10K Sudah, , Tunggu Event Maraton di Jakarta





Jakarta - Sejak satu dekade silam hampir setiap tahun diselenggarakan lomba lari 10 kilometer bertaraf internasional di Jakarta. Berikutnya yang sedang disiapkan adalah event maraton.

Olahraga lari yang bersifat massal dalam beberapa tahun terakhir memang terbilang semakin marak dan populer. Selain munculnya komunitas-komunitas lari, juga banyak event lari (jalanan) yang digelar khususnya oleh pihak swasta, baik untuk jarak 5 maupun 10 kilometer.

Jakarta International 10K sejauh ini boleh disebut sebagai lomba lari 10 km yang paling besar di ibukota, karena setiap tahun diikuti puluhan ribu peserta (masyarakat). Tahun ini, yang dihelat kemarin (23/6) pagi, atau sehari setelah HUT ke-486 Jakarta, pihak penyelenggara mengklaim ajang tesebut diikuti sampai 35 ribu orang.

"Luar biasa gelaran Jakarta 10K kali ini. Pak (Gubernur) Jokowi dan Pak Agus Harimurti (anak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono – Red) juga turut ambil bagian. Pak Gubernur tadi berlari sampai Bundaran HI," ucap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakara, Rationo, kepada detikSport.

Rationo, yang juga untuk pertama kalinya ikut lari sampai finish, mengatakan bahwa Jakarta akan membuat sebuah event lari besar lagi di tahun ini, yaitu maraton. Diharapkan di masa mendatang Jakarta juga dikenal memiliki event maraton yang dikenal secara internasional, seperti banyak kota di dunia seperti London, New York, Paris, Boston, Singapura, Hong Kong, dan lain-lain.

"Ajang Jakarta Marathon akan menjadi bonus tahun ini. Insya Allah akan berlangsung pada bulan Oktober mendatang," ungkap Rationo.

Rencananya Jakarta Marathon akan dihelat pada 27 Oktober sebagai sebuah 'Festival City Marathon'. Selain full marathon (42 km), juga akan diperlombakan kategori half-marathon, 10K, 5K, dan children’s sprint. Event tersebut akan didukung oleh Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan program Wonderful Indonesia-nya, serta pemerintah DKI Jakarta dengan Enjoy Jakarta-nya.

Sementara itu, gelaran Jakarta International 10K kemarin diklaim pihak penyelenggara sebagai edisi yang spesial. Selain karena tetap diikuti puluhan ribu orang, serta waktu penyelenggaraannya dalam suasana semarak HUT DKI yang berbeda -- antara lain dengan adanya Jakarta Night Festival --, sosok Jokowi juga telah memberikan nuansa tersendiri.

Untuk pertama kali dalam sejarah Jakarta 10K, ada seorang pemimpin daerah turut berlari bersama peserta. Tak sekadar secara simbolis melepas peserta dengan memberi aba-aba start, orang nomor satu di Jakarta itu juga turun dari podium dan ikut berlari bersama masyarakat, dengan setelan tak formal: kaus berkerah hijau, celana pendek hitam, dan sepatu kets warna coklat.

Dari sisi peserta, ajang ini juga tetap diikuti oleh berbagai lapisan masyarakat: pelajar, mahasiswa, sampai pekerja dan ekspatriat. Selain sekolah-sekolah yang memang diundang, event ini juga seperti sebuah "festival" keluarga, karena banyak yang datang bersama famili, handai taulan atau karib kerabatnya.

"Kami sudah tiga tahun dengan sekarang ikutan Jakarta 10K. Selain untuk olahraga, ya itung-itung rekreasi sama anak-anak. Sekalian lihat keramaian Monas di hari Minggu," tutur Salim Hidayat (47), seorang warga Kemayoran yang datang bersama istri dan kedua anaknya yang masih remaja.

Selain olahraga dan 'rekreasi', kehadiran komunitas Indo Runners juga selalu menjadi hiburan tersendiri. Tiap mengikuti Jakarta 10K mereka selalu tampil dengan kostum aneka ragam yang unik, nyentrik, dan lucu, misalnya superhero, wayang, pengantin, baju adat betawi, dan lain-lain.

Terlihat pula organisasi berlogo panda, World Wild Fund (WWF), dengan ikut berlari sambil berkampanye peduli lingkungan. Dengan duta terkenal seperti pereli nasional Subhan Aksa dan musisi Pambudi "Bayu" Bayuseno (Jamaica Cafe), mereka membawa-bawa replika (sirip) ikan hiu dengan pesan #SoSharks, agar hiu-hiu tidak dibunuh untuk dikonsumsi.

Dari sisi prestasi, seperti yang sudah-sudah pelari-pelari dari Afrika mendominasi lomba. Silas Kipruto (Kenya) menjadi yang tercepat di kelompok putra, sedangkan putri dimenangi Zakia Mohamed dari Tanzania. Dari lima pemenang putra dan lima putri, empat di antaranya adalah pelari-pelari dari Kenya.

Di kelas elite nasional, atlet pelatnas Jauhari Johan kembali menjadi yang terbaik seperti halnya tahun lalu. Ia mencatat waktu 31 menit 6 detik, mengungguli rekannya M. Ridwan dan Agus Prayogo. Di bagian putri, Triyaningsih masih menjadi ratu lari jarak jauh dan kembali tampil sebagai juara.

Sumber : sport.detik.com