moh men...
muyah meliah gituh...
ga au ah...
![]()
moh men...
muyah meliah gituh...
ga au ah...
![]()
melz > dea
still 1st :v
ojo ngmg ra reti arti ">"
no0bz
hahahaha banting stir koe critane?![]()
banting setir ndasmu
koe kan sopir e
just be friend <33
wakwkawkak sokor forum e lemot jadi dopost tak delete siji yo gen rapi
rpp selemot koe seng faktor umur
hahahaha...iya uda saya delete post an yg dopost..
minta di bantu ya jun kalau ada yg dopost di bantu delete in post nya biar rapi dan enak di baca nya...
Thanxyou`
emoh ah kalo gk di gaji
1x del 10k vgame tarif nya
waokwoakwokaowka boleh2 minta tuh ama bos kayoko ,
vgame gw aja ga ada kwkwkwk
Ada seorang janda yang hidup berdua saja dengan seorang
puteranya yang baru berusia lima tahun. Janda itu beribadat
dan saleh, tak pernah menyimpang dari jalan kebenaran
sehingga terkenal sebagai seorang janda yang berbudi baik.
Puteranya juga lucu dan mungil sehingga biarpun janda itu
hanya hidup berdua, ia cukup bahagia. Akan tetapi, pada
suatu hari, puteranya jatuhs sakit dan usaha apa pun yang
dilakukan janda itu untuk menyembuhkan puteranya, gagal.
Anak itu meninggal dunia! Hancur luluh perasaan hati janda
itu. Ratap tangisnya terhadap Tuhan untuk minta pertolongan
sejak puteranya jatuh sakit, kini berubah menjadi ratap tangis
penyesalan. Bahkan demikian hebat kedukaannya sehingga ia
berani menegur Tuhan dalam tangisnya, mengapap Tuhan
begitu kejam, mengambir satu-satunya anak, satu-satunya
pelipur hatinya, teman hidupnya. Mengapa Tuhan membalas
semua kebaktiannya dengan siksaan. Dalam tangisnya, ia
mengatakan bahwa Tuhan tidak adil!
Saking sedihnya, ia jatuh pingsan. Para tetangga
mengangkatnya dan merebahkan tubuhnya di atas
pembaringan. Tak jauh dari jenazah puteranya. Dan dalam
pingsannya itu, semangat janda yang dilanda penasaran itu
melayang naik mencari Tuhan! Ia bertelat untuk menghadap
Tuha, untuk memprotes kematian puteranya! Dan
semangatnya yang melayang-layang itu bertemu dengan
malaikat yang diutus Tuhan menjemputnya.
“Janda saleh, hendak kemanakah engkau?” tanya malaikat.
“Aku ingin mencari Tuhan. Aku ingin menghadap Tuhan!”
jawabnya.
“Mengapa?”
“Aku ingin memprotes, ingin menyatakan penasaran hatiku.
Sejak kecil aku selalu beribadat, tak penah lupa sembahyang
dan memuji nama Tuhan, tidak pernah melakukan kejahatan
karena aku takut kepada Tuhan, selalu ingin menyenangkan
Tuhan dengan perbuatan yang baik. Akan tetapi, ketika masih
muda dan mempunyai anak seorang, Tuhan mengambil
suamiku. Hal itu masih kuterima dengan penuh ketawakalan,
aku menyerah atas kehendak Tuhan. Aku hidup menjanda
dengan puteraku yang kuanggap sebagai anugerah Tuhan.
Aku selalu berterima kasih dan menjaga diri agar jangan
sampai membikin marah Tuhan dengan perbuatan yang
mengandung dosa. Akan tetapi, mengapa kini Tuhan
mengambil puteraku? Mengapa Tuhan begitu kejam terhadap
aku? Nah, aku akan menghadap Tuhan dan memprotes!
Mengapa kehidupan orang-orang yangberdosa bahkan jauh
lebih beruntung daripada kehidupanku, seorang yangselallu
memuja Tuhan?”
Malaikat itu membiarkan sang janda bicara sampai habis,
mengeluarkan semua isi hatinya yang penuh duka dan
penasaran. Kemudian, malaikat itu membimbingnya ke atas
awan, lalu berkata dengan lembut.
“Janda yang saleh. Sebelum kaulanjutkan protesmu kepada
Tuhan, kami ingin memperlihatkan sesuatu. Nah, kau
tengoklah disana itu!” Sang malaikat menunujuk ke arah langit
biru di barat.
Sang janda melihat ke arah langit yang ditunjuk dari atas
gumpalan awan putih itu dan ia pun melihat pemandangan
yang mengherankan. Ia melihat kehidupan di dunia ramai!
Dilihatnya seorang pemuda yang tampan dan gagah sedang
melakukan perbuatan yang mengerikan. Pemuda itu dengan
bengis dan kejamnya menyerang orang-orang, membunuh
dan merampok, bahkan memperkosa. Pemuda itu demikian
garang dan demikian jahat, bagaikan iblis sendiri sehingga
sang janda tidak sanggup lagi menyaksikan kekejamankekejaman
yang luar biasa itu dan ia memalingkan mukanya,
tidak sudi melihat lagi.
“Betapa kejamnya! Betapa jahatnya! Kenapa aku yang
sudah menderita duka ini di haruskan menyaksikan perbuatan
yang demikian kejam dan jahat? Siapakah pemuda yang jahat
itu?”
“Ketahuilah olehmu, janda yang baik budi. Pemuda itu
adalah puteramu, kalau dia dibiarkan menjadi dewasa kelak.”
Wanita itu terbelalak dan menutup mulut dengan tangan
seolah hendak menjaga agar ia jangan menjerit, membalik
dan memandang lagi ke arah pemuda itu yang masih
mengamuk itu. “Ya Allah! Ampunilah hamba Ya Tuhan …..
jangan ….. jangan …..! Hentikanlah perbuatannya ….. !” Dan
ia pun menangis tersedu-sedu, menutupi mukanya dengan
kedua tangan.
“Lihatlah kenyataan, janda yang baik dan sadarilah
mengapa kini Tuhan menghendaki anakmu mati dalam usia
kecil. Karena engkau, ibunya, seorang wanita yang saleh dan
baik budi, maka Tuhan tidak menghendaki engkau tersiksa
kelak oleh perbuatan anakmu. Nah, sekarang bagaimana?
Apakah engkau masih menghendaki agar anakmu dihidupkan
kembali dan dibiarkan menjadi dewasa?”
“Tidak …. tidak …….! Biarlah dia mati sekarang, aku …. aku
rela ….., jangan sampai dia menjadi jahat seperti itu ….”
Tuhan selalu bekerja, tak pernah berhenti sedetik pun.
Dan pekerjaan Tuhan selalu sempurna, walaupun lika-likunya
banyak yang merupakan rahasia bagi kita, atau belum kita
mengerti. Kalau ada bagian pekerjaan Tuhan yang sudah kita
mengerti benar, barulah kita ketahui bahwa hasil pekerjaan
Tuhan itu sempurna, seperti Tuhan adalah Maha Sempurna!
fakkkk malah curhat ene ajun
abis mau curhat ke nana kuatir lu cemburu rei tar id gua di lock ama lu spawn nana @Triana;
curhat aja ma diabebas
gw ga cemburu
just be friend!
Share This Thread