Results 1 to 9 of 9
http://idgs.in/638512
  1. #1
    PiCass0's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ~ : - MedaN - : ~
    Posts
    11,011
    Points
    6,371.69
    Thanks: 181 / 95 / 89

    Default [Event] LOTR: Lord of the Review

    Untuk meramaikan Sub Forum Theater, kami selaku moderator Theater akan mengadakan sebuah Monthly Event. event yang seru dan juga menambahkan pengetahuan anda tentang detail-detail cerita sebuah film tentunya dari sudut pandang peserta event. Event ini akan berlangsung selama 30 hari sejak Event dimulai.

    Tujuan Event :
    • Meramaikan Sub forum Theater.
    • Menambah pengetahuan user IDGs, mengenai detail dari film yang direview Peserta Event.
    • Melihat sejauh mana Peserta Event dapat menjelaskan ringkasan cerita dari film yang pernah ia tonton.


    Sistem Event :
    • Peserta diminta untuk me-review Minimal 2 Judul Film yang telah diberikan oleh Juri.
      Spoiler untuk Daftar Film yang harus di review :
      1. Ip Man 2: Legend of the Grandmaster (2010)
      2. Iron Man 3 (2013)
      3. Fast Five (2011)
      4. The Guillotines (2012)
      5. The Next Three Days (2010)
      6. Don 2 (2011)
      7. Unknown (2011)
      8. Life Of Pi (2012)
      9. Hansel & Gretel The Witch Hunters (2013)
      10. Thor (2011)

    • Peserta diperbolehkan untuk memilih topik yang sama dengan peserta lain.
    • Peserta cukup membuat 1 Post/Peserta dan dapat melakukan edit post sampai event berakhir, Booking tempat diperbolehkan.
    • Review ditulis menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
    • Hasil review dibuat dalam form berikut :
      Spoiler untuk contoh post :

      1. Judul Film ( Tahun terbit ): Avatar (2009)
        Pemeran Aktor / Aktris : Sam Worthington, Zoe Saldana, Sigourney Weaver
        Review :-

      2. Judul Film ( Tahun terbit ): Cinta Pertama (2006)
        Pemeran Aktor / Aktris : Bunga Citra Lestari, Ben Joshua, Richard Kevin, dan Varissa Camelia
        Review :-


      Spoiler untuk Copas Format ini :
      [list=1][*][B]Judul Film ( Tahun terbit ):[/B]
      [B]Pemeran Aktor / Aktris : [/B]
      [B]Review :[/B]-

      [*][B]Judul Film ( Tahun terbit ):[/B]
      [B]Pemeran Aktor / Aktris : [/B]
      [B]Review :[/B]-[/list]

    • Akan diambil 3 orang Juara dan 1 orang Lucky Contestant ( Seluruh Peserta dikurangin 3 Juara )


    Rules Event :
    • Peserta minimal berstatus (Staff diperbolehkan mengikuti event ini)
    • Tidak merubah isi postingan yang telah dibooking sampai akhir event akan diberikan warn/infraction.
    • Dilarang Plagiat >> Info
    • Kedapatan menggunakan Clone ID Forum akan didiskualifikasi dan diberikan warn/infraction.
    • Moderator SF Theater sebagai Juri, memberikan keputusan yang bersifat Mutlak.


    Hadiah Event :
    • Juara 1 : 3000 Point vGame +
    • Juara 2 : 2000 Point vGame
    • Juara 3 : 1500 Point vGame
    • Lucky Contestant : 200 Point vGame << Diberikan langsung oleh Moderator Theater


    Spoiler untuk Juri Event :
    • PiCass0
    • Generator
    • Blak2an
    • VnR-
    • Wing_of_Healing


    Thread ini Khusus untuk Hasil Review / Booking saja..
    Kritik / saran / Pertanyaan Klik Disini

    Best Regards,



    Moderator SF Theater
    Last edited by PiCass0; 03-06-13 at 23:44.

  2. Hot Ad
  3. #2
    PiCass0's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ~ : - MedaN - : ~
    Posts
    11,011
    Points
    6,371.69
    Thanks: 181 / 95 / 89

    Default

    Pemenang Event LOTR : Lord of the Review ialah
    AmPoN dengan Review

    NB: peserta event yang lain saya diskualifikasi dengan alasan plagiat, yang dimana apa yang ditulis didalam post merupakan hasil kutipan dari web orang lain..

    Hadiah dan Hukuman akan segera diberikan..

    keputusan ini mutlak.

    CC: Juri Event LOTR
    • Generator
    • Blak2an
    • VnR-
    • Wing_of_Healing


    Regard,


    PiCass0
    Last edited by PiCass0; 19-12-13 at 06:27.

  4. #3
    iTouch-'s Avatar
    Join Date
    Jan 2013
    Posts
    14,466
    Points
    497.54
    Thanks: 16 / 63 / 59

    Default

    book dol da
    nanti baru edit

  5. #4
    Links's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    Mirrors
    Posts
    7,275
    Points
    63.07
    Thanks: 281 / 452 / 407

    Default

    Judul Film ( Tahun terbit ):Hansel and Gretel Witch Hunters(2013)

    Pemeran Aktor / Aktris :Famke Janssen, Gemma Arterton, Ingrid Bolso Berdal, Jeremy Renner, Peter Stormare, Pihla Viitala, Thomas Mann(dan masih banyak lagi)

    Review :
    Beberapa bulan yang lalu, tepatnya bulan januari ada beberapa film yang di luncurkan oleh Paramount. Salah satunya Hansel and Gretel Witch hunters iya ini adalah kisah klasik karya The Brothers Grimm yang di buat ulang oleh paramount tentu saja dengan pemberian efek modernisasi di setiap bagiannya ceritanya. Iya seperti cerita2 klasik lain contohnya Red Riding Hood (si kerudung merah) dan Snow White and the Huntsman (putri salju), cerita Hansel and Gretel Witch Hunters menceritakan sisi lain cerita klasik/dongeng tersebut, dan menurut kabar yang saya dengar.... Paramount menjadwal ulang tanggal perilisannya menjadi bulan januari 2013 yang seharusnya di rilis bulan maret 2012, dan itu tidak di sertai dengan alasan yang jelas kenapa Paramount mengundur perilisannya Hansel and Gretel Witch Hunters hingga 9 bulan, mungkin di karenakan banyaknnya film yg di rilis di bulan maret tersebut iya seperti salah satu contohnnya Wrath of the Titans dan The Hunger Games dan masih banyak film2 lainnya. Tapi walau pun begitu Paramount masih bisa menghadirkan efek visual yang begitu spektakuler, tapi tetap saja Hansel & Gretel: Witch Hunters terasa biasa-biasa saja tidak terlalu wah seperti yang terlihat di trailernya.


    Ok sekarang kita mulai Reviewnya :
    Hansel & Gretel: Witch Hunters permulaan ceritanya sama atau mengikuti alur kisah klasik Hansel and Gretel yang dulu ditulis The Brothers Grimm. Kedua kakak beradik Hansel (Cedric Eich) dan Gretel (Alea Sophia Boudodimos) (yang ini nama2 pemeran waktu hansel dan gretel masih kecil), ditinggal oleh ayannya tengah hutan (Tentu saja kalian sudah pada tau kalo sudah menonton filmnya, tapi nih gue kasih bocorannya sedikit deh"Untuk menjaga anaknya jauh dari penyihir, ayah mereka meninggalkan mereka di hutan"). Tampa mereka sengaja, kedua kakak beradik ini menemukan sebuah rumah yang terbuat dari permen dan celakanya !!! (wkawkakwakw sok dramatis bener gue). Mereka dengan polosnya memakan dan masuk kedalam rumah permen tersebut, yap kita tentu sudah tau apa yang terjadi berikutnya mereka tertangkap dan di kurung. Penyihir tersebut punya rencana untuk memakan mereka jika waktunya tepat dan rencana tersebut di ketahui oleh kedua kakak beradik tersebut, dan akhirnya kedua kakak beradik itu menyusun rencana perlawanan dan endingnya mereka berhasil membunuh penyihir tersebut. Dan kisah ini kemudian menjadi awal bagi kedua kakak beradik tersebut untuk menjadi pemburu penyihir jahat yang selalu meresahkan para manusia dan kedua kakak beradik ini pun mulai berpetualang memburu para penyihir jahat tersebut.




    Setelah 15 tahun kejadian traumatik, dramatik, dan tiktiktik lainnya (wakwakwkaw sok melucu gue) yang melibatkan rumah permen dan penyihir jahat, kedua bersaudara ini Hansel (Jeremy Renner) dan Gretel (Gemma Arterton) telah berubah menjadi pemburu penyihir jahat di karenakan dendam yang terdahulu mereka berdua berdedikasi untuk membasmi penyihir. Selama bertahun-tahun, kedua bersaudara ini menjadi pemburu yang mahir/ahli dan terkenal karena kemampuan mereka dalam membasmi para penyihir jahat tersebut. meski masih ada sisa-sisa trauma dari kejadian terdahulu mereka tetap berjuang dan bertahan demi membasmi para penyihir jahat yang meresahkan manusia, dan hebatnya mereka berdua kebal dari mantra dan kutukan yang berbahaya dan itu tidak di ketahui apa penyebabnya dan 1 lagi karena dulu Hansel kebanyakan makan permen dan yang manis-manis dia terkena penyakit diabetes dan dia harus menyuntikan insulin (obat buat orang diabetes LOL jaman dulu dah ada obat kek gitu ) secara teratur setiap hari. Dan reputasi kedua bersaudara ini terdengar oleh Walikota Augsburg, dan Walikota Augsburg meminta pertolongan kedua bersaudara tersebut untuk mencari anak-anak desa yang hilang secara misterius. Setelah pencarian yang tidak begitu lama kedua bersaudara ini berhasil menemukan sebuah fakta yang mengejutkan bahwa mereka harus mengejar waktu karena Muriel jahat (Famke Janssen) yang berencana untuk mengorbankan anak-anak lokal dalam perkumpulan penyihirnya, dan mereka hanya punya waktu 2 hari. dua kakak beradik ini juga harus berurusan dengan Sheriff Berringer yang brutal (Peter stomare) yang telah merebut kekuasaan di Augsburg dan menyelenggarakan perburuan sembarangan dengan cara yang bisa dibilang sedikit brutal....


    Sekedar info nih kedua kakak beradik ini punya fans berat, seorang fanboy ababil....... yang membuat cerita menjadi lebih fresh dan humoris. Mereka juga punya 1 anggota lagi, sebuah karakter hasil polesan CGI dengan imej yang super unyu ....seharusnya menyeramkan tapi malah bikin gemes..
    iya namannya juga film, engak lepas dari kekurangan ada beberapa hal yang gue anggap cukup absurd dari pemakaian obat-obatan, busana, dan gaya bahasa (bahasa gaul berkeluaran semunya ). dan 1 lagi Selain menggarap skrip dan menyutradarai film ini, Wirkola juga muncul sebagai cameo, tepatnya sebagai salah satu anak buah Sheriff Berring.

    Dan inti dari semunya tentang Hansel and Gretel Witch Hunters adalah adegan yang penuh kekerasan, darah dimana-mana, dan adegan yang berbau *ehem!*
    jadi film ini engak cocok untuk umur di bawah 18 tahun.

    Terlalu banyak adegan yg wah !




    One thing this job has taught me over the years: don’t eat the fuckin’ candy! (Hansel)


    Judul Film ( Tahun terbit ): Life Of Pi (2012)

    Pemeran Aktor / Aktris : Suraj Sharma, Irrfan Khan, Rafe Spall, Tabu, Adil Hussain, Ayush Tandon, Gérard Depardieu, Richard Parker (nama harimau ) (dan masih banyak lagi nama-nama lain)

    Review :
    Bagi beberapa orang mungkin ini film sedikit absurd, gimana engak ini kisah seorang anak yang kapal di tumpanginnya karam di lautan dan dia terjebak dengan seekor harimau bengala di sekocinya ( perahu penyelamat), Sekedar info nih Life of Pi adalah sebuah film yang diangkat dari novel karya Yann Matel tahun 2001 dengan judul yang sama. dan film ini penuh dengan Efek visual yang bisa di bilang jempol punya. Dan yang gue tangkep ini film digembar-gemborkan bakalan membuat orang yang menonton percaya kepada Tuhan. Gw mah cuman bisa terkejut dan takjub.... secara ngomong percaya atau engak itu kan tergantung dari persepsi setiap orang,



    Ok kita mulai singkat cerita Pi itu adalah nama seorang anak imigran dari india (kepajangan dari pi adalah Piscine Molitor "nama sebuah kolam renang di perancis" ), nah saat sulit dalam kehidupan pun datang ke pada Pi yang waktu itu berumur 16 tahun. Ayahnya memutuskan menutup kebun binatang dan pindah ke kanada dan memindahkan heawan-hewannya. singkat cerita 1 keluarga dan hewan-hewan ( ini hewan-hewan mereka bakalan di jual di daerah amerika utara) naik kapal barang jepang bernama Tsimtsum. Dan Tragedipun di mulai (jejejejejrenggggggggggggg wakwkawkawk ) Kapal ini di hantam badai dan karam !!! ( iya sudah pasti tenggelam kan) saat kejadian Pi mencoba mencari keluarganya tetapi dia didorong ke dalam sekoci, dan dengan penuh tatapan pasrah engak tau harus berbuat apa dia menyaksikan kapal tersebut tenggelam (1 keluarganya tewas dan para awak kapal juga).

    Endingnnya sih menurut gue sedikit bikin terkejut karena disini Pi di anggap membual/berbohong atau halusinasi kali iya...., karena ada 2 alur cerita yang di sampaikan oleh Pi. 1 Pi terjebak sama binatang, dan yang 1 lagi Pi yang terjebak di sekoci sama ibunya dan para awak kapal yang lain :
    1. Pi terjebak di sekoci yang isinya binatang dan Richard Parker (harimau benggala), yang kejadiannya adalah para binantang saling memakan. Hyena memakan zebra yang terluka, setelah itu Hyena menyerang orang utan dan secara tiba2 Richard Parker (harimau benggala) menyerang Hyena. dan tinggalah Richard Parker dan Pi yang kejebak di sekoci itu.
    2. Nah di cerita yang ke 2 ini brutal bener malah menurut gue. Karena orang asuransi engak percaya cerita Pi, maka Pi menceritakan kisah yang lain. bahwa yang ada di sekoci itu adalah ibunya, seorang pelaut yang terluka, dan koki kapal. Koki membunuh pelaut, kemudian ibu Pi, dan memakai jasadnya sebagai umpan dan makanan . Pi kemudian membunuh koki untuk balas dendam.

    Disini penonton bakalan disuruh memilih cerita mana yang bener-bener kenyataan, yang pertama penuh dengan mujizat. Atau yang kedua lebih logis/rasional dan menurut gue lebih Real (wkakwaw seperti jargonnya pembawa acara gosip2 itu ) iya walaupun cerita kedua lebih sadis dan brutal. Benar atau bohong bukan itu inti ceritannya, kalo terus di perdebatkan engak bakalan putus-putus.....soo cerita mana yang bakalan anda pilih ???
    itu balik lagi ke diri anda sendiri

    Akhir kata, film ini bener-benar membuka pikiran kita bahwa Tuhan itu ada bagi mereka yang percaya. (dan 1 lagi biarpun ini film tentang binatang..tapi ini film bukan untung di bawah 18 tahun )



  6. #5
    Slow-ZeRo's Avatar
    Join Date
    May 2008
    Location
    Jakarta
    Posts
    547
    Points
    33.07
    Thanks: 2 / 2 / 2

    Default

    1. Unknown (2011)



      Pemeran Aktor / Aktris :
      Liam Neeson, Sebagai Dr. Martin Harris
      Diane Kruger, Sebagai Gina
      January Jones, Sebagai Elizabeth Harris
      Aidan Quinn, Sebagai Martin B
      Bruno Ganz, Sebagai Ernst Jürgen
      Frank Langella, Sebagai Rodney Cole



      REVIEW

      Intro

      Liam Neeson, seorang aktor laga gaek yang kini berusia 61 tahun, sepertinya sesuai dengan satu pepatah yang mengatakan "Semakin tua, semakin jadi". Setelah tampil di beberapa filmnya yang terdahulu seperti The Next Three Days, The A-Team, Clash of the Titans, After Life dan juga Taken yang tergolong cukup sukses di pasaran. Kali ini Liam Neeson sekali lagi menunjukkan kepiawaiannya dalam beraksi untuk memberantas para penjahat, yang hadir di sebuah film action yang berjudul Unknown.

