Sejarah Internet bermula dari Amerika Serikat, di mana orang Amerika memiliki akses terbaik Internet selama beberapa tahun. Menurut pakar teknologi seperti S.Derek Turner, semakin banyak negara yang terhubung dengan jaringan Internet, hal yang aneh terjadi. A.S mulai kehilangan posisi dominan-nya sebagai pemimpin dunia dalam akses Internet.
Dalam artikel ini, pendekatan yang digunakan adalah Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). OECD mengukur jumlah pendaftar jaringan pita lebar (broadband) dibandingkan dengan keseluruhan populasi. Mengapa metode ini digunakan? Karena hanya jumlah pendaftar saja tidak menampilkan cukup banyak informasi.
Mari bandingkan A.S dengan China.
Menurut OECD, A.S memiliki lebih dari 66 pelanggan broadband. Biro Statistik Amerika memperkirakan jumlah populasi di negara tersebut adalah 303 juta penduduk. China, memiliki 48.5 juta pelanggan broadband dan populasi lebih dari 1.3 milyar penduduk. Jika hanya melihat data jumlah pelanggan, China tampak tidak terlalu jauh tertinggal dibandingkan A.S. Namun jika kita bandingkan jumlah pelanggan dengan populasi, kita akan mendapatkan gambaran yang berbeda. Persentase pelanggan broadband di A.S adalah 21% sedangkan China 3.7%.
OECD secara regular melakukan studi pada 30 negara mengenai penetrasi broadband. Penetrasi broadband mengacu pada jumlah pelanggan broadband dibandingkan dengan keseluruhan populasi. OECD biasanya melakukan-nya dengan rasio yang sederhana: jumlah pelanggan broadband per 100 penduduk.
OECD memasukan DSL, cable modem, fiber-optic, dan koneksi local area network (LAN) pada perhitungannya. Ia tidak memasukan modem dial-up, karena pengguna tidak memiliki kualifikasi sebagai pengguna broadband.
Menurut OECD, 10 negara yang paling banyak memiliki jaringan Internet adalah:
1. Denmark
2. Belanda
3. Swiss
4. Korea
5. Norway
6. Iceland
7. Findland
8. Sweden
9. Canada
10. Belgia
Semua negara ini memiliki setidaknya 23 pelanggan per 100 penduduk -- Denmark memiliki 34.3. A.S memiliki 22.1. Walaupun selisihnya kecil, U.S ada di urutan ke 15 dalam daftar OECD.
Jadi mengapa negara-negara ini memiliki proporsi pelanggan yang lebih besar dari A.S? beberapa faktor yang mempengaruhinya adalah:
- Ukuran populasi: A.S memiliki lebih dari 300 juta penduduk. Denmark yang menempati urutan teratas memiliki 5.5 juta penduduk. Pada daftar tersebut, Korea memiliki populasi terbesar (49 juta) dan Islandia adalah yang terkecil (301,931).
- Ukuran negara: A.S memiliki area seluas 9.832.630 kilometer persegi. Denmark memiliki luas 43.094 kilometer persegi. Pada daftar tersebut, hanya Kanada yang memeliki area lebih luas dari A.S. Lebih sulit untuk membuat jaringan Internet di negara yang memiliki ukuran lebih luas.
- Biaya berlangganan: Pada 30 negara yang dipelajari oleh OECD, A.S berada di urutan 18 untuk biaya berlangganan bulanan.
- Kebijakan Nasional: Pemerintah dari negara-negara tersebut memasukan strategi broadband nasional dalam prioritas politiknya. A.S tidak memiliki strategi broadband yang komprihensif.
Klik di sini untuk sumber artikel.










Share This Thread