
Originally Posted by
maphack_user
itulah yang dinamakan dengan
NASIB
wkwkwk
dan gua termasuk dari 0,0000000001%nya
karena biarpun gua *****
biarpun gua kaga punya ijasah
biarpun pendidikan gua rendah
TAPI GUA BISA NGEBACOTIN PARA PEGAWAI GUA YANG BERPENDIDIKAN TINGGI
GUA BISA ******-GOBLOKIN PEGAWAI GUA YANG SARJANA
GUA BISA ******-GOBLOKIN PEGAWAI GUA YANG INSINYUR
GUA BISA ******-GOBLOKIN PEGAWAI GUA YANG NAMA BELAKANGNYA KEPANJANGAN GELAR
why?
kenapa?
karena orang ****** akan menggaji orang pintar untuk jadi babunya
orang pintar akan menjadi BABUnya orang ******
Orang “bodoh” sulit dapat pekerjaan, akhirnya dia wirausaha, dan menjadi pebisnis.
Agar bisnisnya berhasil, tentu dia harus merekrut orang pintar.
Walhasil bosnya orang pintar adalah orang “bodoh”.
Orang “bodoh” jadi majikan, orang pintar jadi karyawan.
Orang “bodoh” sering melakukan kesalahan,
maka dia merekrut banyak orang pintar yang
tidak pernah salah untuk memperbaiki yang salah.
Walhasil orang “bodoh” memerintahkan orang pintar
untuk urusan kesalahan dan keperluan orang “bodoh”.
Orang “bodoh” jadi komandan, orang pintar jadi suruhan.
Orang pintar belajar untuk mendapatkan ijazah
untuk selanjutnya mendapatkan pekerjaan.
Orang “bodoh” berpikir secepatnya mendapatkan uang
untuk membayari proposal yang diajukan orang pintar.
Orang “bodoh” jadi pengusaha, orang pintar jadi pekerja.
Orang “bodoh” tidak bisa membuat teks pidato,
maka di suruh orang pintar untuk membuatnya.
Orang “bodoh” layaknya susah untuk lulus sekolah hukum,
karena itu orang “bodoh” memerintahkan orang pintar.
untuk membuat peraturan dan undang-undang,
untuk kepentingan kebodohan orang “bodoh”.
Orang “bodoh” jadi juragan, orang pintar jadi pelayan.
Orang “bodoh” biasanya jago cuap-cuap jual omongan,
sementara itu banyak orang pintar percaya.
Tapi selanjutnya para orang pintar menyesal,
karena telah mempercayai orang “bodoh”.
Tapi toh saat itu sudah telambat dan kepalang tanggung,
karena orang “bodoh” sudah berada diatas.
Orang “bodoh” gembira, orang pintar kecewa.
Orang “bodoh” berpikir pendek untuk memutuskan sesuatu,
yang dipikirkan panjang-panjang oleh orang pintar.
Walhasil orang-orang pintar menjadi stafnya orang “bodoh”.
Orang “bodoh” jadi atasan, orang pintar jadi bawahan.
Saat bisnis orang “bodoh” mengalami kelesuan,
dia memutuskan hubungan kerja para orang pintar yang berkerja untuknya.
Tapi para orang pintar beramai-ramai melakukan protes dan unjukrasa
Walhasil para orang pintar meratap-ratap kepada orang “bodoh”,
agar tetap diberikan pekerjaan atawa pesangon yang lumayan.
Orang “bodoh” jadi junjungan, orang pintar jadi pesakitan.
Tapi saat bisnis orang “bodoh” maju,
orang pinter akan menghabiskan waktu
untuk bekerja keras dengan hati senang,
sementara orang “bodoh” menghabiskan waktu
untuk bersenang-senang dengan kegemaran dan keluarganya.
Orang “bodoh” bahagia, orang pintar menderita.
Mata orang “bodoh” selalu mencari apa yang bisa dijadikan uang.
Mata orang pintar selalu mencari kolom lowongan perkerjaan di koran.
Orang “bodoh” punya perusahaan, orang pintar yang dipekerjakan.
walapun cuma 0,00000000000001%
NASIB PUNYA PERAN dalam hidup seseorang
Share This Thread