Results 1 to 8 of 8
http://idgs.in/645868
  1. #1
    sltg-indopahit's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Posts
    1,196
    Points
    2,086.53
    Thanks: 83 / 39 / 34

    Default [Jurnalistik] Pemberdayaan Ala Manten Gunung


    Hari itu beberapa waktu lalu, ada yang lain di Desa Petung, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Waktu itu tengah berlangsung ritual manten gunung untuk pernikahan Rini Triastuti dan Nuryanto. Berbagai media datang untuk meliput. Ada Tempo, TPI, Kompas, Trans7, Trans TV, dan tentu saja, Scientiarum.

    Rini Triastuti adalah anak pasangan Timbul Prayitno dan Wartiyah. Selama ini, Timbul dikenal sebagai tokoh kesenian masyarakat setempat. Sedangkan Nuryanto adalah anak pasangan Supodo dan Juwarti.

    “Resepsi pernikahan ini mengambil tempat grup kesenian Topeng Ireng Petung,” kata Herman, salah satu anggota grup kesenian tersebut. Tempat yang dimaksud Herman juga merupakan rumah pribadi Timbul Prayitno, pemimpin grup tersebut.

    Terinspirasi dari kisah Ramayana, mereka mengemas pesta pernikahan itu dengan tema “Rama Sinta Krama,” yang melibatkan warga desa sebagai subjek.

    Mereka melakukan kirab (pawai — Red) sepanjang sekitar satu kilometer. Sesuai dengan temanya, maka Rini berpakaian seperti Sinta dan Nuryanto seperti Rama dalam cerita Ramayana.

    Rini dan Nuryanto, masing-masing menunggangi kuda dalam kirab tersebut. Kirab dipimpin oleh Waskito, seniman asal Muntilan, dengan mengenakan pakaian tokoh Kresna. Dua seniman Merapi dari Teater Gadung Mlati, Anjar dan Ismanto, terlihat membawa tempayan berisi air, dupa, dan seikat daun pemercik air. Sementara itu, seniman Padepokan Redi Tengis, Ardhi Gunawan, menaburkan kembang mawar warna merah dan putih. Mereka berjalan pada barisan terdepan sebagai cucuk lampah.

    Rombongan kirab yang mengikuti dari belakang berasal dari berbagai grup kesenian tradisional. Ada Warok Bocah (Dayoga), Grasak Bocah (Jagoan), Topeng Ireng Putri (Jagoan), Rodat (Gejayan), Gatholoco (Krantunan), Cakalele (Petung), dan Grasak (Banyunganti).

    Kirab berjalan diiringi alunan berbagai alat musik tradisional, seperti kendang, bende (semacam gong yang berukuran kecil — Red), jedhor, terbang, dan truntung dari berbagai grup kesenian. Kirab ini menjadi tontonan masyarakat desa yang rela berpanas-panas ria. Mereka berdiri di kiri dan kanan jalan yang telah dihiasi dengan karya seni instalasi dari puluhan daun kelapa.

    Ismanto membasuh kaki kedua mempelai dengan air, sebelum rombongan pengantin masuk ke halaman rumah Timbul. Air tersebut diambil dari tempayan yang telah berlumut tebal. Di sekitar tempayan tersedia sejumlah makanan sesajian seperti nasi, sayuran, lauk pauk, buah-buahan, dan kemenyan.

    Acara pertemuan pengantin dipimpin oleh seniman berpakaian tokoh Punakawan dari Padepokan Tjipto Boedojo Tutup Ngisor pimpinan Sitras Anjilin. Upacara pertemuan keluarga pengantin dihiasi dengan dialog humor, yang menghidupkan suasana sehingga mengundang tawa para tamu.

    Kedua mempelai kemudian duduk di kursi pengantin yang dihias secara kontemporer dengan dominasi instalasi dari anyaman jerami. Mereka diapit pasangan orangtua masing-masing di kiri dan kanan pelaminan. Resepsi ini juga diramaikan oleh berbagai tari-tarian.

    Acara ini dikemas secara kekeluargaan oleh Kelompok Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Menoreh, Andong, dan Sumbing). Kelompok Lima Gunung adalah komunitas seniman yang melestarikan dan mengembangkan tradisi seni budaya, lewat acara tahunan yang selama ini dikenal dengan nama “Festival Lima Gunung.” Festival ini menyuguhkan berbagai kesenian tradisional musik dan tari.