      Unknown merupakan sebuah film yang diadaptasi dari novel Hors de Moi yang ditulis oleh seorang penulis Perancis, Didier van Cauwelaert, pada tahun 2003 silam. Film ini disutradarai oleh Jaume Collet-Serra, yang juga pernah menyutradarai film horror berjudul Orphan.

      Sinopsis

      Unknown menempatkan Liam Neeson sebagai Dr Martin Harris/Martin, yang bersama dengan istrinya yang tercinta, Elizabeth Harris/Liz (Diperankan oleh January Jones), baru saja tiba di kota Berlin, Jerman, untuk mengikuti sebuah konferensi Bio-Technology global.

      Sesampainya mereka di bandar udara Berlin, mereka pun menaiki taksi untuk menuju hotel Kempinski tempat mereka menginap, namun apa yang terjadi berikutnya adalah ketika sesampainya di hotel, ternyata sebuah koper milik Martin kemudian tertinggal, yang menuntut Martin untuk meninggalkan sang istri di hotel dan kembali ke bandara untuk menjemput koper tersebut. Sialnya, di tengah perjalanan, taksi yang dikendarai oleh Gina (Diperankan oleh Diane Kruger), mengalami kecelakaan, taksi yang ia tumpangi tersebut tercebur ke dalam sungai, yang menjadi asal mula cerita dalam film ini.

      Setelah sempat koma selama 4 hari, Martin kemudian siuman dan menyadari dirinya kini sedang berada di bawah perawatan intensif tim dokter. Seorang suster yang simpati kepadanya mencoba untuk membantunya keluar dari rumah sakit. Mengingat sang istri yang sedang berada sendirian di wilayah yang tidak ia kenal, Martin bergegas meninggalkan rumah sakit untuk segera kembali ke hotel dan menemui sang istri. Ketika kembali ke hotel, Martin justru harus menghadapi fakta bahwa sang istri kini tidak mengenali dirinya kembali.

      Lebih buruk lagi, seseorang telah menggantikan posisinya sebagai Dr. Martin Harris. Dalam kepanikan, Martin mencoba untuk merangkai kembali ingatannya dan mengingat apa yang telah terjadi pada dirinya selama beberapa hari terakhir. Kembalinya ia ke rumah sakit, si suster tersebut merekomendasikan dirinya seseorang yang memiliki keahlian untuk menemukan orang hilang, namun tragisnya kemudian si suster tersebut akhirnya dibunuh oleh seseorang yang telah mengikuti Martin semenjak dari subway.

      Sekarang Martin hanyalah seseorang yang tak memiliki paspor, dan diburu oleh beberapa pembunuh di sebuah negara yang asing. (Lucunya! Dia tak ingat akan namanya, tetapi dia dapat mengetahui kode panggilan internasional, selalu tidak pernah kehabisan uang Dollar Amerika ataupun Marks Jerman). Untuk menemukan kembali identitasnya, dia mencari seseorang yang disarankan oleh si suster, yakni Ernst Jürgen (Diperankan oleh Bruno Ganz), seorang mantan polisi rahasia Jerman Timur dan juga Gina, perempuan yang menyupiri taksi yang ditumpangi oleh Martin pada saat kecelakaan, yang ternyata seorang imigran gelap asal Bosnia. Dalam kelanjutan ceritanya nanti, muncullah juga ‘dokter’ Rodney Cole (Diperankan oleh Frank Langella) yang merupakan sahabat dari Martin dari Universitas New Hampshire, alur cerita pun berlanjut dengan pengejaran dan pencarian para penjahat terhadap Martin, hingga nanti semua rahasia pun akan terkuak dan fakta yang sebenarnya, diketahui oleh Martin atas tujuan kedatangan ia dan istrinya ke Berlin.

      Kesimpulan

      Unknown mungkin bukanlah salah satu film yang akan banyak dipuji banyak orang karena kecerdasan penulisan naskahnya. Dua penulis naskah film ini, Oliver Butcher dan Stephen Cornwell, sepertinya mencoba terlalu keras untuk menghadirkan banyak kejutan dalam rangkaian kisah yang dihadirkan di sepanjang film ini, yang nyatanya justru dipenuhi dengan banyak adegan yang telah terasa terlalu familiar untuk film-film sejenis dan lama-kelamaan justru membuat Unknown terasa terlalu mempermainkan logika penontonnya dengan jalan cerita yang kurang masuk akal. Twist yang dihadirkan memang cukup efektif, namun penonton yang semenjak lama dan cukup jeli dalam mengikuti kisah ini kemungkinan besar tidak akan begitu terkejut dengan twist cerita tersebut.

      Walau begitu, tak dapat disangkal, Collet-Serra mampu menutupi kelemahan yang terdapat pada penulisan naskah Unknown dengan menghadirkan ritme cerita yang terjaga dengan sangat baik dan, tentu saja, deretan pemeran yang mampu meningkatkan intensitas emosional yang ingin disampaikan setiap karakter pada penonton film ini. Sebagai sebuah film action, Unknown juga berhasil untuk tampil menghibur ketika Collet-Serra mampu menghadirkan deretan adegan kejar-mengejar atau pertarungan antara karakternya dengan cukup apik. Cukup disayangkan bila kemudian adegan-adegan tersebut, seperti halnya naskah film ini, kemudian terasa repetitif akibat beberapa pengulangan yang dilakukan Collet-Serra pada beberapa adegan Unknown.

      Plus/Minus dan Rating

      + Acting prima dari para aktor dan aktris di film ini seperti Liam Neeson, Diane Kruger ataupun Bruno Ganz akan cukup membuat decak kagum orang yang menonton film ini.
      + Liam Neeson sekali lagi membuktikan kepada publik, bahwa ia tetaplah seorang aktor laga jempolan walaupun sudah berusia tua.

      - Alur dan plot cerita yang terkesan dipaksakan dan bahkan tidak masuk akal.
      - Twist cerita agak mudah ditebak dan juga terlalu bertele-tele.

      Rating : 6/10 (Agak Mengecewakan)

      -------------------------------------------------------------------------------------------
    2. The Next Three Days (2010)



      Pemeran Aktor / Aktris :
      Russell Crowe, Sebagai John Brennan
      Elizabeth Banks, Sebagai Lara Brennan
      Ty Simpkins, Sebagai Luke Brennan
      Liam Neeson, Sebagai Damon Pennington
      Olivia Wilde, Sebagai Nicole
      Aisha Hinds, Sebagai Detective Collero
      Jason Beghe, Sebagai Detective Quinn



      REVIEW

      Intro

      Apa jadinya bila kehidupan rumah tangga anda yang sempurna, yang tenang dan bahagia bersama istri dan anak anda tiba-tiba saja menjadi terguncang dan hancur berantakan ketika istri anda ditangkap oleh polisi karena dituduh melakukan tindakan pembunuhan yang sebenarnya tidak pernah dia lakukan? Dalam sekejap mata, tentunya hidup anda akan berubah 180 derajat bagaikan roda yang berputar dari sisi atas ke bawah.

      Yah, kisah seperti di atas itulah yang coba dituangkan dalam sebuah film bergenre Drama-Action-Thriller berjudul The Next Three Days. Film yang dibintangi oleh seorang aktor pemenang piala Oscar asal Selandia Baru, Russell Crowe atas sebuah film fenomenal yang dibintanginya, Gladiator dan juga seorang aktris cantik Elizabeth Banks, yang dikenal khalayak ramai melalui beberapa film yang dia bintangi sebelumnya, seperti The 40 Year Old Virgin, Spider-Man ataupun Catch Me If You Can.

      The Next Three Days adalah sebuah film yang dibuat sebagai hasil remake dari sebuah film perancis tahun 2008 berjudul Anything For Her. Film ini disutradarai oleh Paul Haggis, yang melambung namanya setelah menyutradarai beberapa film seperti In the Valley of Elah ataupun Crash. Dirinya pula yang berperan sebagai penulis cerita sebuah film yang meraih sukses dengan menyabet 4 piala Oscar, yakni Million Dollar Baby pada tahun 2004 silam.

      Sinopsis

      The Next Three Days menceritakan tentang sepasang suami istri, yaitu John Brennan (Diperankan oleh Russell Crowe) yang berprofesi sebagai seorang dosen bahasa Inggris dan istrinya, Lara Brennan (Diperankan oleh Elizabeth Banks) yang berperan sebagai seorang wanita karir dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki bernama Luke (Diperankan oleh Ty Simpkins). Mereka adalah sebuah keluarga kecil bahagia yang tinggal di kawasan Pittsburgh.

      Kisah film ini bermula setelah sebuah makan malam di restoran yang berakhir dengan sebuah 'pertengkaran' dengan adik ipar John. Pasangan ini pun pulang ke rumah dan diiringi dengan beberapa adegan romantis antara keduanya. Lalu keesokan paginya, tiba-tiba saja banyak polisi berdatangan dan mengepung rumah mereka, dan menangkap Lara atas sebuah tuduhan pembunuhan seseorang yang tak lain adalah atasan dari Lara. John yang saat itu sangat terkejut dan tidak percaya akan hal itu, sembari menenangkan anaknya yang menangis ketakutan, sangat yakin bila istrinya tak dapat dan tak mungkin melakukan hal itu.

      Namun sayangnya bukti-bukti yang ada sangatlah menguatkan bahwa istrinya adalah pelakunya, baik itu kesempatan kejadian, motif perbuatan (istrinya sempat bertengkar dengan atasannya sebelum pembunuhan terjadi) dan juga bercak darah yang menempel pada jaket Lara sesuai dengan darah si korban pembunuhan tersebut. Hal ini sungguhlah tidak menguntungkan posisi Lara.

      John tak mau menyerah untuk membuktikan istrinya tak bersalah, meskipun ia harus membagi waktu antara menjadi dosen, merawat anak mereka, Luke sekaligus mencari cara untuk membuktikan bahwa Lara tak bersalah. Awalnya John mencoba untuk melakukan banding, dengan bantuan seorang pengacara, namun hal itu tampaknya juga tidak berhasil. Walaupun John sudah menempuh segala cara namun Lara tetap saja terbukti bersalah dan harus menjalani hukuman, dan dalam 3 hari ke depan, akan dipindahkan ke penjara pusat untuk menjalani masa hukuman dirinya (Lara untuk sementara waktu ditempatkan pada sebuah penjara daerah Pittsburgh).

      Di saat kritis ini, Lara sempat melakukan percobaan bunuh diri (namun gagal) dan hal ini membuat John semakin resah. Kini pilihan John semakin terbatas. Ia tak mungkin membiarkan istrinya mendekam dalam penjara namun segala cara sudah ia tempuh dan hasilnya tetap tak ada. Satu-satunya cara yang tersisa adalah dengan merancang skenario untuk melarikan Lara dari penjara. John sempat berkonsultasi dengan Damon Pennington (Diperankan oleh Liam Neeson) mengenai cara untuk melarikan diri dari penjara, di mana Damon pernah beberapa kali berhasil kabur dari penjara.

      Akhirnya John pun merancang segala sesuatunya sesuai nasihat yang diberikan oleh Damon. Semua persiapan dan perencanaan dia lakukan dan siapkan dengan matang walaupun tak semuanya berjalan dengan mulus. Setelah semua hal yang dilakukan, berhasil atau gagal, rencana ini tetap saja akan menghancurkan segala yang telah ia miliki namun di titik ini John sepertinya sudah tak peduli lagi. Semuanya ini dia lakukan hanya demi nama cinta, sebuah pembuktian cinta dirinya yang tulus terhadap istrinya, Lara.

      Kesimpulan

      Sebenarnya film The Next Three Days ini memang cukup menjanjikan. Ide dasarnya cukup kuat untuk dibuat sebuah film action thriller. Seorang pria biasa, karena cintanya, mencoba untuk membebaskan istrinya yang sedang mendekam di dalam penjara karena tuduhan pembunuhan yang tak pernah dia lakukan. Tentu saja 'kemenangan awal' ini bukan jaminan bahwa The Next Three Days bakal menjadi film yang bagus. Ada beberapa faktor yang masih harus dipertimbangkan.

      Masalah pertama yang dihadapi film ini adalah penjabaran dari ide dasar tadi menjadi sebuah alur cerita yang bagus tanpa kehilangan tensinya. Salah satu penyebab gagalnya alur kisah yang ditawarkan film ini adalah terlalu banyaknya unsur kebetulan. Dalam kasus tertentu unsur kebetulan ini masih bisa ditolerir selama ia tidak berpengaruh banyak pada alur utama. Namun celakanya dalam film ini, justru unsur kebetulan ini yang melekat kuat di alur utama.

      Masalah kedua adalah kesalahan casting. Kita semua jelas sudah tahu kualitas acting Russell Crowe dan Elizabeth Banks. Elizabeth Banks memang tak terlalu jadi masalah. Ia bisa memerankan karakter Lara dengan baik. Yang sedikit mengganjal mungkin adalah Russell Crowe. Walaupun tak ada yang salah dengan acting Crowe namun sepertinya ia kurang pas memerankan sosok pria biasa yang berusaha keras melakukan segalanya untuk membebaskan istrinya. Namun dari semua hal tersebut, menurut saya pribadi, kualitas film ini bisa dikatakan lumayan bagus dan cukup menghibur para penonton dengan unsur 3 in 1 di dalamnya, yakni drama, action dan thriller.

      Plus/Minus dan Rating

      + Kualitas acting yang mumpuni dan keren dari kedua pemeran utama, Russell Crowe dan Elizabeth Banks menjadi kunci kekuatan dari film ini.
      + Kombinasi yang pas antara sisi drama yang dimunculkan di awal hingga pertengahan film, dan tensinya semakin lama semakin meningkat menjelang akhir film dan perlahan berubah alur menjadi action dan thriller membuat film ini tidak membosankan dan menarik untuk diikuti.

      - Peran yang ditampilkan oleh Russell Crowe, walaupun bagus dan tidak ada yang salah, namun 'kurang menggigit', mungkin lebih mengarah ke imej dan personalitas Russell Crowe secara pribadi yang tidak terlalu pas untuk peran John Brennan.
      - Terlalu banyak 'unsur kebetulan' yang cukup banyak mempengaruhi alur utama film ini.

      Rating : 7.5/10 (Lumayan Bagus)
    Last edited by Slow-ZeRo; 17-06-13 at 15:14.

  7. #6
    v!Q's Avatar
    Join Date
    Nov 2012
    Location
    BANDUNG CITY
    Posts
    6,138
    Points
    11.48
    Thanks: 387 / 154 / 140

    Default


    Judul Film ( Tahun terbit ): Ip Man 2: Legend of the Grandmaster(2010)[/B]
    Pemeran Aktor / Aktris : Donnie Yen, Huang Xiao-Ming, Kent Cheng, Sammo Hung, Xiong Dai-lin

    Review : -
    Ip Man masih satu-satunya seni bela diri film yang pernah saya diberi nilai sempurna. Film-film sejenis biasanya melempar mereka sedikit konyol humor yang datang mengaku sebagai lumpuh daripada benar-benar menjadi lucu. Mungkin pukulan target seperti luar negeri dengan baik, tetapi perbedaan dalam budaya mungkin memiliki sesuatu untuk dilakukan dengan bagaimana seperti Amerika tidak menghargai mereka sedikit sebanyak. Entah itu atau alur cerita yang biasanya cukup sederhana atau batas mengerikan sementara adegan pertempuran spektakuler. Jika Anda seorang penggemar film seni bela diri, Anda melihat jenis film untuk adegan aksi. Sebuah alur cerita yang baik dan akting yang luar biasa biasanya hanya bonus. Ip Man pecah batas-batas. Itu alur cerita yang menarik dan pemain yang fantastis untuk pujian rahang menjatuhkan urutan tindakan. Satu-satunya kelemahan film ini tampaknya telah adalah bahwa hal itu akhirnya harus berakhir dan meninggalkan penonton menginginkan lebih terutama cara film berakhir. Keinginan untuk sekuel sangat tinggi dan, untuk sebagian besar, sekuel tidak mengecewakan.

    Donnie Yen kembali sebagai Ip Man dan setelah melarikan diri dari kampung halamannya Foshan, ****, telah tiba di Hong Kong. Sayangnya, Hong Kong saat ini di bawah kekuasaan Inggris dan sebagian besar memiliki resor untuk membayar mereka pergi untuk menjaga bisnis mereka. Ip Man membuka sekolah seni bela diri untuk mengajar Wing Chun dan akhirnya mendapat beberapa murid setelah awal yang berbatu. Muridnya berpapasan dengan murid Hung Chun-nam (Sammo Hung) di mana klaim Hung bahwa Ip Man tidak memiliki hak untuk menyebut dirinya seorang master seni bela diri atau mengajarkannya sampai ia membuktikan dirinya. Yang tampaknya menjadi sedikit masalah Ip Man meskipun sebagai seorang petinju Barat dikenal sebagai The Twister (Darren Shahlavi) datang ke Hong Kong untuk membuktikan bahwa Inggris lebih unggul daripada orang **** dalam segala hal. Setelah membuktikan titik ini dalam cara yang mengerikan kekerasan, Ip Man mengambil itu atas dirinya sendiri untuk melawan Twister dan membawa menghormati kembali ke ****.

    Ip Man 2: Legenda Grandmaster masih memiliki semua jantung dan emosi yang film pertama lakukan. Semuanya dari Ip Man menyadari temannya Quan (Simon Yam) adalah otak rusak karena dia Ip Man mencoba untuk mengembalikan kehormatan ke timur dengan mengambil petinju Barat, emosi masih ada. Itu hanya tidak sekuat atau sehebat itu dalam film pertama. Suasana yang sama didirikan cukup mudah, tapi perjuangan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Wing Chun adalah seni bela diri terhormat tampaknya mengambil kursi belakang untuk plot poin lain yang belum tentu kalah penting namun tampaknya mengambil dari apa yang membuat film pertama begitu istimewa.

    lanjutan ini masih sangat solid dan sangat menghibur. Setiap adegan dalam film yang menampilkan Sammo Hung adalah emas. Adamancy Nya bagi kebudayaan China adalah setengah pesona karakter nya. Separuh lainnya dibagi antara dia berusaha untuk menyediakan sebuah keluarga besar dan urutan tindakan yang luar biasa dia adalah bagian dari. Satu-satunya alasan untuk menonton film ini adalah untuk Ip Man / Master Hung pertandingan yang berlangsung di atas meja. Jika Anda pernah melihat Bunuh Zone, Anda tahu bagaimana fantastis pertempuran antara kedua dapat. Namun, Yen / Hung pertandingan Ip Man 2: Legend of Grandmaster puncak satu di Kill Zona sekalipun. Pertemuan mereka akan menjadi hal fans akan mengingat dan akan berbicara tentang yang paling setelah berjalan keluar dari teater dan untuk alasan yang baik.

    Hanya beberapa catatan sisi efek suara tampaknya off di kali. Terjadinya utama adalah ketika Ip Man pergi menemui Guru Hung di dojo setelah murid mereka masuk ke dalamnya untuk kedua kalinya. Setelah Hung memberitahu murid-muridnya untuk meninggalkan, suara langkah kaki mereka hanya tidak merasa asli dan tampak seperti suara terlalu keras atau berlebihan atau sesuatu. Film ini juga menampilkan pengiriman bayi tercepat yang pernah dalam memori film terbarunya. Wanita itu masuk ke tenaga kerja satu adegan dan dua adegan kemudian, dia menggendong bayi. Tidak ada kekacauan dan tidak ada 27 jam kerja? Mengapa kehamilan kuno ketika Anda dapat hanya DVR dan maju cepat melalui nanti? Terakhir, film ini membuat Anda menginginkan lebih dari pendahulunya itu. Sebagian besar disebabkan oleh Bruce Lee menggoda tampil di akhir film.

    Ip Man 2: Legenda Grandmaster tidak menyapu Anda dari kaki Anda dan memukul Anda di wajah cukup keras seperti pendahulunya, tapi masih sangat layak membawa "Ip Man" nama dan adalah sukacita untuk menonton. Jika Anda menikmati tindakan keras memukul dari film aslinya, maka Anda tidak akan punya masalah dihibur oleh lanjutan film ini.


    Judul Film ( Tahun terbit ): Iron Man 3
    Pemeran Aktor / Aktris :
    Robert Downey Jr. --> Tony Stark / Iron Man
    Terrence Howard --> Lt. Colonel James "Rhodey" Rhodes
    Gwyneth Paltrow --> Virginia "Pepper" Potts
    Jeff Bridges --> Obadiah Stone / Iron Monger
    Shaun Toub --> Yinsen
    Leslie Bibb --> Christine Everhart
    Jon Favreau --> Happy Hogan
    Samuel L. Jackson --> Nick Fury
    Gerard Sanders --> Howard Stark

    Review I : -
    iron Man selalu menjadi cerdas waralaba Film Marvel. Dari awal, itu cocok Robert Downey Jr 's pesona mudah dengan petunjuk halus dari komentar sosial (Tony Stark adalah produsen senjata yang belajar untuk memberikan kembali kepada kemanusiaan setelah elektromagnet terhubung ke dadanya, setelah semua.) Bahwa pukulan satu-dua berpaling apa yang bisa menjadi adaptasi komik konyol menjadi sepasang blockbuster yang tidak memaksa penonton untuk memeriksa otaknya di pintu.
    Downey sekarang kembali di sangat diantisipasi Iron Man 3, dengan film aksi all-star Shane Hitam mengambil helm dari Jon Favreau. Film ini dimulai dengan ambisi yang bahkan lebih megah dari pendahulunya, hanya untuk membuang mereka untuk riff superhero pada tua-sekolah aksi-komedi - meskipun Anda mungkin terlalu sibuk dengan tontonan untuk melihat.
    Kami mengejar ketinggalan dengan Stark di tengah krisis: ia belum cukup pulih dari peristiwa di The Avengers, dan menemukan dirinya rentan terhadap serangan kecemasan. Ini mengambil tol pada hubungannya dengan Pepper Potts - Gwyneth Paltrow terus menjadi jantung didasarkan dari seri - dan hal-hal yang tidak dibuat lebih baik oleh penampilan The Mandarin (Ben Kingsley Sir).
    Pada awalnya hanya ditampilkan melalui serangkaian video siaran ******* gaya, The Mandarin adalah mash-up dari ketakutan Barat. Bagian Al Qaeda, bagian anarkis, dia melakukan satu hal dengan sangat baik: ia membenci Amerika. Setelah mantan pengawal Stark terluka dalam serangan Mandarin, pahlawan kita memanggil orang misterius - hanya untuk memiliki rumah Malibu nya hancur dalam serangan helikopter *****. Dunia berpikir penyelamat superhero yang telah dibunuh, begitu sendirian dan dengan tidak lebih dari sebuah prototipe baju rusak, Stark menetapkan untuk menemukan mereka yang bertanggung jawab.
    Ini setup yang fantastis. Mengambil Stark keluar dari elemen memungkinkan dia untuk menyimpang jauh dari sombong playboy Schtick, dan set panggung untuk kisah nyata kelahiran kembali - berpuncak, orang akan berasumsi, dalam sebuah epik mano-a-mano konfrontasi. Tapi di situlah film perubahan gigi. The broken baju Iron Man akan tertinggal sebagai pound Stark trotoar cara kuno. Dia tim dengan beberapa mitra - pertama anak dewasa sebelum waktunya dimainkan oleh Ty Simpkins, maka dengan Don Cheadle James Rhodes. Petunjuk permukaan noir saat ia masuk ke perkelahian dan goresan di sepanjang jalan, setiap pertukaran diselingi dengan versi yang sedikit-lebih kejam dari Stark wit.
    Semuanya terlihat dan terasa kurang seperti film superhero dan lebih seperti aksi-komedi dari tahun 1980-an atau awal 90-an. Bagian yang baik dari getaran yang tidak diragukan lagi karena Shane Hitam dan rekan-penulis, Drew Pearce. Dalam kasus Anda tidak akrab dengan nama Black, ia lebih atau kurang menemukan film action modern. Pada 23 dia menjual script untuk Lethal Weapon asli, dan terus menulis film seperti The Last Boy Scout dan The Long Selamat malam Kiss. Dari gaya dialog klimaks, hantu Murtaugh dan Riggs menghantui Iron Man 3, film bahkan terjadi pada waktu Natal.
    Sementara itu menyegarkan untuk melihat baru mengambil materi - dan Downey jelas memiliki ledakan memainkan Stark lebih sinis - perubahan dalam pendekatan tidak selalu bekerja. Sobat-polisi sensibilitas merasa sedikit keluar dari tempat untuk sebuah cerita tentang seorang pria mencolok keluar sendiri, dan film ini mencoba sedikit terlalu keras untuk tertawa di kali. Ini pergeseran halus, tapi dua film pertama Iron Man mengatur nada dan pendekatan yang sangat spesifik, dan Anda hanya bisa mendorong bahwa sejauh ini sebelum "berbeda" menjadi "mengganggu."
    Urutan tindakan, di sisi lain, adalah masterclass di eksekusi. Dari serangan Malibu untuk saat ketika armada Iron Man jas muncul siap untuk pergumulan, pertempuran dan efek visual yang renyah, viseral, dan kebanyakan dari semua menyenangkan. Itu bukan untuk mengatakan tidak ada taruhannya - Stark mengambil pemukulan dalam film ini - tapi film ini mengambil kenikmatan nyata dalam semua akrobat udara dan switcheroos jas. Urutan penyelamatan udara, menggoda di trailer di atas, hanya fenomenal, bahkan jika pembuat film melangkah terlalu jauh sambil meraih lelucon di akhir.
    Jika ada, masalah terbesar dengan Iron Man 3 adalah masalah penjahat. Jangan salah: Kingsley adalah salah satu bagian terbaik dari film. Dia membawa beban penuh dan gravitas untuk peran, suaranya mengambil sebuah irama yang aneh itu hanya cukup keras untuk menempatkan menjadi menyeramkan, dan dia bahkan mampu memeras beberapa ketukan komedi dari bahan ketika dipanggil. Tapi film ini tidak pernah benar-benar berakhir memberikan pada janji pemasangan awal membuat, yang membuatku frustrasi dan bertanya-tanya apa yang bisa saja.
    Guy Pearce, yang bermain pikir pendiri tangki Aldrich Killian, adalah bagian yang sama pengusaha licin dan pecandu marah, tapi konflik di sana terasa mengejutkan berongga juga. Alur cerita, yang melibatkan bioteknologi baru yang disebut extremis, upaya untuk menggemakan komentar yang ditemukan dalam film pertama, tapi akhirnya jatuh korban kiasan film kuno yang baik
    Semua ini pada akhirnya dapat peduli ketika penonton duduk di bioskop akhir pekan ini. Ada kesenangan besar hanya dalam menonton Robert Downey Jr memainkan peran ini - dia begitu baik sulit untuk menghilangkan perasaan bahwa kita hanya menonton nyata Downey riff - dan dalam hal blockbuster musim panas bahkan satu performa yang hebat bisa menjadi mewah, banyak kurang bermacam-macam Anda akan menemukan di sini. Iron Man 3 adalah menyenangkan naik yang dijalankan dengan baik, dan ada perayaan yang bisa didapat di itu saja. Tapi aslinya adalah bahwa film langka yang bergerak melampaui batas-batas genre untuk menawarkan semua penonton sesuatu untuk cinta. Iron Man 3 tidak cukup sampai di sana. Ini menghibur, tapi rasanya seperti ada sesuatu yang hilang. Kemudian lagi, bar ditetapkan cukup tinggi masuk

    Review II : -
    Tony Stark (Robert Downey Jr.)adalah pemimpin dari War die Industries, sebuah perusahaan kontraktor militer utama yang ia warisi dari mendiang ayahnya. Stark adalah seorang jenius inventif dan ajaib, namun dia juga playboy. Setelah diwawancarai oleh Christine Everhart, ia membuatnya terpesona ke seks malam itu. Keesokan paginya asisten Stark, Virginia "Pepper" Potts, mengirimnya pulang.

    Sementara rekan lama ayahnya, Obadiah Stane, menjaga operasional sehari-hari, Stark terbang ke Afghanistan yang dilanda perang bersama teman dan penghubung militernya, Letnan Kolonel James Rhodes, untuk demonstrasi senjata baru Stark, rudal "Jericho". Setelah itu, konvoi militer Stark diserang dan dia terluka kritis. Stark menemukan dirinya sebagai tawanan kelompok ******* Afghanistan yang dikenal sebagai Sepuluh Cincin. Sebuah elektromagnet telah ditanam di dadanya oleh Dr Yinsen untuk menjaga pecahan peluru mendekat ke hatinya dan membunuhnya. Pemimpin Sepuluh Cincin, Raza, menawarkan kebebasan untuk Stark dengan membangun rudal Jericho untuk kelompoknya. Yinsen kemudian menegaskan kecurigaan Stark bahwa Raza tidak akan menepati janjinya.

    Selama tiga bulan kurungan, Stark dan Yinsen diam-diam membangun sebuah baju besi kasar yang diaktifkan oleh miniatur reaktor arc, dimana Stark membangunnya untuk daya elektromagnetnya. Para ******* akhirnya menjadi tidak sabar dan memberikan Stark 24 jam untuk menyelesaikan. Batas waktu akan berakhir sebelum tuntutan sepenuhnya diaktifkan, sehingga Yinsen mengalihkan perhatian para penjaga sementara Stark mengisi tenaga pada baju besinya. Stark berlapis baja bertempur untuk keluar dari gua dan menemukan Yinsen sekarat, yang memberitahu dia untuk tidak membuang-buang waktunya. Stark membakar semua amunisi ******* dan terbang, hanya untuk kecelakaan di padang gurun, Stark bertahan, tapi setelan prototipe ini hancur. Setelah diselamatkan oleh Rhodes, Stark mengumumkan bahwa perusahaannya tidak akan lagi memproduksi senjata. Stane menyarankan Stark bahwa hal ini mungkin merusak Stark Industries.

    Stark mulai memfokuskan energinya untuk membangun sebuah versi perbaikan untuk setelannya serta reaktor arc yang lebih kuat untuk dadanya. Kemudian, selama penampilan publik pertama Stark setelah ia kembali, Everheart memberitahu dia bahwa senjata Stark Industries, termasuk "Jericho", baru-baru ini dikirimkan kepada Sepuluh Cincin dan sedang digunakan untuk menyerang kampung halaman Yinsen. Dia juga belajar bahwa Stane mencoba mengusir dia dari perusahaannya sendiri. Dalam perjalanan pulang, Stark ditembak oleh dua jet tempur F-22 Raptor. Dia memberitahukan kepada Rhodes identitas rahasianya dalam upaya untuk membatalkan serangan padanya, tapi ia memutuskan untuk kabur dengan usahanya sendiri. Stark mengirim Potts untuk meretas sistem komputer perusahaan. Dia menemukan Stane telah memasok ******* dengan senjata Stark dan menyewa Sepuluh Cincin untuk membunuh Stark, tetapi kelompok tersebut mengingkari kesepakatan setelah mengetahui siapa target itu. Potts kemudian bertemu dengan Agen Coulson dari "Intervensi Tanah Air Strategis, Penegakan dan Divisi Logistik", sebuah lembaga anti-terorisme, untuk memberitahukan kepadanya tentang kegiatan Stane.

    Stane mengunjungi Sepuluh Cincin dan, setelah mendapat potongan dari setelan prototipe yang hancur, kelompok tersebut di-eksekusi. Dia kemudian melakukan rekayasa balik untuk setelannya sendiri dari setelan pertama Stark, namun, para ilmuwan itu tidak dapat menduplikasi reaktor arc milik Stark. Tidak terpengaruh, Stane menyerang Stark di rumahnya, menggunakan perangkat sonik untuk melumpuhkan dia, mengambil reaktor arc dari dada Stark dan meninggalkan dia mati. Namun, Stark berhasil mendapatkan dan menginstal ulang reaktor pertamanya. Sementara itu, Potts dan beberapa agen SHIELD pergi untuk menahan Stane, hanya untuk diserang oleh dia dengan setelannya yang sekarang telah bekerja. Stark pergi untuk menyelamatkan tetapi ia tidak sebanding dengan Stane, karena reaktor tuanya yang kurang bertenaga untuk setelan saat ini. Dia menjebak Stane di atap bangunan Industri Stark dan menginstruksikan Potts untuk membebani reaktor arc berukuran penuh di dalam gedung. Hal ini melepaskan gelombang listrik besar yang membuat Stane pingsan dan membuat dia jatuh melalui langit-langit langsung ke dalam reaktor, tampaknya membunuh dia.

    Pada hari berikutnya, pers telah menjuluki orang misteri, Stark dalam baju besinya, sebagai "Iron Man". Sebelum berbicara pada sebuah konferensi pers, Stark sebentar membuat suatu usaha untuk membangun hubungan romantis dengan Potts, tetapi ditolak. Stark mulai memberitahukan cerita yang diberikan kepadanya oleh SHIELD, tapi kemudian mengumumkan bahwa dia adalah Iron Man.
    Last edited by v!Q; 09-06-13 at 18:16.

  8. #7
    suzy's Avatar
    Join Date
    May 2011
    Location
    Jakarta Barat
    Posts
    2,490
    Points
    13.42
    Thanks: 29 / 39 / 35

    Default

    1. Judul Film (Tahun Terbit) : Fast Five (29 April 2011)



    Pemeran Aktor & Artis :

    - Vin Diesel sebagai Dominic Toretto

    Seorang kriminal yang profesional dan seorang pembalap jalanan. Diesel dilaporkan dibayar 15 juta dolar untuk berperan dan memproduksi film ini.

    - Paul Walker sebagai Brian O'Conner

    Seorang mantan FBI yang berubah menjadi kriminal. Ia menjalin hubungan dengan Mia Toretto. Walker banyak melakukan adegan stuntnya sendiri di film ini.

    - Dwayne Johnson sebagai Luke Hobbs

    Seorang agen diplomatik khusus yang ditugaskan untuk menangkap Toretto dan kawan-kawannya.

    - Jordana Brewster sebagai Mia Toretto

    Saudara perempuan Dom sekaligus pacar dari Brian O'Conner.

    - Tyrese Gibson sebagai Roman Pearce

    Teman kecil brian. Gibson mengatakan kalau ia bergabung di film ini tanggal 30 Juni 2010, kembali memerankan perannya dari film sebelumnya 2 Fast 2 Furious.

    - Chris "Ludacris" Bridges sebagai Tej Parker

    Teman Brian dan Roman dari Miami. Ludacris mengumumkan kalau ia bergabung di film ini tanggal 12 Juli 2010 ketika ia sampai di Puerto Riko untuk memulai pengambilan gambar.

    - Matt Schulze sebagai Vince

    Teman masa kecil Dom. Sebelumnya sudah pernah tampil di film pertama, Schulze dikonfirmasikan bergabung di film ini tanggal 16 Juli 2010.
    Sung Kang sebagai Han Seoul-Oh.

    - Gal Gadot sebagai Gisele Harabo

    Mantan agen Mossad dan kekasih Han. Gadot harus bisa mengendarai motor Ducati di film ini.

    - Joaquim de Almeida sebagai Hernan Reyes

    Seorang gembong narkoba yang menjadi penguasa kota Rio de Janiero. Almeida dinyatakan bergabung di film ini berperan sebagai Hernan Reyes tanggal 16 Juli 2010.

    - Elsa Pataky sebagai Elena Neves

    Seorang polisi wanita yang bekerja dengan tim Hobbs. Pataky dinyatakan bergabung di film ini tanggal 16 Juli 2010.

    Review :

    Vin & Paul eh Dom & Brian is back, dan tanpa banyak ba-bi-bu film dibuka dgn ending dari film ke empat, adegan pun beralih dgn cepat, sampe2 gw gak sadar udah di klimaks film. Iya, Justin Lin menggarap film ke lima ini dengan pace yg lumayan cepat, gak kerasa waktu sudah berlalu dua jamm dan kita terkesima dgn adegan aksi yg dihadirkan. Berbeda dgn ke empat film sebelumnya yg lebih banyak menonjolkan adegan kebut2an, maka di film ke lima ini adegan aksinya pun ditampilkan lebih banyak. Scene duel antara Diesel & The Rock cukup menarik, selain itu Lin berhasil memadukan adegan aksi, komedi serta drama dengan pas.

    Sedikit banyak adegan klimaks film ini mengingatkan gw pada chasing scene di film Bad Boys 2-nya Michael Bay, selain itu kerjasama timnya pun mengingatkan gw pada The Italian Job & Ocean`s eleven. Tetapi, dibalik semua itu, Fast Five memang luar biasa, boleh dibilang inilah THE BEST ACTION MOVIE FOR THIS SUMMER. Tokoh Reyes yg diperankan oleh Joaquim DeAlmeida pun cukup `menyebalkan`. Oya, film semakin asyik dengan penampilan tiga aktris seksi, Jordana Brewster, Elsa Pataky, & Gal Gadot ( di salah satu scene bahkan berbikini ria, huhuy !!)

    Oya, thanks buat Ezy yg udah ngingetin gw spy gak cepet2 keluar setelah end credits, dan ya extended scene-nya bener2 bgs, bikin kita penasaran tth nasib si Letty, dan buat kita yg bertanya2 kemana si Eva Mendes ( dari film 2 fast 2 furious) maka terjawab di extended scene-nya ini. Thanks banget buat tukang bersih2 BSM XXI & tukang proyektornya yg sabar nungguin gw berdua & tiga orang lainnya yg setia ngg sampe end credits abis demi extended scene-nya, hehehe. Satu hal yg pasti, lupain Harpot ataupun Transformers 3, Fast Five is the best action movie for this summer, bener2 gak nyesel deh, better late than never .

    ----------------------------------------------------------------------------------------------

    2. Judul Film (Tahun Terbit) : Iron Man 3 (14 April 2013)



    Pemeran Aktor & Artis :

    - Robert Downey, Jr. sebagai Tony Stark / Iron Man

    - Gwyneth Paltrow sebagai Virginia "Pepper" Potts

    - Don Cheadle sebagai Kol. James "Rhodey" Rhodes / Iron Patriot

    - Guy Pearce sebagai Aldrich Killian

    - Rebecca Hall sebagai Dr. Maya Hansen

    - Stephanie Szostak sebagai Ellen Brandt

    - James Badge Dale sebagai Eric Savin

    - Jon Favreau sebagai Happy Hogan

    - Ben Kingsley sebagai The Mandarin / Trevor Cassidy

    - Paul Bettany sebagai JARVIS, sistem kecerdasan buatan Stark.

