Sejarah kelahiran Unilever memiliki keunikan. Pada 1930 Unilever terbentuk berkat bergabungnya dua buah perusahaan besar, yaitu perusahaan margarin Belanda Margarine Unie dan perusahaan sabun Inggris Lever Brothers. Padahal sebelumnya, kedua perusahaan tersebut saling bersaing ketat dalam dunia bisnis.
Margarine Unie dan Lever Brothers bersaing dalam core bisnis yang sama. Keduanya terlibat persaingan produk-produk rumah tangga dalam skala yang sangat besar. Dua perusahaan ini juga memiliki jalur distribusi perdagangan yang sama banyak jumlahnya. Margarine Unie dan Lever Brothers sama-sama menguasai wilayah operasi di lebih 40 negara.
Dua perusahaan tersebut memiliki sejarah yang berbeda. Margarine Unie tumbuh besar lewat proses merger dengan perusahaan-perusahaan margarin lainnya pada 1920-an. Sementara itu Lever Brothers dibentuk oleh pengusaha bernama William Hesketh Lever pada 1885. Lever mengembangkan bisnis produk sabunnya dengan cara mendirikan perusahaan sabun di seluruh penjuru dunia. Dan pada 1917 Lever mulai merambah ke diversifikasi produk makanan, es krim, ikan, serta berbagai jenis makanan kaleng.
Namun demikian, persaingan bisnis dan perbedaan latar belakang sejarah tidak menghalangi Margarine Unie dan Lever Brothers untuk bergabung menjadi satu dalam bendera Unilever. Dengan peristiwa merger tersebut, perusahaan Unilever justru memiliki sejarah yang kaya warna. Sejarah yang telah berjalan selama kurang-lebih 70 tahun.
Pada dekade 1930-an, Unilever memperkenalkan perkembangan teknologi berbisnis. Hasilnya, bisnis Unilever semakin berkembang pesat. Sejumlah perusahaan didirikan di wilayah Amerika Latin.
Sejak saat itu, semangat dan jiwa wiraswasta para pendiri Unilever selalu melekat dalam kinerja bisnis Unilever saat ini. Metode pendekatan mereka terhadap para karyawan dan masyarakat sekitar juga ikut mewarnai citra Unilever dalam menjalankan bisnisnya.
Unilever NV dan Unilever PLC merupakan perusahaan induk yang sekarang ini menjadi salah satu perusahaan produk-produk terbesar di dunia. Sejak berdiri pada 1930, keduanya beroperasi secara bersama-sama. Kantor pusat Unilever berada di dua kota, yakni di kota London dan Rotterdam.
Bagi peselancar dunia saiber, nama Google sudah tak asing lagi, walau terdengar aneh. Google terkenal sebagai search engine yang mampu memuaskan dahaga para peselancar dunia maya dalam melacak informasi.
Nama Google dengan dua 'o' pun unik. Sebab, jika data hasil pencarian ditemukan, jumlah 'o' akan muncul sebanyak web yang didapat oleh mesin pencari.
Kata Google berasal dari kata googol. Kata ini berhasil diciptakan oleh Milton Sirotta, keponakan Edward Kasner, seorang ahli matematika dari AS. Sirotta membuat istilah googol untuk menyebutkan angka satu (1) yang diikuti 100 angka nol (0).
Luar biasa. Googol merupakan kata yang menunjukkan sebuah bilangan yang sangat besar jumlahnya. Bilangan yang melebihi bilangan miliar atau triliun. Dan di alam semesta ini tak ada benda yang berjumlah hingga googol-an. Tidak itu bintang, tidak itu partikel debu, dan tak pula atom.
Karena itu, penggunaan kata Google merupakan refleksi dari kata googol. Dengan kata tersebut, Google berusaha merefleksikan dirinya sebagai perusahaan yang memiliki misi mengelola sesuatu yang sangat luas dan tak terbatas. Dan itu hanya terdapat pada dunia saiber tempat informasi melimpah tanpa batas.
Google tak hanya unik dari asal katanya. Google pun memiliki latar belakang sejarah yang unik. Google lahir dari sebuah pertemuan dua pemuda yang terjadi secara tidak sengaja pada tahun 1995 lalu. Larry Page, alumnus Universitas Michigan (24), yang sedang menikmati kunjungan akhir pekan, tanpa sengaja dipertemukan dengan Sergey Brin, salah seorang murid (23) yang mendapat tugas mengantar keliling Lary.
Dalam pertemuan tanpa sengaja tadi, dua pendiri Google tersebut sering terlibat diskusi panjang. Keduanya memiliki pendapat dan pandangan yang berbeda sehingga sering terlibat perdebatan. Namun, perbedaan pemikiran mereka justru menghasilkan sebuah pendekatan unik dalam menyelesaikan salah satu tantangan terbesar pada dunia komputer. Yakni, masalah bagaimana memperoleh kembali data dari set data masif.
Pada Januari 1996, Larry dan Sergey mulai melakukan kolaborasi dalam pembuatan search engine yang diberi nama BackRub. Setahun kemudian pendekatan unik mereka tentang analisis jaringan mengangkat reputasi BackRub. Kabar mengenai teknik baru mesin pencari langsung menyebar ke penjuru kampus.
Larry dan Sergey terus menyempurnakan teknologi Google sepanjang awal 1998. Keduanya juga mulai mencari investor untuk mengembangkan kecanggihan teknologi Google.
Gayung pun bersambut. Mereka mendapat suntikan dana dari teman kampus, Andy Bechtolsheim, yang merupakan pendiri Sun Microsystems. ''Kami bertemu dengan Andy pada pagi buta, di serambi asrama mahasiswa fakultas Stanford, di Palo Alto,'' ujar Sergey. ''Kami memberikan demo secara singkat karena Andy tak memiliki waktu yang cukup lama. Lalu, dia hanya berkata, 'Mengapa tidak aku tulis cek untuk kalian?''
Sebuah cek senilai 100 ribu dolar AS diberikan oleh Andy Bechtolsheim. Sayangnya, cek itu tertulis atas nama perusahaan Google. Padahal saat itu perusahaan bernama Google belum didirikan oleh Sergey dan Larry.
Investasi dari Andy menjadi sebuah dilema. Larry dan Sergey tak mungkin menyairkan cek selama belum ada lembaga legal yang bernama perusahaan Google. Karena itu, dua pendiri Google ini kembali bekerja keras dalam mencari investasi. Mereka mencari pendana dari kalangan keluarga, teman, dan sejawat hingga akhirnya terkumpul dana sekitar 1juta dolar. Dan akhirnya, perusahaan Google pun dapat didirikan pada 7 Septembar 1998 dan dibuka secara resmi di Menlo Park, California.
Menengok Sukses Google (1)
When Larry Met Sergey
Penulis : Ni Ketut Susrini
detikcom - Jakarta, Menjelang usia lima tahun 7 September nanti, masih
balita memang, Google makin mengukuhkan diri sebagai mesin pencari
terbesar di dunia. Tak banyak yang tahu, sukses Google digawangi dua anak
muda berusia 30 tahun, Larry Page dan Sergey Brin.
Berawal di tahun 1998, Larry Page dan Sergey Brin dua orang mahasiswa
Universitas Stanford, berniat mendirikan perusahaan dotcom baru.
Perusahaan yang kemudian terkenal dengan mesin pencari tersebut, mengawali
usahanya pada sebuah kamar kontrakan sederhana di Menlo Park, California.
Kamar tersebut terletak di dalam rumah milik Susan Wojcicki. Dengan sewa
sebesar US$1.700 per bulan, Larry Page dan Sergey Brin mulai mewujudkan
gagasan di kepala mereka, Google.
Google sendiri berasal dari kata googol yang ditemukan oleh Milton
Sirotta, keponakan dari ahli matematika Amerika Serikat, Edward Kasner.
Googol adalah sebutan untuk angka 1 diikuti 100 nol. Di dunia ini tidak
ditemukan satupun googol apakah itu bintang, partikel atau atom.
Penggunaan kata Google untuk merefleksikan misi perusahaan dalam
mengorganisasikan jumlah informasi yang bisa mereka sediakan di web.
Dari sebuah kamar kontrakan, hari ini, kawasan tersebut bagaikan surga
dengan jumlah pekerja mencapai 1.000 orang. 60 diantara pekerjanya
bertitel Phd. Berbagai makanan dan es krim tersedia gratis di tempat
tersebut. Kolam renang dan meja ping-pong, ditambah kebebasan untuk
menghabiskan 20 persen jam kerja untuk kegiatan luar ruangan. Mereka
menyebut tempat tersebut sebagai Googleplex.
"Mereka mewujudkan Google menjadi lingkungan dengan suasana yang mereka
impikan," ujar Wojcicki.
Google sendiri, dalam waktu lima tahun telah menjadi mesin pencari
internet yang dominan. Para kompetitor tertinggal jauh, dan ada yang
akhirnya malah menjadi konsumen Google. Diantaranya, ada Yahoo dan AOL,
yang melisensi teknologi Google dan merunut queri pencarian mereka melalui
Google.
Secara keseluruhan, Google mampu menyuguhkan 75 persen dari total
pencarian," kata Danny Sullivan, editor untuk newsletter online, Search
Engine Watch,seperti diberitakan USA Today, Selasa (26/8/2003).
"Kecanggihan Google sampai membuat orang berpikir bahwa jika suatu subjek
tidak ditemukan di Google, maka subjek tersebut pasti tidak ada,"
tambahnya.
Seiring persiapan yang dilakukan Google untuk merayakan hari jadinya yang
ke lima, pada tanggal 7 September 2003 nanti, Google meningkatkan metode
pencariannya.
Saat ini, Google mampu melayani 200 juta pencarian per hari, lebih dari
2.300 pencarian tiap detiknya yang ditampilkan dalam 88 bahasa. Google
mengindeks 3,1 milyar halaman web dengan didukung oleh 10.000 super
komputer.
"Kami sangat berutung, kami melakukan banyak peningkatan, dan kami
memiliki lebih banyak kesempatan untuk maju," ujar Page, 30. Brin, pendiri
Google lainnya menambahkan bahwa yang paling menarik adalah mengetahui
betapa pentingnya fasilitas pencarian bagi orang-orang dalam berbagai
aspek kehidupan. Setiap murid SMA, mahasiswa dan karyawan baik di
Indonesia dan seluruh dunia kini mudah sekali bergantung pada Google.
Saat ini, ada 6 milyar halaman web, dan jumlah tersebut terus bertambah.
Mengorganisir sekian banyak halaman web merupakan pekerjaan yang
membutuhkan ketekunan. Yahoo merupakan perusahaan pertama yang menyuguhkan
direktori web site yang dikerjakan oleh satu tim editor. Akan tetapi,
untuk mencakup web yang lebih luas, Yahoo harus menengok sumber-sumber
luar untuk menemukan software untuk menyusupkan halaman-halaman web dan
mengindeks mereka menurut kata kunci.
Google mendasarkan pencariannya berdasarkan popularitas. Menilai
halaman-halaman website berdasarkan banyaknya link situs lain, ke situs
tersebut. Lebih banyak link ke situs tersebut, makin tinggi posisi situs
tersebut di hasil pencarian Google. Google menamai sistem peringkat ini
sebagai PageRank.
Teknologi yang diterapkan tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan hasil
pencarian yang sesuai, namun juga mengutamakan kecepatan. Hasil pencarian
untuk topik-topik populer seperti pemilihan ulang di Kalifornia,
mendatangkan lebih dari 1 juta link dalam seperlima detik.
Sistem tersebut, dibuat ketika Brin, imigran Rusia, bertemu Page. Saat
itu, keduanya sedang menempuh pendidikan untuk mendapat gelar PhD di
Universitas Stanford. Brin dan Page, salah seorang putra profesor ilmu
komputer di Michigan State University, memutuskan untuk bekerja sama dalam
proyek teknologi mesin pencari.
Kedua orang ini, mulai menemukan peluang ketika 10.000 siswa dan profesor
mulai menggunakan mesin pencari tersebut secara teratur.
Google selalu dapat menjelaskan bahwa kunci sukses mereka terletak pada
konsistensi mereka dalam mengembangkan teknologi mesin pencari. "Kami
tidak akan pernah berpaling dari teknologi mesin pencari," ujar Page. Ini
dicatat betul dalam 10 kunci sukses Google pada urutan kedua "It's best to
do one thing really, really well."
Saat ini, Google mendapat kompensasi yang pantas atas kesuksesannya.
Banyak analis memperkirakan, pendapatan Google berkisar antara US$600 juta
sampai US$800 juta pada tahun ini. Pendapatan tersebut didapat melalui
iklan dan biaya lisensi, dan dari banyak website yang membayar untuk
memungkinkan user menemukan domain mereka melalui Google.
Dikatakan Wojcicki, meskipun Brin dan Page sudah makmur, mereka tetap
bekerja seperti biasa, dan jauh dari kesan eksentrik. Sekali waktu mobil
Brin pernah rusak dan masih direparasi di bengkel. Namun, tidak dengan
membeli mobil baru -sesuatu yang gampang dilakukannya- Brin pilih ke
kantor dengan naik skateboard. Bersahaja dan sangat pantas ditiru oleh
orang Indonesia.
Menengok Sukses Google (2)
Sebelum ke Perpus, Google Dulu
Penulis : Titis Widyatmoko
detikcom - Jakarta, Yahoo membeli mesin pencari Inktomi dan Microsoft
mengambil langkah-langkah untuk memperkuat teknologi pencariannya dengan
meluncurkan aplikasi MSNBot. Persaingan mesin pencari ketat, tapi Google
tetap bergeming dan siap meladeni.
Yahoo mulai menjajal kehandalan mesin cari yang dimilikinya dengan menguji
teknologi Inktomi. Inktomi adalah sebuah perusahaan mesin cari asal Jepang
yang dibeli oleh Yahoo. Meski memiliki teknologi Inktomi, saat ini Yahoo
masih menggunakan teknologi Google untuk pencariannya.
Yahoo mulai menguji Inktomi untuk pencarian di Brazil dan sebagian
Australia. Meski belum sepenuhnya, hasil uji ini akan menentukan apakah
Yahoo akan terus menggunakan Google. Teknologi Inktomi sebelumnya
digunakan oleh mesin cari Microsoft Network (MSN). Karena telah dibeli
oleh Yahoo, MSN memutuskan untuk membangun sendiri teknologinya.
Beberapa waktu lalu, MSN meluncurkan secara diam-diam sebuah aplikasi
MSNBot. Aplikasi jenis Bot ini berfungsi untuk menjelajahi jaringan
internet secara otomatis, dan menghasilkan basis data yang diperlukan oleh
sebuah mesin cari.
Selain menguji Inktomi, Yahoo juga akan menguji teknologi dari Altavista
dan Fast's. Kedua teknologi tersebut dimiliki oleh Overture, sebuah
penyedia jasa pencarian. "Saat ini, kedua teknologi tersebut sedang
dievaluasi oleh Yahoo," ujar Jim Barnett, mantan CEO Altavista. Seperti
telah diketahui, Yahoo kini berada dalam proses pembelian Overture. Nilai
pembelian itu mencapai US$ 1,7 Juta.
Overture minggu lalu mengumumkan telah berhasil meningkatkan ukuran
database di Alltheweb menjadi sejumlah 3.151.743.117 halaman. Mengklaim
dirinya mempunyai indeks terbesar di dunia. Indeks itu 68 juta halaman
lebih besar dari milik Google, yaitu 3.083.324.652 halaman. Yahoo sulit
berkomentar mengenai masa depannya bersama Google.
Baik Yahoo maupun MSN masih mengandalkan kerjasama paid-inclusion dengan
perusahaan lain. Bentuk kerjasama ini memungkinkan suatu perusahaan
membayar untuk menempatkan iklannya dalam hasil pencarian.
Ketika pesaingnya bergeliat, Google tentu siap menghadapi. Larry Page,
salah satu pendiri Google menganggapi persaingan tersebut cukup beralasan
dan wajar. "Mesin pencari akan makin mendapat perhatian. Saat ini,
keberadaan mesin pencari sangatlah penting," tandasnya.
Google terus meningkatkan kemampuannya. Saat ini Google mampu melayani 200
juta pencarian per hari, lebih dari 2.300 pencarian tiap detiknya yang
ditampilkan dalam 88 bahasa. Google mengindeks 3,1 milyar halaman web
dengan didukung oleh 10.000 super komputer. Saat ini, ada 6 milyar halaman
web, dan jumlah tersebut terus bertambah.
Armada Google juga makin membesar dari saat ini dengan 1000 jumlah
pekerja, 60 diantaranya bergelar Phd. Google kini berencana untuk
meninggalkan Googleplex dan berencana untuk pindah ke tempat dengan
fasilitas yang lebih besar.
Penampilan Google dalam soal iklan juga terus dipertahankan. Satu fakta
yang dipuji banyak pihak, Google tidak membiarkan iklan-iklan dalam hasil
pencarian namun memisahkannya dalam sebuah kolom di sisi kanan. Selain
itu, Google pernah mengakui bahwa ada campur tangan dalam mengurutkan
hasil pencarian.
Campur tangan Google tersebut, misalnya, dalam pencarian kata kunci
suicide (bunuh diri), hasil teratas adalah situs-situs yang
merekomendasikan seseorang untuk tidak bunuh diri.
Namun, mesin pencari semacam Google bukannya tidak menimbulkan cibiran
dari kalangan akademisi. Everett Ward, asisten direktur dari perpustakaan
Salt Lake City, menyatakan hal yang rawan dari penelitian yang dilakukan
dengan terlalu mengandalkan pada Google dan informasi online. Yaitu,
kebanyakan informasi tersebut bersifat tidak akurat dan berasal dari
sumber yang tidak jelas.
"Salah satu masalah dengan mesin pencari online adalah mencoba mengorek
kredibilitas dan otoritas dari apa yang mereka cari. Google menyuguhkan
segalanya. Orang-orang tetap datang ke perpustakaan untuk keperluan
penelitian, bukan karena mereka tidak menemukannya secara online, tapi
karena mereka menemukan terlalu banyak."
Amy Wilson, pengajar di salah satu sekolah di Atlanta, AS, khawatir kalau
Google tidak mengajarkan para siswa mengenai kemampuan dasar yang mereka
butuhkan, sebab mereka mendapatkan akses yang makin cepat. "Mereka makin
jarang ke perpustakaan atau ensiklopedia lagi," khawatir Amy.
Apa jawaban Google, menurut Larry Page, dirinya menginginkan agar
orang-orang tetap datang ke perpustakaan, meskipun akan jauh lebih mudah,
jika mereka mengunjungi Google terlebih dulu. Sama saja dong!
Menengok Sukses Google (3)
Bisa Nggoleki Pakai Boso Jowo
Penulis : Wicaksono Hidayat
detikcom - Jakarta, Kalau bahasa menjadi hambatan anda mencari informasi
lewat Google, tak perlu khawatir. Google tersedia dalam berbagai bahasa,
mulai dari Bahasa Indonesia, Melayu hingga Jawa dan Sunda. Universalisasi
adalah strategi brilian Google.
Berkat proyek sukarelawan yang diluncurkan Google sejak tahun 2001, saat
ini pengguna Google bisa menikmati interaksi dengan bahasa yang lebih
akrab di telinga. Pilih saja yang cocok dengan lidah anda, Google Search,
Mesin Cari Google, Google Nggolekki atau Teangeun Google.
Untuk mengatur tampilan bahasa anda di Google, gunakan halaman
Preferences. Penduduk Indonesia mungkin bisa cukup senang melihat tampilan
berbahasa Indonesia, Jawa (Jawi Alus) dan Sunda telah tersedia disitu.
Selain itu, ada beberapa bahasa yang tidak lazim namun tetap tersedia. Ini
misalnya Bahasa Klingon, yaitu ras mahluk asing dari film fiksi-ilmiah
Star Trek, maupun Bahasa Elmer Fudd, yaitu bahasa Inggris yang diucapkan
dengan dialek cadel ala tokoh kartun Warner Bros.
Juga tersedia, Google dalam Bahasa Hacker. Keunikan bahasa ini adalah
huruf alfabet diubah menjadi kode-kode seperti, 3 untuk e dan 4 untuk A.
Sehingga Google Search bisa ditulis Google 534R(H.
Menurut Google, ini adalah proyek yang berasal dari keyakinan bahwa Google
memiliki nilai-nilai yang universal. "Kami sangat berkeinginan untuk
menawarkan layanan ini dalam semua bahasa yang tersebar di muka bumi ini,"
sebut keterangan dalam situs itu.
Para sukarelawan yang hendak menerjemahkan Google ke dalam suatu bahasa
dapat mendaftarkan diri sebagai penerjemah di Google. Sukarelawan harus
mampu mengikuti gaya bahasa Google yang ramah dan sedikit bernuansa canda.
Selain itu, istilah-istilah seperti Google, Safe Search dan beberapa
istilah tertentu tidak boleh diterjemahkan.
Google sendiri total sedang mengembangkan 147 bahasa! Dari bahasa
Abkhazian sampai bahasa Zulu. Pengembangan bahasa Jawa sendiri sudah
mencapai 99 persen penggarapan.
Saat ini masih banyak bahasa yang belum terpenuhi oleh Google, jika anda
merasa mampu jadi penerjemah, daftar saja pada situs Google. Siapa tahu
nanti akan ada Google dalam bahasa Batak, Manado atau Papua.
Universalisasi ini adalah bagian dari strategi sukses Google nomor
delapan: The need for information crosses all borders. Meski markas Google
ada di California, mereka punya kantor di seluruh dunia (12 kantor) dengan
misi memfasilitasi akses informasi untuk seluruh dunia.
Kebijaksanaan pengangkatan karyawan Google juga menerapkan anti
diskriminasi. Karyawan dipilih murni berdasarkan kemampuannya. Sebagai
hasil adalah staf yang merefleksikan anggota masyarakat dari beberapa ras
di seluruh dunia. 34 bahasa tercatat digunakan oleh staf Google!
Catatan: Judul dapat diterjemahkan "Bisa Mencari Pakai Bahasa Jawa"
“Wirausahawan adalah seorang yang mampu mengubah Sampah Menjadi Emas”
Ir. Ciputra
KISAH SUKSES CIPUTRA
Nama Ir. Ciputra memang tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Beliau bersama Ir. Antonius Tanan menulis buku Manusia Unggul yang Disertai Tuhan yang berisi kiat-kiat Ir. Ciputra dalam menjadi manusia Unggul yang diberkati dan disertai Tuhan dalam berbagai bidang kehidupannya baik pekerjaan dan pelayanan Beliau.
Titik balik Ir. Ciputra menjadi pengusaha dan wirausaha adalah waktu ayahnya meninggal ketika ia berusia 14 tahun yang menyebabkan ia mengambil alih kehidupan dan tanggung jawab ekonomi atas keluarganya. Berbagai pekerjaan dilakoninya demi menjadi tulang punggung keluarga. Beliau yang berasal dari Manado ini pernah mengecap pendidikan Teknik Arsitektur di ITB (Institut Teknologi Bandung) dan menjadi pengusaha property dan konsultan dimana-mana.
Meski datang terlambat karena delay pesawat dari Jakarta yang sedang dalam musibah banjir, namun kedatangan Beliau langsung disambut tepuk tangan dan penghormatan dari semua yang hadir. Sebagai orang yang telah sukses dalam karir dan sudah tidak muda lagi, Beliau masih mau menyempatkan membagi pengalaman dan ilmu tentang menjadi wirausahawan yang membuka lapangan kerja bagi sebanyak mungkin orang. Beliau mempunyai visi bahwa 25 tahun lagi, setiap orang di Indonesia akan mempunyai lapangan pekerjaan dan tidak perlu menjadi pengangguran. Untuk itu Beliau dan Ir. Tanan berusaha membuka Ciputra Centre yang mendidik dan melatih semua orang yang ikut program ini untuk menjadi Wirausaha-wirausaha yang berhasil dan membuka lapangan kerja. Lewat Program Project CROWN I dan II serta Program Trustworthy (Entrepreneurship for Community) diharapkan dapat membentuk dan menghasilkan para wirausahawan. CROWN merupakan akronim dari Creativity (Kreativitas), Relationship (Hubungan atau R! elasi), Opportunity (Kesempatan), Winner (Pemenang) dan Nothing to Lose (Bukan Pecundang).
Dengan semangat menyala, Beliau menjelaskan bagaimana menjadi wirausaha dan bukan hanya sekedar pengusaha saja serta program-program Beliau untuk mewujudkan visinya menciptakan sebanyak mungkin wirausahawan di Indonesia.
Dalam presentasinya, Ir. Ciputra menjelaskan 3 Ciri Pembeda dari seorang Wirausaha atau Entrepreneur yaitu: mampu menciptakan Kesempatan (Opportunity Creator), mampu menciptakan hal-hal atau ide-ide baru yang orisinal (Innovator), dan terakhir harus berani mengambil risiko dan mempu menghitungnya (Calculated Risk Taker).
Dalam masa penjajahan selama 350 tahun, 12-14 generasi Bangsa Indonesia hidup tanpa ada pendidikan Wirausaha. Penjajahan yang berlangsung lama ini telah mengikis semangat Wirausaha. Untuk itulah Beliau ingin menghidupkan pendidikan kewirausahaan mulai dari bangku sekolah dalam wajah pendidikan di Indonesia.
Adapun 4 macam Entrepreneur diantaranya Business Entrepreneur (sebagai Owner dan Professional), Government Entrepreneur, Academic Entrepreneur, dan Social Entrepreneur. Prinsip 3L (lahir, lingkungan dan latihan) yang mendukung membuat Ir. Ciputra mampu menjadi seorang Entrepreneur dan mendapatkan penghargaan Entrepreneur Terbaik dari Ernst and Young (EY). Di Indonesia sudah ada 400 ribu pengusaha, namun bagi Ir. Ciputra masih perlu diciptakan 4 juta pengusaha lagi yang berjiwa Entreprenurship maka pengangguran di Indonesia akan berkurang drastic dan menjadi negara yang makmur.
Mengubah Sampah Menjadi Emas
“Kita perlu mengubah sampah menjadi uang”, tegas Ir. Ciputra. Untuk itu lewat Ciputra Foundation, beliau mewujudkan visi-visinya bagi Kemajuan Indonesia di bidang Ekonomi. Ir. Antonius Tanan yang juga menjabat sebagai Direktur HRD (Human Resources Development) Ciputra Group dalam paparannya, mengatakan Ir. Ciputra adalah seorang Entrepreneur karena mampu mengubah Sampah Menjadi Emas (sesuatu yang berharga dan bernilai tambah untuk dijual).
Ir. Ciputra yang memiliki 3 Sekolah yaitu Universitas Tarumanegara (UNTAR Jakarta), Universitas Prasetia Mulya (UMP) dan Sekolah Ciputra (SD-SMU) di Surabaya, memaparkan fakta-fakta statistik bahwa Lowongan CPNS untuk 950 orang diikuti oleh para pencari kerja sebanyak 39.622 orang penganggur. Jadi 1 kursi diperebutkan 40 orang pencari kerja. Beliau telah berkecimpung dalam dunia bisnis selam 50 tahun dan memiliki 32 perusahaan di Indonesia dan Mancanegara.
Negara Indonesia memunyai segudang Prestasi dalam SDA (Sumber Daya Alam) yaitu Peringkat 5 untuk Copper dan Nikel, peringkat 7 untuk Gold (Emas) dan Coal (Batubara), Peringkat 8 untuk Gas Alam (Natural Gas), dan Peringkat 3 di Dunia untuk Rubber (Karet).
David McClelland pernah menjelaskan bahwa suatu negara disebut Makmur jika memunyai jumlah Wirausaha (Entrepreneur) minimal 2 % dari jumlah penduduk di negara tersebut. Dalam datanya, Ir. Ciputra menyatakan bahwa USA pada tahun 1993 memunyai 2,14% Wirausahawan, Singapura memunyai 4,24 juta Wirausahawan tahun 2001 (2,1%) dan meningkat menjadi 7,2 % pada tahun 2005. Sedangkan negara kita, Indonesia hanya 0,18 % jumlah Wirausahawan. Sungguh Tragis!!
Beliau mengatakan Mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew yang pernah menjadi orang Semarang semasa kecilnya, dalam waktu 86 tahun telah melakukan sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Hal yang paling penting bagi Ir. Ciputra yaitu adalah bagaimana kita mengubah Mental dan Paradigma berpikir orang Indonesia menuju pada Wirausahawan dan ini bisa dimulai sejak bangku sekolah dan terutama di Perguruan Tinggi. Membentuk jiwa wirausaha dibutuhkan Disiplin dan bukan Magic dan Mistik.
Caroline Jenner dalam The Next Generation Survey mengatakan: “We cannot give them jobs, but we can ensure that they have the Core Skills and Competences to Create them.”
Dalam Gagasan mengenai QUANTUM LEAP, Ir. Ciputra menyatakan kita perlu melompat ke depan dan mengejar ketertinggalan. Visi Besar Ir. Ciputra lewat berbagai program Entrepreneurshipnya yaitu agar 25 tahun lagi, juumlah Wirausahawan di Indonesia akan meningkat 0,18% menjadi 2 % untuk mewujudkan Negara Makmur menurut Kriteria David McClelland.
Dalam sesi Tanya jawab, sangat terlihat antusias para peserta dengan banyaknya antrian para penanya, sehingga pertanyaan harus to the point dan jelas. Pak Ciputra dengan semangat langsung menjawab dengan singkat dan jelas.
Pocari Sweat Goes to Space. Itulah versi terbaru iklan minuman pengganti ion tubuh asal Jepang. Mulai pertengahan Juli ini, iklan versi ruang angkasa akan mengisi penayangan di televisi, menggantikan versi mumi. Dalam versi terbarunya ini, Otsuka Pharmaceutical Ltd sebagai produsen Pocari Sweat melakukan kerjasama dengan pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz.
Inilah iklan komersial pertama yang dibuat di luar angkasa. Pembuatannya diserahkan oleh Otsuka kepada Dentsu Inc. Japan, perusahaan periklanan terbesar di Jepang bekerjasama dengan National Space Development of Japan (NASDA) dan Russian Aviation dan Space Agency.
Pocari Sweat Goes to Space dibuat di dalam International Space Station (ISS). Dua orang kosmonot Rusia, kapten Viktor Afanasiev dan flight engineer Konstantin Kozeev diberangkatkan dengan menggunakan pesawat luar angkasa Soyuz TM-33 dari pangkalan Baikonur di Kazakhstan. Selain berperan sebagai bintang iklan, kedua orang kosmonot ini juga mengonsumsi Pocari Sweat di luar angkasa.
Dentsu memperoleh ijin untuk menggunakan TV dan pita rekam yang dimiliki oleh NASDA yang dipasang di dalam modul Kibou di stasiun tersebut. Di dalam modul ini dilakukan pengambilan gambar selama 50 menit dengan menggunakan kamera high-definition TV (HDTV).
Modul Kibou merupakan fasililtas eksperimen yang dibangun NASDA di dalam ISS. Untuk keperluan pengambilan gambar, para kosmonot dibekali lima macam kemasan Pocari Sweat. Salah satunya adalah kemasan yang diedarkan di Indonesia.
Untuk keperluan pengambilan gambar tersebut, Dentsu mengadakan pelatihan selama empat jam dan menyediakan sebuah buku pegangan untuk para kosmonot. Ini untuk memastikan pengambilan gambar dan pengarahan jarak jauh dilakukan secara real-timedengan menggunakan kamera HDTV. Untuk memberikan pengarahan langsung dari bumi kepada para kosmonot mengenai gambar yang harus direkan, para kru menggunakan teknologi Real-time Down Link.
Sebenarnya sebagai minuman pengganti ion tubuh, Pocari Sweat dapat dikatakan tak memiliki kompetitor. Ia bahkan menjadi satu-satunya minuman pengganti tubuh yang diproduksi di Indonesia. Lantas kenapa repot-repot membuat iklan di luar angkasa? Ternyata ini sama sekali tak terkait dengan kompetisi antarprodusen, melainkan lebih pada bagaimana menanamkan brand image di kalangan konsumen.
''Melalui iklan ini kami ingin menegaskan bahwa Pocari Sweat merupakan minuman pengganti ion tubuh yang diperlukan setiap hari oleh orang,'' jelas Presiden Direktur PT Amerta Indah Otsuka, Kazuki Okamoto. PT Amerta merupakan pengedar dan produsen Pocari Sweat di Indonesia, di bawah pengawasan langsung Otsuka.
Pengambilan gambar iklan versi terbaru Pocari Sweat dilakukan Oktober 2001 dan ditayangkan di televisi Jepang awal tahun 2002. Sayang, baik Dentsu maupun Pocari Sweat enggan berkomentar mengenai jumlah biaya yang dikeluarkan untuk proyek iklan yang berdurasi 30 detik itu.
Pada suatu pagi yang cerah. Anda sedang mengemudikan kendaraan sambil menikmati lagu kesayangan Anda. Tiba-tiba, sebuah mobil yang berlari dengan kecepatan tinggi menyalib Anda. Anda terkejut bukan kepalang. Masih untung Anda terhindar dari kecelakaan. Langsung saja Anda membunyikan klakson sekeras-kerasnya sambil mengejar mobil tersebut. Tanpa diduga mobil tadi berhenti. Orangnya pun menghampiri Anda dan memaki Anda dengan kata-kata yang tak senonoh.
Bayangkan kalau Anda menghadapi situasi semacam itu. Apa yang akan terjadi? Apa yang akan Anda lakukan sesampai di kantor? Mungkin Anda akan menceritakan kejadian tadi pada teman-teman Anda. Lalu seharian Anda diliputi perasaan marah. Masih belum puas, sore harinya Anda mendiskusikan masalah itu dengan keluarga di rumah.
Apa yang sebenarnya terjadi? Sebuah masalah besarkah? Mungkin ya, kalau Anda celaka, tapi kini Anda selamat dan sehat wal afiat. Yang Anda hadapi adalah masalah kecil. Persoalannya, Anda memperlakukannya sebagai masalah besar, yang begitu menyita perhatian dan menguras energi dan waktu produktif Anda.
Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali hal-hal yang kita risaukan yang setelah kita amati lebih jauh ternyata bukan masalah besar. Di kantor kita bekerja dengan atasan yang otoriter dan mau menang sendiri, mendapatkan perlakuan kurang adil, memperoleh kritikan yang tak pada tempatnya, digunjingkan orang, dimaki-maki pelanggan serta menghadiri berbagai rapat yang tak penting.
Di rumah kita berurusan dengan tagihan listrik dan telepon yang terus naik, harga-harga yang membumbung tinggi, dompet yang hilang, mobil yang tergores, kaki yang terkilir, pasangan yang tak mau mengerti, dan anak-anak yang sering bertengkar. Hidup ini rasanya sumpek sekali.
Tahukah Anda siapa yang telah membuat Anda merasa begitu stres dan tertekan? Masalah-masalah itu? Bukan. Sama sekali bukan. Penyebab stres adalah diri Anda sendiri. Jangan lupa, tak ada sesuatu pun yang dapat menyakiti Anda tanpa ijin Anda sendiri. Anda lah yang membuat sumpek. Persoalannya, Anda menganggap hal-hal tadi sebagai masalah besar. Padahal semua itu hanyalah hal kecil yang tak perlu dirisaukan.
Salah satu cara yang efektif untuk mengetahui apakah sesuatu itu hal yang besar atau kecil adalah dengan menanyakan pada diri Anda sendiri, ''Apakah aku masih mempedulikan peristiwa ini setahun dari sekarang?'' Saya yakin kebanyakan kita akan mengatakan ''Tidak!''
Saya pernah mendapatkan perlakuan yang tidak adil dari atasan. Ia tak mengijinkan saya mengikuti sebuah seminar yang penting. Waktu saya tanyakan alasannya ia malah membeberkan ''daftar dosa'' saya. Tentunya menurut versinya sendiri. Intinya, saya tidak diijinkan ikut.
Beberapa hari saya merasa sangat marah karena perlakuan tersebut. Namun setahun kemudian, setelah mengundurkan diri dari perusahaan itu saya sering menertawakan ''kebodohan'' saya. Kenapa harus marah, peristiwa tersebut adalah hal kecil dan tak penting.
Mengurusi hal-hal kecil dapat membuat kita kehilangan perspektif terhadap hal-hal besar. Banyak orang yang menjalani kesibukan tanpa henti yang membuat mereka lupa akan misi mereka sebenarnya di dunia ini. Mereka baru sadar tentang hal-hal besar sesaat sebelum meninggal dunia.
Pada detik-detik terakhir nanti apakah Anda akan mengatakan, ''Saya ingin melewatkan waktu lebih banyak lagi di kantor.'' Ataukah, ''Saya ingin melewatkan waktu lebih banyak dengan keluarga, menikmati saat-saat indah, dan menyaksikan anak-anak saya tumbuh dari hari ke har.'' Saya yakin Anda semua memilih jawaban yang kedua.
Musisi John Lennon pernah berkata, ''Hidup adalah apa yang terjadi ketika kita sedang sibuk membuat rencana lain.'' Ketika kita sibuk membuat ''rencana lain,'' anak-anak kita akan menjadi dewasa, orang-orang yang kita cintai menjadi tua dan kemudian pergi, tubuh kita kehilangan bentuk dan impian-impian kita berlalu.
Ukuran kesuksesan Anda bukanlah ditentukan pada saat Anda hidup atau mencapai puncak karir. Ukuran kesuksesan baru dapat dilihat pada saat Anda meninggal. Bagaimana Anda memanfaatkan hidup Anda, apakah untuk hal-hal besar yang berkaitan dengan kebahagiaan Anda dan orang banyak, atau kah hanya untuk mengurusi hal-hal kecil yang terlalu remeh untuk sekedar diingat dan dikenang?
Anda akan memperoleh pencerahan kalau dapat melihat sesuatu yang sama dengan cara pandang yang baru. Mulailah melihat dalam kerangka yang lebih luas, Anda akan merasa tenang dan damai, karena tak lagi meributkan hal-hal yang kecil. Bahkan dalam perspektif yang lebih arif dan lebih holistik lagi, semua hal yang ada di dunia ini adalah hal kecil.
Apapun, bahkan milik Anda yang paling berharga dapat hilang begitu saja. Lantas kalau Anda kehilangan semua itu apakah hidup Anda menjadi tidak berarti? Tentu saja tidak! Jadi inilah aturan terpenting dalam hidup: Itu semua hal yang kecil. It's All Small Stuff!
Arvan Pradiansyah adalah Dosen FISIP UI & Pengamat Manajemen SDM
Pada sebuah nama melekat doa orangtua. Harapan baik teriring sepanjang
hayat si anak. Namanya Sugiharto (bahasa jawa). 'Sugih' adalah padanan
kaya, sedangkan 'arto' berarti uang atau harta. Makna nama itu mewujud
di kemudian hari. Si pemilik nama mencapainya lantaran meniti hidup
dengan selalu ikhlas, ibadah, dan bersyukur. Ia juga bekerja keras,
tekun, ulet, dan jujur.
Sejak SMP, ia bekerja menjadi pembantu rumah tangga dan berjualan rokok
untuk membiayai sekolah. ''SMA saya naik pangkat jadi tukang parkir di
Bioskop Taruna, Tanjungpriok,'' ujarnya. Siapa sangka, kini Sugiahrto
menduduki jabatan strategis, Menteri Negara BUMN. Beristrikan Tati
Suhartini, ayah lima anak ini sukses menjadi arsitek bisnis. Sugiharto
dikenal sebagai The Chief Financial Officer (CFO) of Indonesia Future.
Bahkan, ia pun pernah meraih penghargaan sebagai The Best CEO of The Year
1996.
Meski tak pernah bermimpi menjadi menteri, namun ia telah tiga kali
ditawari jadi menteri. Obsesi sang ayah agar anaknya bisa menjadi menteri
akhirnya terkabul. Sang pekerja keras itu, mengaku biasa tidur di atas
pukul 24.00. ''Negara kita berada dalam situasi tidak normal. Jadi,
kita harus bekerja ekstra,'' ungkapnya. Di sela-sela kesibukannya,
Sugiharto menyempatkan menerima jajaran pimpinan redaksi Republika di
kediamannya di Jl Ciniru I No 3. Berikut petikan wawancara yang direkam
wartawan Republika, Heri Ruslan dan Hasan Murtiaji:
Bagaimana cerita masa kecil Anda?
Saya ini berasal dari kalangan tidak mampu. Sejak duduk di kelas dua
SMP Taman Siswa, Kemayoran, saya sudah membiayai sekolah sendiri. Saya
mencari uang dengan membantu bibi menjadi pembantu rumah tangga. Membantu
menyiram bunga, mencuci piring, dan mencuci baju. Sehabis itu, saya
nyambi jualan rokok klobot di pangkalan ojek dan becak. Saya buka warung,
modalnya sisa uang dari menjadi pembantu. Waktu itu, untuk menghemat
uang ongkos, setiap pulang sekolah saya biasa naik kereta gerbong yang
suka membawa tangki minyak ke Tanjungpriok. Dulu jadwal keretanya nggak
tetap. Biasanya, pulang jam 12.00. tapi kalau kereta belum berangkat,
saya terpaksa harus menunggu hingga jam 15.00. Waktu itu, saya naik
kereta gerbong gelantungan. Kira-kira, sekitar tahun 1970-an. Waktu itu
sangat usah sekali. Saya pun pernah merasakan makan bulgur dan nasi
merah.
Melanjutkan sekolah ke SMA mana?
Setelah itu, saya melanjutkan sekolah ke SMAN 13 Jakarta. Saat sekolah
di SMA, saya naik pangkat jadi tukang jaga parkir di Bioskop Taruna di
Jl Enggano, Tanjungpriok. Setiap hari saya harus mulai stand by bekerja
pukul 17.00, karena film mulai main pukul 19.00. Malah, jika pada
hari-hari tertentu ada film bagus, biasanya diputar midnight. Sehingga,
saya
harus pulang jam 01.00 atau 01.30. Saya masih ingat waktu itu
teman-teman membayar SPP sesuai penghasilan orangtuanya. Karena orangtua
saya
tidak mampu, saya kemudian mendatangi guru wali kelas.
'Bu saya kan punya penghasilan sendiri jadi juru parkir, saya harus
gimana membayar SPP-nya'. Guru itu tak menjawab, namun hanya berlinang
air
mata. Saya tak pernah lupa dengan jasa para guru. Saat ini, ada
sembilan guru yang saya kasih sertifikat deposito. Nilainya memang nggak
seberapa, tapi bagi mereka itu sangat berarti. Hingga akhirnya, saya bisa
juga lulus SMA dan meraih peringkat dua besar. Sebenarnya, cita-cita saya
ingin melanjutkan studi ke fakultas kedokteran. Namun, hal itu tidak
tercapai karena orangtua tidak mampu.
Sugiharto lahir di Medan 29 April 1955. Ia sangat ulet dan rajin. Di
sela-sela kerjanya menjaga tempat parkir, Sugiharto muda tetap mencoba
belajar dan membaca buku di bawah keremangan lampu penerangan. Suatu
malam, saat musim ulangan, Sugiharto tetap harus bekerja. Saat itu guru
wali kelasnya, Budiharti, bersama suaminya menonton film di bioskop
Taruna. Sang guru takjub begitu melihat muridnya tengah membaca buku di
bawah
cahaya lampu seadanya. Melihat murid kesayangannya memiliki semangat
belajar yang tinggi, air mata sang guru langsung berlinang. Dia bangga
melihat muridnya. Besoknya ibu guru Budiharti pun bercerita di depan
kelas. Mendengar cerita sang guru, kawan-kawan Sugiharto pun tak pelak
langsung meneteskan air mata, terharu.
Saat itu kan Anda kesulitan ekonomi, bagaimana ceritanya bisa
melanjutkan kuliah?
Saya tahu bahwa kalau saya kuliah bisa macet di jalan. Saya susah,
karena keluarga susah. Terlebih, saya harus membantu ibu membeli beras
dan
menyediakan segala macam. Sehingga, begitu lulus SMA saya harus kerja.
Untuk mencari makan. Saya bertekad, kalau saya kerja untuk makan,
harapannya saya bisa sekolah sore. Saya akhirnya melamar kerja.
Alhamdulillah, karena saya top di sekolah, saya selalu bisa melalui tes
IQ
dan tes
lainnya lulus terus. Sebenarnya, otak saya tak cemerlang. Kalau
dihitung IQ mungkin average saja. Tapi saya ini orangnya tekun dan rajin
dan
tak lupa terus berdoa kepada Yang Mahakuasa.
Saya pernah ikut tes Departemen Keuangan dan lulus. Namun, saya tolak.
Saya ingin bekerja sambil bisa melanjutkan sekolah. Awalnya, saya kerja
di PT Gaya Motor di Pasar Ular, Sunter. Kerja saya apa? Saya kerja di
bagian material handling. Itu cuma namanya saja, karena kerja sebenarnya
tukang gotong-gotong, bongkar peti. Itu luar biasa. Kebetulan karena
saya ingin sekolah, akhirnya saya tukaran shift. Saya pilih kerja malam.
Sejak itu, saya mulai kursus bahasa Inggris. Untuk meningkatkan
kepercayaan diri. Ada duit sedikit, karena saya hemat akhirnya saya
melanjutkan kuliah. Kira-kira sekitar enam bulan setelah itu nasib saya
mulai
berubah.
Apa yang Anda lakukan waktu itu, sehingga bisa mengubah nasib?
Ketika itu, saya mencari di mana saya bisa kerja sambil belajar.
kemudian, waktu itu ada Drs Utomo yang memiliki kantor akuntan di Jalan
Sabang yang mendidik orang lulus SMA dan sarjana dan sarjana muda dilatih
untuk menjadi auditor atau akuntan publik, untuk menjadi technical
asistance.
Waktu itu bekerja sambil belajar. Saya mendapat gaji pertama sekitar Rp
35 ribu. Pengajarnya ada dari Filipina. Nah setelah lulus kemudian saya
bekerja di kantor akuntan dari level yang paling bawah. Dari yunior
hingga manajer. Waktu saya kerja, saya dapat rangking dan bonus paling
tinggi. Karena, saya berupaya jujur dan ulet. Sambil kerja itu, saya
kuliah malam di Universitas Jayabaya dan mengambil jurusan akuntasi.
Setelah
selesai, ada program extention saya melanjutkan kuliah di Universitas
Indonesia. Hampir 3,5 tahun, ngambil jurusan ekonomi. Selesai tahun
1987.
Mulai di situ saya mulai banyak bergaul dengan orang-orang elite UI,
ada Bambang Soebianto. Sehingga, saya merasa percaya diri. Orang-orang UI
sudah jadi anggota Berkeley Mafia. Akhirnya Tuhan menganugerahkan
cita-cita saya kesampaian. Di situ network saya mulai banyak dan membuat
percaya diri saya meningkat.
Apa kunci yang membuat Anda bisa struggle dalam kondisi yang sulit?
Yang bisa mengubah nasib kita sesungguhnya hanya diri kita. Kalau kita
mengandalkan keluarga tentu tak bisa. Orangtua saya bukan orang kaya.
Kalau saya tak mengubah diri saya sendiri, who else? Jadi saya harus bisa
bangkit dari keterpurukan ini dengan tangis. Karena miskin, saya dulu
minder. Menatap wajah orang saja takut. Tapi saya sekarang percaya diri.
Saya coba membangun kematangan intelektual, spritual, dan emosional.
Pokoknya saya membedakan dengan orang. Saya tenang-tenang saja. Karena
asal saya dari gak ada menjadi sugih dan kalau gak ada lagi sudah biasa.
Meski begitu saya hidup punya perencanaan.
Sugiharto, selepas SMA, suatu ketika lewat di Jl Jenderal Sudirman.
bergelantung di atas bus. Air matanya berlinang. Dalam hatinya ia berdoa,
''Ya Allah, seandainya Engkau beri aku kesempatan bekerja di gedung
yang tinggi itu, alangkah berlipat gandanya kebahagiaan hamba-Mu ini.''
Doa itu akhirnya terkabul juga. Meski begitu, saat hidupnya masih miskin
dan hingga kini, ia tak pernah lupa mengucapkan syukur. Segala
pekerjaan dilakukannya dengan penuh keikhlasan. ''Tuhan berikan saya
berlipat
ganda kenikmatan. Selalu ada saja kemudahan dalam menjalani kehidupan.''
Ia pun terharu saat diundang berbuka puasa Senin (1/11). Ia
disejajarkan dengan Sri Mulyani, Fahmi Idris, dan Jimly Asshiddiqie.
''Ini
mustahil, kalau bukan Allah yang bukan mengangkat derajat saya, dari
pedagang
asongan sejajar dengan ketua Mahkamah Konstitusi.'' Baginya, bersyukur
atas nikmat Allah membuat rezekinya dimudahkan.
Bagaimana ceritanya bisa bergabung ke PT Medco?
Sebelum ke Medco, saya pertama bekerja di kantor akuntan publik. Di
situ training saja, sekitar dua tahun. Setelah training dua tahun dan
empat tahun kerja kontrak, kemudian saya memutuskan pindah kerja ke
sektor
jasa keuangan di perusahaan joint venture. Di situ saya kerja selama
empat tahun. Kemudian, setelah itu pindah lagi kerja di investment bank
selama delapan tahun. Saya kerja dari pangkat operasional manager, vice
president, sampai direktur. Sekitar 1991, setelah punya pengalaman
sebagai akuntan, management consultan, invesment banker, kemudian masuk
ke
real sector.
Kemudian, saya ditawari Pak Bambang Soebianto untuk berkenalan dengan
Arifin Panigoro. Waktu itu saya sempat bertanya, 'Siapa Pak Arifin
Panigoro itu?' Pak Bambang bilang, temannya dulu di Bandung. Kemudian,
saya
janjian dan bertemu Pak Arifin di Lapangan Banteng. Akhirnya, saya
ngobrol dan match dengan dia. Mulai Juli sampai Desember 1991, saya
membantu beliau untuk empowerment mindset direksi-direksi.
Lama-lama, karena sifat saya dan satu-satunya dari UI, orang yang punya
pengalaman lain dengan insinyur-insinyur elektro ini. Saya dianggap
punya pikiran baru yang tidak mereka miliki. Sehingga mereka excited,
saya
juga merasa dibutuhkan. Sehingga, match. Karakter mereka juga bagus.
Sejak kapan Anda mulai bergabung?
Setelah lima bulan membantu tepatnya, 2 Desember 1991, Pak Arifin
akhirnya mengajak saya untuk bergabung. Beliau mengatakan, 'To
teman-teman
semua kelihatannya tak ada yang against you. Udah kamu pindah aja
kemari.' Saya bilang, gaji saya 6.500 dolar terus saya punya rumah masih
ngutang. Dulu saya pinjam sekitar Rp 600 juta. Sebenarnya utang itu nggak
usah dibayar, kalau saya sudah lima tahun kerja di situ utang lunas.
Gimana nih? Pak Arifin bilang, 'Akh, yang nyari duit kan you juga. Udah
atur aja.' Saya waktu itu minta dibayar dengan gaji yang sama dan pakai
dolar.
Sugiharto memiliki etos kerja yang luar biasa. Ia kerap kerja hingga
larut malam. Bahkan, pada hari Sabtu dan Ahad sekalipun. Tak heran, ruang
kerjanya masih tampak terang hingga tengah malam. Pola kerjanya itu
kemudian banyak ditiru para pegawai di PT Medco. Kerja kerasnya itu
membuahkan penghargaan. Pada 1996, Sugiharto mendapat penghargaan sebagai
The
Best CEO of The Year. Selain itu, ia juga masuk dalam jajaran 600 top
management of Indonesian Major Corporation. Pria berdarah campuran Jawa
dan Banten ini juga meraih gelar MBA pada Indonesian School of
Management and Amsterdam School of Management, Belanda. Hingga kini,
Sugiharto
mengaku biasa tidur di atas pukul 24.00. Hari Sabtu pun masih digunakan
untuk menampung aspirasi dari masyarakat, yang mau mengadukan
masalah-masalah BUMN.
Bagaimana ceritanya Anda belajar agama?
Saya belajar agama, sesudah waktu saya sekolah dasar (SD), pada siang
harinya saya sekolah agama. Saya belajar masalah agama secara otodidak.
Selain itu juga saya aktif di majelis taklim. Sekarang saya sering
diundang berbicara di Pondok Pesantren Gontor. Saya bicara dalam forum
studium general.
Bagaimana mendidik anak-anak di sela-sela kesibukan?
Anak saya tiga sekarang sekolah di Amerika. Anak saya yang nomor satu,
sejak SMP nggak gaptek komputer. Rata-rata anak saya itu sekolahnya di
Al-Azhar, jadi beda dengan saya dulu. Belajar agama pada siang hari.
Tapi kalau al-Azhar, sekolah sampai sore, tapi komplet.
Itu yang mempermudah saya untuk men-transform keinginan saya agar
supaya anak-anak memiliki spiritual quotient (SQ). Kalau cuma sekolah
umum
saja, mungkin faktor spriritualnya kecil. Namun kan, di al-Azhar ada
komponen IQ, SQ, dan EQ. Kalau saya belajar SQ melalui perjalanan waktu.
Anak-anak saya kursusin bahasa inggris, pulang sekolah harus belajar
lagi dan kursus lagi. Saya berikan penekanan, anak saya itu tidak boleh
seperti bapaknya yang kesulitan. Karena bapaknya mampu, sampai ke mana
mau sekolah. Saya tantang anak saya untuk menjadi warga negara
internasional. Anak saya ini shalat dan puasanya sudah tertib dan saya
tak
khawatir.
Komunikasinya seperti apa?
Ini sudah zamannya IT, bisa chatting, sms, telepon. Saya setahun road
show dua kali ke Amerika dan ketemu mereka. Yang membuat saya terharu,
kalau saya di Amerika saya diminta menjadi imam shalat. Buat saya kerja
jadi semangat. Orang kerja untuk keturunannya. Salah satu amal yang
ditinggalkan adalah anak yang saleh. Menjadikan kerja saya hobby.
Sugiharto tak hanya dikenal sebagai profesional bisnis yang tangguh. Ia
pun aktif di berbagai organisasi. Saat ini, ia menjabat sebagai ketua
umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi), bendahara umum ICMI,
ketua umum Yayasan Abdi Bangsa, ketua Yayasan Wirausaha Madani Indonesia.
Ia juga aktif sebagai bendahara umum, Masyarakat Ekonomi Syariah dan
sejumlah organisasi lainnya. ''Justeru, aktivitas inilah yang membuat
posisi saya sebagai profesional menjadi semakin kuat, profesional plus,''
tuturnya. Baginya, saat ini persoalan yang harus segera dibenahi agar
bisa bangsa Indonesia bisa kembali bangkit adalah masalah moral.
Apa arti hidup bagi Anda?
Arti hidup itu adalah ibadah. Kerja itu ibadah yang paling tinggi
nilainya. Kalau diniatkan ibadah. Kalau kita kerja tidak diniatkan ibadah
sama saja seperti binatang, pergi pagi dan pulang sore.
Pernah nggak bermimpi menjadi menteri?
Nggak pernah, saya bermimpi menjadi menteri. Namun, bapak saya dulu
punya obsesi agar saya menjadi pembela bangsa dan negara. Waktu itu,
bapak
ingin saya menjadi menteri. Beliau selalu bilang, 'Kapan ya anakku jadi
menteri?'. Bapak bangga sekali kalau saya bicara soal bangsa dan
negara. Ia senang luar biasa. Sebenarnya, saya sudah tiga kali dicalonkan
jadi menteri. Pertama kali, waktu Pak Hamzah Haz jadi Menteri Investasi,
zaman Presiden Pak Habibie. Saya dikenalin dengan Eki Syahrudin. Saya
sebagai profesional bantu pemikiran. Waktu itu dia minta saya gantiin dia
jadi menteri, kalau dia terjun sebagai ketua umum partai mau kampanye.
Menteri kan nggak boleh kampanye. Namun, tidak kesampaian. Yang kedua,
waktu poros tengah menang. Ada 11 menteri yang didesain, malemnya
sampai jam 21.00, nama saya ada. Namun, karena ada interupsi dan militer
dan
Taufik Kemas memasukkan Kwik Kian Gie dan Laksamana Sukardi. Akibatnya,
yang tiga mental. Ternyata BUMN diincar PDIP. Pak Amien pun mengaku
kecolongan.
Bagaimana cerita ketika dipanggil di Cikeas?
Saya dipanggil ke Cikeas. Saya awalnya, teken kontrak menjadi menteri
perindustrian. Pak SBY tanya saya tentang perindustrian. Pak SBY bilang
'Saya senang kalau Anda mau bergabung dan ini anggap saja sebagai
amanah. Saya ingin menempatkan Anda di menteri perindustrian.' Namun,
kemudian pada akhirnya saya menjadi Meneg BUMN. Dan kalau boleh memilih,
saya
pun ingin menjadi Menteri BUMN.
Ada yang menamai merek produk dari nama hewan tertentu. Karena dianggap memiliki karakter yang mirip dengan ciri yang ingin ditonjolkan pada sebuah produk dagang, nama hewan tersebut dipakai nama produk dagang. Reebok merupakan salah satu contohnya.
Perusahaan Reebok hadir dengan sebuah alasan yang sederhana, ''seorang atlet tentunya ingin berlari dengan lebih cepat.'' Dengan landasan sederhana tersebut pada 1890 Joseph William Foster mulai menciptakan sepatu olahraga ber-cleats (tonjolan-tonjolan kecil di alas bagian bawah - red.) yang dapat digunakan untuk berlari dengan kencang. Lima tahun kemudian, yakni sekitar 1895, Foster berhasil mendapat kepercayaan untuk merancang sepatu olahraga bagi pelari-pelari nomor satu saat itu.
Bisnis sepatu olahraga milik keluarga Foster terus melesat kencang. Dalam waktu singkat, perusahaan J.W. Foster and Sons berhasil mengembangkan sepatu olahraga yang tidak hanya diperuntukan bagi para pelari cepat. Pada sekitar 1924 sepatu yang dihasilkan oleh perusahaan yang muncul dari dataran tanah Bolton, Inggris ini sudah digunakan oleh para atlet pada pentas olahraga Summer Games.
Meskipun sepatu keluaran perusahaan J.W. Foster and Sons semakin berlari kencang, belum ada nama merek yang tepat mewakili kehebatan dan kegesitannya. Baru sekitar 50 tahun kemudian, nama merek itu muncul.
Dua cucu pendiri perusahaan J.W. Foster and Sons mendirikan perusahaan yang akhirnya lebih dikenal dengan nama Reebok. Nama reebok merupakan nama spesies rusa yang hidup di dataran gersang benua Afrika. Kelincahan, kegesitan, dan kekuatan rusa Afrika ini menjadi sumber inspirasi bagi nama merek sepatu olahraga keluaran Reebok International Ltd.
Dengan sejarah panjang yang mulai dirintis pada 1895, di Bolton, Inggris, Reebok terus menuai sukses. Pada 1979 Reebok mulai merambah pangsa pasar Amerika Serikat yang sangat potensial. Hasilnya, Reebok berhasil membukukan total angka penjualan senilai 3,6 miliar dolar.
Masih di tahun yang sama, Reebok berhasil mendistribusikan produknya ke 150 negara. Jaringan distribusi milik Reebok yang independen ikut membantu kesuksesan penyaluran produk Reebok ke penjuru dunia. Tentunya, kehadiran 4.500 karyawan Reebok yang tersebar di berbagai negara juga ikut menentukan keberhasilan Reebok di pasar dunia ketika itu.
Pada awal 1980-an Reebok semakin berlari kencang dalam melakukan ekspansi pasar dunia. Angka penjualan Reebok mencapai 1,5 juta dolar pada 1981. Satu tahun kemudian, Reebok mengeluarkan inovasi baru berupa sepatu atletik yang pertama kali digunakan khusus untuk kaum hawa. Yakni, sepatu yang dipakai untuk olahraga dansa aerobik.
Share This Thread