View Poll Results: Best manajer / pelatih

Voters
68. You may not vote on this poll
  • Sir Alex Ferguson

    24 35.29%
  • Marcello Lippi

    11 16.18%
  • Fabio Capello

    7 10.29%
  • Giovani trapatonni

    0 0%
  • Arsene Wenger

    9 13.24%
  • Jose Mourinho

    16 23.53%
  • Carlos Alberto Perreira

    1 1.47%
  • Arigo Sacchi

    0 0%
Page 2 of 7 FirstFirst 123456 ... LastLast
Results 16 to 30 of 96
http://idgs.in/6183
  1. #16

    Join Date
    Oct 2006
    Posts
    1,151
    Points
    1,819.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Sir Alex Ferguson..

    gw poll buat dia..

    gw penggemar MU..

    dia itu udah latih MU 20 taon..

    dan hasilnya terbukti banyak juara kalo gak, gak mungkin sampe 20 taun..

    trs dia jg udah hasil in bibit2 berbakat..

    banyak banget mulai dari jamannya beckham dkk..

    sekarang sih cristiano ronaldo, rooney dkk walaupun bukan didikan dari akademi MU tetep aja dilatih nya pas muda (pas masuk ke MU masih muda) makanya gw rasa dia pantes jadi pelatih terbaik..

    biarpun dia kadang2 terlihat semena2 kaya misalnya penjualan beckham ama ruud van nistelrooy..

    tetep aja hasilnya di lapangan yang diliat..

    dan hasilnya??

    udah pernah juara epl, liga champion , fa jg..

    dia emank pelatih bertangan dingin deh

  2. Hot Ad
  3. #17
    [B]Thoyib_161's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Posts
    47
    Points
    60.10
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Cuman Satu ::::::


    Sir. Alex


    Lainnya Nothing

  4. #18
    YosDJ's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Meazza
    Posts
    1,695
    Points
    2,708.00
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    MANCIO!!!
    Forza INTER lah!
    LIPPI apanya yg hebat? Megang INTER gagal. LOL
    Mourinho? Modal BOSS Tajir.
    Sir Alex? Tukang LEMPAR sepatu.
    Sacchi? Yg ini gw akuin JENIUS.

  5. #19
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default Alex Ferguson, 19 Trofi untuk MU

    Hari itu, Selasa pagi 7 November 1986, seorang pria berusia 44 tahun memasuki ruang gym di kompleks Old Trafford yang diperuntukkan khusus untuk para pemain Manchester United. Tak satupun pemain The Red Devils yang ada di ruangan itu mengenal pria tersebut.

    Tapi, pria itu, Alex Ferguson, tak peduli. Dengan suara tegas dan wajah penuh keyakinan, dia pun menancapkan kuku kekuasaannya yang pertama di Old Trafford. "Dengar kalian semua, saya tidak peduli kalian siapa, atau reputasi kalian. Saya pelatih baru di klub ini dan saya yang berkuasa disini," tegas Ferguson seperti dikenang kembali Norman Whiteside, bintang muda United saat itu, dalam wawancaranya dengan Sam Wallace dari harian The Independent.

    Sehari sebelum datang ke gym itu, Ferguson memang baru saja resmi diangkat sebagai pelatih United menggantikan Ron Atkison. Sebuah keberanian yang luar biasa karena United saat itu tengah terpuruk pada posisi ke-19 klasemen sementara Divisi I (berubah jadi Premiership mulai musim 1992-1993, Red) Liga Inggris. The Red Devils juga mengalami paceklik gelar liga sejak 1967.

    Di sisi lain, Fergie-sapaan akrab Ferguson-datang dengan bau harum dari Aberdeen. Selama delapan tahun menangani klub Skotlandia itu, total sembilan gelar berhasil dipersembahkan pria kelahiran Glasgow tersebut.

    Tapi, Fergie sadar betul dengan beratnya tantangan yang harus dihadapi. Itu sebabnya, ketika kali pertama beraudiensi dengan Dewan Direksi United, dia langsung menegaskan kalau dia datang ke Old Trafford bukan untuk sekadar mendapatkan gelar.

    "Saya datang untuk membangun sebuah tim," tegasnya kala itu seperti dikenang salah satu anggota Dewan Direksi United, Sir Bobby Charlton.

    Dan sejak kedatangannya di gym di Selasa pagi itu, dimulailah pekerjaan membangun tim itu dengan sendi utama berupa kerja keras dan kedisiplinan. Fergie tak butuh nama besar, apalagi pemain flamboyan.

    Maka, dari semua anggota tim warisan Atkinson, hanya Bryan Robson dan Clayton Blackmore yang bisa bertahan selama lima tahun. Selebihnya rata-rata dibuang Fergie hanya semusim setelah dia berkuasa.

    Budaya party dan booze (pesta dan mabuk-mabukan) yang sebelumnya lekat dengan para pemain United dikikisnya habis. Hasilnya memang tidak langsung terasa. Tapi, memang tak ada jalan yang instan untuk urusan membangun tim.

    Fergie baru merasakan gelar pertamanya tiga tahun setengah setelah mendarat di Old Trafford. Itupun hanya berupa trofi Piala FA. Tapi, keberhasilan itu menjadi kendaraan yang mengantarkan Fergie menuju sebuah dekade penuh kesuksesan yang bertahan sampai sekarang.

    Total, sudah 17 gelar yang berhasil dikumpulkan Fergie selama 20 tahun berada di Old Trafford. Sebuah pencapaian luar biasa untuk sebuah klub yang pernah harus menunggu 26 tahun untuk mendapatkan gelar liga pertamanya.

    "Kunci kesuksesannya hanya satu, karena dia begitu mencintai sepak bola," kata kolega Fergie yang kini melatih Portsmouth, Harry Redknapp.

    Tentu tak hanya bermodal cinta. Determinasi, kedisiplinan, kecerdasan, dan juga ketegasan turut berperan besar. Fergie adalah sosok yang tak mau kekuasaannya sebagai pelatih ditentang siapa saja, baik manajemen maupun pemain.

    Jaap Stam, David Beckham, Roy Keane, dan yang terakhir Ruud van Nistelrooy adalah contoh mereka yang harus hengkang dari Old Trafford karena mencoba melanggar apa yang ditabukan sang pelatih. Di ruang ganti, pelatih yang selama di Aberdeen dijuluki Furious Fergie (Fergie si Pemarah) itu bisa begitu otoriter. Pemain yang tampil buruk atau tak menjalankan instruksinya bakal disemprot habis di depan semua rekan-rekannya. Dan pemain yang bersangkutan sama sekali tak boleh membantah.

    Tapi, semua kemarahan Fergie itu selalu disimpan di dalam ruang ganti atau ruang pertemuan. Begitu berhadapan dengan publik, ganti dia yang rela mati demi membela para pemainnya. Tak peduli seberapa salah si pemain.
    Itu yang membuat para pemainnya selalu merasa dilindungi. "Kami selalu merasa dia sebagai bapak yang bisa melindungi kami dari siapa saja," kata Paul Scholes, gelandang yang menghabiskan karirnya di United.

    Buntutnya, selama 20 tahun di Old Trafford, United menjadi tim yang sangat minim didera konflik internal. Harmoni di dalam tim inilah yang menjadi salah satu kekuatan terbesar United.

    Kekuatan besar lainnya? Determinasi yang tak pernah mati. Gelar sebagai pelatih di level klub yang tersukses di sepanjang sejarah Britania Raya tak pernah membuat Fergie puas. "Saya pikir, determinasi Fergie itu yang membuat kami para pemain juga merasa malu jika gagal menang dan gagal merebut gelar," tulis David Beckham dalam otobiografinya, My Side.

    Hari ini, 20 tahun setelah melangkah ke gym pada Selasa pagi itu, Fergie mengaku belum tahu kapan saatnya pensiun. "Saya melihat ambisi itu masih ada di matanya," ujar Pelatih Manchester City Stuart Pearce
    Semoga,
    sayap patahku
    cukup menghangatkan permaisuri hati
    Yang melambungkan bahagiaku,
    meneduhkan di saat diri telah merapuh
    Kini kumengerti arti penantian

  6. #20
    $ter's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Disebuah Villa Depan Pangkalan Banci
    Posts
    1,100
    Points
    1,623.90
    Thanks: 0 / 8 / 7

    Default Mengubah yang Sulit Jadi Mudah ( Carlos Alberto Parreira)

    Tidak mudah menangani tim nasional yang dihuni sederet bintang papan atas seperti Brazil. Di tangan Carlos Alberto Parreira, segala kesulitan itu terasa mudah. Pelatih yang sukses membawa Brazil menjadi juara dunia 1994 itu merupakan figur yang sangat dihormati para pemain Brazil.

    Parreira memang punya kemampuan mengendalikan ego para pemain Brazil yang rata-rata tinggi. Dia juga ahli strategi yang hebat. Dua alasan inilah yang membuat bintang-bintang Brazil seperti Ronaldo, Ronaldinho, Kaka, dan yang lain sangat respek pada pelatih berusia 63 tahun itu.

    Sosok Parreira sendiri, memang sangat fenomenal. Dia termasuk pelatih yang tidak memiliki background sebagai pemain profesional. Karir kepelatihannya dimulai dalam usia yang sangat muda, 24 tahun. Itu pun statusnya hanya sebagai pelatih fisik. "Orang memang sering mempertanyakan kapasitas saya sebagai pelatih. Saya pikir, ini sebuah tantangan. Sebab, saya memang tidak pernah menjadi pemain. Saya sendiri tidak berpikir kalau suatu saat bisa menjadi pelatih sepak bola. Segalanya mengalir hingga akhirnya saya mencapai tahapan seperti sekarang ini," tutur Parreira kepada situs resmi FIFA.

    Parreira sudah dipercaya Federasi Sepak Bola Brazil (CBF) untuk terlibat sebagai salah satu ofisial timnas Brazil di Piala Dunia 1970. Statusnya saat itu adalah pelatih fisik. Dua tahun kemudian, dia naik pangkat sebagai asisten pelatih untuk timnas Brazil yang berlaga di Olimpiade 1972.

    Parreira menikmati perannya sebagai pelatih kepala di Piala Dunia pada 1982. Ketika itu dia berhasil meloloskan Kuwait ke putaran final. Sayang, Kuwait gagal melangkah ke babak berikutnya. Sebab, Kuwait bergabung dengan tim-tim tangguh seperti Prancis, Inggris, dan Cekoslovakia.

    Namun, bagi publik Kuwait, Parreira tetap dianggap sebagai pahlawan. Sukses membawa Kuwait putaran final memaksa CBF memanggil Parreira pulang. Tantangan besar menanti Parreira ketika dia ditugasi menangani Brazil pada 1983. Parreira hanya 14 laga menangani Brazil. CBF menilai Parreira gagal memperbaiki kinerja Brazil.

    Dalam 14 laga, Brazil hanya lima kali menang dan tujuh kali seri. Sepuluh tahun kemudian, CBF kembali memberikan kepercayaan pada Parreira untuk menangani Brazil. Sempat diragukan, Parreira akhirnya bisa mempersembahkan trofi Piala Dunia. Kini, tak ada yang meragukan kapabilitas Parreira. Sejak ditunjuk sebagai arsitek Samba pada 2003 lalu, Parreira berhasil mempersembahkan trofi Copa America 2004 dan Piala Konfederasi 2005.

    Biodata :
    Nama : Carlos Alberto Parreira
    Lahir : Rio de Janeiro, 27 Februari 1943
    Kebangsaan : Brazil

    Karir Pelatih (Timnas):
    2003 - : Brazil
    1997-1998 : Saudi Arabia
    1992-1994 : Brazil
    1990 : Uni Emirat Arab
    1983 : Brazil
    1978-1982 : Kuwait
    1967-1968 : Ghana
    Semoga,
    sayap patahku
    cukup menghangatkan permaisuri hati
    Yang melambungkan bahagiaku,
    meneduhkan di saat diri telah merapuh
    Kini kumengerti arti penantian

  7. #21

    Join Date
    Oct 2006
    Location
    J-Town
    Posts
    13
    Points
    14.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Menurut gw yang Jago Tuh Maurinho ama Lippi..

    Tapi Lebih Prefer ke Lippi karena Udah Bawa Negara ama Club Jadi Yang Terbaik di Dunia..

  8. #22
    rettakk's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    -----
    Posts
    143
    Points
    157.80
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    wa pilih sir alex dah soalna dia hebat banged dalam mendidik pemaen2 muda.

  9. #23
    S3a's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Serpong, Alam Sutera
    Posts
    282
    Points
    380.80
    Thanks: 6 / 5

    Cool

    Mourinho donk!!::smoke:: hidup chealsea.. hidup shevcenko::


    Satria D. Thung

  10. #24
    tenryuu's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    BeHind You !!
    Posts
    1,107
    Points
    1,231.20
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    Fergie ama capello ::

    sayng cuman bisa milih satu

  11. #25

    Join Date
    Oct 2006
    Location
    jakarta
    Posts
    16
    Points
    24.40
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    mourinho so pasti.nyolot-antagonis-mulut gede-provokator sejati.makin lu benci n maki dia makin ngetop pulalah dia.

  12. #26
    Handi_killz's Avatar
    Join Date
    Dec 2006
    Location
    sunter,jakarta utara in a nice neighbourhood
    Posts
    1,420
    Points
    1,571.30
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    ferguson donk.......

  13. #27
    riezen's Avatar
    Join Date
    Jan 2007
    Posts
    113
    Points
    138.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    mancini inter donk..... dah keren d

  14. #28
    h_e_L_p_m_e's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Oceanic Cafe, Segarra, Jetski Cafe, Vin+, Le Bridge, AMPM
    Posts
    16,067
    Points
    67,601.50
    Thanks: 2 / 41 / 15

    Default

    Arsene Wenger dunk !!!!!
    Arsene Wenger (Manager Arsenal) jago ngelatih pemain2 muda.....!!
    dya berani bertaruh memainkan pemain2 mudanya......
    bayangin aja org kayak vieira dijual, pires, ljungberg jarang dimaenin.....
    itu demi kemajuan pemain2 mudanya......
    masa depan Arsenal bakal bagus banget tuh.......!!

  15. #29
    YosDJ's Avatar
    Join Date
    Oct 2006
    Location
    Meazza
    Posts
    1,695
    Points
    2,708.00
    Thanks: 0 / 1 / 1

    Default

    Benny Dollo mungkin?

  16. #30

    Join Date
    Jan 2007
    Posts
    29
    Points
    36.30
    Thanks: 0 / 0 / 0

    Default

    lippi is the best ..:le3::

Page 2 of 7 FirstFirst 123456 ... LastLast

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •