Me VS DOTA
ah aku bingung sekali apa yg aku rasakan sekarang ini.
mengapa dia selalu mempermainkan perasaanku. mengapa dia mempunyai sesuatu yang lebih dari pada aku. aku kalah mencuri perhatiannya. aku kalah dari sebuah game. ya sebuah game yang lebih dikenal dota.
girlver (sudut pandang cewe)
tut tut tut ah oppa apa yang kau lakukan cepat angkat telfon dari ku.
"oppa sedang dimana kau? kenapa tidak memberikan kabar sejak tadi siang? Apa kau tahu aku sangat mencemaskanmu?" ucapku saat oppa menjawab telfonku.
dengan santainya oppa menjawab "maaf aku lupa memberimu kabar, sekarang aku berada dirumah temanku"
"apa? oppa lupa memberikanku kabar? apa yang sedang oppa lakukan disana? apa dia seorang wanita?" tanyaku dengan hati-hati.
"aku sedang bermain. maaf karena aku keasikan sehingga melupakanmu. tidak dia seorang namja"
mengapa tiba-tiba dadaku sesak saat mendengar alasannya “oppa, apakah kau sedang sibuk saat ini?”
“Sekarang? Setelah dari rumah Hendry aku harus mengerjakan tugas kuliahku. Mengapa kau menanyakan aku sibuk atau tidak?”
"oh tidak, tidak ada apa-apa. yasudahlah kalau begitu. oppa jangan melupakan aku lagi ya" jawabku dengan pelan
"iya aku tidak akan melupakanmu"
huh kenapa oppa sering sekali melupakanku kalau sudah bermain dengan gamenya. apa enaknya hanya duduk didepan komputer dan berlama-lama menatap komputer itu aku sama sekali tidak mengerti apa yang oppa lakukan dikomputer itu. pernah beberapa kali aku melihatnya bermain game, tetapi saat game itu dimulai langsung saja oppa melupakanku yg berada disampingnya. memang harus kuakui oppa sangat mahir memainkan game tersebut, oppa selalu berhasil memenangkan game tersebut. yang aku ketahui dari game tersebut hanyalah kau harus lebih banyak membunuh lawan sehingga kau bisa menghancurkan benteng lawan tersebut. sudahlah aku tidak boleh memikirkan yang tidak-tidak, aku seorang pacarnya dan itu hanya sebuah game
boyver(sudut pandang cowo)
"hey hyung tumben sekali kau tidak memberi kabar pacarmu" komentar hendry temanku
"oh iya aku lupa memberinya kabar" ucapku saat tersadar aku tidak memberikan pacarku kabar sejak tadi siang. apakah dia mencemaskanku? ahh sudahlah kalau dia mencemaskanku pasti dia akan menelfonku segera.
kringkringkringkring~~
"ya hen apa yang sedang kau lakukan cepat angkat telfonmu itu berisik sekali! " ujarku kepada temanku dengan nada marah
"itu bukan telfonku tapi telfonmu hyung"
"apa telfonku?"
"ya cepat lah angkat itu pasti pacarmu yang mengkwatirkanmu" ejeknya sambil tertawa
kenapa aku tidak tau kalau itu telfonku. ah sungguh memalukan.
" oppa sedang dimana kau? kenapa tidak memberikan kabar sejak tadi siang? Apa kau tahu aku sangat mencemaskanmu?" ujarnya dengan cepat dan cemas
"maaf aku lupa memberimu kabar, sekarang aku berada dirumah temanku "
"apa? oppa lupa memberikanku kabar? apa yang sedang oppa lakukan disana? apa dia seorang wanita?"
"aku sedang bermain. maaf karena aku keasikan sehingga melupakanmu. tidak dia seorang namja"
“Sekarang? Setelah dari rumah Hendry aku harus mengerjakan tugas kuliahku. Mengapa kau menanyakan aku sibuk atau tidak?” jawabku sambil berpikir
" oh tidak, tidak ada apa-apa. yasudahlah kalau begitu. oppa jangan melupakan aku lagi ya"
"iya aku tidak akan melupakanmu" ujarku memutuskan telfon
hah apa yang dia lakukan. mengapa dia mencecariku dengan banyak pertanyaan. dasar wanita.
"hyung, tadi itu Lee Hyo kan?"
"iya tadi itu lee hyo"
"apa yang dia katakan? apakah dia mencemaskanmu hyung?"
"yaa, dia mencemaskanku. sepertinya. ada apa hendry? mengapa kamu menanyakan lee hyo?"
"kau sungguh beruntung mempunyai pacar sepertinya. yang tidak mengatur-atur hidupmu dan melarangkau bermain"
"hey bukannya kau mempunyai seorang pacar juga? mengapa kau iri padaku? bukannya kau tau bahwa lee hyo itu cerewet?"
"pacarku sering sekali marah saat aku bermain game. hyung kau sungguh beruntung mempunyai lee hyo" hendry berkata dengan pelan
ah kau tidak tahu saja kadang lee hyo juga seperti itu ujarku dalam hati. tetapi terkadang aku juga sering memikirkannya, dia memang sangat pengertian padaku. tetapi aku merasakan sesuatu yang berbeda saat dia tahu kalau aku sedang bermain game. sudahlah lupakan. lebih baik aku melanjutkan permainanku
girlver
"ahh enaknya jika rumahku berada disekitar sini pasti setiap aku memiliki masalah aku akan pergi kesini dan menenangkan hatiku" ucapku pada oppa
"jika kau mempunyai masalah datang saja kepadaku. kenapa harus pergi kesini? kau bisa menceritakan semua masalahmu kepadaku" jawabnya dengan muka masam
"tidak. aku tidak mau, aku lebih memilih pergi kesini dari pada menceritakannya kepadamu oppa"
"kalau begitu aku yang akan mengantarmu kesini jika kau ada masalah" komentarnya tak mau kalah
"baiklah kalau begitu, tapi kau tidak boleh menanyakan alasannya kau hanya boleh mengantarkanku dan duduk diam. janji oppa?"
"ya aku janji. aku akan mengatarkanmu kemanapun kamu ingin pergi" janjinya.
Angin semilir membuatku mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu. Kenapa oppa begitu sibuk? Padahal aku ingin sekali pergi kedanau ini bersamanya. ah aku kesinikan ingin menghilangkan penat kenapa aku malah memikirkan oppa. Lebih baik aku tidur-tiduran saja disini batinku
BERSAMBUNG . . .
see you next time![]()
Share This Thread