    Tanto Mendut, salah satu tokoh seniman Komunitas Lima Gunung, menegaskan bahwa apapun acaranya, baik itu menggambar, konser musik, atau seni pertunjukan lainnya, yang paling penting adalah pemberdayaan. Ia percaya bahwa semua manusia itu cerdas.

    Tanto Mendut memiliki berbagai latar belakang profesi, seperti guru, pengarang lagu, hingga pemain band. Namun kini, ia lebih senang sebagai organizer kesenian-kesenian desa, penulis, serta menjadi pedagang barang seni untuk para turis. Tanto adalah seorang yang mampu memformulasikan, mengartikulasikan, dan mengaksentuasikan kepentingan-kepentingan masyarakat sekitar Borobudur dan para seniman Lima Gunung.

    “Mau desa atau kota itu tidak penting. Yang penting otaknya jalan,” kata Tanto. “Lihat ibu-ibu, Mas. Mereka selama ini hanya di dapur, sekarang mereka juga bisa tampil. Coba lihat anak-anak, mereka juga bisa menari. Semua harus diberdayakan.”

    “Mereka adalah keluarga petani biasa yang selama ini intensif bergelut dengan dunia kesenian rakyat. Mereka berupaya membuat pesta pernikahan ini meriah. Selama ini, pesta meriah dan besar-besaran terkesan hanya dilakukan kalangan pejabat dan ‘orang-orang besar’ di gedung megah. Tapi seperti terlihat, ternyata petani pun bisa membuatnya di desanya sendiri. Menyatu dengan lingkungan alamnya.”

    “Coba lihat tempayan ini, Mas,” kata Tanto, sambil menunjuk pada tempayan yang dilapisi lumut tebal, tempat Ismanto tadi mengambil air untuk membasuh kaki pengantin.

    Tanto mengatakan bahwa ini adalah realitas desa. Ia protes, karena selama ini masyarakat dijajah dengan teori-teori sosiologi Barat yang belum tentu sesuai dengan Indonesia. “Kalau pake teori-teori mereka, ya kita ini salah,” ujar Tanto lagi.


    catatan: Tulisan ini diedit seperlunya dari tulisan TS di Scientiarum.com
    Last edited by sltg-indopahit; 03-07-13 at 20:17.

  2. Hot Ad
  3. The Following User Says Thank You to sltg-indopahit For This Useful Post:
  4. #2
    sltg-indopahit's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Posts
    1,196
    Points
    2,086.53
    Thanks: 83 / 39 / 34

    Default

    kayaknya topiknya terlalu tinggi ya untuk..
    atau saya ganti aja dengan topik tips jurnalistik ?

    ada yang setuju klo saya bikin topik tentang tips Jurnalistik ?

  5. The Following User Says Thank You to sltg-indopahit For This Useful Post:
  6. #3
    MelonMelon's Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Location
    Melon's Farm
    Posts
    3,010
    Points
    27,268.78
    Thanks: 73 / 47 / 33

    Default

    halo...

    sebenernya udah mau komen disini sejak beberapa hari yang lalu.. tapi berhubung koneksi payah... ah, sudahlah.
    yak, intinya gue udah baca trit ini sejak baru nongol. berhubung gue nggak ngerti apa itu jurnalistik, gue cuman bisa menilai ini sebagai berita aja. tulisannya bagus, udah kayak baca koran, rapi gitu. dan kalo buka sumbernya, ini dari 2009 ya? hebat, udah lumayan lama juga, tuh.

    kebetulan gue juga baca trit di kns yang usulan buat bikin sf jurnalistik, jadi gue cukup tau apa asal usul dibuatnya trit ini.
    sepengliatan gue, forum ini agak sepi buat hal2 non game. jadi, kalo emang mau ngeramein ya kudu promosi dulu. udahkah di promosiin? trit ini ga bakal nampang lama di tabel latest post di homepage, bakal segera kegusur sama postingan laen. di last post sf pun belom tentu lama, ada trit yang agak rame buat nge junk disini.

    pageviews trit ini udah ada 60 dalam 3 hari, lumayan. cuman gak ada yang komen. ya entah karena semuanya melihat ini sebagai 'cuman berita' kayak gue, ato emang gak tertarik walopun udah ngeliat tag jurnalistik di judulnya. saran gue, promosiin dulu ini kemana2. jadi starter itu emang sulit, tapi kalo mau rajin dikit mungkin bisa ngegaet jurnalis2 disini secara sengaja ato enggak.

    soal nulis tips2 jurnalistik oke juga tuh. tapi ya sebelom dipromosiin, kemungkinan yang ngeliat ya orang2 yang sering mondar mandir sf ini aja, ato orang iseng yang suka buka2. dan kalo emang mau, ubah aja first post jadi semacem index. nanti yang tulisan pemberdayaan ala manten gunung dipindah ke post laen, terus link nya di update ke first post, dan berlaku buat post2 selanjutnya. buat judul sih minta ganti aja ke momod. toh di sf ini yang buka trit jurnalistik baru 1 ini aja -kayaknya-, jadi ga perlu ribet2 bikin banyak trit.

    well anyway, salam ganteng.

    FACEBOOK | TWITTER | Melon's Blog
    I am a melon - MelonMelon

  7. #4
    sltg-indopahit's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Posts
    1,196
    Points
    2,086.53
    Thanks: 83 / 39 / 34

    Default

    sebenarnya tulisan diatas tidak menjelaskan tentang jurnalistik..
    saya sendiri sedang mempersiapkan tulisan tentang jurnalistik.. dengan harapan banyak yang tertarik dengan jurnalistik...


    ========================

    Mengenai isi thread, waktu meliput tulisan ini, saya kira ini hanya acara biasa, soalnya pada berpakaian ala tokoh wayang.. malah saya kira pementasan wayang orang
    ternyata ini adalah acara pernikahan yang dikemas dengan seni.. sehingga semuanya berpakaian wayang..

    ========================

    Salam ganteng banget
    Last edited by sltg-indopahit; 10-12-13 at 12:26.

  8. The Following 2 Users Say Thank You to sltg-indopahit For This Useful Post:
  9. #5
    Links's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    Mirrors
    Posts
    7,275
    Points
    63.07
    Thanks: 281 / 452 / 407

    Default

    Quote Originally Posted by sltg-indopahit View Post
    kayaknya topiknya terlalu tinggi ya untuk..
    atau saya ganti aja dengan topik tips jurnalistik ?

    ada yang setuju klo saya bikin topik tentang tips Jurnalistik ?
    hehe sebenarnya sudah dari awal
    saya baca ini
    tapi gimana iya
    bukannya engak mau komen
    tapi saya melihatnnya
    lebih kepada berita ini


    mungkin, hanya mungkin loh
    lebih baik usulan anda tentang
    membuat tips jurnalistik
    bisa di buat di mari

    pasti banyak member yg komen
    minta pendapat atau malah jadi ajang sharing/berbagi

  10. #6
    sltg-indopahit's Avatar
    Join Date
    Sep 2012
    Posts
    1,196
    Points
    2,086.53
    Thanks: 83 / 39 / 34

    Default

    Quote Originally Posted by AmPoN View Post
    hehe sebenarnya sudah dari awal
    saya baca ini
    tapi gimana iya
    bukannya engak mau komen
    tapi saya melihatnnya
    lebih kepada berita ini


    mungkin, hanya mungkin loh
    lebih baik usulan anda tentang
    membuat tips jurnalistik
    bisa di buat di mari

    pasti banyak member yg komen
    minta pendapat atau malah jadi ajang sharing/berbagi
    memang ini berita bro
    saya juga tidak berharap banyak sih byk yg komentar, karena saya tahu tidak byk yang tertarik dengan budaya di forum ini
    ====

    Artikel tentang pengantar Jurnalistik sedang saya persiapkan kok

  11. #7
    Links's Avatar
    Join Date
    Nov 2007
    Location
    Mirrors
    Posts
    7,275
    Points
    63.07
    Thanks: 281 / 452 / 407

    Default

    Quote Originally Posted by sltg-indopahit View Post
    memang ini berita bro
    saya juga tidak berharap banyak sih byk yg komentar, karena saya tahu tidak byk yang tertarik dengan budaya di forum ini
    ====

    Artikel tentang pengantar Jurnalistik sedang saya persiapkan kok
    ditunggu artikel tentang pengantar Jurnalistiknya
    kalo sudah jadi dan
    nanti saya bantu buat promo ke temen2 saya sesama member IDGS
    biar makin rame member yg baca/sharing

    soalnya ini ilmu juga hahaha penting setidaknnya harus lebih disebarluaskan lagi

  12. #8

    Join Date
    Jul 2013
    Location
    Jakarta
    Posts
    13
    Points
    0.11
    Thanks: 1 / 0 / 0

    Default

    wah ternyata ada yah menikah yang seperti ini..
    saya kira ini hanya pementasan teater biasa, ternyata pernikahan sungguhan
    salute

Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •