutung Kasarung. Lutung Kasarung melonjak-lonjak seakan-akan menenangkan Purbasari. Purbararang tertawa terbahak-bahak, “Jadi ****** itu tunanganmu ?”.

    Pada saat itu juga Lutung Kasarung segera bersemedi. Tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Lutung Kasarung berubah menjadi seorang Pemuda gagah berwajah sangat tampan, lebih dari Indrajaya. Semua terkejut melihat kejadian itu seraya bersorak gembira. Purbararang akhirnya mengakui kekalahannya dan kesalahannya selama ini. Ia memohon maaf kepada adiknya dan memohon untuk tidak dihukum. Purbasari yang baik hati memaafkan mereka. Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua kembali ke Istana.

    Purbasari menjadi seorang ratu, didampingi oleh seorang pemuda idamannya. Pemuda yang ternyata selama ini selalu mendampinginya dihutan dalam wujud seekor lutung.


    coment : kali ini saya akan share cerita rakyat lutung kasarung, alasan sya share cerita ini karena cerita ini mulai jrang di baca

  2. Hot Ad
  3. #17
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk Cerita pengemis dan shalawat badar :
    Bus yang aku tumpangi masuk terminal Cirebon ketika matahari hampir mencapai pucuk langit. Terik matahari ditambah dengan panasnya mesin disel tua memanggang bus itu bersama isinya. Untung bus tak begitu penuh sehingga sesama penumpang tak perlu bersinggungan badan. Namun dari sebelah kiriku bertiup bau keringat melalui udara yang dialirkan dengan kipas koran. Dari belakang terus-menerus mengepul asap rokok dari mulut seorang lelaki setengah mengantuk.

    Begitu bus berhenti, puluhan pedagang asongan menyerbu masuk. Bahkan beberapa di antara mereka sudah membajing loncat ketika bus masih berada di mulut termi*nal. Bus menjadi pasar yang sangat hiruk-pikuk. Celakanya, mesin bus tidak dimatikan dan sopir melompat turun begitu saja. Dan para pedagang asongan itu menawarkan dagangan dengan suara melengking agar bisa mengatasi derum mesin. Mereka menyodor-nyodorkan dagangan, bila perlu sampai dekat sekali ke mata para penumpang. Kemudian mereka mengeluh ketika mendapati tak seorang pun mau berbelanja. Seorang di antara mereka malah mengutuk dengan mengatakan para penumpang adalah manusia-manusia kikir, atau manusia-manusia yang tak punya duit.

    Suasana sungguh gerah, sangat bising dan para penum*pang tak berdaya melawan keadaan yang sangat menyiksa itu. Dalam keadaan seperti itu, harapan para penumpang hanya satu; hendaknya sopir cepat datang dan bus segera bergerak kembali untuk meneruskan perjalanan ke Jakarta. Namun laki-laki yang menjadi tumpuan harapan itu kelihatan sibuk dengan kesenangannya sendiri. Sopir itu enak-enak bergurau dengan seorang perempuan penjual buah.

    Sementara para penumpang lain kelihatan sangat gelisah dan jengkel, aku mencoba bersikap lain. Perjalanan semacam ini sudah puluhan kali aku alami. Dari pengalaman seperti itu aku mengerti bahwa ketidaknyamanan dalam perjalanan tak perlu dikeluhkan karena sama sekali tidak mengatasi keadaan. Supaya jiwa dan raga tidak tersiksa, aku selalu mencoba berdamai dengan keadaan. Maka kubaca semuanya dengan tenang: Sopir yang tak acuh terhadap nasib para penumpang itu, tukang-tukang asongan yang sangat berisik itu, dan lelaki yang setengah mengantuk sambil mengepulkan asap di belakangku itu.

    Masih banyak hal yang belum sempat aku baca ketika seorang lelaki naik ke dalam bus. Celana, baju, dan kopiahnya berwarna hitam. Dia naik dari pintu depan. Begitu naik lelaki itu mengucapkan salam dengan fasih. Kemudian dari mulutnya mengalir Shalawat Badar dalam suara yang bening. Dan tangannya menengadah. Lelaki itu mengemis. Aku membaca tentang pengemis ini dengan perasaan yang sangat dalam. Aku dengarkan baik-baik shalawatnya. Ya, persis. Aku pun sering membaca shalawat seperti itu terutama dalam pengajian-pengajian umum atau rapat-rapat. Sekarang kulihat dan kudengar sendiri ada lelaki membaca shalawat badar untuk mengemis.

    Kukira pengemis itu sering mendatangi pengajian-penga*jian. Kukira dia sering mendengar ceramah-ceramah tentang kebaikan hidup baik dunia maupun akhirat. Lalu dari pengajian seperti itu dia hanya mendapat sesuatu untuk membela kehidupannya di dunia. Sesuatu itu adalah Shala*wat Badar yang kini sedang dikumandangkannya sambil menadahkan tangan.

    Semula ada perasaan tidak setuju mengapa hal-hal yang kudus seperti bacaan shalawat itu dipakai untuk mengemis. Tetapi perasaan demikian lenyap ketika pengemis itu sudah berdiri di depanku. Mungkin karena shalawat itu maka tanganku bergerak merogoh kantong dan memberikan selembar ratusan. Atau karena ada banyak hal dapat dibaca pada wajah si pengemis itu.

    Di sana aku lihat kebodohan, kepasrahan yang memperkuat penampilan kemiskinan. Wajah-wajah seperti itu sa*ngat kuhafal karena selalu hadir mewarnai pengajian yang sering diawali dengan Shalawat Badar. Ya. Jejak-jejak pengajian dan ceramah-ceramah tentang kebaikan hidup ada berbekas pada wajah pengemis itu. Lalu mengapa dari pengajian yang sering didatanginya ia hanya bisa menghafal Shalawat Badar dan kini menggunakannya untuk mengemis? Ah, kukira ada yang tak beres. Ada yang salah" Sayangnya, aku tak begitu tega menyalahkan pengemis yang terus membaca shalawat itu.

    Perhatianku terhadap si pengemis terputus oleh bunyi pintu bus yang dibanting. Kulihat sopir sudah duduk di belakang kemudi. Kondektur melompat masuk dan berte-riak kepada sopir. Teriakannya ditelan oleh bunyi mesin disel yang meraung-raung. Kudengar kedua awak bus itu bertengkar. Kondektur tampaknya enggan melayani bus yang tidak penuh, sementara sopir sudah bosan menunggu tambahan penumpang yang ternyata tak kunjung datang. Mereka terus bertengkar melalui kata-kata yang tak sedap didengar. Dan bus terus melaju meninggalkan terminal Cirebon.

    Sopir yang marah menjalankan busnya dengan gila-gilaan. Kondektur diam. Tetapi kata-kata kasarnya mendadak tumpah lagi. Kali ini bukan kepada sopir, melainkan kepada pengemis yang jongkok dekat pintu belakang.

    "He, sira! Kenapa kamu tidak turun? Mau jadi gembel di Jakarta? Kamu tidak tahu gembel di sana pada dibuang ke laut dijadikan rumpon?"

    Pengemis itu diam saja.

    "Turun!"

    "Sira beli mikir! Bus cepat seperti ini aku harus turun?"

    "Tadi siapa suruh kamu naik?"

