Results 1 to 12 of 12
http://idgs.in/677291
  1. #1
    Alter_Ego's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    大阪
    Posts
    4,485
    Points
    11,864.76
    Thanks: 203 / 324 / 225

    Default [Cerpen] The Cliff (Tebing)

    Spoiler untuk Ambient Music. Listen to this while reading this story :



    Spoiler untuk English Version :
    I must have been driving down this road for hours. Where am I? I don't know, I don't even recognize my surroundings anymore. Although I know I must be far away from town. I don't see buildings along the road, spare for a few houses and farms. I don't care, I have to get as far as I can from HIM. I don't want to see his face again, that cheating *******. I caught him red handed sleeping with another girl. It's the girl from the cheerleading team, that ****! If only I knew this would happen...

    *BOOM*

    Halfway through my loathing, my car broke down. Can this day get any worse? I called for a tow service, and the man on the other end says it will take them around 30 minutes - 1 hour to get to me. Do I have any other choice? I get out of my car and slammed the door shut angrily. luckily, it's past noon so it's not too hot anymore. I got bored waiting around my car so I wandered around a little bit. Through the trees my eyes found something that looks like a cliff. The tow truck won't be here for another hour or so, I guess why not do a little exploring to kill time. Before I knew it, I was at the cliff.

    This cliff is beautiful. It overlooked a vast landscape of green fields and a small lake. And the atmosphere of the nearly setting sun is just perfect. I never even knew my town has this great view. I was walking closer to the edge to see more of what's below, when a voice shouted from behind.

    "WAIT! Don't do that!!"

    It startled me. I turned around to see a young man, probably the same age as me, with a concerned look on his face. "Whatever your problem is, please think twice before doing so" he said. Hahaha so he thought I was about to jump from the edge of this cliff? Not gonna lie, I seriously considered suicide when I caught him, but despair turned into anger in mere minutes. I was more angry than sad.

    "Haha, don't worry, I was just enjoying the view" I replied. He sighed with a noticeable sign of relief in his face. "Thank god, you got me worried back there" he said happily. I backed away from the edge and start approaching him. "But hey, thanks for being concerned about my well being" I told him. He started acting groggily and said "Well, I think anyone would have done the same in my position". "No, I know a person that would be happy to see me jump so he could see another person" I unconsciously blurted it out. "Ah, so you do have a problem" he said with a concerned look "you know, if you don't mind sharing your story, I'm a good listener". I took up on the offer, what is there to lose anyway?

    "Can I know your name?" He asked. To which I replied "Sheila". "Nice to meet you, Sheila. You can call me Jon, short for Jonathan" He replied.

    He's not kidding. He is a good listener. He listened to my story intently, and provided me with logical and acceptable feedbacks. Just a few minutes of talking to him I feel like a lot of burden has been taken off my shoulder. But you know what they say about good times, they don't last. I heard a honking sound from the direction of my car, hinting that the tow truck is here.

    "Well, that's your cue. You should go" He said. "You know, you're a good guy, Jon. I'd like to see you again sometime" I replied. He agreed. I asked for his cell number so we can make appointments but he said he doesn't have any. "I live nearby" he said "just drop by on this cliff on afternoons if you wanted to meet up. I'm usually here every afternoon". I nodded lightly, thanked him and said goodbye before running back to my car.

    So after that encounter, I met up with him a couple more times. We had idle talks, as well as more serious ones. I later found out that he too, had a bad breakup caused by adultery. I guess that explains why we're so quick on being pals. To be honest, I thought of taking this relationship to the next extents. And one day it seems as if my wish had come true.

    "Sheila" he said sternly "I need to show you something tomorrow, but you need to come earlier than usual". It's pretty unusual to see him talk this sternly, seeing him as a cheerful guy most of the time. I agreed without asking too many questions regarding the request.

    So I did what he asked and arrived at noon the next day. Far earlier than usual. He wasn't there, I thought I might be too early. I'm such a fool for not asking what time should I arrive. With him having no cellphone I don't have any mean to contact him, so I waited. I waited around an hour and a half when I heard someone coming from the path leading to the cliff. But it wasn't him. It's an old lady, carrying something that looks like a small birthday cake.

    "My, are you a friend of Jonathan?" she asked me gently. "Yes ma'am, I'm his friend" I replied "If you don't mind me asking, who are you?". She smiled and replied "I'm his mother, dear. Today is his birthday, so I'm here to celebrate". I'm pretty surprised to hear that, so this is the thing he wanted to tell me? that he wanted me to join his birthday party? "Excuse me, I haven't known him for a long time, how old is he this year?" I asked her.

    She nodded lightly and said "Ah, he would be 25 this year. Had he not taken his life in this very cliff 2 years ago."


    Spoiler untuk Versi Indonesia :
    Aku pasti sudah mengemudi selama berjam-jam sepanjang jalan ini. Dimana ini? aku enggak tahu, aku bahkan sudah enggak ngenalin lagi jalanan ini. Aku pasti sudah jauh banget dari kota, sudah enggak ada gedung lagi di sepanjang jalan, kecuali beberapa rumah dan sawah. Enggak penting, aku harus pergi sejauh mungkin dari DIA. Aku enggak mau ngelihat muka dia lagi. Si tukang selingkuh, Aku mergokin dia tidur sama cewek lain. Cewek dari regu cheerleader, dasar *******! Kalo aja aku tahu ini bakal kejadian...

    *BOOM*

    Di tengah tengah umpatanku, mobilku mogok. Apa hari ini bisa jadi lebih buruk? Akhirnya aku memanggil mobil derek, dan orang di telepon bilang bahwa mobil derek baru bisa tiba sekitar setengah sampai satu jam. Memangnya ada pilihan lain? Aku keluar dari mobil sambil membanting pintu penuh amarah. Untungnya sudah lewat tengah hari, jadi gak begitu panas. Aku bosan menunggu di sekitar mobil dan akhirnya malah mondar mandir. Diantara pohon pohon aku melihat ada sesuatu yang kelihatannya seperti tebing. Mobil dereknya gak akan sampai sampai barang sejam lagi, jadi kupikir kenapa enggak berkelana sedikit buat membuang waktu. Sebelum aku sadar, aku sudah ada di tebing itu.

    Tebing ini bagus banget. Pemandangan berupa ladang hijau dan danau kecil. Terus atmosfir matahari yang hampir terbenam bener bener nambahin keindahannya. Aku bahkan enggak tahu di kota ini masih ada pemandangan sebagus ini. Saat aku sedang jalan ke arah pinggir tebing untuk melihat lebih, sebuah suara dari belakang mengagetkanku.

    "TUNGGU! Jangan lompat!"

    Reflek, aku langsung balik badan dan melihat seorang cowok, kira kira seumuranku, dengan muka yang kelihatan khawatir. "Apapun masalah kamu, tolong pikirkan baik baik sebelum kamu lompat" katanya. Hahaha jadi dia pikir aku mau lompat dari sini? Jujur, aku emang sempat kepikiran soal bunuh diri saat aku mergokin dia, tapi lama kelamaan duka berubah jadi dengki.

    "Haha, tenang, aku cuma lihat lihat pemandangan kok" kataku. Dia langsung terlihat tenang. "Ya tuhan, aku kaget banget barusan" katanya lega. Aku mundur dari tepi teping dan berjalan mendekati dia. "Eh, makasih lho tapi udah perhatian" kataku lagi. Dia mulai grogi sambil berkata "Yah, semua orang pasti ngelakuin hal yang sama kok kalo lagi di posisiku barusan". "Ah enggak, aku tahu satu orang yang pasti bakal lebih senang kalo aku lompat supaya dia bisa serong sama orang laen" secara gak sadar aku malah curhat. "Oh, jadi bener ada masalah ternyata" katanya dengan muka khawatir "gini deh, kalo misalnya gak keberatan untuk cerita, aku pendengar yang baik kok". Aku setuju untuk cerita. Emang bisa rugi apa dengan cerita masalahku ke orang lain?

    "boleh aku tahu nama kamu?" tanyanya. Aku jawab "Sheila". "Salam kenal, Sheila. Kamu bisa panggil aku Jon, pendek dari Jonathan" Jawabnya.

    Dia gak bercanda. Dia memang pendengar yang baik. Dia perhatian banget sama ceritaku, sambil ngasih feedback yang logis dan bisa dipercaya. Cukup bicara beberapa menit sama dia rasanya bebanku hilang banyak. Tapi tahulah kata orang, masa masa indah itu gak berlangsung lama. Aku mendengar suara klakson dari arah mobilku, mobil dereknya sudah datang.

    "Nah, itu mobilnya udah datang. Ayo kesana" ujarnya. "Jon, boleh kita ketemu lagi kapan kapan?" jawabku. Dia setuju. Kemudian aku minta nomor HP dia supaya kita bisa janjian, tapi ternyata dia enggak punya HP. "Aku tinggal deket sini kok" katanya "mampir aja sore sore kalau mau ketemu. Aku biasanya disini tiap sore kok". Aku setuju, kemudian aku ucapkan terima kasih dan selamat tinggal sebelum berlari ke mobilku.

    Setelah pertemuan itu, aku ketemu dia lagi beberapa kali. Obrolan kita lebih sering santai, tapi kadang bisa lebih serius. Waktu itu dia cerita kalo ternyata dia sempet putus juga karena pacarnya selingkuh. Mungkin itu sebabnya kita bisa cepet temenan. Jujur aja, aku sempet kepikiran ingin berhubungan lebih lanjut sama dia. Dan suatu hari semua itu kelihatan menjadi nyata.

    "Sheila" katanya tegas "aku perlu kasih lihat kamu sesuatu besok, tapi kamu harus datang lebih awal dari biasanya". Gak biasa banget lihat dia bicara tegas gini, biasanya dia orangnya lebih santai dan ceria. Aku nyanggupin aja tanpa banyak tanya.

    Esok harinya aku datang lebih cepat. Malah jauh lebih cepat. Ternyata dia belum ada, aku mungkin datang terlalu cepat. Harusnya aku tanya dia kapan mau ketemuan hari ini. Dia nggak punya HP, jadi aku gak bisa contact dia untuk kasih tahu aku sudah datang, jadi aku harus nunggu. Aku nunggu sekitar satu setengah jam sebelum aku dengar ada orang datang dari belakang. Tapi itu bukan dia. Seorang wanita setengah tua datang bawa kue ulang tahun kecil.

    "Oh, temennya Jonathan ya?" katanya. "Iya bu, saya temennya Jon" jawabku "Ibu siapa ya?". Ibu itu tersenyum "Saya ibunya Jonathan. Hari ini ulang tahunnya Jonathan, jadi saya kemari untuk kasih selamat". Aku kaget juga begitu tahu kalo hari ini hari ultahnya Jon. Apa ini hal yang dia mau kasih tahu aku kemarin? "Maaf bu, saya belum lama temenan sama Jon, kalo boleh tahu ini ulang tahun Jon yang keberapa ya?"

    Ibu itu mengangguk kecil dan berkata "Ah, Jonathan harusnya berumur 25 tahun ini seandainya dia tidak bunuh diri di tebing ini 2 tahun lalu".


    Footnotes
    Cerpen ketiga yang gua tulis. Sejujurnya, tadinya ini mau buat cerpen romance. Tapi gua sadar gua gak punya cukup skill untuk nulis cerpen romance, cerita yang gua tulis garing jadinya. Dibuang sayang, cerita ini gua convert jadi misteri. Mohon kritik dan saran.
    Last edited by Alter_Ego; 11-12-13 at 13:29.

    “The planet is fine. The people are fucked.”
    ― George Carlin ―

  2. Hot Ad
  3. #2
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    another twistory.. not as strong as your first, but still good. You do enjoy writing this kind of genre huh? And since when did you become this productive. I thought you didn't even like reading activity

    Masalah penulisan, dialog placementnya kalo bisa diperhatiin lagi. Satu paragraf isinya dialog dari orang yang berbeda itu kalo dibaca agak

    Terus versi indonesianya langsung drop banget
    Kalo gue boleh tebak, lu jarang baca cerita bahasa indo, makanya diksi lu masih belum terlatih gini

  4. #3
    Alter_Ego's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    大阪
    Posts
    4,485
    Points
    11,864.76
    Thanks: 203 / 324 / 225

    Default

    Yep, gw emang benci banget ngebaca - long text. Gw doyan baca cerpen atau tulisan singkat, terutama yang gak lebih dari 12 paragraf. Sejak kapan? sebenarnya udah lama XD cuman baru kepikiran untuk ngepost belakangan ini aja.

    Iya, soalnya biasanya cerita yang gua baca itu narasi sih bentuknya bahkan dua cerita yg gw tulis sebelomnya dalam bentuk narasi. Ini pertama kali nulis cerita pake dialog Gw kurang research.

    Jarang baca cerita bahasa indo? malah gak pernah. Berarti skill linguistik bahasa indo gw kalah sama bahasa inggris gw duh ironis

    “The planet is fine. The people are fucked.”
    ― George Carlin ―

  5. #4
    -Pierrot-'s Avatar
    Join Date
    Aug 2011
    Location
    CAGE
    Posts
    2,600
    Points
    15,814.97
    Thanks: 44 / 119 / 91

    Default

    Quote Originally Posted by Alter_Ego View Post
    Yep, gw emang benci banget ngebaca - long text. Gw doyan baca cerpen atau tulisan singkat, terutama yang gak lebih dari 12 paragraf. Sejak kapan? sebenarnya udah lama XD cuman baru kepikiran untuk ngepost belakangan ini aja.

    Iya, soalnya biasanya cerita yang gua baca itu narasi sih bentuknya bahkan dua cerita yg gw tulis sebelomnya dalam bentuk narasi. Ini pertama kali nulis cerita pake dialog Gw kurang research.

    Jarang baca cerita bahasa indo? malah gak pernah. Berarti skill linguistik bahasa indo gw kalah sama bahasa inggris gw duh ironis
    Gak pernah baca tulisan lokal? how arrogant of you

    Welp, plus side lu punya skill yang didamba2kan banyak penulis lokal. Viva go international

    Kalo lu langganan koran, coba deh baca cerpennya. Itu level penulisannya udah bukan sekedar penulis2 karbitan di web. Kentara deh perbedaan mana yang berprofesi, dan mana yang cuma sekedar hobi

  6. #5
    Alter_Ego's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    大阪
    Posts
    4,485
    Points
    11,864.76
    Thanks: 203 / 324 / 225

    Default

    Hus bukan arrogant gua gak tahu harus cari cerita horror pendek kemana kalo di indo sini.

    Sayangnya kompas gak ada cerpennya

    “The planet is fine. The people are fucked.”
    ― George Carlin ―

  7. #6
    -rezon-'s Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Posts
    6,735
    Points
    19.45
    Thanks: 531 / 1,132 / 773

    Default

    hiks....tanggung jawab lo
    gara" baca hasil karya lu, gw sedih. 'HAMPIR' menitikan air mata ( efek denger lagunya juga )

    untungnya membacanya lebih cepat drpd durasi lagunya.....kalo kecepatan bacanya dibarengi dengan ending lagu. mewek mungkin ya

    dan mungkin cewe" seperti itu ? karya yg bagus alter ( itung" say hi lama ga ngobrol )
    Perilaku lahiriah anda itulah kebenarannya, sementara persepsi batiniah anda tentang perilaku anda itu seringkali hanya ilusi
    "-RezoN-"


  8. #7

    Join Date
    Apr 2008
    Posts
    2,801
    Points
    1,662.85
    Thanks: 104 / 156 / 116

    Default

    well, sejak kapan si ronal jadi demen baca cerita

    ngg, this one is good enough for a newbie.
    bakatnya emang ada, cuma mungkin bisa lebih di explore lagi.
    cara mengeksplor sebuah cerita ya terus menulis dengan ide-ide yang 'gila' dan (harus) membaca/nonton film

    keep writing!
    "The only way to do great work is to love what you do" ♥

    Hobby and Entertainment Forums
    My Personal Corner



  9. #8
    febirsyam's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Bandung-Indonesia
    Posts
    3,043
    Points
    17.71
    Thanks: 62 / 53 / 46

    Default

    Menurut saya terakhirnya terlalu gampang ketebak, yang tadinya udah klimaks tapi sudah ketebak hasilnya.

    Good Job.

  10. #9
    Alter_Ego's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    大阪
    Posts
    4,485
    Points
    11,864.76
    Thanks: 203 / 324 / 225

    Default

    Quote Originally Posted by -RezoN- View Post
    hiks....tanggung jawab lo
    gara" baca hasil karya lu, gw sedih. 'HAMPIR' menitikan air mata ( efek denger lagunya juga )

    untungnya membacanya lebih cepat drpd durasi lagunya.....kalo kecepatan bacanya dibarengi dengan ending lagu. mewek mungkin ya

    dan mungkin cewe" seperti itu ? karya yg bagus alter ( itung" say hi lama ga ngobrol )
    Hi juga apa iya segitunya? kayaknya lebih efek dari lagunya deh.

    Quote Originally Posted by vLin777 View Post
    well, sejak kapan si ronal jadi demen baca cerita

    ngg, this one is good enough for a newbie.
    bakatnya emang ada, cuma mungkin bisa lebih di explore lagi.
    cara mengeksplor sebuah cerita ya terus menulis dengan ide-ide yang 'gila' dan (harus) membaca/nonton film

    keep writing!
    Thanks next cerita ga lagi2 bumbu romance deh, kayaknya ga bakat ke arah sana. Dan kebetulan bacaan gw kebanyakan misteri / horror sih.

    wilco

    Quote Originally Posted by febirsyam View Post
    Menurut saya terakhirnya terlalu gampang ketebak, yang tadinya udah klimaks tapi sudah ketebak hasilnya.

    Good Job.
    Di paragraf keberapa kira2 ketebaknya bro? jadi saya tahu dimana harus betulinnya lain kali thanks lho kritiknya.

    “The planet is fine. The people are fucked.”
    ― George Carlin ―

  11. #10
    febirsyam's Avatar
    Join Date
    Jun 2012
    Location
    Bandung-Indonesia
    Posts
    3,043
    Points
    17.71
    Thanks: 62 / 53 / 46

    Default

    "Sheila" katanya tegas "aku perlu kasih lihat kamu sesuatu besok, tapi kamu harus datang lebih awal dari biasanya". Gak biasa banget lihat dia bicara tegas gini, biasanya dia orangnya lebih santai dan ceria. Aku nyanggupin aja tanpa banyak tanya.

    Esok harinya aku datang lebih cepat. Malah jauh lebih cepat. Ternyata dia belum ada, aku mungkin datang terlalu cepat. Harusnya aku tanya dia kapan mau ketemuan hari ini. Dia nggak punya HP, jadi aku gak bisa contact dia untuk kasih tahu aku sudah datang, jadi aku harus nunggu. Aku nunggu sekitar satu setengah jam sebelum aku dengar ada orang datang dari belakang. Tapi itu bukan dia. Seorang wanita setengah tua datang bawa kue ulang tahun kecil.

    "Oh, temennya Jonathan ya?" katanya. "Iya bu, saya temennya Jon" jawabku "Ibu siapa ya?". Ibu itu tersenyum "Saya ibunya Jonathan. Hari ini ulang tahunnya Jonathan, jadi saya kemari untuk kasih selamat". Aku kaget juga begitu tahu kalo hari ini hari ultahnya Jon. Apa ini hal yang dia mau kasih tahu aku kemarin? "Maaf bu, saya belum lama temenan sama Jon, kalo boleh tahu ini ulang tahun Jon yang keberapa ya?"


    Ibu itu mengangguk kecil dan berkata "Ah, Jonathan harusnya berumur 25 tahun ini seandainya dia tidak bunuh diri di tebing ini 2 tahun lalu".
    Paragraf biru sumpah penasaran
    Paragraf ungu sudah kepikiran kalau si Jonathan itu bunuh diri tebing itu sebelumnya
    Paragraf Merah dugaan saya benar
    Paragraf hijau yang tadinya penasaran sudah ketebak kalau itu yang terjadi.

    Itu menurut saya

    Bagus kok sampe rejon mau menitihkan air mata
    Sampe buat saya penasaran juga wakwakwa

  12. #11
    Alter_Ego's Avatar
    Join Date
    Jan 2009
    Location
    大阪
    Posts
    4,485
    Points
    11,864.76
    Thanks: 203 / 324 / 225

    Default

    Build up nya terlalu obvious ya ya a berarti lain kali harus lebih obscure nih ngasih tahunya.

    Thanks buat suggestion nya!

    “The planet is fine. The people are fucked.”
    ― George Carlin ―

  13. #12
    -rezon-'s Avatar
    Join Date
    Dec 2011
    Posts
    6,735
    Points
    19.45
    Thanks: 531 / 1,132 / 773

    Default

    "Sheila" katanya tegas "aku perlu kasih lihat kamu sesuatu besok, tapi kamu harus datang lebih awal dari biasanya". Gak biasa banget lihat dia bicara tegas gini, biasanya dia orangnya lebih santai dan ceria. Aku nyanggupin aja tanpa banyak tanya.
    disitu.......melihat judul dan paragraf itu. ketebak langsung. Apalagi dari kalimat yg tertuang udah terbaca tanda"nya.

    Bagus kok sampe rejon mau menitihkan air mata
    Sampe buat saya penasaran juga wakwakwa
    hoeeee, efek lagunya ngepek itu.
    Perilaku lahiriah anda itulah kebenarannya, sementara persepsi batiniah anda tentang perilaku anda itu seringkali hanya ilusi
    "-RezoN-"


Posting Permissions

  • You may not post new threads
  • You may not post replies
  • You may not post attachments
  • You may not edit your posts
  •