    - Ashley Hamilton sebagai Jack Taggert / Firepower

    - Wang Xueqi sebagai Dr. Wu

    - William Sadler sebagai Presiden Ellis

    - Ty Simpkins sebagai Harley, bocah 10 tahun di Tennessee

    Review :



    Masih ingat dengan dialog di “The Avengers” ketika Steve Rogers (Captain America) mengolok-ngolok Tony Stark (Iron Man) lewat pertanyaan ini: “Big man in a suit of armour. Take that off, what are you?”, kemudian Tony menjawab: “Genius, billionaire, playboy, philanthropist.”, itulah Tony Stark yang kita kenal, hmmm…benarkah? Well, berangkat dari pertanyaan Steve Rogers tersebut, “Iron Man 3” adalah jawabannya, sekaligus sebuah pembuktian. Citra seorang Tony Stark dipelintir, film yang menjadi pembuka apa yang disebut dengan Marvel Phase Two ini, seakan-akan dimaksudkan untuk memperkenalkan lagi siapa sebenarnya Tony Stark, apa iya setelah dua film, kita benar-benar telah mengenal baik sosok Tony Stark. “…Why do we fall, Bruce? So we can learn to pick ourselves up.”—untuk “bangkit”, Tony Stark pun tampaknya juga harus dijatuhkan dulu, saya hanya mengutip film Batman-nya Nolan, bukan berarti “Iron Man 3” juga akan dibungkus sekelam itu. Bisa dibilang Shane Black (Kiss Kiss Bang Bang) punya caranya sendiri, sayangnya tidak seperti dua film pendahulunya, saya tidak langsung menyukai apa yang terjadi di “Iron Man 3”, seperti ada sesuatu yang mengganjal…mungkin hasil reaksi dari ekspektasi saya yang terlanjur kemana-mana, padahal biasanya ekspektasi tidak terlalu mempengaruhi penilaian saya saat sedang menonton, tapi kali ini berbeda. Atau film ini terlalu pintar buat saya.

    Terlepas dari “Iron Man 3” yang berpaling menjadi sebuah film superhero yang tidak seperti yang saya harapkan, walaupun tidak terlalu mengecewakan pada akhirnya. Sebagai sebuah sekuel, “Iron Man 3” jelas sudah belajar banyak dari predesesornya, porsi action jedar-jeder-kaboom tidak saja semakin hingar-bingar, berskala massive untuk mengungguli apa yang ada di dua film sebelumnya, tetapi juga dibarengi oleh porsi penceritaan yang bukan saja jadi bayang-bayang. Diantara film-film Iron Man, saya akui “Iron Man 3” adalah yang paling berani dan niat untuk mengeskplor tidak saja sisi lain seorang Tony Stark, tapi juga tidak mau main aman dalam soal bermain intrik dan twist. Drew Pearce dan Shane Black (sok asyik) melangkahi batasan yang ada, beberapa ide mix and match-nya berhasil, beberapa tidak. Termasuk misalnya menyelipkan visi Shane Black untuk menggabungkan Tony Stark dan James Rhodes (Don Cheadle) layaknya duo Murtaugh dan Riggs di “Lethal Weapon”, yang satu ini cukup memberikan warna baru dalam penceritaan “Iron Man 3”. Melanjutkan duet Tony dan Rhodes dari dua film sebelumnya, dengan tingkat yang berbeda, gaya yang juga beda, dan tanpa embel-embel Iron Man dan War Machine/ Iron Patriot.

    Shane Black sepertinya berpikir keras untuk menciptakan Iron Man paska kejadian di film “The Avengers”, tentu dengan segala macam link yang menghubungkan “Iron Man 3” dengan film gabungan superhero-superhero Marvel tersebut. Saya hargai apa yang dilakukan Shane, usahanya untuk membuat film ini jadi lebih personal, semua mengarah ke Tony, itu yang membuat “Iron Man 3” bukanlah “The Avengers 2”. Hey jadi jangan lagi tanya kenapa Thor, Hulk, Captain America tidak terlihat membantu Iron Man yang sedang diserang habis-habisan. Well, adakalanya seorang superhero harus melakukannya sendiri, lagipula jika semuanya ngumpul lagi, judulnya sudah pasti “The Avengers 2” dong. Sekali lagi “Iron Man 3” adalah film yang menjungkir-balikkan citra nyeleneh Tony Stark, dia masih “Tony Stark” hanya saja dibentuk jadi lebih dewasa oleh Shane. Memberikan status bahwa Tony Stark juga manusia biasa, bisa terluka dan sakit dibalik armor-nya yang tebal itu. Perubahan itu tidak tiba-tiba langsung “brak!”, namun perlahan kita diajak untuk melihat perubahan dalam diri Tony, saya juga tidak mau melihat orang yang saya kenal kok berubah asing. Shane melakukannya dengan cukup baik, walaupun tak jarang agak terpeleset di beberapa adegan. Kita tahu Tony Stark dibalik jubah Iron Man-nya adalah orang yang jenius, disini kita melihat dia tidak sekedar lebih jenius, tapi orang yang baik, ada “Captain America” dalam diri Tony, jadi salah jika Steve Rogers bilang dia melakukan semua hanya untuk dirinya sendiri. Seperti apa yang sudah kita lihat di “The Avengers”, di “Iron Man 3”, Tony bisa dibilang sedang digembleng untuk menjadi superhero yang sebenar-benarnya superhero…bukan sebagai hobi dan bersenang-senang saja.




    Apa yang akan dilakukan Tony tanpa baju bajanya? ketika dunia membutuhkannya, ketika seorang pimpinan ******* bernama Mandarin (Ben Kingsley) memborbardir kedamaian, menyebarkan teror dan menginfeksi orang-orang dengan rasa takut. Ya, “Iron Man 3” mengorkestrakan drama kebangkitan seorang Tony Stark sebagai tak saja pahlawan super, tapi juga manusia, dengan cukup gemilang di beberapa adegan dan agak membosankan di fase intro-nya. Jika melirik dua film sebelumnya, seri ini bisa dibilang melakukan pendekatan yang agak nekat, seperti yang saya singgung di paragraf sebelumnya, berani mengeskplor karakter Tony Stark, tak saja permukaan tapi juga lebih mendalam ketimbang seri-seri sebelumnya. Hebatnya lagi ketika film ini terlihat begitu fokus pada sang jagoan, Shane Black masih mampu membagi-bagi durasi filmnya untuk karakter lain, tak sekedar numpang lewat, termasuk karakter yang dimainkan Gwyneth Paltrow, punya porsi tampil yang menarik perhatian saya, cukup mengejutkan melihat Pepper Potts. Dengan plot yang terkesan complicated, tapi tak sekompleks itu sebenarnya, “Iron Man 3”, hadir tanpa berusaha kelihatan terbebani oleh dua film sebelumnya, hasilnya memang tampak pada asyiknya Shane menyajikan film ini dari babak ke babak, misinya hanya bagaimana seri kali ini jadi terlihat benar-benar berbeda. Mewarisi franchise yang sebelumnya dipegang oleh si Happy Hogan, maksud saya Jon Favreau, Shane sudah sukses untuk tidak terkesan mengikuti bayang-bayang Favreau, ini “Iron Man” versinya sendiri. Terlepas review ini yang tampak memuji-muji bagaimana Shane membesut “Iron Man 3”-nya, sekali lagi saya jujur kurang sreg dengan seri yang satu ini. Tapi saya tetap terhibur, well dengan segala balutan aksi menggila yang membungkus sebuah curhat terselubung dari Tony Stark, ini adalah “Iron Man” paling personal setelah film kedua. “Iron Man 3” tetaplah seperti film Iron Man yang saya kenal, lucu (walau jokes-nya beberapa tampak berlebihan), gila-gila-an, pamer teknologinya yang *******, hanya saja kali ini kita diajak untuk lebih peduli (lagi) pada Tony, jadi Steve Rogers itulah jawaban dari pertanyaan ngeledek lo di “The Avengers”, nice job anyway, terima kasih Shane Black yang sudah membuat saya tertipu lagi dan lagi dan lagi dan lagi dan lagi.
    Last edited by suzy; 11-06-13 at 15:50.

  9. #8
    Generator's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Location
    Stamford Bridge
    Posts
    2,727
    Points
    5,804.97
    Thanks: 28 / 43 / 38

    Default

    okay event closed !
    http://static.indogamers.com/signaturepics/sigpic331890_13.gif

  10. #9
    PiCass0's Avatar
    Join Date
    Nov 2006
    Location
    ~ : - MedaN - : ~
    Posts
    11,011
    Points
    6,371.69
    Thanks: 181 / 95 / 89

    Default

    • Updated Pemenang Event •

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •