Results 1 to 14 of 14
http://idgs.in/636506
  1. #1
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default Everlasting Memories

    Everlasting Memories

    Author: Mello
    Copyright ©2013 - f399 IDGS Forum
    Genre: School life, Romance, Comedy, Psikologi

    Novel Illustration
    *coming soon (belum sempet coloring nyusul de -_-)

    Index

    Chapter 1 : There is no way a Tsundere exist in real life

    Spoiler untuk Author note's :
    Halo disini saya sebagai author sedikit menjelaskan trivia ataupun kejanggalan maupun curhatan yang mungkin terjadi di setiap chapternya (update). Project ini akan berjalan panjang ke depannya dengan perchapternya berisi sekitar 15-30 hal dengan sedikitnya 1-2 ilustrasi yang dimasukan, so jangan berharap update light novel ini akan berjalan cepat. Protagonist disini bernama Shinra Kazuma, jika dilihat pada cerita karakter ini suka berbicara bilingual (dua bahasa) ini sengaja dilakukan karena akan ada sebabnya kenapa dia seperti itu (sebenernya ini cuma alasan pengarang karena gak tau lagi kalo kata itu diartikan ke bahasa Indonesia menjadi apa, cuma kebetulan cocok sama jalan cerita jadi gitu deh Tee Hee~). Untuk pertama rasanya cukup kalian bisa langsung menanyakan di thread ini jika ada yang ingin ditanya, dan FYI semua ilustrasi yang ada disini dibuat original oleh saya sendiri, jadi mohon jangan mengcopas atau upload gambar atau cerita ini tanpa seizin saya.

    Kritik dan saran yang membangun akan sangan membantu kelangsungan berjalannya Light novel ini, akhir kata terima kasih
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

  2. Hot Ad
  3. #2
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default

    Spoiler untuk Chapter 1:There is no way a Tsundere exist in real life :


    Sakit tapi nyata
    Menyenangkan tapi palsu
    Kita bebas untuk memilih jalan yang menurut kita paling benar
    Apapun yang dipilih yang didapat hanyalah rasa sakit atau ilusi
    Semua kembali terhadap pribadi masing masing
    Ingatan yang tak terlupakan akan menuntun kita ke jalan yang tepat
    Begitulah seharusnya



    Hari ini akhirnya tiba. Aku terbangun jauh sebelum jam weker ku berbunyi, bukannya aku orang yang terbiasa bangun pagi. Aku hanya....

    “Tidak bisa tidur sama sekali”

    Sepertinya kalian sudah bisa menebak, tentu ini hari pertama masuk sekolah setelah pergantian semester, yah maafkan aku kalau pembuka cerita ini terlalu biasa. Aku berharap ada wanita cantik apalagi kalau dia teman masa kecilku yang membangunkanku di pagi hari, dan secara tidak sengaja aku melihat celana dalamnya. Sudah cukup bermimpi di pagi harinya, ini bukan sebuah drama cinta, maupun kehidupan sosial yang indah seperti yang ada pada anime anime harem.

    “Bagaimanapun ini kehidupan nyata.”

    Biasanya sarapan selalu tersedia ketika aku bangun, yang kulihat kini hanya sebuah meja kosong. Wajar saja hari ini aku tidak tidur sama sekali, rasanya kemarin adik ku masih sibuk sampai tengah malam menyiapkan barang yang diperlukan untuk hari pertamanya masuk.

    “Yah, lebih baik aku bangunkan sekarang sebelum terlambat”

    Aku tinggal berdua dengan adik ku, orangtua kami bekerja berpindah pindah tempat setiap beberapa hari/bulan, beliau akan pulang setiap 3-4 bulan sekali biasanya.

    “Hey Haruka bangun, waktunya sarapan”

    “Kau juga harus mendatangi upacara pembukaan bukan? Kau akan 1 sekolah denganku tahun ini, jadi aku tahu kebiasaan yang dilakukan setiap tahunnya”

    Apa ini? Dia tidak menjawab sama sekali, sudah duluan berangkat atau belum bangun.”

    “Hoy Haruka aku akan masuk jika tidak menjawab.”

    Ah pintunya tidak terkunci. Aku masuk perlahan melihat keadaan, dia sedang tertidur dengan lelap sepertinya masih kelelahan karena persiapan yang dilakukan kemarin.Andai saja dia bisa diam seperti itu dia terlihat tampak lebih imut, aku tidak Siscon omong omong yang kunyatakan berupa fakta. Mungkin hari ini aku makan roti saja.

    “Haruka aku berangkat duluan kau jangan sampai telat ma….suk??”

    Ternyata selimutnya tidak menutupi seluruh tubuhnya, posisi tidurnya yang menyamping membuat selimut yang digunakannya tersingkap dan aku bisa melihat….

    “Ce… celana dalam bergaris”

    Se…sejak kapan dia menggunakan celana dalam legendaris itu, aku tidak pernah melihatnya sebelumnya. Apa dia tipe Tsundere? Tidak kurasa dia bukan tipe itu. What the ****? kenapa aku harus berpikir keras untuk hal seperti ini, sebaiknya aku cepat keluar sebelum jiwa Siscon ku terbangun.

    “Ma…maaf aku pergi sekarang”

    “Kurasa hal yang buruk akan terjadi, apa yang salah denganku mengapa hal pertama yang kulihat ialah celana dalam adik ku”
    Namaku Shinra Kazuma, seperti yang kukatakan, hari ini ialah hari pertama pergantian semester sekaligus kenaikan kelas. Alasan aku tidak bisa tidur hari ini karena aku terlalu gugup memikirkannya. Aku masih belum biasa dengan dunia luar, aku tidak punya teman, karena masalah pekerjaan orang tuaku, kami suka berpindah tempat sebelumnya dan terpaksa pendidikan yang kudapat hanya dari home schooling.

    Sejak tahun kemarin aku memulai kehidupan sekolahku yang gagal dan hancur. Aku tidak bisa mengikuti perkembangan fashion yang sedang popular, perbincanganku juga tidak ada satupun yang masuk. Bukannya aku parah sekali dalam masalah conversation, aku mempunyai beribu ribu teman di dunia maya. Aku hanya belum terbiasa dengan kehidupan nyata.

    Berjalan keluar, kurasakan hembusan angin selatan yang hangat, bunga sakura terbentang sepanjang jalan menuju sekolah yang menandakan musim semi telah tiba. Jalan dipenuhi para murid yang semangat menyambut semester baru bersama kelompoknya masing masing, ingin rasanya berbaur dengan mereka.

    Meskipun telat, masih lebih baik daripada tidak. Liburan pergantian semester kemarin kumanfaatkan sebaik baiknya dengan merubah diriku, mulai dari berolahraga, cara berpakaian, pengetahuan sosial, sampai model rambut yang paling tepat untuk wajahku. Bantuan orang lain tentu diperlukan, biar bagaimana aku berhasil membuat seorang teman semester kemarin, ini juga merupakan saran darinya agar aku bisa berbaur dengan sosial.

    “Sampai sekarang aku masih tidak mengerti kenapa orang populer sepertinya mau berteman denganku.”

    Dia seperti seorang VN protagonist yang mempunyai harem nya sendiri dengan kehidupan sosial yang cerah.

    “Hooy Kazu chan, disini disini.”

    Aku tidak mengerti kenapa dia memanggilku dengan “chan?” Terserah yang pasti aku harus berterima kasih kepadanya….

    “Hahaha disitu kau rupanya, aku sudah mencarimu sepanjang hidupku”

    “Bagaimana pengalaman tadi malam Kazu chan”

    “Aku tidak mengenalnya”

    Apa yang salah dengan dirinya, aku mendenger jika manusia diciptakan terlalu sempurna di segala bidang, dia akan mempunyai suatu kecacatan untuk menyeimbangkannya. Kalimat “bagaimana tadi malam” sepertinya membangunkan para aura Fujoshi dibelakangku, mereka mulai berbicara siapa yang Seme dan Uke.

    “Ahahaha jangan marah kepadaku, aku hanya bercanda”

    “Uuuh sejak kapan dia sudah disampingku”

    Pria ini bernama Ryo, dianugerahi badan yang tinggi dengan rambut pirang alaminya, salah satu orang tuanya sepertinya orang luar. Banyak hal yang tidak kumengerti darinya, dia menggunakan anting di telinganya, tapi tidak seorang guru yang memberi hukuman ah tidak bahkan teguran. Dia menggunakan kacamata yang cukup aneh bukan karena penglihatannya yang terganggu sepertinya, aku bisa merasakan dia bermaksud menyembunyikan wajahnya.

    “Hey ada apa Kazu?”

    “A…ah tidak, tidak ada apa apa”

    Biar orangnya aneh dan misterius namun dia orang baik. Dia yang membantu merubah diriku seperti ini.

    “Hey, stop membuat orang salah paham dengan kalimat “tadi malam”.”

    “Hee tidak ada yang salah dengan kalimat itu, kau memang sibuk menelfonku tadi malam bukan”

    “Ugh…”

    Ya aku memang sibuk menelfonnya tadi malam demi persiapan untuk hari ini.

    “Jangan lupa mentraktirku jika sudah menaklukannya”

    “Hee.. kenal saja belum. Aku sendiri masih bingung apa yang harus dilakukan”

    “Jangan khawatir, kau bertanya kepada orang yang tepat, aku ikut bertanggung jawab atas penampilanmu yang sekarang”

    “Darimana kau mendapatkan keyakinan itu?”

    Dia tidak langsung menjawab pertanyaanku, berhenti sejenak sambil menatap langit, kupikir bisa juga orang sepertinya bersikap serius seperti ini. Memang sepertinya aku menanyakan kepada orang yang tepat.

    “Karena…”

    “Karena kau sekarang sangat mirip dengan aktor ternama”

    “…”

    What the.. kalau dipikir model rambutku sekarang memang mirip dengan salah satu model rambutnya. Apa ini, apa dia mempermainkanku untuk membuatku malu? Jangan jangan dia sama sekali tidak berpikir mana yang cocok untuk wajahku, melainkan secara acak dengan mata tertutup menunjuk salah satu model rambut yang berada di tempat cukur.

    “Ryo… kau…”

    “Hai gadis cantik yang disana, kau pasti murid baru”

    “Gah… dia mulai menggoda wanita lagi”

    Ya sudahlah, lagipula tahun ini aku tidak sekelas dengannya.

    Menginjakan kaki ke gerbang sekolah, atmosfer masa muda terlihat menyegat. Para murid yang gembira bisa sekelas lagi dengan teman se gang nya, atau mereka yang bisa sekelas dengan crush nya tahun ini. Yah tidak jauh berbeda denganku, sumber utama kenapa aku bisa gugup dan tidak tidur karena tahun ini aku sekelas dengan orang yang kusuka.

    Pembagian kelas baru diberitahu ketika hari pertama masuk, namun entah kenapa Ryo bisa tahu aku akan sekelas dengannya dari jauh hari, pria itu semakin terlihat misterius.

    “Hmm tak ada salahnya aku mengecek ulang kelasku”

    Berjalan ke arah madding sekolah aku melihat beberapa teman kelasku tahun lalu, mereka sama sekali tidak menegur ah tidak bahkan menoleh saja tidak. Entah karena mereka tidak sadar dengan perubahanku, atau mereka sama sekali tidak tahu ada murid bernama Shinra Kazuma di kelas sebelumnya. Kurasa lebih baik jika aku terlupakan, tidak ada yang spesial dengan kelas tahun lalu.

    “Kelas 2-8, kelas 2-8, ketemu!”

    Nah namaku memang terpampang bersama dengan namanya. “Mihari Kagami.” Ya dia alasan utamaku berbuat sejauh ini.

    *Ding Dong Ding Dong

    “A…. apa ini….”

    Isi ruangan sudah hampir penuh, guru sudah berdatangan ke kelasnya masing tinggal kurang lebih 5 menit lagi pelajaran akan dimulai.

    Aku sama sekali tidak melihat Mihari-san!. Ataukah kelasnya diganti, jika dia tidak ada disini maka usahaku akan terbuang percuma. Biasanya dalam cerita fiksi kelas 2 SMA adalah masa terindah yang akan dilalui, seharusnya ini saatnya scene romantic comedy untuk ku diberikan.

    “Baiklah kita akan mulai kelas pertama kita”

    Tcch kurasa Tuhan tidak berpihak kepadaku sama sekali, memang kehidupan nyata sangat berbeda dari skenario yang ada.
    Setengah jam berlalu, memang yang kulalukan hanya termenung mentap langit. Tahun ini tentu akan terbuang lagi, aku memang terlalu naïf memikirkannya, huh lucu sekali memangnya kalau benar sekelas ada kemungkinan kami berdua lulus dengan status stranger. Memang keinginanku terlalu tinggi, biar bagaimanapun aku bukan seorang protagonist, aku hanya pemeran figuran yang bahkan wajahnya saja tidak digambar oleh sang illustrator.

    *Dap dap dap suara orang berlari di koridor terdengar

    Cih siapa pula orang bodoh yang telat sampai 45 menit di hari pertama masuk, pasti dia seorang berandalan yang pulang sampai dini hari. Dimana kelasnya, aku ingin melihat wajahnya.

    *Syuu ~ “

    Kibaran rambut panjang terlihat di jendela koridor, rambut yang sangat indah dan lurus bagaikan sayap yang sedang mengepak.

    “Wah Queen benar benar di kelas kita”

    Isi kelas mulai ribut membicarakannya terutama para murid pria.

    “Telat lagi seperi tahun kemarin Mihari huh, hari ini kumaafkan karena ini hari pertama”

    “Baik, terima kasih”

    “Cepat cari tempat duduk yang kosong”

    Kenapa suaranya seperti tidak asing untuk ku? Aku baru mendengar suaranya hari ini.

    Uwaaah… yang paling penting orang yang paling ditunggu malah kuhina barusan. Ingin rasanya segera ke kloset dan memuntahkan kata kata itu dari mulutku. Maafkan aku Mihari-san.

    “Ah dia berjalan ke arahku”



    Tubuh rampingnya berada tepat di depanku saat ini, kibasan roknya menjuntang dengan indahnya. Rambut bewarna ungu kehitaman yang super panjang, potongan ujung rambutnya yang terlihat seperti sayap. Kepribadian yang tomboy, mata yang tajam, dan yang paling penting dadanya yang mungil.

    Dia dipanggil Queen ke dua disekolah ini dengan julukan “Mystic Beauty”, rambut panjang ungunya yang elegan seolah membuatnya seperti bukan penduduk Bumi. Julukan dan pemberian gelar ini dilakukan diam diam oleh para murid pria di sekolah ini dengan voting walau kurasa sekarang semua orang sudah tahu. Aku tidak mengerti dengan naming sense mereka, kenapa mereka menamakan nama seperti mystic beauty? Sounds ********.

    Tidak salah lagi, dia mempunyai spesifikasi tertinggi yang paling kuidamkan, tunggu, aku menjelaskannya terlalu detail seperti orang mesum….. Dia memiliki avatar….

    “ TSUNDERE !”

    “Hmph.. I am not doing this for you… BA…KA…!!!”

    Biar bagaimanapun tidak mungkin Tsundere eksis di dunia nyata, setidaknya Mihari mempunyai figur paling dekat. Kuberitahu akhir akhir ini aku mendapat fetish ini karena pekerjaan lamaku yang tidak ingin kubahas.


    ***** Setelah beberapa hari, tepatnya 10 hari *****


    “UUURggghhh…”

    “Tidak kusangka akan sesulit ini”

    Sudah 10 hari bahkan tidak sebuah tatapan mata tertuju padaku. Sudah pasti kita tidak akan saling melakukan konversasi jika tidak ada interaksi, usaha sedikitpun saja tidak. Atau parahnya kurasa dia masih tidak tahu namaku. Tapi dengan ini aku tahu satu hal dia bukan seorang wanita murahan, hamper semua perempuan yang lebih dahulu memperkenalkan dirinya dengan sikap sok akrab tidak jauh dari ****.

    Aku ingin menegurnya tapi pembicaraan apa yang harus kulakukan? Haruskah aku memulai dengan perbicangan seperti “Hah hari ini mendung, kurasa akan turun hujan”? ******** dia tidak akan merespon keluhan orang yang tidak dikenalnya lagipula sekarang cuaca sangat cerah sampai awan saja tidak kelihatan. Apa yang biasanya normal dilakukan oleh para pasangan saat ini?

    Ngomong ngomong baru beberapa hari berjalan, sudah banyak yang mulai menjalani hubungan lebih dari sekedar teman, mengapa kehidupan yang mereka lakukan sungguh membosankan, mereka bertengkar satu sama lain dan bertemu setiap harinya yang lama kelamaan akan menumbuhkan cinta? Seperti skenario pasaran yang tertulis di sebuah telenovela dengan target ibu ibu rumah tangga. Jika pria menyukai seorang wanita, dia akan terus menganggunya entah seperti mengisenginya dan sengaja membuatnya marah, apakah itu perlakuanmu terhadap orang yang kau suka? Seharusnya kau melakukan sebaliknya. Tidak berbeda jauh dengan para wanita, hanya pada awalnya mereka marah namun kelamaan? Mereka akan mulai menyukai pria yang menganggunya tiap hari. What the **** jangan jangan para korban bully yang ada disekolah akan menyukai orang yang menindasnya.

    Serius, aku muak melihat mereka, kenapa mereka tampak terlihat senang dengan kehidupan yang sama sekali tidak menantang, orang hidup untuk menemukan sesuatu yang baru yang belum pernah dialaminya sampai menjadikannya pengalaman yang tidak terlupakan, hal seperti itu yang akan membuat manusia menjadi maju. Atau… sepertinya aku sendiri yang memang iri dengan kehidupan sosial mereka, ahh kurasa aku terlalu banyak membaca novel dengan bobot cerita yang berat, memang masa muda seharusnya seperti ini, aku akan menenangkan diri di tempat favoritku seperti biasa sambil menikmati makan siang.

    Ahh bicara soal tempat favorit, tempat yang kumaksud berada di atap sekolah,, sangat biasa bukan? Ini tidak seperti yang kalian pikirkan, aku tidak sedang membicarakan kehidupan harem yang melakukan makan siang bersama dengan wanita wanita cantik di atap sekolah, tempat yang kutuju hmm bagaimana menjelaskannya. Tentu akan ada sebuah ruangan berbentuk kotak dimana tempat itu menghubungkan bagian sekolah dengan atap melalui tangga, bukan yang kubicarakan bukan diatasnya melainkan di belakangnya, aku sendiri tidak mengerti mengapa ruangan ini tidak dibuat mentok dengan pinggirnya tapi disisakan kurang lebih 1-2 petak celah, yah mungkin ini demi kekokohannya? Aku bukan seorang arsitek.

    Tempat ini seperti disediakan untuk para murid terpilih (yang kumaksud para murid yang terasingi, aku mengatakannya murid terpilih biar terdengar keren seperti para anak yang mendapatkan dig*mon)

    “Kamu satu satunya harapan untuk mengalahkan Dev*mon”

    Tch leave me alone. Bagaimanapun aku tidak bisa diam seperti ini, aku harus setidaknya bisa berteman dengannya yang kumaksud konteks disini bukan teman “Strangers.”

    “Hei siapa dia?”

    “Dia teman sekelasku”

    “Sebenernya aku bahkan tidak tahu namanya”

    Hal yang harus kulakukan ialah mencari tahu kesukaan dia ataupun minatnya sehingga aku bisa masuk ke dalam dunianya (baca: Stalk). Tidak, in iberbeda dengan stalk, seperti saat kita ingin melamar sebuah pekerjaan tentu kita tidak bisa langsung melakukan sebuah interview tanpa mengatahui info dari perusahaannya sendiri, bisa jadi sang pemimpin akan menanyakan kita tentang perusahaan yang kita ketahui, jika kita tidak bisa menjawabnya bagaimana bisa mengharapkan pekerjaannya. Ya informasi itu penting, darimana aku harus memulainya dan apa yang harus kulakukan? (baca: Stalk).

    Hmm kurasa aku tidak bisa langsung mendekatinya langsung, aku akan mencoba melalui teman dekatnya lebih dulu.

    *Tap tap

    Sepertinya ada orang yang naik ke atas, hmm mungkin dia juga orang terpilih sama denganku, makananku juga sudah habis sebaiknya aku bergegas aku tahu perasaan ingin menyendirinya tidak baik untuk ku mendengar keluhan yang akan dikeluarkan.

    “Hmm… hmm…”

    “Naa..na…”



    Suara wanita? Terlebih lagi suaranya sangat merdu dan entah kenapa aku merasa pernah mendengar nada ini sebelumnya. Rasa penasaran membuatku tidak berpikir dua kali, langkah kaki langsung kupijakan ke tangga menuju sumber suara yang diciptakannya. Seiring mendengarkan lantunan simfoni yang indah, tangga yang kunaiki sudah seperti Stairway to Heaven (aku sengaja menyebutnya dengan bahasa inggirs agar kesan kuat yang ditinggalkannya tidak hilang), aku ikhlas untuk mati saat ini. Oke cukup hiperbolanya aku belum mau mati sekarang, masih banyak hal yang ingin kulakukan.

    Spoiler untuk *Deskripsi yang sama seperti sebelumnya* :
    Tubuh rampingnya berada tepat di depanku saat ini, kibasan roknya menjuntang dengan indahnya. Rambut bewarna ungu kehitaman yang super panjang, potongan ujung rambutnya yang terlihat seperti sayap. Kepribadian yang tomboy, mata yang tajam, dan yang paling penting dadanya yang mungil.


    “A..aaahh.. kau mendengarnya?”

    Raut wajah malu yang diperlihatkannya menusuk sukma kalbuku, seperti terkena Frost Bite seluruh tubuhku terkujur kaku melihatnya. Ya tentu reaksi orang yang sedang jatuh cinta memang terlalu berlebihan tidak usah dipikirkan, orang yang kulihat disini tidak lain Mihari-san sendiri.Aku tidak menyesal naik ke atas, kurasa ini hanya satu satunya flag yang diberikan Tuhan kepadaku jika ingin menjalani hubungan dengannya.

    “Siapa kau? Orang mesum menjijikan, stalker”

    Hei kau terlalu jahat mendeskripsikanku walau kurasa bagian stalker sedikit banyak benar. Tapi tidak apa ini masih reaksi yang kuharapkan dari seorang Tsundere *Ka chin ~ (Sound effect)

    “Kenapa kau bereaksi seolah dia menyukaimu terhadap orang yang belum kau kenal (memang benar sih).”
    Dia menatapku tajam penuh curiga.

    “Siapa kau”

    Ini dia, ini yang kutunggu tunggu. “Shinra Kazuma, seharusnya kau lebih mengenal wajah teman sekelasmu sendiri”

    “Maaf, tapi aku tidak memperdulikan hal yang tidak ada menariknya bagiku”

    Inikah yang dinamakan kekalahan sebelum berperang

    “Jadi, ada perlu apa denganku?”

    Tidak akan aku menyerah disini begitu saja

    “Kau pernah menjadi penyanyi sebelumnya?”

    “Kenapa kau berasumsi seperti itu”

    “… Karena suaramu sudah memenuhi standar penyanyi bagiku”

    Tch, ini satu satunya yang terpikirkan olehku hanya dalam beberapa detik, pernyataan yang kulakukan sepertinya membuatnya bingung.

    “… Jadi kau memang mendengarnya”

    “Terima kasih, tapi aku bukan penyanyi lalu ada perlu apa denganku?”

    Dia tetap menanyakan ada perlu apa berulang kali, kurasa ini pengusiran secara halus yang dilakukan, huh kau pikir kau akan menyerah? Aku orang yang berbeda.

    “Apakah aku butuh alasan untuk pergi ke atap sekolah ?, ini fasilitas yang diberikan sekolah”

    “…”

    “Ya kau benar, kita boleh secara acak ingin pergi ke atap. Namun bukankah hal itu biasa dilakukan bersama dengan teman? Mengapa kau memilih di bagian pojok dengan celah yang kecil dan mempunyai resiko tinggi untuk jatuh? Oh maafkan aku, aku rasa kau salah satu karakter yang tidak mempunyai teman sama sekali”

    Kali ini dia berkata sambil melipatkan kedua tangannya, dan menatapku dengan penuh intimidasi “Jadi ada perlu apa denganku?



    “Aku hanya kebetulan mendengarnya setelah makan siang, rasa penasaran yang membuatku kesini”

    “.. Akhirnya kau berkata jujur”

    Sudah kuduga dia bukan seorang Tsun, walau tubuhnya sudah memenuhi kriteria.

    “Maaf jika tidak ada keperluan bisakah kau meninggalkanku sekarang”

    Baiklah kali ini aku akan mundur. Tunggu…

    “Mendengar perkataanmu sebelumnya, kenapa kau tidak bersama temanmu?”

    “… tidak ada kewajiban untuk harus pergi bersama seorang teman jika aku ingin pergi kea tap sekolah”

    Bukankah dia barusan menjilat ludahnya sendiri, alasan yang dibuatnya tidak jauh berbeda dengan yang kulakukan barusan.

    “Jadi kau memang tidak punya teman, mereka hanya sekedar kenalan untukmu bukan?”

    “Kau tahu apa tentang diriku?”

    “!!!”

    “Ma..maaf aku terbawa suasana, aku tidak bermaksud berbuat sejauh ini”

    Sambil membungkuk aku berkata “Maafkan aku”

    “Sesuatu yang disebut teman tidak pernah ada di dunia ini, yang ada hanya kenalan dan sahabat, aku tidak membutuhkan ribuan teman jika aku punya 1 sahabat saja”.

    Jika seseorang sudah berkata seperti ini, pasti ada faktor yang merubah mereka di masa lalu, sekarang aku tahu alasan rumor yang tersebar kalau queen yang satu ini mempunyai sikap yang buruk. Mungkin sikapnya terlihat buruk dimata orang, kurasa ini dilakukan karena ada motif dibaliknya, dia sudah menyentuh apa yang dinamakan trauma atau ketakutan yang cukup mendalam yang merubahnya, bukan sikapnya yang buruk tapi lingkungan disekitarnya yang memperlakukan dia dengan buruk. Mereka terlihat kasar diluarnya, itu semata untuk melindungi dirinya jauh di lubuk hatinya dia sedang menangis menunggu pertolongan seseorang.
    “Sepertinya kau tipe orang yang susah untuk percaya dengan seseorang”

    “Percaya? Aku masih mencari kata yang tepat lebih dari sekedar percaya, mungkin tepatnya aku tidak menggunakan perasaan yang serius terhadap orang orang. Jika aku terlalu mudah menggunakan perasaan, yang akan dihasilkan hanya kebohongan”.

    “Aku tidak tahu apa yang telah terjadi padamu, namun ada saatnya kau merasa optimis terhadap hal disekitarmu, tidak semua hal buruk akan terjadi, kesialan dan keberuntungan hal yang biasa terjadi bukan? Mereka kadang terjadi bergantian seperti ikatan tali tambang”.

    “…”

    Dia membelakangiku sambil mengibaskan rambut panjangnya, kini dia menengok dengan memiringkan kepala kebelakang… tunggu apa ini?? Kenapa dia musti memiringkan kepala dan menghadap kebelakang, apakah ini konspirasi SH*FT yang diam diam mencuci otak para manusia agar melakukan head tilt.

    “Hey Shinra-san”

    Ini pertama kalinya dia menyebut namaku.

    “Kau menduduki peringkat berapa di sekolah ini?”

    Ada apa dengannya kenapa tiba tiba menanyakan tentang peringkat? Apakah dia tipe orang yang menyukai orang pintar? Tidak percuma saja aku bohong.

    “… Kalau tidak salah ingat 48/122”

    “Sangat biasa, subjek apa yang paling kau kuasai”

    “Seni dan bahasa Inggris sepertinya?”

    Dia terdiam seperti memikirkan sesuatu ketika aku menyebut subjeknya. Apa yang sedang dipikirkannya, kenapa dia ingin tahu hal ini.

    “Waa… aku terkejut”

    Terkejut apa? “Waa” yang kau keluarkan terdengar sangat monoton.

    “Orang yang biasanya ingin berbicara denganku akan menyerah di beberapa kalimat awal, kupikir kau orang yang ahli dalam bidang sastra”

    “Maaf saja mengecewakanmu, tapi bahasa Inggris termasuk dalam bidang sastra”

    “Ya tapi aku benar benar terkejut ketika mendengar bidang seni”

    Ada apa dengan bidang seni memangnya? Yah aku memang cukup ahli di bidang seni karena pekerjaan lamaku, aku tidak ingin membahas hal itu aku sudah meninggalkannya saat ini.

    “Ada apa dengan bidang seni?”

    “….. Warna apa yang paling kau suka Shinra-san?”

    Kenapa dia tiba tiba melakukan sebuah quiz? Apakah ini sebuah test psikologi “Biru… kurasa”

    “Warna kedua?”

    Hoi hoi kini aku semakin tidak mengerti apa yang dimaksud “Oranye?”

    “Warna ketiga?”

    … Apakah dia mencoba mengetahui sikapku dari warna? Aku memang tahu bahwa setiap warna mempunya sifatnya masing masing, tapi apa maksudnya dia sampai menanyakan 3 warna? “Aku tidak tahu”

    “Warna ketiga?”

    “Aku tidak tahu!”

    “Warna ketiga?”

    “Emmh… Teal kurasa”

    Kenapa aku menjawabnya? Intimidasi yang dilakukan Mihari-san sangat kuat, sepertinya dia yang akan mendominasi ketika akan berhubungan seksual dengan seseorang nantinya. “Kenapa kau bertanya”?

    “Warna biru menunjukan bahwa ia seseorang yang terlalu percaya diri namun akan sial di masa depannya”

    “Memangnya kau apa? Peramal masa depan”?

    “Bercanda, aku hanya bertanya secara acak tanpa ada artinya”

    Apa yang salah dengannya, konversasi yang kami lakukan saat ini benar benar terlalu random, aku tidak tahu dia masuk dalam route dere apa, kurasa dia hamper selevel dengan Hit*gi. Kali ini dia berjalan ke arah pojok sambil memandangi pemandangan yang ada di belakang sekolah kami. Sekolah ini mempunyai gunung ah tepatnya bukit di belakangnya, aku lebih memilih menghadap ke arah belakang dibanding ke depan yang suasanya sangat ramai karena berbagai kegiatan sekolah dilakukan di lapangan.

    Dia memandangnya dengan tatapan yang.... aku tidak tahu apa yang dipikirannya, dia memandang langit secara intens seakan tidak akan bergerak meski bencana alam menghampirinya. Angin mulai menghembuskan rambut panjang indahnya, inner beauty yang ada dalam dirinya mulai dipancarkannya, jika ini malam hari sinar sang rembulan akan cocok menemaninya dan kurasa aku mulai setuju dengan julukan mystic beauty yang di berikan.

    “Apa yang kau lihat?”

    “Ehh.. ahhh”

    Tanpa sadar aku memandang parasnya terlalu serius, sex appeal yang dikeluarkan sangat kuat sudah selayaknya sebagai seorang queen. Wajah apa yang kukeluarkan tadi?

    “Kau suka pemandangan ini Shinra-san”?

    “… sejak awal aku memang penyendiri, aku lebih memilih ketenangan dibanding keramaian”

    “Hoo kemana para “teman”mu”?

    “Aku memang baru satu tahun merasakan sekolah, yah aku memang belum punya teman (sebenarnya ada satu)”
    Dia seperti kaget setelah mendengar kalimat baru merasakan sekolah, yah aku memang baru merasakannya.

    “Aku malah membenci tempat ini, suasananya terlalu tenang yang ada hanya kehampaan. Kesan suram yang ditinggalkan cukup kuat, yang kulihat hanya kesepian”

    “Hei hei apakah kau murid SMA? hal yang kau bicarakan sudah seperti orang tua”
    “Bukankah kau juga sama? Shinra-san”

    Benar, hal yang dikatakannya terlalu benar, selama ini aku tidak pernah membicarakannya dengan satu orang pun yang kulakukan hanya mengeluh memendamnya seorang diri. Dia bisa membacanya hanya dari raut wajahku, sejujurnya aku membutuhkan seorang teman yang bisa kulampiaskan akan keluhanku.

    “Kurasa setiap orang mempunyai perspektif akan masing masing dirinya, kita tidak bisa menyalahkan tindakan apa yang mereka lakukan tanpa didasari dengan analisa, mereka bebas memilih jalannya tanpa tahu itu benar atau salah”.
    “Hmm, bisa juga kau berbicara seperti ini Shinra-san”.

    Dunia ini memang penuh kepalsuan, ah atau aku sendiri bahkan belum tahu definisi dari dunia yang kumaksud. Mereka melakukannya semata untuk bertahan hidup dari lingkungannya yang liar dan tak kenal ampun, hal ini sama seperti yang sedang kulakukan yaitu memakai sebuah topeng sosial agar aku bisa bersatu dengan habitat sekitar.

    Aku tidak sekuat dan senaif orang yang memilih jalan kejujuran, keunikan membuat perbedaan, namun tidak menutup kemungkinan akan dikucilkan. Sepertinya hal ini yang dilakukan oleh Mihari-san, ini jalan yang dia ambil.

    “Yah benar atau tidak yang bisa kita lakukan hanya percaya kepada diri sendiri”

    Angin mulai berhembus lagi, kini seakan sedang mengaduk atmosfir kami berdua agar menjadi suatu kepaduan. Pada saat ini kami diam tanpa berbicara sepatah katapun seakan mengerti apa yang ingin dibicarakan, kupikir kondisi kami tidak jauh berbeda meski jalan yang ditempuh berlawanan.

    “Ternyata kau orang yang cukup menarik, aku akan mengingat namamu”

    Dia menyapaku sambil tersenyum “Shinra-san”

    Biar wajahku terlihat sangat tenang sejujurnya jauh di lubuk hatiku yang terdalam aku sedang merasakan kegembiraan yang meledak ledak. Dia tersenyum padaku, dia memanggil namaku rasanya tensi darahku sedang naik drastic, detak jantungku mungkin mencapai kecepatan 200 per menit ingin rasanya kuberteriak sekencangnya melampiaskannya. Huh untung aku sudah belajar memanage wajahku dalam keadaan apapun, aku mempelajarinya dari Hid*nori senpai, dia terlihat tetap cool biar bagaimanapun keadaannya.

    “KAGA CHAN !!”

    Suara teriakan terdengar dari bawah, seakan sedang mengumumkan adanya gempa bumi atau kebakaran.

    “Apa apaan dia, tidak bisakah memanggilku dengan lebih pelan”

    “Haha sepertinya repot mempunyai te, oh maaf maksudku kenalan sepertinya”

    “Kau salah, dia satu satunya sahabatku di dunia ini”

    Entah kenapa aku sangat lega mendengarnya, perasaan ini seperti perasaan sang ayah yang senang bahwa anaknya bisa mendapatkan teman untuk pertama kalinya.

    “Jam istirahat juga sudah habis sebaiknya kau cepat turun”

    “Kau tidak ikut turun”

    “Se..sebaiknya kita tidak turun secara bersamaan, kau mau diberi rumor dekat dengan seorang sepertiku”

    “Tahu diri juga kau mahluk rendahan”

    “What !! kau…”

    “Bodoh…”

    “Iya aku datang jangan teriak teriak bikin malu saja”

    Tidak kusangka perbincangan pertama kali berjalan dengan lancar, ada untungnya aku membaca beragam light novel dengan beragam jenis sifat yang berbeda.

    “Yah kurasa aku akan turun kebawah menikmati pemandangan sekitar 5 menit sebelum masuk”

    Setelah berbicara dengannya entah kenapa perasaanku sedikit banyak berubah, tentu aku masih suka kepadanya namun ini semua masih dalam batas ingin dekat dan melindunginya bukan memilikinya. Aku ingin tahu masa lalu seperti apa yang menimpanya, aku sangat ingin menolongnya, haha konyol perasaanku bisa berubah secepat ini hanya dalam sekali pertemuan seolah usaha yang kulakukan terlihat tidak ada artinya.

    Mungkin karena sikapnya masih jauh dari sikap seorang Tsun, maka yang kurasakan berbeda dari sebelumnya, memang tidak mungkin Tsundere exis di dunia nyata. Ah angin hangat di musim semi memang sangat enak dinikmati, awannya bergerak secara perlahan menutupi sinar matahari yang mulai menusuk. Cuaca seperti ini memang sangat nyaman untuk tidur…..


    ***3 jam kemudian***


    “Hey Kazu bangun”

    “Hee….hah?? Ryo? Sejak kapan kau disini”

    Sambil menaruh lengannya ke dahi dia berkata “Kau pasti tertidur saat istirahat tadi”

    “Sekarang sudah waktunya pulang”

    “APAAA !!! aku bolos pelajaran”?

    “Tidak perlu bahas soal itu, masih untung kau masih bisa bangun, kau tidur benar benar diujung bangunan atap ini, menggeser badan sedikit saja kau bisa jatuh”

    Yah setelah dilihat memang posisi tidurku diambang kematian, bukan berarti aku tipe orang yang tidur dengan tenang namun entah kenapa aku punya kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
    Last edited by Mello; 24-05-13 at 13:38.
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

  4. The Following 2 Users Say Thank You to Mello For This Useful Post:
  5. #3
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    25 minutes, finished~

    Gw belom mau komentarin plotnya (karena emang belom ada apa"nya), jadi... ini aja:

    • Jangan ragu naro titik sebagai pemisah kalimat.
      Dari tadi gw baca rasanya banyak bener komanya (kalo penuh koma begitu trus gw ngebayangin suara si chara utama ngomong, jadi kocak soalnya )
    • Ini lebih esoterik (gw ga tau padanan kata yg pendek, kalo ga ngerti Google aja) dibanding cerita gw, kadang nyisipin parodi yg disensor.
      Bukannya nggak boleh... tapi kalo ceritanya school life yg gak berbau otaku, sebaiknya dikurangi biar orang awam pun bisa paham. ATAU, selipin di Trivia.


    Itu dulu soalnya belom ada yang menggigit buat gw di plotnya


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  6. #4
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default

    aaaa tanda baca lagi, ok de

    gw terlalu malas buat liat lagi tanpa ada yang miss dan ngasih tau di bagian trivia (kayaknya gw bakal langsung kasih penjelasannya pake tanda kurung di kata setelahnya boleh gak si?)

    untuk plot pelan pelan saja dinikmati masih panjang banget soalnya tq masukannya
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

  7. #5
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    kalo ditaro di cyber media gini sebenernya ga masalah kalo mau tambahin penjelasan di dalem kurung, bebas

    tapi kalo buat gw (ga tau klo yg laen ya, ini personal opinion aja)
    lg enak baca, eh dipotong penjelasan yg ga ada hubungannya dgn cerita... rasanya ga sreg

    yo wes lah lanjutken


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  8. #6
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default

    hmm emang standar bagusnya gimana ya? misal sampe di jadiin buku gitu jelasin trivianya dimananya?
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

  9. #7
    LunarCrusade's Avatar
    Join Date
    Jun 2008
    Location
    Unseen Horizon
    Posts
    8,965
    Points
    30,120.80
    Thanks: 298 / 586 / 409

    Default

    Quote Originally Posted by Mello View Post
    hmm emang standar bagusnya gimana ya? misal sampe di jadiin buku gitu jelasin trivianya dimananya?
    kalo di novel fisik, biasanya trivia gitu jadi footnote di bagian bawah halaman

    nah ini kan cyber media yang kagak ada halaman"nya... jadi kalo gw lebih suka taro di akhir chapter


    +Personal Corner | Lunatic Moe Anime Review
    +My Story INDEX
    +GRP/BRP Formula | IDGS Newbie Guide


    The moment you say a word of parting, you've already parted.
    So long as you and I are both somewhere in this world, we haven't parted.
    So long as you don't say it, you haven't parted.
    That is the way of the world:
    The Law of Linkage.

    Shichimiya Satone - Sophia Ring S.P. Saturn VII

  10. The Following User Says Thank You to LunarCrusade For This Useful Post:
  11. #8
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    Ya sudahlah, lagipula tahun ini aku tidak sekelas dengannya.

    Pembagian kelas baru diberitahu ketika hari pertama masuk, namun entah kenapa Ryo bisa tahu aku akan sekelas dengannya dari jauh hari, pria itu semakin terlihat misterius.
    yang bener yang mana?

    emm...gaya tulisan lu sih kentel light novel nya, kayak 2 cerita lu sebelomnya.
    cuman ini masih agak kaku di paragraf deskripsi nya.
    dialog nya fine. tapi ya, berhubung gue banyak gak tau istilah yang elu kasih bintang, gue gak nangkep apa itu sebuah joke apa apaan... gue cuman tau yang dijimon

    kalo ada kalimat "blahblahblah (blahblah)" itu efeknya jadi kayak si tokoh utama lagi cerita ke pembaca
    kalo mau bikin seolah si tokoh utama gak bercerita ke pembaca, lanjutin aja jadi kalimat baru.

    ex:
    gue ngeliat mobil sedan gahar (merah gitu bok warnanya).
    gue liat mobil sedan, warnanya merah gahar abis.

    tergantung selera pembaca sih bilang salah satu jelek ato nggak. dan tergantung selera penulis juga mau pake yang mana.

    ceritanya...lanjut dulu dah baru gue komen

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  12. #9
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default

    emmhh.. Nya yang dimaksud yang di kalimat kedua itu si Mihari bukan Ryo nya

    rancu kan ya, makanya gw bingung kalo bahasa indo, padahal Him dan Her itu penting

    ooh pemakaian tanda kurung gw masih salah ya thanks koreksinya
    Last edited by Mello; 25-05-13 at 01:00.
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

  13. #10
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    Oke, langsung aja ya..

    Ceritanya dibuka pake monolog singkat, boleh2 . Tapi sayang banget, hubungan monolog sama jalan cerita di chapter 1 ini kurang dapet.

    Settingnya.. tinggal dirumah sendirian sama adenya (& pagi2 dapet pemandangan CD ade sendiri, tipikal manga2/LN ecchi komedi ) Disekolah, punya temen cowok populer (support), & punya gebetan cewek populer juga (heroine), dimana protagonis & heroine yang sama2 gak pandai berinteraksi sosial. Uda gitu, 2-2nya berpikir nggak kayak siswa/siswi SMA normal (bisa dibilang lebih dewasa, ato kebanyakan baca buku gara2 gak punya temen?)

    sebagian besar, ide-nya dari 'Oregairu', kah? mirip banget.

    Gaya bahasa, uda banyak yang singgung jadi gua singkat aja.

    Garis besarnya.. bener2 persis LN yang di-translate ke bahasa indonesia. Kalo gua bilang, Aneh. Deskripsinya masi kaku, diksi-nya masi miskin, & banyak kata bahasa inggris yang nggak perlu.

    Saran gua, baca juga cerita2 selain LN. Nggak usah jauh2 lah.. Dari cerita2 di f399 juga banyak kok yang bisa dipelajarin. wtf, ngomong apa gua, padahal sendirinya masih pemula
    Last edited by -Pierrot-; 25-05-13 at 13:19.

  14. #11
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default

    oke gw jawab

    Monolog singkat yang diatas emg belom nyambung ama chap 1 nya, tapi itu udah disiapin buat ending nanti kedepannya

    referensi gw emang dari Oregairu, Monogatari series, Toradora, atau Haganai, yah jadi kebawa deh dikit dikit, tapi plotnya bakal beda kok

    masalah protagonis cowonya ngomong bahasa inggris gw udah jelasin tuh di Author note, nanti ketauan di selanjutnya kenapa dia kek gono

    ok nanti gw coba ubek2 juga cerita2 di f399, sejujurnya gw orang yang gak terlalu tertarik buat baca full of text, gw baca LN karena tertarik sama visual dulu baru cerita, apalagi punya lunar banyak teori2 gono mabok gw

    thanks btw
    Last edited by Mello; 25-05-13 at 15:34.
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

  15. #12
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    Quote Originally Posted by Mello View Post
    ooh pemakaian tanda kurung gw masih salah ya thanks koreksinya
    bukan salah, tapi bisa jadi beda "rasa" kalimatnya
    pemakaiannya lu sesuain aja sesuai kebutuhan ato kemauan lu. dicampur2 ato pure salah satu ga ada salahnya...

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  16. #13
    Dlucario's Avatar
    Join Date
    Nov 2012
    Posts
    431
    Points
    19,914.57
    Thanks: 7 / 25 / 23

    Default

    cerita baruu

    Banyak yang bahas tanda baca, emang si rada kelebihan koma. Selebihnya nggak terlalu mengganggu kok.

    Banyak lelucon sampingan yang nge-refer ke anime lain? (nggak tau lah gak gitu ngerti). Progres cerita belum banyak, intinya baru ketemuan disini aja kan.

    And ilustrasinya keren.. keren lagi kalo diwarain loh

  17. #14
    Mello's Avatar
    Join Date
    Feb 2009
    Location
    Jakarta/Depok
    Posts
    11,007
    Points
    15,295.39
    Thanks: 164 / 188 / 154

    Default

    oke selanjutnya gw pake anime rada meynstrim de ato gak gw taro trivia

    update bakal ngadat kul lagi sibuk2nya
    Everlasting Memories project


    When Tsundere's being honest to you, it means she desperately in love with you and that time too she give you her heart, faith, & trust 100%

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •