BRACKLEY – Mercedes membantah pihaknya akan bekerja sama dengan Renault untuk membangun mesin mobilnya di pentas Formula One musim depan. Spekulasi ini berkembang menyusul sejumlah regulasi baru yang diterapkan FIA di musim depan.

Regulasi baru yang diterapkan FIA untuk kompetisi musim depan diantaranya adalah penggunaan mesin turbo V6, yang disebut banyak pihak akan membuat biaya operasional tim semakin melambung.

Untuk menekan biasa operasional, kubu Mercedes dikabarkan bakal bekerja sama dengan Renault untuk membangun mesin untuk mobil mereka di F1 musim depan.

Kerja sama antara Mercedes dan Renault sebelumnya sudah terjalin di ajang road-car, di mana Mercedes tak hanya bekerja sama dengan Renault, tapi juga Nissan. Hal inilah yang kemudian memicu spekulasi kedua pabrikan mobil ini akan bekerja sama di pentas F1.

Namun, spekulasi tersebut langsung mendapat bantahan dari kubu Mercedes, Melalui chairman-nya, Dieter Zetsche, kubu Mercedes menegaskan pihaknya mampu membuat mesin sendiri.

“Ketika kami melakukan kerja sama, itu tidak akan terjadi di F1. Kerja sama itu hanyalah bagian dari strategi marketing,” tutur Dieter Zetsche sebagaimana dikutip Speed, Rabu (25/12/2013).

“Kami juga menegaskan, jika ‘mesin umum’ diperkenalkan di Formula One, maka itu merupakan sinyal kami untuk hengkang. Mesin adalah kompetensi inti bagi kami dan kami ingin menunjukkan bahwa kami dapat membangun satu yang terbaik,” tandasnya.

Sebagai persiapan menyambut musim depan, kubu Mercedes memang telah melakukan serangkaian pengembangan, teknis mobil maupun orang-orang di sekitarnya. Baru-baru ini, Mercedes menunjuk Toto Wolff sebagai CEO, menggantikan Ross Brawn.

Untuk line up pembalap, Mercedes tetap mempertahankan duet Nico Rosberg dan Lewis Hamilton yang musim lalu terbukti mampu membawa Mercedes mengakhiri musim di posisi dua klasemen konstruktor, mengungguli Ferrari. (acf)

sumber