    "Saya naik sendiri. Tapi saya tidak ingin ikut. Saya cuma mau ngemis, kok. Coba, suruh sopir berhenti. Nanti saya akan turun. Mumpung belum jauh."

    Kondektur kehabisan kata-kata. Dipandangnya pengemis itu seperti ia hendak menelannya bulat-bulat. Yang dipandang pasrah. Dia tampaknya rela diperlakukan sebagai apa saja asal tidak didorong keluar dari bus yang melaju makin cepat. Kondektur berlalu sambil bersungut. Si pengemis yang merasa sedikit lega, bergerak memperbaiki posisinya di dekat pintu belakang. Mulutnya kembali bergumam: "... shalatullah, salamullah, 'ala thaha rasulillah...."

    Shalawat itu terus mengalun dan terdengar makin jelas karena tak ada lagi suara kondektur. Para penumpang membisu dan terlena dalam pikiran masing-masing. Aku pun mulai mengantuk sehingga lama-lama aku tak bisa membedakan mana suara shalawat dan mana derum mesin diesel. Boleh jadi aku sudah berada di alam mimpi dan di sana kulihat ribuan orang membaca shalawat. Anehnya, mereka yang berjumlah banyak sekali itu memiliki rupa yang sama. Mereka semuanya mirip sekali dengan pengemis yang naik dalam bus yang kutumpangi di terminal Cirebon. Dan dalam mimpi pun aku berpendapat bahwa mereka bisa menghafal teks shalawat itu dengan sempurna karena mereka sering mendatangi ceramah-ceramah tentang kebaikan hidup di dunia maupun akhirat. Dan dari ceramah-ceramah seperti itu mereka hanya memperoleh hafalan yang untungnya boleh dipakai modal menadahkan tangan.

    Kukira aku masih dalam mimpi ketika kurasakan peristiwa yang hebat. Mula-mula kudengar guntur meledak de*ngan suara dahsyat. Kemudian kulihat mayat-mayat beterbangan dan jatuh di sekelilingku. Mayat-mayat itu terluka dan beberapa di antaranya kelihatan sangat mengerikan. Karena merasa takut aku pun lari. Namun sebuah batu tersandung dan aku jatuh ke tanah. Mulut terasa asin dan aku meludah. Ternyata ludahku merah. Terasa ada cairan mengalir dari lubang hidungku. Ketika kuraba, cairan itu pun merah. Ya Tuhan. Tiba-tiba aku tersadar bahwa diriku terluka parah. Aku terjaga dan di depanku ada malapetaka. Bus yang kutumpangi sudah terkapar di tengah sawah dan bentuknya sudah tak keruan. Di dekatnya terguling sebuah truk tangki yang tak kalah ringseknya. Dalam keadaan panik aku mencoba bangkit bergerak ke jalan raya. Namun rasa sakit memaksaku duduk kembali. Kulihat banyak kendaraan berhenti. Kudengar orang-orang merintih. Lalu samar-samar kulihat seorang lelaki kusut keluar dari bangkai bus. Badannya tak tergores sedikit pun. Lelaki itu dengan tenang berjalan kembali ke arah kota Cirebon.

    Telingaku dengan gamblang mendengar suara lelaki yang terus berjalan dengan tenang ke arah timur itu: "shalatullah, salamullah, 'ala thaha rasulillah..."


    coment : Cerita ini menceritakan tokoh aku yang sedang menghadapi suasana bus yang tidak kondusif dan seorang pengemis dengan shalawat badarnya

  4. #18
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk a :
    Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

    Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.

    Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.

    Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.

    Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?””Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

    Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”

    Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.

    Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

    “Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”

    “Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”

    “Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”

    “Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”

    “Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”


    coment : yahh.. ini cerita motivasi again.

  5. #19
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Nenek Mengadopsi Bayi

    Pada suatu hari ada seorang nenek-nenek yang tidak punya anak. Nenek itu juga pikun. Nenek itu pun mengadopsi seorang anak bayi. Adi tetangganya ingin menengok bayi itu. Adi pun ke rumah nenek yang mengadopsi bayi.

    Adi: "Nek, saya pengen liat donk bayinya..."
    Nenek: "Oh, boleh tapi tunggu bayinya nangis dulu ya..."
    Adi: "Lohh kenapa, Nek?"
    Nenek: "Soalnya saya lupa taruh bayinya di mana..."
    Adi: "???"


    coment : kekekeke...udh pikun ni kyknya si nenek

  6. #20
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk Cerita Rakyat Editan: Legenda Codet, DKI Jakarta :
    Condet, sebuah daerah yang terletak di Kramat Jati, Jakarta Timur, dulunya merupakan daerah milik rakyat yang pernah dikuasai oleh Tentara Belanda bernama Jan Ament. Dan masyarakat berusaha merebut kembali tanah mereka dengan melakukan berbagai perlawanan.

    Cerita diawali ketika abad ke 18, ada seorang pangeran kaya raya bernama Pangeran Geger, tetapi lebih akrab dipanggil Pangeran Codet. Ia mempunyai seorang istri bernama Polong dan lima orang anak, salah satunya bernama Maemunah.

    Suatu hari, datanglah seorang pemuda tampan dan gagah yang berasal dari Makassar bernama Astawana. Kedatangannya hendak melamar Maemunah. Astawana terkenal memiliki kesaktian yang tinggi dan baik hati. Saat sampai depan rumah Pangeran Codet, Astawana memberi salam.

    Astawana: “Assalamualaikum”

    Beberapa lama, barulah ada jawaban dari dalam rumah.

    Maemunah: “Waalaikum salam”

    Muncullah Maemunah, dan segera mempersilahkan Astawana duduk di teras rumah.

    Maemunah: “Silahkan duduk, bang!”

    Maemunah segera masuk ke dalam dan memanggil Ayahnya, kemudian Pangeran Codet pun keluar menemui Astawana.

    Pangeran Codet: “Maaf anak muda, Anda siapa dan apa maksud kedatangan anda kemari?”
    Astawana : “Nama saya Astawana. Kedatangan saya kemari untuk melamar putri Tuan, Maemunah.”

    Pangeran Codet kaget setelah mendengar nama itu. Nama itu tidak asing lagi bagi mereka.

    Pangeran Codet: “Pangeran Astwana yang terkenal sakti itu, bukan?”
    Astawana : “I..iya tuan. Kebetulan saja orang-orang di daerah ini banyak yang kenal saya.”

    Maemunah datang membawa minuman. Kemudian sang Ayah menyampaikan tujuan kedatangan
    Astawana.

    Pangeran Codet: “Mae, duduk bentar. Babeh mau ngenalin lu ame pangeran muda ni. Ape lu kenal?”
    Maemunah : (tersenyum kecil) “Hm, aye cuma tau namanya, beh.”
    Pangeran Codet: “Nah, die dateng kesini pengen ngelamar lu Mae, menurut lu gimane?”
    Maemunah : (terdiam sejenak) “Hm, Iya, lamaran abang aye terima kalo abang bisa bikin dua rumah
    Di tempat yang beda dalem waktu satu malem. Anggep aje itu mas kawinnye.”
    Astawana : “Hm, baik. Saya menyanggupi persyaratan itu.”

    Akhirnya, setelah berusaha dan berdoa, dua rumah yang disyaratkan oleh Maemunah berhasil dibuat.
    Perkawinan pun dilangsungkan, tapi sayang, setelah beberapa hari pernikahan mereka, Pangeran Codet
    Meninggal karena sakit. Seluruh harta kekayaannya diwariskan untuk Maemunah. Sejak itulah,
    Maemunah menjadi penguasa daerah itu.

    Maemunah adalah sosok yang bijaksana. Semua rakyat hidup dengan damai sampai datanglah para
    Penjajah Belanda yang ingin menguasai daerah itu.

    Suatu hari, penjajah Belanda yang dipimpin Jan Ament datang ke rumah Maemunah untuk merampas
    Seluruh harta Maemunah.

    Jan Ament : “ Hei perempuan pribumi, cepat keluar! Kalau tidak, aku yang akan memaksamu keluar!”

    Maemunah dan suaminya keluar karena kaget.

    Maemunah :”Maaf tuan, barangkali ada yang bisa aye bantu?”
    Jan Ament :’’Saya kesini mau meminta seluruh tanah milikmu! Cepat serahkan surat-surat tanahmu, kalau tidak, Pedang ini bisa menebas lehermu!”
    Astawana :”Hei Belanda pengecut, Beraninye sama perempuan! Nih, lawan gue kalo berani!”

    Jan Ament yang ingin mengeluarkan pedangnya kaget ketika melihat tendangan ke arahnya. Jan
    Ament pun jatuh tersungkur . Antek-anteknya ingin membantu namun ditahan oleh Jan Ament.

    Jan Ament :”Ayo pergi dari sini, dengar Maemunah, aku akan datang lagi kesini! Lihat saja pembalasanku nanti!”
    Astawana :”Coba aje, kalo berani!”

    Beberapa waktu kemudian, Jan Ament datang lagi tetapi berhasil dikalahkan oleh Astawana. Hingga
    Akhirnya Belanda berhasil mengetahui kelemahan Astawana dan berhasil mengalahkannya. Daerah
    Condet pun menjadi wilayah kekuasaan Belanda.

    Jan Ament :”Hahahaha, akhirnya kita berhasil mengalahkan pribumi itu!”
    Antek-antek :”Sekarang kita kuasai daerah ini bos!”
    Antek-antek :”Iya bos!”

    Kesewenangan Belanda terhadap warga semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya rakyat Condet yang
    Dipimpin oleh Entong Gendut berniat melakukan perlawanan. Mereka belajar silat sampai mahir.

    Entong Gendut :” Ayo kite belajar silat! Kite jangan mau kalah ame cecurut-cecurut Belanda itu! Kite pasti menang!”
    Modin : “Iye bang, mereka mereka pasti pade ngacir ngeliat jurus aye yang set-set-set (memperagakan jurus)! Pasti modar deh die!”
    Astawana : “Hahahaha, udeh jangan banyak omong! Ayo kite latihan sampe jadi dewa!”

    Mereka pun berlatih sampai benar-benar berhasil.

    Saat pertempuran pun tiba, semua pasukan Entong Gendut bersiap.
    Astawana : “Ayo semuanye udeh siap belom ame golok-goloknye?”
    Entong Gendut : “Bentaran napa, pan lagi diasah!”
    Modin : “Aye Cuma bawa tombak, gapape kan ye? Aye pengen nyodok-nyodok tuh perutnye si Belanda.”
    Entong Gendut : “Wahahaha, liat nih aye, set-set-set-set (memperagakan jurus)”
    Astawana : “Wah keren bang, sekali libas langsung tiwas dah!”
    Maemunah : “Bang, aye boleh ikut ga?”
    Astawana : “Lah pan elu jaga rumah aje, Mae.”
    Maemunah : “Kagak mau bang, liat nih aye bawa sapu buat getok-getok tuh kompeni!”
    Modin : “Hahaha si empo bisa aje.”
    Astawana : “Mae…mae…nanti dah lu gebukin kalo udah pada tiwas.”
    Maemunah : “Iye dah.”
    Entong Gendut : “Udeh, udeh. Ayo kite pergi sekarang, kite lawan tuh kompeni busuk!”
    Semua : “Ayooooo!!!”

    Sesampainya di tempat pertarungan.
    Jen Ament : “Eh ketemu lagi……..”
    Entong Gendut : “Wahahaha bodoh lu ye. Ayo sini lu maju, gue gibeng satu-satu!”
    Antek-antek : “Bah, kamu pikir kita takut? No no no!”
    Astawana : “Yeh bacot doing lu ye! Nih rasain tendangan gue!”

    Pertempuran dimulai. Semua berkelahi. Hingga akhirnya Jen Ament dan para anteknya kalah.
    Mereka tersungkur di tanah.

    Astawana :” Yooooooo! Mampus lu belande curut! Sekarang lu pergi ye dari kampung gue!”
    Entong Gendut : “ wakakakakak enak kaga jurus dari gue?”
    Jen Ament : ”Hm oke! Sekarang kita pergi! Minggir minggir!”

    Tiba-tiba Maemunah datang.
    Maemunah : “Yah pan aye telat nonton yang berantem. Kagak ape ape dah, eh kompeni gendeng, nih rasain sapu aye!” (memukul Jen Ament dan antek-anteknya dengan sapu)
    Antek-antek &
    Jen Ament : “Aw..aw..udah! ayo kita pergi dari sini!”
    Semua : “Udeh sono! Hus hush us!”

    Jen Ament dan antek-anteknya pun meninggalkan daerah Condet.

    Astawana : “Nah, pan gini enak, udeh tenang…kagak ada nyang ganggu lagi.”
    Entong Gendut : “Iye yeh bang, legaaaaaaaaaaaaaa”
    Maemunah : “Semuanye pada cape kan? Ayo kite ngeliwet rame-rame sambil ngupi!”
    Semua : “Ayooooo!!’’
    Maemunah : “Eh bentaran….pan kita belom apa tu namanye, hompimpa hompimpa ape tu nyang
    Tangannye pade ngumpul terus pada nyorak “hoo!” gitu!”
    Astawana : “Ayolah kita begitu”

    Semua menyatukan tangan mereka dan berteriak.

    Semua : “WOY!”
    Kehidupan pun kembali normal. Daerah Condet sudah dikuasai kembali oleh Maemunah.


    coment : sya akan share cerita rakyat, mngkin berguna untuk memperluas wawasan kita

  7. #21
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk berlari lebih cepat :
    Dua orang ahli biologi sedang berada di lapangan untuk mencari jejak beruang liar. Tiba-tiba, beruang liar itu keluar dari sarangnya dan tepat berada di depan mereka.

    Mereka memanjat pohon terdekat, tetapi beruang mulai memanjat pohon itu lebih cepat dari mereka. Ahli biologi pertama dimulai melepas sepatu bot kulit hikingnya dan menarik sepasang sepatu lari dari tas punggungnya. Ahli biologi kedua memberinya tatapan penuh kebingungan dan berkata, "Apa yang sedang kamu lakukan?"

    Dia menjawab, "Aku akan menghitung ketika beruang itu mendekati kita, dan kita akan melompat turun dan lari."

    Orang kedua mengatakan, "Apakah kau gila? Kita berdua tahu kamu tidak dapat berlari lebih cepat dari beruang liar dewasa?"

    Pria pertama berkata, "Aku tidak perlu berlari lebih cepat dari beruang itu, aku hanya perlu berlari lebih cepat dari kamu!"


    coment : cerita di atas dapat membuat selera humor anda kembali

  8. #22
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk Diary Someone :
    Hai! Namaku Lishya Safitri, panggil aku Lishya. Jam dinding di kamarku telah berdentang enam belas kali, tandanya jam sudah menunjukkan pukul 16.00 WIB.
    “Oh iya, aku kan ada janji sama Dina di taman!” ucapku tiba-tiba.
    Aku pun segera mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di samping dapur.
    "Byuurr!!" aku menyiram badanku dengan air yang menurutku sangat dingin. Mungkin karena tadi siang hujan. 10 menit berlalu aku pun selesai mandi dan berganti pakaian. Aku mengenakan kaos putih polos bergambar kucing dan mengenakan celana berwarna abu-abu selutut. Lalu, aku memakaikan bedak ke wajahku dan tak lupa menyemprotkan parfum ke kaosku. Selesai! Aku pun segera menjemur handukku dan menghampiri mamaku yang sedang menonton televisi di ruang keluarga.
    “Ma,aku mau pergi main dulu ya. Assalamu’alaikum,” ucapku pamit, seraya mencium tangan Mama.
    “Iya, wa’alaikumsallam,” jawab Mama.
    Aku pun pergi ke teras dan mengambil sepeda kesayanganku, lalu mengendarainya ke taman yang terletak tak jauh dari rumahku. Tak ada lima menit, taman pun sudah terlihat jelas.
    “Lishya!” panggil seseorang.
    Aku pun menengok ke arah suara.
    “Eh, Dina! Udah lama nungguin, ya? Maaf, ya, tadi aku lupa,” ucapku.
    “Enggak, kok, barusan juga aku sampai, ayo ke pohon itu!” jawab Dina, sambil menunjuk pohon besar nan rindang.
    “Ayo,” jawabku singkat. Aku dan Dina pun pergi ke pohon itu dan dan segera duduk di akarnya yang besar dan keluar dari tanah.
    “Aku ada hadiah buat kamu,” ucap Dina tiba-tiba sambil memberiku sebuah kalung berhiaskan kunci di tengahnya.
    “Makasih, ya, Din,” ucapku sambil menerima kalung tersebut.
    “Udah lama, nih, kita enggak libur bersama,” ucap Dina.
    “Iya juga, sih,” jawabku.
    “Oh iya! Minggu depan, kan, kita libur semesteran. Gimana kalau kita liburan bersama,” usul Dina.
    “Boleh juga, tuh, kita ajak aja kakak kamu,” jawabku sekalian memberi usul.
    “Oke, kita ajak Kak Nina.Tapi, kita mau liburan di mana?” tanya Dina.
    “Kita tanya aja sama Kak Nina, mungkin dia tahu,” jawabku.
    “Oke. Ke rumahku, yuk, ada Kak Nina di rumah!”ajak Dina.
    “Ayo,” jawabku.
    Kami pun langsung menaiki sepeda kami masing-masing. Jarak rumah Dina ke taman lumayan jauh, mungkin sekitar 10 menit perjalanannya. Kami telah sampai, aku dan Dina pun segera memarkirkan sepeda kami di teras. Lalu, masuk ke dalam rumah.
    “Assalamu’alaikum,” ucapku dan Dina bersamaan.
    Tante Dian, Ibu Dina pun membukakan pintu dan menjawab salam.
    “Wa’alaikumsallam, eh ada Lishya. Ayo masuk!” jawab Tante Dian.
    Aku pun mengikuti Dina masuk ke dalam rumahnya.
    “Kak Nina!” panggil Dina.
    “Kenapa?” jawab kak Nina, yang baru saja keluar dari kamarnya.
    “Minggu depan jalan-jalan, yuk!” ucap Dina bersemangat.
    “Ayo! Tapi jalan-jalan ke mana?” jawab kak Nina sekaligus bertanya.
    “Terserah Kak Nina,” ucapku.
    “Emmm…. Gimana kalau kita gak usah pergi kemana-mana,” ucap Kak Nina terputus.
    “Loh kok gitu, sih, Kak,” rengek Dina.
    “Eittss, belum selesai. Gimana kalau nonton film yang kita belum pernah nonton, kita nontonnya di ruang atas aja, kan, kosong tuh. Kebetulan teman kak Nina punya projector, nanti kak Nina pinjam, deh,” lanjut kak Nina.
    “Boleh, tapi film apa, Kak?” tanyaku.
    “Film Twilight aja!” usul Dina.
    “Twilight season yang mana?” tanya Kak Nina.
    “Sebenarnya, sih, kita udah nonton tapi season Breaking Dawn -nya belum,” jelas Dina.
    “Ya udah, yang Breaking Dawn aja,” jawab Kak Nina.
    “Oke,” jawab aku dan Dina bersamaan.
    1 minggu berlalu ...
    “Ma…,” panggilku.
    “Iya, udah mau berangkat ke rumah Dina?” jawab Mama sambil bertanya.
    “Iya, aku pergi dulu ya. Assalamu’alaikum,” ucapku pamit.
    “Wa’alaikumsallam,” jawab Mama.
    Seperti biasa, aku mengeluarkan sepedaku untuk pergi ke rumah Dina. Lima belas menit berlalu, aku sudah sampai di depan rumah Dina.
    “Dina,” panggilku.
    “Iya, masuk langsung ke atas,” jawab Dina dari atas.
    Aku hanya mengangguk. Aku pun memarkirkan sepedaku dan langsung masuk sesuai perintah Dina. Aku, Dina dan Kak Nana pun menikmati menonton film Twilight tersebut. Tak terasa hari telah sore, aku harus pulang.
    “Aku pulang dulu, makasih, ya,” ucapku sambil mengambil helm sepedaku.
    Helm sepedaku terjatuh ke arah jalan raya. Saat aku ingin mengambilnya, tiba-tiba dari kejauhan terlihat mobil melaju cepat dari kejauhan, tapi aku tidak melihatnya. Dina pun berteriak, memberitahu kalau ada mobil yang ingin menabrakku. Dina pun langsung pergi mengahampiriku dan mendorongku hingga jatuh. Dan, Dina pun tertabrak.
    “Dina…” ucapku sambil menangis ketika melihat pemakaman Dina berlangsung.
    “Lishya,” panggil seseorang.
    “Iya Tante, maafin aku ya. Karena aku, jadi begini, deh,” ucapku terisak-isak kepada Tante Dian.
    “Enggak, kok, Lish. Ini ada titipan dari Dina untuk kamu,” ucap tante Dian sambil memberiku sebuah buku diary kecil bertuliskan “Milik Dina”.
    “Makasih Tante,” ucapku.

    1 hari berlalu…
    Aku sedang berada di kamar tidurku, sejak kemarin. Aku menyesal, atas kepergian Dina. Tiba-tiba aku teringat akan sebuah buku diary milik Dina. Aku pun mengambilnya.
    “Bagaimana dibukanya? Ini, kan, digembok,” gumamku.
    “Kalung kunci,” ucapku.
    Lalu, aku memasukkan kunci tersebut ke dalam gembok. Dan ternyata COCOK ! Aku pun membukanya dan membacanya. Air mataku tumpah seketika, ketika tahu bahwa Dina mengidap penyakit kanker otak dan ia ingin meninggal ketika melakukan hal yang baik serta ingin melihatku tetap bahagia ketika aku ditinggalkannya.
    “Impianmu terwujud, Din. Kamu meninggal ketika menyelamatkanku. Yang tenang disana, ya, aku janji aku akan bahagia,” gumamku dalam hati sambil melihat ke arah langit, seakan wajah Dinda sedang tersenyum di atas sana.
    Setelah kejadian itu, aku pun kembali bermain bersama teman-teman yang lainnya tanpa melupakan sahabat terbaikku, Dina.


    coment : kali ni saya akan share cerita diary someone

  9. #23
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk cerita hantu UGM :
    Siapa yang tidak tahu UGM? Salah satu universitas ternama di Indonesia, hanya sekian orang yang beruntung dapat kuliah di sana.

    Dibalik hiruk pikuknya mahasiswa yang menuntut ilmu di sini, ada banyak cerita mistis yang beredar. Boleh percaya boleh tidak, kenyatanya saya belum menemukan bukti otentik dari cerita2 yang beredar itu. Yang jelas saya sendiri orang yang selalu positive thinking dan sama sekali belum pernah dan tidak akan pernah mau mengalami hal mistis di kampus UGM. Tapi untuk refreshing dan menambah wawasan bolehlah kita bahas beberapa kisah-kisah hantu di UGM. Wilayah UGM sendiri dulunya (dan sampai sekarang) adalah tanah milik kraton. Katanya dulunya sih tempat itu hutan2 terbukti dari banyaknya pohon gede dan tua di sana. Seperti di deket ***. kehutanan (emang kayak hutan di sana ) dan di utara rektorat. Satu tempat lagi yang angker adalah Masjid Kampus UGM! Bagi yang belum tahu dulunya sebelum dibangun masjid, tanah MASKAM itu adalah bukit kuburan ****, menyeramkan bukan. Tapi mungkin karena banyaknya aktivitas agama di tempat itu, aroma mistisnya tidak terasa lagi, Hantu koko **** mungkin juga takut kali dibacain Al-Qur’an hehe.

    Untuk memuaskan penasaran anda saya sudah kumpulkan bebrapa kisah dan cerita hantu di seputar UGM. Silahkan menikmati hati-hati awasi yang ada di belakang anda!!

    Hantu jembatan fakultas pertanian
    Ada yang cerita soal jembatan penghubung antara Fakultas Kedokteran Hewan gedung lama sama Fakultas Pertanian, katanya sih di situ sering ada penampakan sosok hantu mbak-mbak kalau malem. biasanya yang lihat tu yang jalan menuju jalan kaliurang (jadi melintang lewat bawah tu jembatan). Tapi sering tidak keliatan mungkin karena daerahnya selalu ramai motor plus mobil karena jalan2 di kampus UGM juga jalan umum, bahkan kadang jadi akses utama masuk kampus, jadi mbak-mbaknya jarang menampakkan diri.

    Hantu Kepala melayang dan kuntilanak di Geografi
    Penampakan ini dialami oleh Bayu mantan warga Jamaah Musholla Geografi (JMG) yang saat kuliah sering menginap di kampus di malam hari dia sering melihat penampakan kuntilanak dan kepala perempuan melayang di sekitar kampus fakultas geografi. Tapi di daerah sekitar situ, perempatan jalan kaliurang deket magister manajemen, hutan kampus, dan selokan mataram memang dilaporkan sering terlihat penampakan sesosok putih seperti kuntilanak yang melayang di udara.

    Hantu Mbak Yayuk ”mahasiswi abadi” fakultas ekonomi
    Menurut cerita hantu yang disebut Mbak Yayuk ini pernah ketangkep di CCTV malem-malem. Katanya Mbak Yayuk ini sebenarnya “mahasiswa abadi”, mungkin dia lagi mau ngurus skripsi. karena menurut cerita, dia dulu ditolak skripsinya terus bunuh diri, main lompat begitu saja. sekarang ini hantunya masih eksis, cuma dia pindah ke gedung M.Si nya. Masih di kompleks FE juga sih, cuma untuk post-graduate nya. mungkin dia udah lulus sekarang dan melanjutkan studi. tapi usut punya usut Mbak Yayuk ini sekarang lebih sering menghantui wilayah FIB. Why??

    Hantu di Swaragama
    Ada juga cerita dari gedung-gedung tua di selatan, depan kopma, perpustakaan unit dua juga di sana, terdiri dari tiga lantai. lantai pertama digunakan untuk data, administrasi, mushola, dan cybernet. lantai kedua murni untuk buku-buku perpustakaan. nah lantai tiga officially hanya untuk operasional radio universitas; Swaragama.

    Menurut kabar dari penyiar-penyiar lama; saat mereka bekerja sendiri atau sedang piket malam, kadang-kadang mendengar atau merasakan aktifitas lain di lantai tiga. jadi seolah-olah lantai itu juga ada yang menggunakan untuk keperluan akademik atau perpustakaan. padahal kalau malam kan tidak ada pelayanan semacam itu untuk mahasiswa, karena perpustakaan akan ditutup pada jam 4 sore.

    Ini ada cerita dari mantan penyiar swaragama
    ” Konfirmasi Kaskuser yang juga Crew Swaragama: “Gan…kebetulan saya adalah crew Radio Swaragama yang pernah ber kantor di lantai 3 gedung UPT unit 2, memang kalo agan2 naik dr lantai 2 ke lantai 3 rasanya agak “beda”, apalagi selepas jam 8 malam (UPT tutup jam 8 malam), disitu yg paling “rame” gan! sering terdengar suara kursi diseret dan “aktifitas2″ yang lain terutama di ruang baca! Serem deh gan…para penyiar otomatis melewati daerah itu, karena studio ada di lantai 4 dan operasional siaran 24 jam! silahkan kapan2 agan uji nyali di tempat itu…dijamin ngacir gan!! hehehe…tapi untungnya sekarang dah pindah kantornya…

    NB : Pernah temen saya foto di tangga menuju lt.3, hasilnya gan…ada mbak kunti ikutan foto di belakang temen saya!! sayang…fotonya udah dihapus karena menyeramkan”

    Hantu gedung MIPA selatan
    Lagi-lagi cerita dari kaskuser UGM di tempat yang tidak jauh dari lokasi cerita sebelumnya, ada kisah dari seorang mahasiswa, kejadiannya pas siang-siang di WC milan (mipa selatan) yang arsitekturnya terlihat seram seperti wc jaman belanda (karena memang gedung lama), maret 2009 pas uts mahasiswa itu kebelet dan memutuskan untuk ke wc. Pas di wc biasa-biasa saja, lantas ada bunyi keran terbuka dan suara orang mandi di bilik sebelahnya, setelah selesai ’urusannya’ mahasiswa itu menengok ke bilik sebelahnya, ternyata kosong tapi keran di wc itu terbuka semua dan dia hanya sendirian di wc itu. Ketakutan langsung lari mahasiswa itu nglanjutin uts.

    Hantu Bapak Tua di Balairung UGM
    Cerita dari Chuwmie di blognya. Cerita bermula pada malam hari jam 10an 2 anak cowok dari geofisika ugm ngenet di rektorat buat ngerjain tugas. Waktu sedang ngerjain tugas, tiba-tiba datang seorang bapak tua yang langsung duduk bersama mereka.

    Ketika salah satu dari 2 anak itu akan mengambil polpen yang jatuh di lantai ia kaget kok kakinya hanya 2 pasang padahal di situ ada 3 orang, terus dia liat kaki bapak itu ternyata ngambang. ASTAGHFIRULLAH katanay dalam hati plus takut . dia akhirnya mutusin pulang sambil pura-pura baca HP disuruh pulang karena sudah malam, dan temannya ditinggal bersama bapak itu.

    Merasa tidak enak dengan temannya yang ditinggal bersama bapak itu. Ia lalu sms ke temannya yang ditinggal supaya melakukan hal yang sama seperti dia dengan menjatuhkan pulpen dan melihat ke bawah. Anak itu langsung kaget saat tahu kaki bapak itu ngambang. Mencoba tenang dan tetap terlihat sopan di depan bapak itu, anak itu pamit kepada bapak, di bilang, ”udah malam pak saya permisi dulu”.

    Terus bapaknya bilang gini, ” UDAH MALAM apa masnya UDAH TAHU..”

    Anak itu langsung kabur tanpa melihat ke belakang saking takutnya. sampai belum dapat diketahui asal usul dari bapak tua tersebut. Mungkin mantan pegawai gedung rektorat atau apa, saya tidak mau berspekulasi, ntar diprotes bapaknya lagi.

    Hantu Mayat Bahan Praktek di Kedokteran
    Di fakultas kedokteran umum saat mau ujian praktek, mahasiswa-mahasiswa pada belajar di kampus kebetulan pas bagian ujian anatomi tubuh manusia.

    Saat mereka sedang belajar, tiba-tiba datang bapak-bapak berusia sekitar 30an

    Kemudian terjadi perbincangan antara anak2 dan bapak itu

    Bapak2 : lagi pada belajar buat ujian praktek besok ya?? (kok tau ya?)
    anak2 : iya ni pak (jawabnya sambil acuh,soalnya lagi pada serius belajar)
    bapak2 : mau saya kasih tau nggak soalnya yang keluar apa??
    anak2 : bapak bercanda aja nih
    bapak2 : saya serius,soalnya saya yang ngetik soal ujiannya, kalo nggak percaya nggakpapa,tapi lumayan kan buat baca2
    1 dari anak2 : yaudah sini deh nggakpapa pak,buat belajar2

    Akhirnya dikasih tuh sama bapak-bapaknya, terus langsung pergi aja bapak2nya tanpa pamit. Nah…pas besoknya, beneran tuh!soal yang dikasih bapak2 itu 100% sama persis sama soal ujian prakteknya.anak2 langsung kesenengan aja tuh. eh tapi tiba-tiba, pas ujian praktek langsungnya. Mayat yang jadi bahan prakteknya itu si bapak2 yang kemaren ngasih soal2 praktek itu . sontak,anak-anak pada ketakutan!yang anak-anak ceweknya ada yang nangis2. Mungkin ini hanya sebagian kecil cerita rakyat mahasiswa UGM.


    coment : inilah cerita hantu yg populer di UGM

  10. #24
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk testing sekretaris :
    Setelah serangkain ujian dan test, akhirnya terpilihlah 5 orang wanita cantik untuk memperebutkan 1 posisi sebagai sekretaris di sebuah perusahaan. Si Bos bingung memilih mana dari kelima wanita tersebut, karena semuanya memiliki kualifikasi yang baik.
    Akhirnya si Bos pun melakukan tatap muka dengan ke 5 calon sekretaris nya tersebut.
    Bos: “Oke, kalian ber-5 telah berhasil melewati serangkaian ujian dan test yang berat. Sekarang adalah ujian terakhir. Sayangnya saya hanya akan memilih 1 diantara kalian untuk menempati posisi sebagai sekretaris saya di perusahaan ini, dengan gaji 30 juta/bulan.”
    Si Bos menghela nafas sebentar, “cantik-cantik semuanya,” batin si Bos.
    “Oke, Sekarang, saya membutuhkan 1 jawaban terbaik & logis dari kalian.Pertanyaannya: Wanita memiliki 2 mulut! Yaitu mulut atas, dan mulut bawah, apakah perbedaan dari kedua mulut tersebut?” Tanya si Bos akhirnya.
    Kelima wanita cantik tadi berpikir sejenak, dan inilah jawaban mereka :
    Wanita-1: “yang 1 vertikal, dan 1 lagi horizontal, Pak..”
    “Hem… sangat baik, kamu memiliki pandangan sosiologis yg bagus.” ujar si Bos sambil tersenyum puas.
    Wanita 2: “yang 1 berbulu, dan 1 lagi tidak, Pak..”
    “mengesankan, kamu realistis.” kata si Bos dengan mengangguk.
    Wanita 3: “yang 1 bisa bicara, 1 lagi tidak bisa bicara Pak”
    “Cukup bagus, kamu mengedepankan aspek komunikatif, hal penting bagi seorang sekertaris.”
    Wanita 4: “yang 1 ada gigi, 1 lagi ompong Pak”
    Boss: hahahaha… kamu orang yang sangat humoris..
    Wanita yang ke-5 bingung, karena semua jawaban yang terlintas dibenaknya sudah di sebutkan oleh yang lain. Tiba-tiba dia menemukan ide. Sambil tersenyum manja, wanita ke 5 menjawab :
    “Mulut yang 1 dipake sendiri…. mulut yang lain dipake sama… Bosss” (sambil tersipu malu)
    Si Bos tersentak kaget, dan langsung berdiri. Kata si Bos : “YAA….!! KAMU SAYA TERIMA!”

    Saat ini jaman serba susah. Harga BBM naik, akibatnya terjadi PHK di berbagai perusahaan. Salah satu yang terkena PHK adalah Paijo. Bulan ini ia tidak bisa lagi mengirim uang untuk istrinya di kampung halaman.
    Ia hanya bisa mengirim surat. Isinya demikian:
    Istriku Tercinta,
    Maafkan kanda sayang, bulan ini Kanda tidak bisa mengirim uang untuk kebutuhan keluarga di rumah. Kanda hanya bisa mengirimmu 1000 ciuman.
    - Kanda Paijo -
    Seminggu kemudian Paijo mendapat surat balasan dari istri tercintanya:
    Kanda Paijo tersayang,
    Terima kasih atas kiriman 1000 ciumanmu. Untuk bulan ini Dinda akanmenyampaikan laporan pengeluaran keluarga :
    Tukang minyak bersedia menerima 2 ciuman setiap kali membeli 5 liter minyak tanah. Tukang listrik mau dibayar dengan 4 ciuman per tanggal 10 setiap bulannya.
    Pemilik kontrakan rumah mau dibayar cicil dengan 3 kali ciuman setiap harinya.
    Engkoh pemilik toko bahan makanan tidak mau dibayar pakai ciuman. Ia maunya dibayar dengan yang lain.. Ya terpaksa Dinda berikan saja.
    Hal yang sama juga Dinda berikan buat kepala sekolah dan gurunya si Udin yang sudah 3 bulan nunggak uang sekolah.
    Besok Dinda mau ke pegadaian untuk tukerin 200 ciuman dengan uang tunai, karena yang punya pegadaian sudah bersedia menukarkan 200 ciuman ditambah bayaran lainnya dengan uang 650ribu, lumayan buat ongkos sebulan.
    Keperluan pribadi Dinda bulan ini mencapai 50 ciuman.
    Kanda tersayang.. bulan ini Dinda merasa jadi orang yang paling kaya di kampung, karena sekarang Dinda memberikan piutang ciuman ke banyak pemuda di kampung kita dan siap ditukar kapan pun Dinda butuhkan.
    Kanda, dari kanda masih tersisa 125 ciuman, apakah kanda punya ide? atau dinda tabung saja ya?
    - Dinda tersayang -
    Gedubrak!! Paijo pun Pingsan.

    Sumber yang dekat dengan FIFA mengatakan anggota rapat komite Asosiasi FIFA di Zurich, Selasa (1/3) merekomendasikan agar Nurdin tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015.
    Salah satu dasar penolakan mereka adalah catatan hitam Nurdin Halid yang sempat masuk penjara karena kasus korupsi. Kode etik FIFA melarang seseorang yang pernah terganjal kasus hukum menjadi pemimpin federasi sepakbola, termasuk PSSI.
    Namun perjuangan Nurdin Halid yang sudah terkenal di kalangan masyarakat sepak bola Indonesia dengan “tidak turun-turun” ternyata tidak membuat gentar dan dirinya tetap akan mencalonkan kembali.
    Kini Nurdin Halid mengajukan kembali setelah dilarang mencalonkan diri lagi oleh FIFA dan Nurdin Halid mengganti namanya menjadi,
    “Bukan Nurdin Halid”

    Pada Minggu sore yang cerah, dua orang pemuda RT melakukan kunjungan dari pintu ke pintu untuk pengumpulan dana bantuan kemanusiaan. Ketika mereka mengetuk satu pintu, dan melihat bahwa wanita yang membuka pintu tidak senang melihat mereka.
    Dia mengatakan kepada mereka dengan tegas bahwa ia tidak ingin membantu apa-apa, dan sebelum mereka bisa berkata apa-apa lagi, dia membanting pintu di depan mereka.
    Yang mengejutkan, pintu tidak menutup, bahkan, ia kembali terbuka. Wanita itu mencoba lagi, benar-benar mendorong pintu itu, dan membanting lagi dengan hasil yang sama – pintu kembali terbuka.
    Wanita itu yakin bahwa orang-orang muda itu mengganjal pintu dengan kaki mereka, dan kali ini ia mengumpulkan tenaga yang sangat besar untuk membanting pintu itu dengan sangat kuat. Saat itu, salah satu dari mereka berkata dengan tenang,
    “Bu, sebelum Anda melakukannya lagi, Anda harus memindahkan kucing Anda terlebih dahulu.”

    Curhatan Ayam
    Ayam : Gue benci banget sama manusia.
    Sapi : Lah, mang lo napa.. yam??
    Ayam : masak gue baru makan beras dikit aja, langsung diusir, sampe di lempar-lempar batu segala. Padahal mereka ampir tiap hari makan telur dan daging gue. Sebel!!! benci bngt gue sama yang namanya manusia.
    Sapi : Emang lo doang yang benci???? Gue lebih benci mereka dari siapapun!
    Ayam : Emang lo kenapa.. pi?
    Sapi : Coba elo bayangin, ampir tiap hari susu gue di elus-elus, dipencet-pencet, diremas-remas, tapi manusia durjana itu gak pernah nikahin gue, boro-boro ngelamar… Sakiiiittt banget batin gue , emangnya gue ******.!!!!!


    coment : hahaha... ni gan cerita kocak

  11. #25
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk cinta dan waktu :
    Beberapa sahabat ada yang meminta cerita tentang Cinta. Hmm... semoga cerita ini bisa sedikit memahami tentang luasnya pemahaman cinta. Ciyeee... ^^

    Cerita, "Cinta dan Waktu"

    Dahulu kala, ada sebuah pulau kecil dengan berbagai macam kehidupan. Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan, dan Cinta, serta Emosi-Emosi yang lain, tinggal di pulau ini.

    Suatu hari, Emosi mengetahui bahwa pulau itu akan tenggelam. Setiap orang kemudian bersiap-siap untuk meninggalkan pulau itu, kecuali Cinta. Cinta bersikeras bahwa dia akan tinggal di pulau itu hingga menit terakhir.

    Beberapa hari kemudian, ketika pulau itu hampir tenggelam, Cinta berpikirkan untuk meminta bantuan. Pada saat itu, ia melihat Kekayaan lewat dengan sebuah kapal besar.

    Cinta bertanya: "Kekayaan, maukah Anda membawa saya bersama Anda?" Kekayaan berkata: "Tidak, kapalku penuh dengan emas, perak dan harta lainnya. Tidak ada ruang untuk Anda." Lalu Cinta melihat Kesombongan sedang di atas sebuah kapal yang sangat megah dan bertanya: "Kesombongan, tolong bantu saya! "


    Kesombongan berkata: "Saya tidak bisa membantu Anda. Anda basah kuyup dan dan hanya akan mengotori kapal saya yang indah. "

    Ketika Kesedihan lewat, Cinta meminta bantuan: "Kesedihan, biarkan saya pergi dengan Anda." "Oh, saya sangat sangat sedih, saya hanya ingin sendirian!" jawab Kesedihan.

    Ketika Kebahagiaan lewat, karena terlalu gembira, ia tidak mendengar saat Cinta memanggilnya minta tolong. Tiba-tiba, sebuah suara memanggil: "Kemarilah, Cinta. Saya akan membawa Anda bersama saya.” Dia adalah seorang bapak tua. Cinta sangat bersuka cita karena harapannya terwujud hingga lupa untuk menanyakan nama orang tua tersebut. Ketika mereka sampai di darat, orang tua itu telah pergi.

    Cinta sangat berterima kasih dan bertanya kepada orang tua yang lain siapa nama orang tua yang telah menyelamatkan dirinya tadi. "Namanya adalah Waktu," Pengetahuan menjawab. "Waktu?" Cinta bertanya, "Mengapa Waktu berkehendak untuk menolong saya?"

    Pengetahuan tersenyum: "Itu karena hanyalah Waktu, satu-satunya yang dapat memahami betapa besarnya Cinta itu”.


    coment :ini dia cerita motivasi untuk kalian agar menghargai cinta yg telah kalian miliki

  12. #26
    gildart's Avatar
    Join Date
    Apr 2014
    Location
    Surabaya
    Posts
    122
    Points
    2,517.90
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Spoiler untuk kisah perjalanan hidup messi :
    Lionel Messi lahir pada tanggal 24 Juni 1987 di Rosario, Argentina, untuk orang tua Jorge Horacio Messi (lahir 1958), seorang pekerja pabrik, dan Celia María Cuccittini, pembersih paruh waktu. keluarga-nya berasal dari pihak ayah dari kota Ancona Italia, di mana nenek moyangnya, Angelo Messi, beremigrasi ke Argentina pada tahun 1883. Ia memiliki dua saudara tua bernama Rodrigo dan Matias serta saudara perempuan bernama Maria Sol.. Pada usia lima, Messi mulai bermain sepak bola untuk Grandoli, sebuah klub lokal dilatih oleh ayahnya Jorge.Pada 1995, Messi beralih ke Boys Newell's Old yang berbasis di Rosario kotanya rumah. Pada usia 11, ia didiagnosis dengan kekurangan hormon pertumbuhan. Primera División klub River Plate. menunjukkan minat pada kemajuan Messi, tapi tidak punya cukup uang untuk membayar pengobatan, seperti biaya $ 900 per bulan. Carles Rexach, direktur olahraga Barcelona, telah dibuat menyadari bakat sebagai Messi punya kerabat di Lleida, Catalonia, dan Messi dan ayahnya mampu mengatur pengadilan. Barcelona. ditandatangani dia setelah melihat dia bermain,menawarkan untuk membayar medis tagihan jika ia bersedia pindah ke Spanyol.Keluarganya pindah ke Eropa dan dia mulai dalam tim muda klub. Ia memiliki dua saudara sepupu dalam sepak bola; Maxi dan Emanuel Biancucchi.


    coment : itu lah kisah perjalanan hidup messi yg skrng kita kenal membela barcelona

  13. #27

    Join Date
    Nov 2013
    Location
    Bandung-Medan
    Posts
    13,615
    Points
    50.80
    Thanks: 262 / 270 / 198

    Default Walikota Jokowi dan Seorang Tukang Sapu


    Kisah ini terjadi sewaktu Pak Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Walikota Solo. Saat itu hari masuk kantor, sekitar jam 07:00 pagi Pak Jokowi sudah tiba di kantor, tetapi kantor tampak kotor belum disapu oleh Pak Slamet, tukang kebersihan di kantor. Pak Slamet tidak biasanya datang terlambat.

    Karena kantornya belum bersih dan Pak Jokowi tahu itu belum disapu, tanpa ragu beliau langsung ambil sapu lalu disapulah sendiri kantornya tanpa menyuruh anak buahnya, padahal itu bisa ia perintahkan bawahannya yang ada di situ.

    Tak lama kemudian datanglah Pak Slamet si tukang sapu. Dengan wajah pucat dan takut karena diberitahu temannya bahwa yang menyapu adalah Pak Jokowi sendiri, Pak Slamet menghadap Walikota Jokowi.

    “Dari mana, jam segini baru datang?”, tanya Pak Jokowi.

    Pak Slamet dengan ketakutan menjawab: “Anak saya sakit Pak…”

    Jokowi pun hanya menjawab: “Yo wis…”

    Selanjutnya tanpa banyak omong beliau mengajak ajudannya keluar kantor, ternyata diajak ke rumah Pak Slamet bertiga dengan supir. Mungkin Pak Jokowi ingin membuktikan kebenaran alasan pak Slamet tadi. Dan ternyata benar, anak Pak Slamet sakit panas sudah 5 hari. Tanpa banyak bicara, anak Pak Slamet itu digendong ke mobil oleh Pak Jokowi sendiri, kemudian dibawanya ke Rumah Sakit sedangkan ajudannya disuruh pulang ke kantor naik ojek, diminta menyampaikan kabar ke Pak Slamet kalau anaknya dibawa ke Rumah Sakit.

    Apa yang terjadi selanjutnya? Pak Slamet yang ada di kantor justru malah pingsan setelah mendengar kabar ini. Begitu terharunya Pak Slamet sampai ia jatuh pingsan tidak sadarkan diri.

    Kisah nyata ini mungkin membuat merinding bagi siapa saja, betapa terharu dan bangganya pada sosok Pak Jokowi. Sehingga tidak heran, para tukang sapu di Jakarta beberapa hari lalu mendeklarasikan diri mendukung Jokowi-JK karena kepeduliannya kepada orang-orang kecil seperti mereka. Alasannya sederhana seperti yang dikatakan Pak Jokowi berulang-ulang yakni beliau hanya ingin “memanusiakan manusia”.

    Sumber

    KOMENTAR: Sosok yang dermawan, pantas jadi Presiden.


    @PiCass0;

  14. #28
    Ikan_S4rD3n's Avatar
    Join Date
    Aug 2015
    Posts
    657
    Points
    851.90
    Thanks: 0 / 9 / 8

    Default

    Pria Ini Merasa Tidak Dianggap Oleh Bosnya, Namun Suatu Hari Kebenaran pun Terungkap
    Cerita ini berawal dari seorang penjaga pintu sebuah villa dan bosnya. Bos ini setiap hari selalu naik mobil Limousine saat keluar rumah, sebagai seorang penjaga pintu, tugasnya adalah membukakan pintu mobil untuk bos. Tetapi setiap kali dia menyapa si bos, bos tidak pernah menyapa balik.
    Sampai pada suatu hari, sang penjaga pintu yang sedang mencari makanan di dalam kantong sampah, dilihat oleh bos. Setelah kejadian itu, ia selalu bisa menemukan satu kantong plastik bersih yang berisi makanan, seperti ada orang yang baru saja membelinya dari supermarket.
    Pria penjaga pintu ini tidak tahu siapa yang menaruhnya disana, langsung mengambil kantong plastik berisi makanan tersebut, merasa sangat bahagia. Hari kedua, dia melihat lagi ada kantung plastik yang berisi sayur-sayur segar serta makanan lainnya. Akhirnya, mengambil kantong makanan ini menjadi kebiasaannya sehari-hari, ia juga bisa memberi makan keluarganya
    Dia merasa sangat aneh, sebenarnya siapa yang melakukan ini semua? Setiap hari menaruh makanan segar disini? Sampai pada suatu hari, bosnya meninggal dunia.
    Mulai saat itu, banyak orang yang keluar masuk. Tetapi anehnya, hari itu ia tidak menemukan kantong yang berisi makanan.
    Hari kedua, hari ketiga, dan seterusnya pun tidak ada lagi kantong makanan tersebut. Setelah lewat beberapa minggu, dia akhirnya memberanikan diri untuk meminta kenaikan gaji pada istrinya bos, atau kalau tidak dia mengundurkan diri.
    Istri bos dengan sangat kaget bertanya "Kamu tidak pernah protes soal gaji, sekarang kenapa bisa minta kenaikan gaji?" Pria ini memberikan berbagai alasan, tapi tetap tidak bisa membuat istri bos percaya. Akhirnya dia memutuskan untuk menceritakan alasan sebenarnya—tentang kantong makanan.
    Istri bos akhirnya bertanya "Sejak kapan kamu tidak mendapatkan kantong makanan tersebut?" Penjaga pintu ini menjawab setelah bos meninggal, sejak saat itu tidak ada lagi kantong makanan.
    Seketika pria ini sadar kalau yang memberinya kanton makanan ternyata adalah bosnya! Kenapa? Dia tidak pernah menyangka kalau orang yang selalu mengabaikannya ternyata adalah orang yang sangat murah hati.
    Istri bos menangis dan berkata, "Saya akhirnya menemukanmu. Saya tahu kalau suami saya setiap hari memberikan makanan pada 7 orang, saya sudah menemukan 6 orang lainnya. Hari ini, saya akhirnya menemukan yang ke 7."
    Mulai saat itu, penjaga pintu ini mulai mendapatkan kantong makanan lagi. Anak bos yang mengantarnya sampai kerumah, tetapi ketika dia mengucapkan terimakasih, anak bos juga sama seperti bosnya tidak merespon. Tetapi ada suatu hari, pria ini berteriak dengan kencang "TERIMAKASIH!" Anak bos langsung merespon, "Saat saya tidak merespon ucapanmu, tolong jangan tersinggung, karena pendengaran saya agak terganggu, sama seperti ayah…"


    Commen : seorang bos yang rendah hati , tidak peduli kalaupun kebaikanya tidak diketahui oleh orang yang ia bantu setiap hari , dan sang anak yang menurun sifat filantropis sang ayah

Page 2 of 2 FirstFirst 12

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •