Cobalah untuk mengawali suatu hari anda dengan niat untuk memberi. Mulailah dengan sesuatu yang kecil yang tak terlalu berharga di mata anda. Mulailah dari uang receh. Kumpulkan beberapa receh yang mungkin tercecer disana-sini, hanya untuk satu tujuan : Berikan. Apakah anda sedang di bis kota yang panas, lalau dating pengamen bernyanyi memekakkan telinga, atau sedang berada dalam mobil ber-ac yang sejuk, lalu sepasang tangan kecil mengetuk meminta-minta. Tak peduli bagaimana pendapat anda tentang kemalasan, kemiskinan dan lain sebagainya. Tak perduli banyak piker, segera berikan satu dua keeping receh kepada mereka.
Barangkali ada rasa enggan dan kesal. Tekanlah perasaan tiu. Seiring dengan pemberian anda. Bukankah, tak seoarngpun ingin memurukan dirinya dan menjadi pengemis. Ingat, kali ini anda sedang “berlatih” memberi, mengulurkan tangan dengan jumlah yang tiada berarti? Rasakan saja, kini sesuatu mengalir dari dalam diri anda melalu telapak tangan anda, sesuatu itu bernama kasih saying.
Memberi tanpa pertimbangan bagai menyingkirkan batu pemhambat arus sungai. Arus sungai adalah kasih saying dari dalam diri, sedangkan batu adalah kepentingan yang berpusat pada diri anda sendiri. Sesungguhnya, bukan receh atau berlian yang anda berikan. Kemurahan itu tidak terletak di tangan, melainkan di hati.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha – usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan yang dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk tetap berusaha, ketekunan adalah kemampuan anda untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan dan kesulitan. Anda harus tetap mengambil langkah selanjutnya. Jangan hanya berhenti di langkah pertama. Memang semakin jauh anda melangkah, semakin banyak rintangan yang menghadang. Bayangkan, andai saja kemaren anda berhenti, maka anda tidak berada disini sekarang. Setiap langkah menaikan nilai diri anda. Apa pun yang anda lakukan, jangan sampai kehilangan ketekunan anda. Karena adalah daya tahan anda.
Pepatah mengatakan bahwa ribuan kilometer langkah di mulai dengan satu langkah. Sebuah langkah besar sebenarnya terdiri dari banyak langkah-langkah kecil. Dan langkah pertama keberhasilan harus anda mulai dari rumah anda. Rumah anda yang paling baik adalah hati anda. Itulah sebaik-baiknya tempat untuk memulai dan kembali, karena itu mulailah kemajuan diri anda dengan memajukan hati anda, kemudian pikirkan anda dan usaha-usaha anda. Ketekunan hadir bila apa yang anda lakukan benar-benar berasal dari hati anda.
pernah melakukan kesalahan besar yang teamat sangat? membuat lo malu? ngerasa bersalah? dunia serasa hancur? orang2 ngeliad lo sebagai manusia rendah?
so what..? jika lo tidak mengulangi kesalahan lo lagi, dan didalam hati ingin berusaha lebih baik lagi...berarti lo lebih berharga dari mereka yang menganggap lo rendah.
Even at his most powerless, man existence is never without meaning.
Walaupun dalam ketidakberdayaannya, keberadaan manusia tidak pernah tanpa arti.
~ Leknaat from Suikoden I~
Suatu ketika, ada seoarng anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantung paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku dip agar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih muda menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar
Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulan agar dia mencabut satu paku untuk setiap dimana diat tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “ Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang dip agar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya.” Ketika kamu mengatakan sesuatu dengan kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas dan luka seperti lubang ini dihati orang lain.
Kamu dapat menusukan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak perdulu beberapa kali kamu minta maaf, luka itu tetap ada dan luka kerana kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik.
Anda adalah perahu kokoh yang sanggup menahan beban, terbuat dari kayu terbaik dengan layer gagah menentan angina. Kesejatian anda adalah berlayar mengarungi samudra, menembus badai dan menemukan pantai harapan. Sehebat apapun perahu diciptakan, tak ada gunanya bila tertambat didermaga. Dermaga adalah masa lalu anda. Tali penambat itu adalah ketakutan dan penyesalan anda. Jangan buang percuma seluruh daya dan kekuatan yang dianugrahkan pada anda. Jangan biarkan masa lalu menambat anda di situ. Lepaskan diri anda dari ketakutan dan penyesalan. Berlayarlah. Bekerjalah.
Yang memisahkan perahu dan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilab adalah masalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikat perahu adalah berlayar menembus segala rintangan, hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan
Bagaimana seorang tahan berjam-jam bekerja seolah tak mengenal lelah? Apa pula rahasia pekerja rig lepas pantai yang meninggalkan anak istri bertarung dengan angina dan badai? Bagaimana juga dengan para petani, nelayan, kuli, sopir, pekerja berat yang tahan membanting tulang di tenah terik panas atau dingin malam. Kekuatan apa yang mendorong mereka begitu kuat secara fisik dan tangguh secara mental? Sedangkan disudut sempit lainnya, banyak orang mengeluh karena persoalan yang tak lebih besar dari ujung kuku.
Kekuatan itu bernama cinta. Cinta yang melahirkan harapan dan pengabdian bagi kepada siapakah mereka mempersembahkan hasil kerja mereka, kepada keluarga nun jauh disana, kepada masyarakat yang membutuhkan karya mereka, kepada alam yang mengasuh mereka, kepada masa depan kehidupan yang sejahtera, atau kepad ahati tempat cinta itu mengalir.
Bila anda berkeluh hanya karena harus memperpanjang waktu kerja anda beberapa jam saja, maka kenanglah punggung bungkuk seoarng kakek yang menarik sampah kota ini. Beliau memiliki sesuatu yang ia cintai, yang kepadanya ia ulurkan kerja. Kepada beliau kita belajar tentang pengabdian atas nama cinta
Ketika anda memandang suatu persoalan, tanggalkanlah prasangka-prasangka. Prasangka itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai namun tak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberi jawaban sebelum anda mengetahui pertanyaannya. Dan, seburuk-buruknya jawaban adalah bila anda tak paham akan masalah. Biarkanlah fakta yang nampakdi hadapan, anda terima ap aadanya. Jangan biarkan prasangka menyerat anda keujung jalan lain. Mungkin anda merasa aman dengan prasangka anda, namun sebenarnya ia berbahaya diwaktu yang panjang, anda menemukan pandangan yang lebih jernih, keberanian mengatasi masalah dan jalan yang lebih lebar.
Bila anda mengenakan kacamata, maka yang melihat tetaplah mata anda. Bukan kacamata anda. Dan keadaan yang sebenarnya terjadi adalah apa yang berada dibalik kacamata. Bukan yang terpantul pada cermin kacamata anda. Demikian pula halnya dengan diri anda, yang sesungguhnya melihat hati anda melalu mata anda. Prasangka itu adalah debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga anda tak mampu melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana anda menyingkirkan debu dari kacamata karena keinginan anda untuk melihat lebih jelas dan jernih lagi
Share This Thread