Page 85 of 388 FirstFirst ... 357581828384858687888995135185 ... LastLast
Results 1,261 to 1,275 of 5812
http://idgs.in/612573
  1. #1261
    F107]Jkt-L-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    Dimana-mana hatiku senang
    Posts
    4,740
    Points
    6,555.72
    Thanks: 62 / 372 / 324

    Default

    Quote Originally Posted by [M]aster[C]hef View Post
    aiiih pointmu sungguh menggiurkan cintah, sudikah dirimu membagi sedikit kepada diriku..
    Quote Originally Posted by johncena~ View Post
    mau juga dong lis pinjam 1k..
    buat bet hari ini..
    km baik deh..
    buka jasa pinjaman point bole juga nih..
    1 hari 10%

  2. Hot Ad
  3. #1262

    Join Date
    Oct 2011
    Location
    【Mes♥】
    Posts
    89,679
    Points
    4,328.20
    Thanks: 0 / 1,049 / 845

    Default

    avatar si ocir
    kwakwa
    klo sekilas kek anak ama mamah

  4. #1263
    F107]Jkt-L-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    Dimana-mana hatiku senang
    Posts
    4,740
    Points
    6,555.72
    Thanks: 62 / 372 / 324

    Default

    anak sama mama nya ya rei?
    wkwkwk....

  5. #1264

    Join Date
    Oct 2011
    Location
    【Mes♥】
    Posts
    89,679
    Points
    4,328.20
    Thanks: 0 / 1,049 / 845

    Default

    iya kwkwkw
    si ocir ga keliatan lbh tua
    lirik2

  6. #1265
    F107]Jkt-L-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    Dimana-mana hatiku senang
    Posts
    4,740
    Points
    6,555.72
    Thanks: 62 / 372 / 324

    Default

    gw yakin itu foto beberapa tahun lalu..
    ya ga ko occir?

  7. #1266
    johncena~'s Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    INDONESIA
    Posts
    9,666
    Points
    2.52
    Thanks: 564 / 358 / 313

    Default

    pinjem dong lis..
    gw balikin 1,5k bulan depoan wkakakka
    In this country, you gotta make the money first. Then when you get the money, you get the power. Then when you get the power, then you get the women..

    Rules pelaporan MH
    Naik banding MH

    Quote Originally Posted by Kayoko View Post
    aki2 udh tua jangan marah2
    ente inprak2 orang ntr tiba2 stroke

    yellow flag :psad:

    JANGAN PELIT LIKE DONG!!

  8. #1267
    [OMG]-CinepleX-'s Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Public Server
    Posts
    20,793
    Points
    6.23
    Thanks: 553 / 519 / 414

    Default

    Ah yg bener rei,lis ?

    Segitu **** baby facenya kah gw

    2 tahun yg lalu tepatnya lis..

  9. #1268

    Join Date
    Oct 2011
    Location
    【Mes♥】
    Posts
    89,679
    Points
    4,328.20
    Thanks: 0 / 1,049 / 845

    Default

    **** face cok kwakw
    lo ketik dewe

    woee foto comot sapa itu

  10. #1269
    F107]Jkt-L-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    Dimana-mana hatiku senang
    Posts
    4,740
    Points
    6,555.72
    Thanks: 62 / 372 / 324

    Default

    Quis #7

    pada lambang Lampung di atas terdapat pita yang bertuliskan "SAI BUMI RUWAI JURAI"
    Apakah arti dari "SAI BUMI RUWAI JURAI"?

  11. #1270
    [OMG]-CinepleX-'s Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Public Server
    Posts
    20,793
    Points
    6.23
    Thanks: 553 / 519 / 414

    Default

    Weee enak aja **** face

    Auto correct itu makanya coret..

    Nyomot foto apaan ?



