Berikan Komentar kalian semua di sini >>> http://www.indogamers.com/f399/berik..._disini-62881/
Saya harap kalian tidak meng-post di thread ini. Supaya ceritanya dapat di baca dengan mudah
================================================== ==============================
= Kisah Cinta Abad 22 =
Prolog
Indonesia tahun 2070. Robot mulai dipergunakan secara meluas di seluruh penjuru dunia, terutama untuk pekerjaan – pekerjaan besar.
Sebelum tahun 2060, perusahaan – perusahaan robot berfokus pada elemen – elemen sebuah robot seperti tangan, kaki, penglihatan, pendengaran, atau kulit.
Sesudah itu mulailah era robot yang memiliki elemen – elemen canggih dengan tampilan yang dibuat lebih mirip manusia.
Tahun 2060, robot digunakan di rumah – rumah untuk melakukan pekerjaan rumah tangga, juga di kantor dan di pabrik sebagai pekerja. Dengan pertimbangan harga, kebanyakan robot yang di pakai adalah robot berbentuk manusia dengan elemen yang sudah dapat bergerak baik tetapi dengan gerakan yang masih kaku. Semua robot dapat menunjukkan ekspresi dasar seperti tersenyum, tertawa, menangis, ataupun marah jika diperintahkan. Robot – robot tertentu diciptakan pula dengan kemampuan berkomunikasi. Robot – robot yang lebih canggih di jual jauh lebih mahal dan hanya kalangan tertentu yang mampu memilikinnya.
Setiap perusahaan robot masih berlomba menciptakan robot tercanggih yang semakin menyerupai manusia, dari sisi fisik maupun emosional.
***
Jari jemari lentik milik penata rias bergerak dengan lincah di wajah Salsabila. Mengukir alisnya, membedaki wajahnya, dan memerahi pipinya yang telah berwarna merah karena bahagia. Senyum sumringah tak kunjung lepas dari bibirnya.
Ini hari bahagianya !
Salsa menarik napas, antara tegang dan tak sabar menunggu detik – detik terpenting dalam hidupnya. Kebaya yang di pakai Salsa langsung terasa menyempit di bagian dada.
Wanita penata rias yang tetap terlihat cantik di usia nya yang sudah menjelang senja tersenyum bijak melihat antusiasme yang tergambar jelas di wajah Salsa.
“Nggak sabar ya?” tanyanya lembut.
Salsa mengangguk. Matanya berbinar – binar.
“Bentar lagi juga ketemu. Sekarang dandan dulu biar tambah cantik, pengantin kan mesti tampil istimewa.”
Tangan penata rias berpindah ke rambut Salsa.
“Aduh….. aku jadi cantik gitu,” kata Salsa sambil menatap cermin dengan takjub. “Andro pasti kaget lihat aku begini. Masih lama ya, Mbak, aku bisa ketemu dia?”
“Nggak ketemu bentar aja udah gelisah, cinta banget nih kayaknya,” goda penata rias itu lagi.
Mata Salsa semakin berbinar.
“Iya dong, kalau nggak aku nggak akan memutuskan menikah sama dia,” jawab Salsa sambil tersenyum senang.
“Seneng deh lihat pengantin kayak kalian. Pasti deg – degan, ya? “
Salsa mengangguk lagi.
“Tahu nggak, Mbak, calonku itu….. cowok idamanku dari dulu. Bahkan waktu kami belum ketemu, aku selalu pengen punya pasangan kayak dia…. Eh ternyata beneran dapet. “
“Oya??” Penata rias terlihat kagum. “Jodoh memang nggak kemana ya?”
“Betul Mbak… padahal aku dulu udah putus asa lho. Kata temen – temenku cowok idamanku itu terlalu nggak mungkin ada di dunia. Akhirnya toh aku berhasil membuktikan cowok seperti itu ada. Buktinya,… ya calonku ini. Sayang, nggak ada satu pun dari sahabatku yang bisa datang di hari bahagiaku…. “
Wajah Salsa mendadak ditutupi mendung, teringat kedua sahabatnya.
Tiba – tiba pintu ruangan rias terbuka. Seorang pria tak di kenal muncul di pintu membuat Salsa dan penata riasnya terbelalak.
“Eh, jangan sembarangan masuk ruang rias,” tegur penata rias dengan nada sedikit ragu, mungkin sibuk mengira – ngira hubungan si pria yang baru masuk itu dengan calon pengantin. “Gimana coba kalo pengantinnya lagi ganti baju? “
“Kamu siapa?” Salsa menyipitkan mata. Pria itu tak menjawab, malah mendekati Salsa dengan tergesa.
Penata rias terlihat bingung. “Lho, kamu nggak kenal toh? “
Salsa menggeleng, juga bingung.
Dan tiba – tiba pria itu menarik tangan Salsa, setelah menyeretnya.
“Ayo cepet, ikut aku!” katanya tanpa basa – basi.
“Eh? Mau apa? Kamu siapa?” jerit Salsa panik. “Mau kemana? Lepasin tanganku!”
“Kamu harus ikut aku,” kata pria itu galak.
“Lho? Kenapa aku harus ikut kamu? Memangnya kamu siapa? Kok kayaknya pernah liat?”
Pria itu menatap Salsa langsung ke matanya.
“Salsa…. Kamu harus percaya ama aku.” kata pria itu galak.
Wajah Salsa terlihat penasaran dan pria itu menyeretnya.
“Ehhhh…. mau kemana??” teriak penata rias panik.
“Tenang aja Mbak…. aku nggak lama” teriak Salsa
Pria itu membawa Salsa ke sebuah ruangan yang jauh di belakang gedung.
“Nah sekarang coba jelaskan!” kata Salsa sambil melepaskan cengkeraman pria tak di kenal itu.
“Kamu mau ngomong apa sih tentang Andro? Jangan fitnah – fitnah yah, aku udah kenal banget sama Andro. Jangan kira aku bakal percaya ama kamu yah.. “
“Aku nggak mungkin fitnah – fitnah orang “ bantah pria itu.
“Terus?” Salsa menantang.
Pria itu terlihat tegang.
“Salsa, demi kebaikan kamu…. batalkan pernikahanmu dengan Andromeda !”
Salsa terkesiap
“Apa?? Apa maksudmu? Kenapa?”
“Denger dulu… aku serius. Kamu tidak boleh menikah dengan Andromeda! Kamu tidak mengenal dia. Sama sekali tidak mengenal dia!”
Salsa menggeleng kuat.
“Aku kenal banget sama dia. Masa aku nggak kenal sama calon suamiku sendiri? Aku kenal keluarganya, sifatnya, pokoknya semuanya deh. Andromeda orangnya setia, dia nggak mungkin udah menikah. Nggak mungkin punya pacar selain aku. Jadi aku nggak akan percaya kalau kamu fitnah dia kayak gitu”
“Memang bukan itu alasannya,” jawab pria itu, menatap Salsa dengan pandangan yang sukar diartikan.
“Terus?”
“Alasan yang jauh lebih penting”
“Kamu ngomong apa sih? Siapa juga kamu? Tiba – tiba dateng mengacau kayak gini?”
“Kita pernah bertemu sebelumnya.” Perkataan pria itu membuat Salsa memeras otak, mencoba mengingat – ingat kapan ia pernah bertemu pria itu.
Dan Salsa pun teringat. Rupanya pria itu !
“Ooohh… aku ingat kamu!! Kamu kan orang menyebalkan di monorail itu. Tapi… apa hubunganmu dengan Andro? Dimana kamu kenal Andro?”
“Ceritanya panjang. Pokoknya kamu tidak boleh menikah dengan Andromeda! ”
Salsa melotot kesal. “Nggak satu orang pun yang bias melarangku menikah dengan orang yang kucintai. Apalagi orang yang nggak jelas kayak kamu! “
“Ya… kamu boleh menikah sama siapa saja yang kamu cinta, tapi bukan Andromeda !, “ pria itu tetap ngotot.
“Salsa… dengar, kamu bukan tidak boleh menikah dengan Andromeda, tapi kamu memang tidak bisa menikah dengannya.”
“Kenapa??” tantang Salsa. “Katakan padaku alasannya !”
Pria itu menghela napas.
“Salsa…. Andromeda tak mungkin menikah denganmu. Dia……”
Sebuah pikiran muncul di benak Salsa.
“Jangan bilang di sebenarnya gay dan kamu adalah pacarnya! Aku juga nggak akan percaya!”
Ganti pria itu yang terbelalak.
“Ngaco! Bukan itu juga !”
“Terus apa??” Salsa semakin penasaran.
“Andromeda…. bukan manusia”
Sekarang Salsa terkejut setengah mati. Ia menatap pria itu dengan penuh ketakutan.
“Apa maksudmu? Nggak mungkin! Kenapa sih kamu ngomong aneh – aneh gitu? Kenapa sih kamu pengen banget aku nggak nikah ama Andro? Kamu sebenarnya siapa? Andro sudah buat salah apa sama kamu? Kenapa kamu datang mengacaukan pernikahan kami? Kenapa??” Salsa berteriak histeris.
Pria itu mengatupkan rahangnya, terlihat kesal.
“Aku tahu, kamu pasti sulit percaya sama aku. Tapi kamu pasti percaya kalau dia yang ngomong.”
“Dia siapa? Andromeda? “ Salsa semakin terlihat bingung.
“Bukan…”
Pria itu berjalan ke pintu. Sosok lain yang sangat dikenal Salsa melangkah masuk ruangan ketika pintu terbuka.
“Benar, Salsa” kata orang yang baru masuk itu.
“Kamu nggak bisa menikah dengan Andromeda. Dia memang bukan manusia.”
Masih tertegun melihat sosok yang baru masuk, Salsa tetap dirundung penasaran.
“Bukan manusia?? Apa maksudmu? *****? Alien? “
“Bukan….”
Hening sejenak.
“Lalu?”
“Andromeda adalah humanoid…”
Dan tubuh Salsa langsung terasa lemas.
Share This Thread