    Zzz jd dopost... Gara2 ada kuis... Yg ini tlg di delete aja lis

    Quote Originally Posted by F107]Jkt-L- View Post
    Quis #7

    pada lambang Lampung di atas terdapat pita yang bertuliskan "SAI BUMI RUWAI JURAI"
    Apakah arti dari "SAI BUMI RUWAI JURAI"?
    bumi Lampung dilambangkan sebagai rumah tangga agung yang didiami oleh dua jurai masyarakat adat, yaitu jurai adat Pepadun dan jurai adat Saibatin.
    Last edited by F107]Jkt-L-; 03-03-13 at 21:08. Reason: quis

  12. #1271
    johncena~'s Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    INDONESIA
    Posts
    9,666
    Points
    2.52
    Thanks: 564 / 358 / 313

    Default

    SANG BUMI KHAM JEJAMA, SANG BUMI DI TANOH LAMPUNG
    Lampung sai…..!
    sang bumi khua jukhai

    Demikian sepenggal kutipan lagu yang cukup terkenal pada sebahagian masyarakat lampung, namun sayangnya tak banyak yang paham atau mengerti tentang arti dan makna filosofis dari sepenggal kalimat diatas. Dalam tulisan ini pembahasan bukan pada persoalan yang tibul diatas namun fokus kepada fenomena yang timbul di bumi lampung tercinta. Ketika saya pulang pada waktu liburan bulan agustus 2007 kemarin, terdapat papan iklan berukuran besar yang terpasang dipinggir jalan raya yang didalamnya bertuliskan “ Sai bumi Ruwa Jurai”. Dan tidak hanya itu saya pun pernah membaca disebuah buku yang berjudul “Kiyai Udin” buku yang menceritakan biografi sang gubernur lampung yang didalam nya banyak sekali kata- kata “sai bumi ruwa Jurai” serta masih banyak lagi pengalaman lainya khusus berkenaan dengan kata-kata diatas. Sebenarnya jika kita perhatikan dari kata “Sai Bumi Ruwa Jurai” memang tak memiliki unsur yang perlu untuk diperdebatkan, toh arti dan maksud dari kata tersebut tidak jauh berbeda dengan kata awalnya” sang bumi ruwa jurai” yang saya anggap kata ini adalah ungkapan warisan dari tokoh lampung terdahulu. Namun yang menjadi perhatian saya adalah ketika kita tidak mengetahu alasan apa dan mengapa kata “ Sang” berubah/berkembang menjadi “Sai”. Sepele memang persoalannya, namun bagi saya ini merupakan hal yang substansial dan perlu dipecahkan agar tidak terjadi kerancuan dalam makainya. Seringnya kita sebagai masyarakat awam hanya menganggap hal- hal seperti ini adalah sesuatu yang remeh padahal kita tidak tahu bagaimana perjuangan para tokoh pendiri lampung terdahulu untuk menciptakan dan mewujudkan kalimat bermakna besar ini”Sang Bumi Ruwa Jurai”
    Sedikit telaah teoritis mengenai kata”Sang”, bahwa didalam kamus bahasa lampung hasil susunan Drs.H.Fauzi Fattah, MM.(penterjemah bahasa belalau dan pesisir), M.Daud HS.(pubian dan sungkai), H.Ramli Usman (abung), dan Drs.Abu Thalib Khalik, M.Hum.(tulang bawang), terbitan Gunung Pesagi tahun 2002, disebutkan bahwa kata se- terjemah dalam bahasa lampung adalah sanga/sango (sang) berturut-turut menurut dialek A/O. Pengambilan kata “sang” untuk kalimat “sang bumi ruwa jurai” bertujuan agar kedua dialek A/O dapat sama-sama menggunakannya. Kata se- sendiri memiliki tafsiran atau tujuan untuk menyatukan beberapa komponen menjadi satu dalam satu sifat, contohnya kata sebangsa, sehati, sejalur dan yang lainya, kata-kata tersebut semuanya berpengertian bahwa ada beberapa komponen didalamnya yang ingin di satukan dalam satu sifat.
    Dengan kata lain bahwa arti sang = se, bumi=bumi, ruwa=dua, jurai=cabang, maknanya adalah didalam satu bumi (lampung) terdapat dua cabang yakni pesisir dan pepadun, dalam tafsiran lain disebut dengan penduduk pendatang dan asli. Kedua komponen besar ini ingin disatukan dalam kalimat “sang bumi ruwa jurai”.
    Untuk itu setidaknya ada dua pesan yang dapat kita petik daripenjelasan makna kata “sang bumi ruwa jurai” diatas yaitu, pertama, kalimat itu adalah kalimat yang bertujuan untuk menyatukan dua jurai besar dilampung, kedua, kalimat tersebut adalah kalimat warisan dari para tokoh terdahulu dilampung yang menjadi kalimat dalam pita pada lambang provinsi lampung .
    Nah! sekarang yang tidak kita ketahui adalah mengapa harus muncul kalimat baru”Sai bumi ruwa jurai”? padahal kalimat terdahulu memiliki makna yang begitu luhur dan mendalam. Terlepas dari banyaknya perbedaan bahasa dilampung yang merupakan tanda bahwa kita kaya akan budaya, setidaknya dalam melakukan sesuatu, apa lagi yang berhubungan dengan adat atau budaya, kita haruslah tahu bahkan memahami makna luhur yang terkandung didalamnya.
    menurut saya lagu bang iful itu bukanlah sebagai angin besar yang dapat membuat kalimat sang bumi berubah atau sebaliknya, tapi jika ditilik diatas struktur dan pemaknaan yang pas menurut masyarakat yang tidak memiliki kepentingan lain ialah kata "SANG BUMI KHUWA JUKHAI"
    ("Terkait ’sosialisasi’ Sai Bumi Ruwa Jurai yang memang dikesankan untuk ‘menggeser’ Sang Bumi Ruwa Jurai, saya pribadi mengakui hal tersebut memang dilakukan dengan sengaja.")KUTIPAN DARI TULISAN SESEORANG
    karena banyak sekali sekarang ini gejala-gejala improfisasi dari pemerintah daerah khususnya yang kurang mengindahkan makna yang menjadi junjungan masyarakat, mentradisi dimasyarakat.
    In this country, you gotta make the money first. Then when you get the money, you get the power. Then when you get the power, then you get the women..

    Rules pelaporan MH
    Naik banding MH

    Quote Originally Posted by Kayoko View Post
    aki2 udh tua jangan marah2
    ente inprak2 orang ntr tiba2 stroke

    yellow flag :psad:

    JANGAN PELIT LIKE DONG!!

  13. #1272
    F107]Jkt-L-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2012
    Location
    Dimana-mana hatiku senang
    Posts
    4,740
    Points
    6,555.72
    Thanks: 62 / 372 / 324

    Default

    Quote Originally Posted by [OMG]-CinepleX- View Post
    Weee enak aja **** face

    Auto correct itu makanya coret..

    Nyomot foto apaan ?



    Zzz jd dopost... Gara2 ada kuis... Yg ini tlg di delete aja lis



    bumi Lampung dilambangkan sebagai rumah tangga agung yang didiami oleh dua jurai masyarakat adat, yaitu jurai adat Pepadun dan jurai adat Saibatin.
    udah gw marge..

    bener sekali..
    walau pun arti singkat nya 1 wilayah lampung di diami oleh penduduk asli dan pendatang.
    oke first week done
    edit post 2 dan buat report dulu buat point nya..

    Quote Originally Posted by johncena~ View Post
    SANG BUMI KHAM JEJAMA, SANG BUMI DI TANOH LAMPUNG
    Lampung sai…..!
    sang bumi khua jukhai

    Demikian sepenggal kutipan lagu yang cukup terkenal pada sebahagian masyarakat lampung, namun sayangnya tak banyak yang paham atau mengerti tentang arti dan makna filosofis dari sepenggal kalimat diatas. Dalam tulisan ini pembahasan bukan pada persoalan yang tibul diatas namun fokus kepada fenomena yang timbul di bumi lampung tercinta. Ketika saya pulang pada waktu liburan bulan agustus 2007 kemarin, terdapat papan iklan berukuran besar yang terpasang dipinggir jalan raya yang didalamnya bertuliskan “ Sai bumi Ruwa Jurai”. Dan tidak hanya itu saya pun pernah membaca disebuah buku yang berjudul “Kiyai Udin” buku yang menceritakan biografi sang gubernur lampung yang didalam nya banyak sekali kata- kata “sai bumi ruwa Jurai” serta masih banyak lagi pengalaman lainya khusus berkenaan dengan kata-kata diatas. Sebenarnya jika kita perhatikan dari kata “Sai Bumi Ruwa Jurai” memang tak memiliki unsur yang perlu untuk diperdebatkan, toh arti dan maksud dari kata tersebut tidak jauh berbeda dengan kata awalnya” sang bumi ruwa jurai” yang saya anggap kata ini adalah ungkapan warisan dari tokoh lampung terdahulu. Namun yang menjadi perhatian saya adalah ketika kita tidak mengetahu alasan apa dan mengapa kata “ Sang” berubah/berkembang menjadi “Sai”. Sepele memang persoalannya, namun bagi saya ini merupakan hal yang substansial dan perlu dipecahkan agar tidak terjadi kerancuan dalam makainya. Seringnya kita sebagai masyarakat awam hanya menganggap hal- hal seperti ini adalah sesuatu yang remeh padahal kita tidak tahu bagaimana perjuangan para tokoh pendiri lampung terdahulu untuk menciptakan dan mewujudkan kalimat bermakna besar ini”Sang Bumi Ruwa Jurai”
    Sedikit telaah teoritis mengenai kata”Sang”, bahwa didalam kamus bahasa lampung hasil susunan Drs.H.Fauzi Fattah, MM.(penterjemah bahasa belalau dan pesisir), M.Daud HS.(pubian dan sungkai), H.Ramli Usman (abung), dan Drs.Abu Thalib Khalik, M.Hum.(tulang bawang), terbitan Gunung Pesagi tahun 2002, disebutkan bahwa kata se- terjemah dalam bahasa lampung adalah sanga/sango (sang) berturut-turut menurut dialek A/O. Pengambilan kata “sang” untuk kalimat “sang bumi ruwa jurai” bertujuan agar kedua dialek A/O dapat sama-sama menggunakannya. Kata se- sendiri memiliki tafsiran atau tujuan untuk menyatukan beberapa komponen menjadi satu dalam satu sifat, contohnya kata sebangsa, sehati, sejalur dan yang lainya, kata-kata tersebut semuanya berpengertian bahwa ada beberapa komponen didalamnya yang ingin di satukan dalam satu sifat.
    Dengan kata lain bahwa arti sang = se, bumi=bumi, ruwa=dua, jurai=cabang, maknanya adalah didalam satu bumi (lampung) terdapat dua cabang yakni pesisir dan pepadun, dalam tafsiran lain disebut dengan penduduk pendatang dan asli. Kedua komponen besar ini ingin disatukan dalam kalimat “sang bumi ruwa jurai”.
    Untuk itu setidaknya ada dua pesan yang dapat kita petik daripenjelasan makna kata “sang bumi ruwa jurai” diatas yaitu, pertama, kalimat itu adalah kalimat yang bertujuan untuk menyatukan dua jurai besar dilampung, kedua, kalimat tersebut adalah kalimat warisan dari para tokoh terdahulu dilampung yang menjadi kalimat dalam pita pada lambang provinsi lampung .
    Nah! sekarang yang tidak kita ketahui adalah mengapa harus muncul kalimat baru”Sai bumi ruwa jurai”? padahal kalimat terdahulu memiliki makna yang begitu luhur dan mendalam. Terlepas dari banyaknya perbedaan bahasa dilampung yang merupakan tanda bahwa kita kaya akan budaya, setidaknya dalam melakukan sesuatu, apa lagi yang berhubungan dengan adat atau budaya, kita haruslah tahu bahkan memahami makna luhur yang terkandung didalamnya.
    menurut saya lagu bang iful itu bukanlah sebagai angin besar yang dapat membuat kalimat sang bumi berubah atau sebaliknya, tapi jika ditilik diatas struktur dan pemaknaan yang pas menurut masyarakat yang tidak memiliki kepentingan lain ialah kata "SANG BUMI KHUWA JUKHAI"
    ("Terkait ’sosialisasi’ Sai Bumi Ruwa Jurai yang memang dikesankan untuk ‘menggeser’ Sang Bumi Ruwa Jurai, saya pribadi mengakui hal tersebut memang dilakukan dengan sengaja.")KUTIPAN DARI TULISAN SESEORANG
    karena banyak sekali sekarang ini gejala-gejala improfisasi dari pemerintah daerah khususnya yang kurang mengindahkan makna yang menjadi junjungan masyarakat, mentradisi dimasyarakat.
    apaan ini
    mengarang indah?
    atau copas indah?

  14. #1273
    [OMG]-CinepleX-'s Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Public Server
    Posts
    20,793
    Points
    6.23
    Thanks: 553 / 519 / 414

    Default

    Quote Originally Posted by johncena~ View Post
    SANG BUMI KHAM JEJAMA, SANG BUMI DI TANOH LAMPUNG
    Lampung sai…..!
    sang bumi khua jukhai

    Demikian sepenggal kutipan lagu yang cukup terkenal pada sebahagian masyarakat lampung, namun sayangnya tak banyak yang paham atau mengerti tentang arti dan makna filosofis dari sepenggal kalimat diatas. Dalam tulisan ini pembahasan bukan pada persoalan yang tibul diatas namun fokus kepada fenomena yang timbul di bumi lampung tercinta. Ketika saya pulang pada waktu liburan bulan agustus 2007 kemarin, terdapat papan iklan berukuran besar yang terpasang dipinggir jalan raya yang didalamnya bertuliskan “ Sai bumi Ruwa Jurai”. Dan tidak hanya itu saya pun pernah membaca disebuah buku yang berjudul “Kiyai Udin” buku yang menceritakan biografi sang gubernur lampung yang didalam nya banyak sekali kata- kata “sai bumi ruwa Jurai” serta masih banyak lagi pengalaman lainya khusus berkenaan dengan kata-kata diatas. Sebenarnya jika kita perhatikan dari kata “Sai Bumi Ruwa Jurai” memang tak memiliki unsur yang perlu untuk diperdebatkan, toh arti dan maksud dari kata tersebut tidak jauh berbeda dengan kata awalnya” sang bumi ruwa jurai” yang saya anggap kata ini adalah ungkapan warisan dari tokoh lampung terdahulu. Namun yang menjadi perhatian saya adalah ketika kita tidak mengetahu alasan apa dan mengapa kata “ Sang” berubah/berkembang menjadi “Sai”. Sepele memang persoalannya, namun bagi saya ini merupakan hal yang substansial dan perlu dipecahkan agar tidak terjadi kerancuan dalam makainya. Seringnya kita sebagai masyarakat awam hanya menganggap hal- hal seperti ini adalah sesuatu yang remeh padahal kita tidak tahu bagaimana perjuangan para tokoh pendiri lampung terdahulu untuk menciptakan dan mewujudkan kalimat bermakna besar ini”Sang Bumi Ruwa Jurai”
    Sedikit telaah teoritis mengenai kata”Sang”, bahwa didalam kamus bahasa lampung hasil susunan Drs.H.Fauzi Fattah, MM.(penterjemah bahasa belalau dan pesisir), M.Daud HS.(pubian dan sungkai), H.Ramli Usman (abung), dan Drs.Abu Thalib Khalik, M.Hum.(tulang bawang), terbitan Gunung Pesagi tahun 2002, disebutkan bahwa kata se- terjemah dalam bahasa lampung adalah sanga/sango (sang) berturut-turut menurut dialek A/O. Pengambilan kata “sang” untuk kalimat “sang bumi ruwa jurai” bertujuan agar kedua dialek A/O dapat sama-sama menggunakannya. Kata se- sendiri memiliki tafsiran atau tujuan untuk menyatukan beberapa komponen menjadi satu dalam satu sifat, contohnya kata sebangsa, sehati, sejalur dan yang lainya, kata-kata tersebut semuanya berpengertian bahwa ada beberapa komponen didalamnya yang ingin di satukan dalam satu sifat.
    Dengan kata lain bahwa arti sang = se, bumi=bumi, ruwa=dua, jurai=cabang, maknanya adalah didalam satu bumi (lampung) terdapat dua cabang yakni pesisir dan pepadun, dalam tafsiran lain disebut dengan penduduk pendatang dan asli. Kedua komponen besar ini ingin disatukan dalam kalimat “sang bumi ruwa jurai”.
    Untuk itu setidaknya ada dua pesan yang dapat kita petik daripenjelasan makna kata “sang bumi ruwa jurai” diatas yaitu, pertama, kalimat itu adalah kalimat yang bertujuan untuk menyatukan dua jurai besar dilampung, kedua, kalimat tersebut adalah kalimat warisan dari para tokoh terdahulu dilampung yang menjadi kalimat dalam pita pada lambang provinsi lampung .
    Nah! sekarang yang tidak kita ketahui adalah mengapa harus muncul kalimat baru”Sai bumi ruwa jurai”? padahal kalimat terdahulu memiliki makna yang begitu luhur dan mendalam. Terlepas dari banyaknya perbedaan bahasa dilampung yang merupakan tanda bahwa kita kaya akan budaya, setidaknya dalam melakukan sesuatu, apa lagi yang berhubungan dengan adat atau budaya, kita haruslah tahu bahkan memahami makna luhur yang terkandung didalamnya.
    menurut saya lagu bang iful itu bukanlah sebagai angin besar yang dapat membuat kalimat sang bumi berubah atau sebaliknya, tapi jika ditilik diatas struktur dan pemaknaan yang pas menurut masyarakat yang tidak memiliki kepentingan lain ialah kata "SANG BUMI KHUWA JUKHAI"
    ("Terkait ’sosialisasi’ Sai Bumi Ruwa Jurai yang memang dikesankan untuk ‘menggeser’ Sang Bumi Ruwa Jurai, saya pribadi mengakui hal tersebut memang dilakukan dengan sengaja.")KUTIPAN DARI TULISAN SESEORANG
    karena banyak sekali sekarang ini gejala-gejala improfisasi dari pemerintah daerah khususnya yang kurang mengindahkan makna yang menjadi junjungan masyarakat, mentradisi dimasyarakat.
    Hahahahahaha.. Males baca ini orang ketauan cok...

    Maen copas semua~

  15. #1274
    johncena~'s Avatar
    Join Date
    May 2012
    Location
    INDONESIA
    Posts
    9,666
    Points
    2.52
    Thanks: 564 / 358 / 313

    Default

    wakakka..
    terjun bebas itu namanya..
    In this country, you gotta make the money first. Then when you get the money, you get the power. Then when you get the power, then you get the women..

    Rules pelaporan MH
    Naik banding MH

    Quote Originally Posted by Kayoko View Post
    aki2 udh tua jangan marah2
    ente inprak2 orang ntr tiba2 stroke

    yellow flag :psad:

    JANGAN PELIT LIKE DONG!!

  16. #1275
    butong4's Avatar
    Join Date
    Sep 2007
    Location
    jakarta - bsd - bekasi
    Posts
    45,249
    Points
    6.29
    Thanks: 0 / 403 / 393

    Default

    wah ada kuis diem2 . . .

    im back all
    SF Bekasi http://idgs.in/638797 Personal Corner http://idgs.in/598780
    trust me it's works

Page 85 of 388 FirstFirst ... 357581828384858687888995135185 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •